Share

Bab 152

Lina mendatangiku dengan wajah memerah dan mencium sisi wajahku yang lain.

Perlahan aku mulai menikmati perasaan ini.

Kalau Nancy terus menang, apakah aku akan terus dicium?

Kalau itu masalahnya, itu bagus sekali.

Aku akan mengambil keuntungan besar malam ini.

Babak keempat dimulai.

Kali ini, orang yang bertahan sampai akhir adalah aku.

Dan orang satunya lagi adalah kakak iparku.

Aku kalah, kakak iparku yang menang.

Petualangan seperti apa yang Kak Nia ingin aku lakukan?

Nancy berkata, "Bagaimana kalau kita memainkan sesuatu yang lebih seru?"

Kak Nia bertanya, "Apa yang lebih seru?"

"Ayo main petak umpet. Siapa yang kalah akan menangkap orang. Siapa pun yang ditangkap, mereka harus saling berciuman. Bagaimana? Cukup mengasyikkan?"

Lina berkata, "Kalau begitu, kalau aku menangkapmu atau Edo menangkap Kakak Wiki, apakah juga harus berciuman?"

"Harus berciuman! Justru karena ada laki-laki dan perempuan, nggak ada yang tahu siapa yang tertangkap saat mata ditutup, jadi lebih seru."

"Selain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status