Home / Pernikahan / Kebohongan Busuk Suamiku / Bab 1. Fitnah Mertua

Share

Kebohongan Busuk Suamiku
Kebohongan Busuk Suamiku
Author: Nuri522

Bab 1. Fitnah Mertua

Author: Nuri522
last update Last Updated: 2023-06-21 11:53:04

“Kandungannya berkembang dengan baik. Jangan lupa atur pola makan dan jaga kesehatan, juga istirahat dengan cukup,” ujar Dokter Rian sambil mencatat resep vitamin untuk ditebus Gendis.

“Baik, Dok. Terima kasih,” jawabnya. Ia mengulas senyum kepada dokter spesialis kandungan langganannya itu. Lalu, mereka berjabat tangan dan Gendis keluar ruangan pemeriksaan.

Wanita itu langsung ke apotek Rumah Sakit untuk menebus resep obat dari Dokter tadi. Disela-sela ia menunggu, Gendis mencoba menghubungi Damar, suaminya. Ia membuka aplikasi berwarna hijau. Lalu, menekan tombol telepon di ponselnya.

Panggilan dijawab Damar dengan salam. Alis Gendis mengernyit saat mendengar suara suaminya yang terdengar tidak biasa.

“Halo, Sayang,” tanya Damar dengan suara tertahan.

“Mas sedang apa? Kok suaranya aneh? Mas Damar baik-baik saja, kan?” cecar Gendis. Ia merasa khawatir, takut suaminya sedang tidak sehat.

“Enggak, kok. Mas baik-baik saja. Mas hanya kepedesan. Barusan, Mas makan siang dengan ayam geprek kesukaan Mas. Sambalnya pedas banget,” jawab Damar masih dengan nada suara yang aneh.

“Beneran, Mas?” tanya Gendis sekali lagi untuk memastikan.

“Iya, Sayang, istri Mas yang paling cantik. Oh iya, gimana kandungannya? Bayi kita laki atau perempuan?” tanya Damar seolah mengalihkan pembicaraan.

“Belum kelihatan, dong, Mas. Kan baru empat bulan. Mas, dokter tadi tanya kenapa enggak diantar suami. Kapan Mas bisa luangkan waktu untuk nganter aku periksa?”

Mendengar pertanyaan Gendis, Damar menghela napas. Ia sudah bosan mendengar permintaan istrinya yang satu itu.

“Mas kan sudah bilang. Mas itu sibuk di kantor. Banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan. Kenapa harus mengulang-ulang terus pertanyaan itu, sih!” jawab Damar dengan suara meninggi membuat Gendis membelalakkan matanya. Ia terkejut dengan yang baru saja suaminya lakukan. Baru kali ini Damar membentak dirinya. Sebelumnya, pria itu selalu memperlakukan Gendis dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Dan sekarang apa yang dilakukannya? Damar mulai berani menaikkan nada suara kepada dirinya gara-gara hal sepele. Gendis hanya butuh perhatian serta dampingan suaminya saat hamil seperti sekarang. Padahal, kehamilan ini sangat diidam-idamkan mereka karena setelah menikah selama enam tahun, Gendis baru mendapatkan kabar baik ini.

“Tapi ....”

“Sudah, ya, Mas mau rapat penting dulu. Nanti Mas hubungi.” Ucapan gendis menggantung di udara, ketika Damar tiba-tiba memotong perkataannya, lalu mematikan panggilan secara sepihak.

Wanita itu merenung sejenak mencoba menyelami perasaannya. Tiba-tiba saja, hati Gendis tidak enak. Entah karena apa?

‘Apa mungkin Mas Damar ...?’ bisiknya dalam hati. Seketika itu pula ia menggeleng mencoba menepis segala kemungkinan buruk yang sempat berkecamuk di pikiran.

‘Mungkin hanya perasaanku saja. Apa yang dikatakan Mas Damar itu benar. Dia memang sedang sibuk dengan pekerjaannya,' batin Gendis kembali.

Lamunannya buyar kala salah satu petugas apotek memanggilnya untuk menebus resep. Selanjutnya, Gendis pulang ke rumah setelah segala urusannya di Rumah Sakit itu beres.

**

“Eh, Jeng. Ke mana menantumu? Kok dia enggak ada?” tanya Bu Nani tetangga Bu Retno. Wanita itu tidak sengaja lewat, lalu mampir ketika melihat Bu Retno, mertua Gendis sedang duduk santai di teras rumah.

