Share

Bab 333

Di pinggir kota.

Di dalam sebuah rumah berukuran sedang.

"Mama! Mama!"

Setelah mengakhiri siaran langsung, kedua anak kecil itu segera memeluk Alya, masing-masing di kanan dan di kiri. Tangan kecil mereka terbuka lebar. Dengan semangat, mereka menghirup aroma sabun mandi dari tubuh Alya.

Wanita ramping itu membungkuk untuk memeluk kedua anaknya. Matanya seperti manik-manik kristal, jernih dan dingin. Bulu matanya yang panjang seperti bulu gagak. Tatapannya begitu berseri-seri dan sangat memesona.

"Siaran langsungnya sudah ditutup?" tanya Alya. Suaranya begitu jernih dan cerah.

"Sudah," jawab Maya sambil menggosok-gosokkan pipinya ke leher dan dagu Alya.

Satya melirik adiknya, lalu berkata dengan serius, "Mama, hari ini orang itu lagi-lagi mengirim banyak hadiah."

Orang itu?

Alya tertegun.

"Paman RezekiMalam?"

Satya mengangguk dan mengerucutkan mulut kecilnya. "Aku sudah menyampaikan perkataan Mama pada Paman RezekiMalam, tapi dia sama sekali nggak mendengarkan."

Mendengar ini, Alya men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status