Share

Bab 60

Penulis: Yuki
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-26 18:00:01
Andi memberi tahu Rizki apa yang terjadi semalam.

Setelah mendengarkan cerita Andi, Rizki terdiam.

Melihatnya yang tidak mengatakan apa pun, Andi melanjutkan, "Mungkinkah sebenarnya Alya datang, tapi begitu dia melihat kita dan Hana di depan bar, dia memilih untuk nggak menampakkan dirinya?"

Kalimat itu menusuk hati Rizki.

Dia menyipitkan matanya. Tak lama kemudian, dia menyangkal dengan berkata, "Nggak mungkin."

Andi mengangkat alisnya. "Oh?"

"Dia dan Hana nggak bermusuhan. Kenapa dia nggak muncul hanya karena melihat Hana?" Setelah mengatakan itu, Rizki terkekeh mentertawakan dirinya sendiri. "Dia hanya nggak mau melihatku, dia nggak mau berurusan denganku."

Andi hanya terdiam dan mengatupkan bibir tipisnya. Entah apa yang sedang dia pikirkan.

Untuk beberapa waktu, kedua pria itu sama sekali tidak berbicara. Ponsel Rizki tiba-tiba berbunyi, nama Hana tampil di layar ponselnya. Andi yang berada di sampingnya pun juga melihatnya.

Sebelum Rizki keluar untuk mengangkat telepon tersebut,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Sudah bab 60 tapi ceritanya masih jalan di tempat terlalu berbelit-belit...sampe gemes nunggu Alya pergi tapi ga pergi²
goodnovel comment avatar
Mul Yani
ceritanya sangat berbelit belit membuang buang waktu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 61

    "Bermain?"Pernyataan ini membuat Alya mengerutkan hidungnya."Ya benar." Citra memegang dagunya sendiri dan dengan semangat berkata, "Main dengan bayi itu sangat seru, tahu? Kalau anakmu perempuan, kamu bisa mendandaninya setiap hari seperti gantungan baju hidup. Kamu pernah main Love Nikki? Nah, rasanya seperti mendandani karakter di permainan itu."Alya tidak tahu harus berkata apa.Alya yang tidak pernah bermain permainan seperti itu pun menatap Citra dengan bingung, dia tak menyangka sahabatnya mempunyai ide semacam itu."Oh ya, nanti jadikan aku ibu angkat anakmu, ya." Citra menggosok-gosokkan tangannya dengan bersemangat, sebuah binar tersembunyi di matanya. "Kalau nanti kamu sibuk, aku akan pindah dan tinggal bersamamu. Hehehe, aku mau menjelaskan dulu, aku bukan mau pindah untuk bermain dengan anakmu."Alya makin tak bisa berkata-kata.Sepertinya, dia tiba-tiba mengerti kenapa Citra memintanya untuk tidak mengaborsi anak ini."Oh ya." Citra seketika menjadi serius. "Aku lupa t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 62

    Alya memegang ponselnya, bagaimanapun dia tidak mengerti."Kenapa kamu membantuku?"Hubungannya dengan Hana tidak bisa dianggap sebaik itu. Mereka saling mengenal melalui temannya Rizki, tapi hubungan pertemanan mereka juga tidak begitu dekat.Kemudian, setelah dia mengetahui perasaan Rizki terhadap Hana, Alya semakin tidak mengacuhkannya. Dia sebisa mungkin selalu menghindarinya.Lagi pula, dia tidak pernah menganggap dirinya semurah hati itu.Alya mungkin tidak membencinya ataupun kesal padanya, tetapi dia juga tidak mau berteman dengan Hana.Namun siapa sangka, Hana benar-benar telah menolongnya.Setelah mendengar pertanyaannya, Hana tersenyum dengan lembut. "Alya, kamu adalah temannya Rizki. Teman Rizki adalah temanku juga, tentu saja aku mau membantumu. Kamu nggak perlu merasa terbebani, kamu juga nggak perlu mengatakan pada siapa pun kalau aku telah membantumu. Anggap saja Rizki yang membantumu."Mendengar ini, apa lagi yang tidak Alya mengerti?Hana membantunya demi Rizki.Alya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 63