“Dia lagi periksa kandungan,” jawab mertua Gendis singkat dan terkesan tidak suka ketika ada seseorang menyebut nama menantunya. Sejak awal, wanita paruh baya itu memang kurang suka kepada Gendis. Entah apa alasannya yang membuat dia begitu.

“Oh gitu? Emangnya dia sudah hamil berapa bulan sih, Jeng?” tanya Bu Nani kembali.

Seperti tadi, Bu Retno hanya menjawab dengan nada malas. Membuat tetangganya itu penasaran sebenarnya apa yang membuat Bu Retno bersikap aneh ketika menyangkut menantunya.

Bu Retno mulai terpancing, ia menceritakan kalau sejak awal tidak menyukai menantu seperti Gendis. Katanya, selama putranya menikah dengan Gendis, segala kasih sayang dan perhatian Damar seolah direnggut. Padahal bukan itu yang sebenarnya terjadi.

Sifat iri terus menguasai hati dan pikiran wanita paruh baya tersebut. Ia tidak suka kalau putranya mengabaikan dia. Apalagi, sebelum menikah, semua gaji Damar dikuasai ibunya itu. Dan sekarang, Bu Retno harus berbagi dengan seorang menantu yang jatah bulanannya lebih besar dari dirinya.

Bu Retno lupa, kalau selama ini yang membiayai usaha putranya itu Gendis. Sebagian aset dan saham perusahaan yang dikelola Damar itu milik menantunya. Lagi pula, Gendis tidak memakai semua uang yang diberikan Damar. Selain untuk bersedekah, sisa dari bulanannya ia tabung. Takut suatu saat nanti ada keperluan yang mendesak. Pun untuk masa depan mereka dan keturunannya.

“Oh, gitu, Jeng? Kukira Gendis itu menantu yang baik. Selama ini kulihat dia selalu berbakti dan bersikap sopan. Jadi, ternyata Gendis hanya pura-pura buat menutupi kejelekannya, ya?” ujar Bu Nani menggebu-gebu saat Bu Retno menceritakan segala mengenai Gendis dengan kebohongan. Wanita itu terus saja memfitnah menantunya. Sialnya, Bu Nani termakan ucapan Bu Retno.

“Yang sabar, ya, Jeng. Menantu kek gitu memang harus dididik sama kita.”

Mereka terus saja bergosip tentang Gendis, sampai wanita itu datang. Bu Retno tidak sadar kalau menantunya mendengar sekilas percakapan dia dan Bu Nani. Tubuhnya mematung di depan pintu gerbang menyimak segala fitnah yang dilontarkan sang mertua.

Kira-kira, apa reaksi Gendis?

Bersambung.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
istri tolol lagi. kebanyakan ngangkang membuat otaknya g berfungsi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 2. Cincin Milik Siapa?

    Gendis terkejut mendengar ucapan sang mertua.‘Apa ini yang selalu Mama katakan mengenaiku kepada setiap orang di belakangku?’Sudut hatinya perih, bertahun-tahun menjadi menantu, ia sama sekali belum diterima oleh mertuanya. Padahal, Gendis merasa sudah menjadi menantu yang penurut bagi ibu mertuanya itu. Bu Nani tersadar melihat Gendis sudah ada di pintu gerbang. Ia langsung terdiam sambil memberikan kode kepada Bu Retno. Betapa terkejutnya wanita paruh baya itu melihat menantunya yang telah kembali ke rumah. Pikirannya terus berkecamuk dan bertanya-tanya dalam hati. Apa mungkin Gendis mendengar segala yang dia ucapkan barusan?Wajahnya berubah pucat pasi, dengan perasaan yang takut mulai menguasai hatinya. Bukan kesalah pahaman dari Gendis yang Bu Retno khawatirkan. Akan tetapi, pandangan Damar terhadapnya. Wanita itu takut menantunya akan mengadu. Apalagi, segala yang dia ucapkan mengenai Gendis rata-rata sebuah kebohongan belaka. Itu hanya karangannya agar semua orang membenci m

    Last Updated : 2023-06-21
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 3. Benarkah Mulai Berubah?

