Share

Bab 685

Sepanjang perjalanan, Rizki menyebutkan hampir semua fasilitas yang bisa dia pikirkan.

Cahya yang berada di ujung telepon, sama sekali tidak peduli dengan apa yang Rizki katakan. Pokoknya begitu Rizki mulai membicarakan desain rumah, Cahya sudah menyalakan perekam suara sambil mencatat.

"Kurang lebih begitu. Kalau aku terpikirkan sesuatu, aku akan menambahnya lagi. Mengenai hal lainnya serahkan saja pada arsiteknya."

"Baik, Pak Rizki."

Cahya ingin mengatakan sesuatu, tetapi teleponnya sudah ditutup oleh atasannya.

Butuh beberapa waktu bagi Cahya untuk menyadari apa yang baru terjadi.

Barusan, sepertinya Pak Rizki ingin mendesain rumah?

Rumah??? Rumah dengan fasilitas sebanyak ini??

Setelah menutup telepon, kebetulan mobilnya juga berhenti.

"Pak Rizki, kita sudah sampai."

"Ya."

Rizki menyimpan ponselnya dan turun dari mobil.

Saat ini, pikirannya dipenuhi dengan berbagai desain rumah. Apa yang kurang? Apa yang nanti perlu ditambahkan? Sebaiknya dia mencatatnya setelah kembali.

Saat di te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Frida
Alasanmu Hana
goodnovel comment avatar
Jinlove Cha
Pret ah hana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status