Share

Bab 95

Mendengar ini, Hana tertegun.

Memangnya dia tidak pernah memikirkan hal itu? Dia sudah mengisyaratkannya pada Rizki. Namun, dia tidak tahu apakah Rizki memang tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti.

Pokoknya, pria itu tidak memberinya jawaban.

Hana tidak bisa terlalu berterus terang. Jika tidak, bagaimana bila Rizki menganggapnya sebagai wanita murahan?

Jadi, dia pun hanya bisa menelan kegetiran ini.

Melihat Hana terdiam dan memucat, Alya mengangkat alisnya.

"Jangan-jangan kamu nggak bisa memintanya keluar, makanya kamu datang ke sini dan menggangguku?"

Hana refleks mengangkat kepalanya. Dia menatap Alya dengan kesal.

Alya mengangkat alis dan menatapnya kembali.

"Apa yang kukatakan salah? Sebenarnya kamu nggak perlu melakukan hal yang sia-sia begini. Sudah jelas kamu nggak menyukaiku, tapi kamu masih membawakanku makanan. Apa kamu ingin terlihat baik di depannya? Kusarankan kamu berpikir lagi. Kalau orang yang kamu sukai berhenti menyukaimu karena kamu nggak terlihat cukup baik,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status