Share

Bab 254

"Tuan Irfan, selanjutnya kita akan pergi ke mana?"

Irfan meliriknya, tatapannya itu seolah-olah berkata, 'Bahkan pergi ke mana pun kamu masih perlu bertanya padaku?'

Sopir yang menerima tatapan itu seketika menjadi panik dan menelan ludahnya. Beberapa saat kemudian, dia mendengar Irfan berkata, "Pergi ke rumah sakit terdekat."

"Baik, dimengerti."

Setelah mendengar tujuan mereka, sang sopir pun tidak berani untuk berlama-lama lagi dan segera menjalankan mobilnya.

Namun, karena ada Alya di dalam mobil, sopir itu pun tidak berani mengebut. Dia mengemudi selambat yang dia bisa.

Beberapa menit kemudian, Irfan mendorong kacamata di hidungnya dan berkata tanpa ekspresi, "Kalau kamu terus mengemudi seperti ini dan lukanya jadi terlambat untuk diobati, apa kamu bsia menanggung akibatnya?"

Mendengar ini, raut wajah sopir itu pun berubah. Keringat dingin mulai keluar di punggungnya. "Baik, baik. Aku akan segera menambah kecepatan."

Sepuluh menit kemudian, mobil itu berhenti di depan pintu masuk r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status