    Gendis terkejut dengan apa yang telah ditemukannya. Wanita itu terperangah tak percaya saat melihat isi kotak berbahan beludru tersebut. Sebuah cincin berlian dengan desain yang terlihat berkelas, sangat indah menurut siapa pun yang melihat. Pasti, harganya sangat mahal sekali. Kira-kira benda itu milik siapa? Kenapa sampai ada di jas suaminya? 'Apa mungkin ...?' ‘Ah, mungkin itu hanya perasaanku saja. Mas Damar tidak seperti yang kupikirkan, kok,' bantah Gendis dalam hati. Batinnya berkecamuk, perasaan tidak nyaman hampir menjejali hatinya. Gendis mulai curiga, tetapi ia tepis kembali pikiran itu.“Sudah ketemu, Sayang?” tanya Damar dengan wajah memucat kala melihat istrinya telah menemukan barang yang dia rahasiakan. Jika, bukan untuk Gendis. Lantas untuk siapa benda tersebut?Beberapa detik kemudian, Damar dapat menguasai dirinya kembali, menyembunyikan rasa panik serta gugupnya. Ia berpura-pura santai padahal hatinya sungguh tidak tenang. Jantungnya memompa lebih cepat seolah pr

    Last Updated : 2023-06-21
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 4. Damar Cedera

    Gendis mematung di tempatnya duduk sekarang. Setelah mendapatkan kabar buruk tentang suaminya, wanita itu gegas untuk ke Rumah Sakit di mana Damar di rawat sekarang. Matanya berembun, ia merasa khawatir terjadi apa-apa terhadap sang suami.Sepanjang perjalanan, ia gelisah tidak menentu. Apalagi, ponsel Damar sama sekali tidak bisa dibubungi. Pantas saja, sejak semalam ia tidak enak hati ketika melepaskan Damar saat pamit keluar dengan alasan bisnis. Katanya, pria itu akan menghadiri sebuah pertemuan antar perusahaan.Karena sudah malam, makanya Damar melarang istrinya itu ikut. Menurutnya, tidak baik untuk kesehatan bayi kita yang masih dalam kandungan. Gendis menuruti larangan sang suami, dan membiarkan sepupunya untuk menemani Damar ke sana.Ya, sebelumnya, Damar mengatakan kalau ia akan pergi ke sebuah pertemuan perusahaan saat makan malam tiba. Sebagai anak buah serta direktur perencanaan perusahaan, Vivian, sepupu Gendis, juga mengikuti acara tersebut. Apalagi, katanya ia di unda

    Last Updated : 2023-06-21
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 5. Pengganti Cincin

    “Mas, kenapa bisa cedera kek gini?” tanya Gendis sesaat setelah ia masuk dan menghampiri sang suami. Ia berusaha untuk tetap tersenyum meski terasa berat. Gendis tidak ingin bertindak gegabah dengan menuduh langsung suaminya berselingkuh. Ia akan memastikan terlebih dahulu, lagi pula wanita itu belum mendapatkan bukti kuat. Yang tadi sempat di dengarnya hanya praduga saja, belum bisa membuktikan apa pun. Gendis wanita cerdas, ia tahu di mana saat ia harus meluapkan kemarahannya atau tidak.“Mas enggak apa-apa, Sayang. Tadi, Mas terjatuh dari tangga.” “Tangga hotel maksudnya, Mas? Lebih tepatnya kamar hotel?” tanya Gendis dengan santai. Namun, sukses membuat Damar terlonjak kaget dengan muka yang berubah pias. Pria itu menatap wajah sang istri. Akan tetapi, dari wajah Gendis tidak terlihat sedang marah. Wanita itu terlihat baik-baik saja. “I-itu, tadi Mas habis mengantar kolega bisnis perusahaan kita. Dia mabuk karena terlalu banyak minum tadi. Kamu kan tahu, yang mau berinvestasi i

    Last Updated : 2023-06-21
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 6. Terus Berdusta