    Utang budi, itulah yang waktu itu dia dapatkan.Setelah itu, ketika Alya pergi ke berbagai tempat untuk mencari bantuan, dia menyadari betapa tepat waktunya telepon Hana waktu itu.Seluruh properti Keluarga Kartika sudah hilang, yang tersisa hanyalah rumah itu.Saat memulai bisnis lagi, Alya bermaksud menjual rumah tersebut supaya ayahnya dapat memulai kembali. Namun, ayahnya menolak. Dengan ekspresi serius, pria itu berkata padanya, "Terserah mau kamu apakan rumah ini. Sebelumnya Ayah juga memulai semuanya dari awal, Ayah pasti bisa melakukannya lagi. Kamu bisa gadaikan rumah ini ke orang-orang itu, lalu undanglah Hana makan. Lihat apakah ada sesuatu yang bisa kamu lakukan untuknya, balas utang budi ini secepat mungkin.""Ayah ...."Bagaimana bisa utang budi dibalas semudah itu?Sang ayah pun mengelus kepala putrinya sambil tersenyum hangat."Meskipun Ayah nggak punya apa-apa, Ayah nggak bisa membiarkan Aci tunduk di depan saingan cintanya. Ayah pasti akan bangkit kembali. Ayah punya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 64

    Ternyata waktu berlalu dengan begitu cepat.Karena pekerjaan mereka yang sibuk, Nenek hanya mengizinkan Alya dan Rizki datang berkunjung pada hari Sabtu. Mereka tidak boleh datang di hari lain, kalau tidak Nenek akan marah.Selama 2 tahun ini, Alya selalu datang berkunjung bersama Rizki pada hari Sabtu.Semalam Rizki begitu mabuk, lalu pergi dengan Hana. Mungkin sekarang ....Tepat pada saat itu sang sopir bertanya, "Apa Nyonya mau menelepon Tuan?"Mendengar ini, Alya tersadar dari lamunannya. Dia refleks menjawab, "Nggak perlu, dia sibuk."Sopir itu terdiam."Hari ini aku pergi sendiri saja."Sang sopir pun hanya bisa mengangguk dan terus menyetir.Setelah sekian lama bekerja di kediaman Keluarga Saputra, dia dapat merasakan bahwa ada yang tidak beres. Dia juga mendengar beberapa rumor. Melihat kondisi Alya saat ini, dia merasa kasihan.Namun, dia hanya seorang pekerja, masalah semacam ini bukanlah urusan mereka....Di sanatorium terbaik di Kota Suryaloka.Begitu Alya tiba, seorang p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 65

    Membicarakan Rizki, Alya teringat akan pemandangan yang dilihatnya di luar bar semalam.Di mana orang itu?Orang itu tentu saja sudah dibawa pulang oleh Hana.Mengenai apa yang terjadi dan apa yang dilakukan Rizki semalam, Wulan tidak mengetahuinya sampai sekarang. Alya merasa bahwa ini sudah cukup jelas.Walaupun kesal, Alya tidak bisa menunjukkannya di depan Wulan. Akhirnya, dia hanya bisa mencarikan Rizki alasan yang akan sulit diketahui kebenarannya."Semalam dia bergadang, jadi hari ini dia nggak bisa bangun."Setelah memberikan alasan itu, Alya tiba-tiba tersadar bahwa apa yang dikatakannya juga benar. Pria itu memang bergadang, hanya saja apa yang pria itu lakukan tidak diketahui oleh orang lain.Mendengar jawabannya, wajah sang nenek seketika tampak kecewa. "Dia sudah sebesar itu tapi masih saja bergadang."Alya hanya tersenyum dan tidak membalasnya.Melihat sikap Alya yang tenang, wanita tua itu menghela napas. "Hanya kamu yang bisa menoleransi sifatnya.""Nggak juga," ucap Al

