Share

Bab 451

Author: Yuki
last update Last Updated: 2024-04-22 18:00:00
"Jadi? Masih mau bertaruh?"

"Sial." Felix menggertakkan giginya, lalu melihat Sarah yang berada di depannya. "Bagaimana, kamu bisa? Kita harus mengalahkannya!"

"Um, aku rasa keselamatan jauh lebih penting?" ujar Sarah.

Felix tak bisa berkata-kata.

Alya terdiam.

Meskipun dia tidak mau berbicara, sejujurnya dia juga merasa bahwa keselamatan itu lebih penting.

Seorang staf pun menghampiri mereka dan berkata, "Pak Rizki, Pak Felix, pacuannya akan segera dimulai."

Felix menarik tali kudanya dan menggertakkan gigi. "Mulailah, aku nggak percaya aku nggak bisa mengalahkannya!"

Masih ada 1 menit sebelum pertandingan dimulai.

Staf arena pun mulai menjelaskan peraturannya lagi.

"Sekali lagi, yang pertama mendapatkan benderanya adalah pemenangnya."

"Di titik finish, kami telah menyiapkan hadiah untuk pemenangnya. Semuanya, harap jaga keselamatan kalian. Waktunya akan segera dimulai, sepuluh, sembilan, delapan ...."

Alya masih berusaha untuk turun dari kuda.

Akan tetapi, sejak Rizki menariknya ke a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Rizki licik juga hahahah,,Btw kapan babang Rizki ketemu anak2nya alias tau kalau udah ada anak kembar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 452

    Alya terprovokasi olehnya dan berkata, "Memangnya kamu pikir itu mungkin?""Kalau begitu duduk yang benar." Rizki mendekat lagi, seluruh dadanya hampir menempel dengan punggung Alya. Kehangatan tubuhnya dapat terasa dengan jelas. Pria itu pun mendekat dan bibir tipisnya hampir mengenai daun telinga Alya. "Akan kubawa kamu menuju kemenangan."Sesaat kemudian, kuda mereka pun melesat di lintasan yang sudah ditetapkan.Angin dingin berderu kencang, menabrak tubuh dan juga wajah Alya, serta membuat rambutnya berkibar. Beberapa helai rambutnya pun mengenai leher Rizki.Rizki mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu nggak ikat rambutmu?"Alya terdiam.Ha, dia masih berani bertanya?Kalau bukan karena dia yang memasuki ruang ganti, Alya tidak perlu memberontak dan jepit rambutnya tidak akan jatuh dan rusak. Akhirnya jepit rambut itu pun tidak bisa dipakai.Ada dua atau tiga jalan menuju puncak bukit, tiap jalan tidaklah sama.Jadi untuk waktu yang lama, mereka berdua terus memacu kuda mereka tanpa

    Last Updated : 2024-04-23
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 453

    Entah berapa lama waktu telah berlalu, angin berembus mengibarkan rambut Alya.Rasa mualnya perlahan mereda. Alya menunduk, melihat lengan yang melingkari pinggangnya."Sudah cukup memeluknya?" tanya Alya dengan dingin.Pria di belakangnya terdiam."Kalau sudah, lepaskan aku. Aku harus turun dan mengambil benderanya."Setelah mengatakan itu, Alya dapat merasakan orang di belakangnya menegang. Tak lama kemudian, orang itu pun melepasnya."Oke, ambil benderanya dulu."Rizki turun dari kuda, lalu mengulurkan tangannya pada Alya untuk membantunya turun.Alya meliriknya, tidak mengambil tangannya dan malah turun sendiri dari kuda tersebut.Tindakannya ini membuat tatapan Rizki menjadi agak dingin.Setelah turun dari kuda, Alya menarik napas dan maju untuk mengambil bendera itu. Dia mengabaikan kotak kecil yang ada di sampingnya, sama sekali tidak tertarik.Tepat ketika dia menegakkan tubuhnya, terdengar Felix yang mengutuk dari kejauhan."Sial. Keterlaluan kamu, Rizki. Kamu benar-benar samp

