Share

Bab 99

Cemburu?

Rizki tercengang. Setelah terdiam sejenak, jarinya mengusap warna merah di ujung bibir wanita itu. Suara Rizki berat dan agak serak.

"Kalau aku cemburu pun, memangnya kenapa? Jangan lupa, di mata hukum, kamu adalah istriku."

Suara pria itu serak dan menggoda, seakan-akan dapat memesona hati orang lain. Ketika dia berbicara, bibirnya makin mendekat, napas panasnya pun menerpa wajah Alya.

Saat bibir mereka hampir bertemu, Alya berkata, "Walaupun menurut hukum aku adalah istrimu, apa kamu berhak untuk cemburu?"

Rizki terdiam.

Alya tertawa ringan, suara tawanya terdengar mencemooh. "Atau dengan kata lain, kalau kamu cemburu padaku, lalu bagaimana dengan Hana?"

Disebutkannya orang ketiga secara tiba-tiba, membuat rasa terpesona yang dirasakan Rizki seketika menghilang.

Mungkin dia tidak menyangka Alya akan membicarakan Hana, tatapan Rizki pun menjadi dingin.

"Kenapa kamu bawa-bawa Hana?"

"Aku nggak boleh bawa-bawa dia? Kalau begitu kenapa kamu bawa-bawa Kak Wisnu?" balas Alya.

Rizk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status