Share

Bab 90

Sampai di sini, Lutfi tampak teringat sesuatu dan berkata, "Menurut semua orang rasanya enak."

"Apa ...."

Begitu mendengar perkataan Lutfi, Hana hampir tidak dapat mempertahankan senyum di wajahnya.

Tadinya dia memang berencana memberikan makanan itu pada Lutfi. Dia kira Rizki akan terlalu sibuk untuk kembali, jadi dia berikan saja bekal itu pada asistennya.

Namun, dia tidak menduga Rizki akan kembali lagi.

Akan tetapi, Rizki tidak memakan masakannya. Bahkan ... pria itu membaginya dengan sang asisten dan para karyawan.

Dalam sekejap, Hana merasa niatnya telah diinjak-injak.

"Nona Hana, ada apa?" Lutfi memandang Hana yang berdiri di depannya. "Apa Anda nggak apa-apa?"

Hana pun tersadar dari lamunannya. Dia memaksa dirinya untuk tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Nggak apa-apa. Kalau begitu, aku pergi menemui Rizki dulu."

"Baik, Nona Hana."

Melihat Hana pergi ke kantor atasannya, senyum di wajah Lutfi pun tak terlihat lagi.

Tok tok.

"Masuk."

Terdengar suara yang dingin dari dalam k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status