    Last Updated : 2024-04-24
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 454

    "Pak Felix, meskipun sangat disayangkan kita nggak bisa berkuda bersama, aku masih berharap kamu dapat memberiku sedikit waktu untuk membicarakan pekerjaan?"Mengingat wajah Rizki yang seperti mayat hidup, tadinya Felix hendak menolak. Namun, begitu melihat senyum manis Alya di depannya, kata-kata yang telah mencapai bibirnya pun berubah. Dia berkata, "Oke, ayo.""Terima kasih."Saat pergi, Alya juga mengajak Sarah.Sarah melambaikan tangannya. "Nggak, pria yang nggak kamu sukai itu adalah incaranku. Aku mau mengambil kesempatan ini."Alya terdiam.Apakah orang-orang ini tidak tahu kalau Rizki sudah bersama Hana? Mereka masih pantang mundur seperti ini?Akan tetapi, Alya tidak terlalu suka menghakimi atau mengomentari kehidupan dan keputusan orang lain. Alya pun memilih untuk menghormati pemikiran wanita ini dan mengangguk."Oke, kalau begitu kami pergi duluan."Dia dan Felix pun pergi bersama.Sambil menuntun kudanya, Felix menghampiri Alya dan menggaruk kepala dengan canggung. "Jalan

    Last Updated : 2024-04-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 455

    Beberapa menit kemudian.Sarah pun duduk di kursi depan. Begitu masuk ke mobil, dia segera menutup pintunya, memasang sabuk pengaman, lalu menunjukkan ekspresi yang seolah-olah mengatakan, 'Kursi ini sekarang adalah milikku, lakukan apa yang kalian mau, pokoknya aku tak akan bertukar tempat.'Sementara itu, setelah keluar dari mobil, Alya berdiri diam untuk sejenak sebelum berkata pada Felix, "Kamu masuk duluan.""Oh."Felix sama sekali tidak keberatan. Lagi pula, mereka semua mau turun dari bukit ini, sekalian saja duduk bersama.Dia pun mendengarkan Alya dan langsung menunduk untuk masuk ke mobil, tetapi dia mendengar Rizki berkata, "Pergi sana."Felix sudah kehabisan kata-kata.Dia membeku dalam posisi itu untuk beberapa saat, kemudian dia mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Alya, "Nona Alya, bagaimana kalau kamu masuk duluan."Melihat tampangnya dan mengingat apa yang terjadi sebelumnya, Alya pun menghela napas dengan tak berdaya di dalam hati. Akhirnya Alya pasrah dan naik ke

    Last Updated : 2024-04-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 456

    Tentu saja, lebih bagus ketika Alya tertidur. Dia jauh lebih penurut.Ketika bangun, dia terlalu sombong dan tak acuh.Mengingat tatapannya yang tak acuh tadi, dada Rizki masih terasa sakit.Sejak mereka berdua bertemu hingga sekarang, mereka jarang memiliki momen hangat seperti ini.Sayangnya, momen ini tidak bertahan lama. Ponsel di dalam saku Alya tiba-tiba berbunyi.Nada dering yang merdu itu pun bergema di dalam mobil yang sunyi, sehingga Alya segera terbangun.Tubuh Rizki tiba-tiba menegang.Tanpa disangka, Alya bahkan tidak membuka matanya. Masih dalam posisi yang sama, Alya mengambil ponselnya dari dalam saku.Karena dekat, Rizki dapat melihat nama pemanggil di layar ponsel Alya. Yang menelepon adalah Irfan.Ekspresinya pun menjadi suram."Halo."Alya mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya.Mungkin suaranya terdengar terlalu mengantuk, jadi Irfan di ujung telepon pun terdiam sejenak sebelum bertanya, "Baru bangun tidur? Kamu di mana?""Hmm." Alya masih belum bangun sepenuhny