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 66

    Orang itu bertubuh tinggi dan ramping, wajahnya tampan, tetapi tatapan matanya dingin.Ketika pandangan mereka bertemu, langkah Alya seketika terhenti."Rizki?"Melihat Rizki di sini, jelas Wulan sangat terkejut."Nenek," Rizki memanggil sang nenek dengan suara beratnya.Suaranya agak serak, memancarkan keseksian yang melankolis.Alya terkekeh pelan, suaranya hampir tidak terdengar.Namun, sepertinya Rizki mendengarnya. Pria itu mengangkat pandangannya dan menatap Alya dalam-dalam."Apa yang terjadi? Alya bilang kamu habis bergadang dan nggak bisa bangun, jadi aku kira hari ini kamu nggak datang."Rizki tidak menduga Alya akan mencarikannya alasan seperti ini.Dia mengatupkan bibirnya, lalu berkata pada sang nenek dengan nada merayu, "Jangankan bergadang, walau aku nggak tidur sampai pagi pun, aku tetap harus datang untuk menemui Nenek.""Dasar mulut manis," ucap Wulan sambil pura-pura kesal, tetapi senyum di wajahnya tak bisa disembunyikan.Kemudian, Rizki menghampiri Alya dan berkata

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 67

    Melihat pesan tersebut, Alya refleks mengangkat kepalanya dan menatap Rizki. Tatapan Alya pun bertemu dengan mata hitamnya yang dalam itu.Pria itu sedang menatapnya dengan tajam.Setelah berkontak mata sesaat, Alya membuang muka dan mengabaikannya.Rizki tak bisa berkata-kata.Ponselnya bergetar lagi, Alya lalu kembali mengambil ponselnya dan membaca pesan tersebut."Kemarilah."Tidak, dia tidak mau."Setelah Nenek dioperasi, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Sekarang menurutlah sedikit, ayo kerja sama denganku. Bukankah kamu bilang hubungan kita ini sebuah transaksi?"Kalimat terakhir pesan itu membuat Alya akhirnya tersadar.Benar, sejak awal hubungan mereka adalah transaksi.Ini adalah hal yang sudah mereka sepakati bersama, kenapa sekarang dia merasa sentimental?Dengan pemikiran ini, Alya menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan dia pun menghampiri Rizki.Meskipun dia sudah mempersiapkan mentalnya, setiap langkah yang dia ambil untuk menghampiri Rizki masih terasa sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 68

    Alya berulang kali mencuci tangannya dengan ekspresi dingin.Dia berpikir, kalau dia sendiri menyentuh Hana, tampaknya dia tidak akan bereaksi seperti ini. Dia tidak merasakan apa pun terhadap Hana.Namun, begitu dia teringat Rizki yang bersama dengan Hana semalam, dia merasa kotor, sangat kotor.Kekotoran semacam ini, secara psikologis menimbulkan rasa jijik.Cuacanya memang sudah dingin. Setelah dia cuci tangan berkali-kali, kehangatan yang baru saja kembali ke tangannya pun menghilang. Tangannya jadi sedingin es.Alya mengeringkan tangannya, lalu berbalik dan berjalan keluar dari toilet.Tiba-tiba langkah kakinya terhenti, dia melihat Rizki yang sedang bersandar di pintu masuk.Dia bersandar di sana, sedikit menunduk dan menatap ke lantai. Profil pria itu membuat wajahnya tampak sangat tiga dimensi dan tampan. Siapa pun bahkan dapat melihat bulu matanya yang panjang.Mendengar suara gerakan, Rizki pun mendongak dan menatap Alya. Tatapannya yang dalam jatuh ke tangan wanita itu.Akib

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04

Bab terbaru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status