    Berulang kali Gendis memanggil suaminya dan mengetuk pintu ruangan kantor yang tertutup, ia mulai kesal. Lalu, wanita itu segera memutar hendel pintu, dan ternyata tidak dikunci. Gegas ia membukanya dan menampilkan sang suami yang baru saja keluar dari kamar mandi.“Mas ...,” panggil Gendis sambil menghampiri Damar.“Lho, kamu ke sini, Sayang? Kenapa enggak kabari Mas dulu sih?” sahut Mas Damar dengan mimik muka yang seolah sedang terkejut. Ia mulai memainkan sandiwaranya.“Kan tadi aku udah ngasih tahu di rumah. Kalau akan membawakan Mas makan siang. Mas Damar juga harus minum obat juga, kan? Aku tahu lho, Mas suka abai kalau disuruh minum itu. Oh iya, Mas. Dari tadi aku ketuk pintu sama manggil, kenapa Mas enggak nyahut sih? Barusan juga sekilas kudengar suara perempuan ada di dalam?” tanya Gendis ingin memastikan.“Maaf, ya, kamu kan tahu, Mas tadi baru keluar kamar mandi. Kalau suara perempuan, emang suara siapa? Di sini enggak ada siapa-siapa. Mas hanya sendirian dari tadi,” jawa

    Last Updated : 2023-06-21
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 7. Noda Lipstik

    Senyum Damar merekah kala mendapat kabar baik dari Gendis. Wanita itu telah mendapatkan uang yang dibutuhkannya. Semua dana pinjaman dari sang kakak ipar, sudah masuk ke rekening milik Damar. Melihat nominalnya, pria itu yakin bisa membelikan sesuatu yang diinginkan Vivian. Mengingat kekasihnya tersebut, Damar segera menghubungi wanita itu. “Halo, Sayang. Mas sudah mendapatkan uang dari Gendis. Kamu pengen beli apartemen di mana?” ajak Damar dengan wajah yang berseri-seri. Ia bisa membayangkan bagaimana bahagianya Vivian mendengar kabar baik ini, pun balasan dari kekasihnya setelah memberikan hal yang wanitanya itu inginkan. Damar dan Vivian berjanji untuk bertemu di sebuah agen properti. Hunian apartemen mewah di salah satu bilangan kota Jakarta menjadi pilihannya. Apalagi, akses untuk menuju ke kantor tidak terlalu jauh. Sehingga, dengan begitu dapat memudahkan Damar jika pulang pergi ke apartemen miliknya bersama Vivian.Dengan dana satu milyar di rekening, Damar dapat mencicil

    Last Updated : 2023-09-17
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 8. Bertemu Masa Lalu

    "Rasa ini masih ada dan membekas di hati."~David~💕💕💕Kali ini, Gendis tidak ingin menanyakan langsung kepada Damar sebelum memiliki bukti yang kuat. Jika dipikir-pikir, bagaimana mungkin suaminya itu akan mengakui perselingkuhannya? Mana ada maling yang mengaku? Begitu pun Damar, tidak mungkin ia akan menerima tuduhan itu begitu saja. Gendis akan mencari tahu siapa wanita yang memiliki hubungan dengan suaminya. Keesokan harinya, Gendis bertemu dengan Vivian saat waktu makan siang. Tanpa rasa sungkan atau takut, Vivian datang dengan percaya dirinya. Setelah menikmati makanan yang tadi sempat mereka pesan, Gendis memberitahukan maksud dia mengajak sepupunya itu bertemu.“Kamu tahu Vi. Akhir-akhir ini, Mas Damar mencurigakan. Dia seperti sedang menyembunyikan sebuah rahasia, tapi aku enggak tahu itu apa. Oh iya, beberapa hari yang lalu. Mas Damar memintaku untuk meminjam uang senilai satu milyar. Apa benar perusahaan sedang tidak baik?” tanya Gendis kepada Vivian yang langsung dibe

    Last Updated : 2023-09-18
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 9. Bertemu Bayu

    “Maafkan aku, kak, sudah datang telat. Soalnya tadi ada keperluan mendesak dulu,” ujar pria muda tersebut.“Iya, Bay. Eh iya, gimana kabar kamu sekarang?” tanya Gendis kembali.“Baik, kak. Seperti yang mbak lihat. Kira-kira ada apa, ya, kok Mbak Gendis memintaku ketemu di sini? Kenapa enggak bicara di rumah?” tanya lelaki yang dipanggil Bayu tersebut.Bayu adalah adik ipar Gendis. Lebih tepatnya ia itu adik kandung dari Damar. Perbedaan usia mereka hanya terpaut dua tahun saja, membuat Bayu terlihat sama dewasanya dengan Damar. Akan tetapi, sampai sekarang pemuda itu sama sekali belum memiliki pasangan. “Maafkan Mbak, Bay. Mbak sama sekali enggak bisa membicarakan yang akan Mbak katakan sama kamu di rumah. Ini hanya rahasia di antara kita,” bisik Gendis. Bayu memang lebih dekat dengannya dari pada Damar. Sehingga pemuda itu bisa Gendis percaya.“Sebenarnya ada sesuatu yang mau Mbak katakan sama kamu tentang Mas Damar,” ujar Gendis lirih. Membuat lelaki bernama bayu mendongakkan kepal

    Last Updated : 2023-09-18

Latest chapter

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 30.