    Last Updated : 2024-04-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 457

    Mendengar kata-kata "berbagi tempat tidur", Felix dan Sarah yang sedang diam-diam menguping pun terbelalak. Mereka menoleh bersamaan dan memandang kedua orang itu, lalu secara bersamaan berseru, "Berbagi tempat tidur??""Apa maksudnya? Kalian pernah tidur bersama??"Sang sopir juga kaget dan langsung menginjak pedal rem, mengakibatkan mobil itu berdecit dengan kencang.Semua orang menatapnya.Sopir tersebut buru-buru mengambil saputangan dari sakunya untuk mengelap keringat di keningnya, lalu memaksakan sebuah senyum dan berkata, "Sampai, sudah sampai."Mendengar ini, Alya pun menyadari bahwa mobil mereka sudah sampai di arena pacuan.Raut wajahnya berubah, dia segera mendorong Felix.Felix juga segera turun dari mobil.Melihat ini, Alya juga bersiap untuk turun. Namun, dia mendengar suara dingin Rizki dari belakang."Setelah bersandar padaku, kamu akan pergi begitu saja?"Alya tidak bisa berkata-kata.Setelah 5 tahun tidak bertemu, pria ini jauh lebih tak tahu malu dibandingkan sebelu

    Last Updated : 2024-04-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 458

    Mendengar kalimat yang terakhir, Angga pun akhirnya merasa lega."Baguslah. Kalau diskusi besok berjalan lancar, kita pasti bisa mendapatkan investasi ini. Kamu sangat pintar dan cerdas."Pintar dan cerdas?Bisakah dia melakukan ini?Alya merasa ... agak terbebani.Alya terpikirkan sesuatu, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Angga. "Menurutmu, siapa yang lebih hebat? Felix atau Rizki?"Pertanyaannya membuat Angga tampak bingung."Apa maksudmu, Bos? Kenapa tiba-tiba kamu bertanya seperti ini?""Jawab saja."Angga tidak tahu bagaimana dia harus menjawabnya, karena dia tahu mengenai masa lalu Alya dan Rizki. Jika dia bilang Rizki yang lebih hebat, apakah dia akan membuat Alya marah?"Lagi pula, bagaimanapun juga, Alya adalah bosnya sekarang."Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Alya saat melihat Angga terdiam.Angga mengumpulkan keberaniannya dan berkata, "Aku sedang memikirkan apakah aku harus mengatakan kenyataannya atau mengatakan jawaban yang membuatmu senang."Jawabannya ini sangat

    Last Updated : 2024-04-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 459

    Karena harus menjemput anak-anak, Alya meninggalkan perusahaannya lebih awal.Namun, saat dia tiba di sekolah, dia masih terlambat 5 menit.Guru sekolah itu memberitahunya bahwa kedua anaknya telah dijemput oleh ayah mereka.Mendengar ini, raut wajah Alya berubah drastis. Suaranya pun tanpa sadar meninggi."Apa katamu? Dijemput ayah mereka?"Dari mana datangnya ayah Maya dan Satya?Jangan-jangan ....Sang guru jelas terkejut oleh suaranya yang tiba-tiba meninggi, guru itu dengan lemah berkata, "O ... orang yang datang bersamamu pada hari pertama pendaftaran anak-anak, mungkinkah dia bukan ayah Maya dan Satya?"Orang yang datang bersama pada hari pertama pendaftaran?Orang yang mereka bicarakan adalah Irfan?Mendengar ini, Alya pun menghela napas lega. Ternyata mereka membicarakan Irfan, dia kira dia sudah ketahuan oleh Rizki."Ada apa? Nona Alya? Kamu kelihatannya nggak enak badan, apakah ... ada masalah?" tanya guru itu dengan ragu.Alya tersadar dari pikirannya, lalu menggelengkan ke

    Last Updated : 2024-04-25

Latest chapter

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status