Share

Bab 646

Rizki merapatkan bibirnya, masih tidak menjawab.

"Rizki, katakanlah sesuatu. Bahkan penjahat yang dihukum harus tahu kejahatan apa yang telah dilakukannya sebelum mati, 'kan?"

"Bisakah seenggaknya kamu memberitahuku alasannya? Mengingat aku pernah menyelamatkanmu."

Ketika utang budi itu disebutkan, pria yang berdiri di depan jendela itu pun bereaksi. Dia menoleh dan menatap Hana dalam-dalam.

"Waktu itu, aku ingin menyimpan posisi terbaik untukmu karena aku berutang budi. Tapi setelah aku tumbuh dewasa, aku menyadari kalau aku benar-benar menyimpan posisi itu untukmu, itu nggak akan adil untuk kita berdua."

"Nggak adil?" Hana memandangnya dengan bingung. "Kenapa itu nggak adil untukku?"

Rizki menatapnya dengan wajah datar.

Dia hampir tidak perlu mengatakan apa pun, karena ekspresinya sudah menjawab semuanya.

Namun, Hana tidak berani memercayainya ....

Mungkin karena dapat merasakan ketidakrelaan Hana, Rizki dengan tak acuh berkata, "Apa pernikahan tanpa cinta dapat membuatmu bahagia? Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status