Share

Bab 588

Rizki berdiri di tempat. Awalnya dia tidak memiliki ekspresi, tetapi saat melihat sesuatu, alisnya berkerut.

"Siapa yang membuat proposal ini?"

Mendengar nada bicaranya, Alya mengangkat kepala dan menatapnya.

"Kenapa?"

"Apa kamu yang buat?"

Alya mengangguk.

"Ya, ada apa?"

Begitu dia menjawab, Rizki langsung tertawa dingin. "Setelah 5 tahun, hanya segini yang kamu pelajari?"

Mendengar ini, wajah Alya memucat.

"Apa maksudnya? Apa ada masalah dengan proposalku?"

"Kalau dilihat dari proposalmu ini, lebih baik kamu nggak mendirikan perusahaan. Jangan buang-buang waktu."

Alya tidak tahu harus berkata apa.

Ucapan Rizki membuatnya marah.

Namun, Alya mengenal Rizki. Ketika membicarakan pekerjaan, Rizki selalu serius dan tidak pernah bicara omong kosong.

Jika Rizki bicara seperti ini, maka proposalnya memang bermasalah.

Meskipun di dalam hati Alya marah, tetapi Alya masih memaksa untuk tersenyum.

"Jadi, apa saranmu?"

Rizki meliriknya, tidak menjawab. Dia hanya mengambil proposal tersebut dan mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status