Share

Bab 151

Nancy berkata, "Justru karena kamu laki-laki, aku membiarkanmu memelukku. Kalau kamu perempuan, aku nggak akan membiarkan kamu memelukku."

"Omong-omong, Nia, apa kamu berani main?"

Kak Nia berjalan mendekat dan menyeret Kak Wiki langsung ke arah Nancy, "Wiki, pergi peluk dia, aku setuju."

Wajah Kak Wiki semakin merah, "Nia, lupakan saja ...."

"Nggak bisa, kamu harus peluk, kalau nggak, dia akan mengira aku nggak berani main."

"Aduh, jangan bertele-tele, cepat pergi."

Kak Nia langsung mendorong Kak Wiki ke Nancy.

Tubuh tinggi Kak Wiki bertabrakan langsung dengan tubuh Nancy, dia merasakan kelembutan di dada Nancy.

Jantungnya hampir copot.

Yang lebih luar biasa lagi adalah Kak Wiki langsung merespons.

Hal ini membuat Kak Wiki malu, panik dan takut.

Bagaimana kalau Kak Nia melihat ini?

Mereka berdua bekerja keras di rumah setiap hari, tapi tidak pernah berhasil. Tapi, sekarang dia hanya menyentuh Nancy sekali dan benar-benar bereaksi.

Sedangkan Nancy memanfaatkan kesempatan itu untuk mera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status