Share

Bab 452

Alya terprovokasi olehnya dan berkata, "Memangnya kamu pikir itu mungkin?"

"Kalau begitu duduk yang benar." Rizki mendekat lagi, seluruh dadanya hampir menempel dengan punggung Alya. Kehangatan tubuhnya dapat terasa dengan jelas. Pria itu pun mendekat dan bibir tipisnya hampir mengenai daun telinga Alya. "Akan kubawa kamu menuju kemenangan."

Sesaat kemudian, kuda mereka pun melesat di lintasan yang sudah ditetapkan.

Angin dingin berderu kencang, menabrak tubuh dan juga wajah Alya, serta membuat rambutnya berkibar. Beberapa helai rambutnya pun mengenai leher Rizki.

Rizki mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu nggak ikat rambutmu?"

Alya terdiam.

Ha, dia masih berani bertanya?

Kalau bukan karena dia yang memasuki ruang ganti, Alya tidak perlu memberontak dan jepit rambutnya tidak akan jatuh dan rusak. Akhirnya jepit rambut itu pun tidak bisa dipakai.

Ada dua atau tiga jalan menuju puncak bukit, tiap jalan tidaklah sama.

Jadi untuk waktu yang lama, mereka berdua terus memacu kuda mereka tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Irsaliena Liena
Alya. Luluh la hati. Buang ego. Lamu berdua itu saling mencintai. Cuma masalah masa dan miss understanding bikin uoll makan hati.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status