    Sidang pengadilan akhirnya memutuskan Damar sepenuhnya bersalah akibat melanggar Pasal 340 KUHP dihukum 20 tahun penjara dikurangi masa tahanan. Sesuai dengan tuntutan yang ditegaskan dalam pasal tersebut bahwa barang siapa dengan siapa dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun. Bu Retno pasrah menerima putra pertamanya dihukum akibat kesalahan yang diperbuat. Bagaimana pun, ia tak bisa menampik bahwa sang putra memang pantas untuk mendapatkan hukuman seperti ini. Meski begitu, wanita paruh baya itu tak kuasa menutupi kesedihannya. Ia sempat hampir pingsan di ruangan pengadilan ketika putusan vonis dibacakan oleh hakim ketua.Bayu sontak mendekap tubuh ibunya dan menuntunnya keluar agar lebih tenang. Mereka duduk di kursi tunggu yang tersedia di luar ruangan sidang. Sambil menunggu Damar keluar dan bersiap dibawa ke rutan tempat di mana pria itu dihukum.Se

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 29. Pasca Kebakaran

    “Syukurlah kamu tidak apa-apa, Dek.”Winda, istri dari Edo mengelus puncak kepala Gendis yang sudah pulang ke rumah kakak pertamanya tersebut bersama Dion juga. Meski hanya kakak ipar, tetapi wanita itu sudah menganggap adik-adik Edo ini seperti saudara kandung sendiri. Kini mereka berdua tengah berada di dalam kamar yang sering dipakai Gendis saat menginap ketika di rumah Edo.Gendis tersenyum dan mengangguk. Benar, ia pun kini merasa bersyukur masih diberikan keselamatan oleh Yang Maha Kuasa. Dua kali nyawanya hampir saja melayang, membuat wanita itu merasa ini semua hanyalah mimpi. Akan tetapi, tak seperti itu, dirinya melalui hal yang nyata.Dua kali dirinya hampir saja mati gara-gara orang yang sama membuat hati Gendis sakit luar biasa. Ia sungguh tak mengenali Damar lagi. Pria itu telah betul-betul berubah menjadi pria yang kejam dan ambisius. Hanya demi harta dan kekuasaan, mantan suaminya ini bisa melakukan segala cara, bahkan menghabisi orang-orang yang pernah menjadi bagian

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 28. Buron

    “Aku tahu siapa orang dibalik kebakaran ini.”Bayu datang menyibak kerumunan warga yang memenuhi tempat kejadian perkara tersebut. Sebelumnya, ia tak sengaja mendengar rencana kriminal Damar dan Vivian. Pemuda tersebut bergegas pergi ke rumah Dion dan hendak menghentikan segala rencana busuk sang kakak. Akan tetapi, ternyata semuanya telah terlambat. Hunian di mana Gendis, Dion dan Edo berada telah ludes dilahap jago merah.Awalnya pria muda tersebut panik, tetapi ketika mendengar semuanya selamat meski harus mendapatkan pertolongan dengan dibawanya Gendis dan Dion ke rumah sakit bersama salah satu tetangga yang ada, Bayu merasa lega luar biasa.Sampai, dia mendengar percakapan antara Pak RT dan Edo, dirinya yang menjadi saksi kunci kejahatan sang Kakak langsung mendekat.“Bayu? Sedang apa kamu di sini?”“Itulah yang akan Kujelaskan. Setengah jam yang lalu, aku baru mengetahui rencana pembakaran rumah ini. Maafkan aku, Mas. Aku tak bisa menghentikan segalanya. Saat datang, semuanya te

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 27. Kembali Berulah

    “Sial*n. Bisa-bisanya mereka menekanku di ruang rapat dan mengatakan kalau aku tak becus memimpin perusahaan ini. Padahal, siapa yang sudah membesarkan perusahaan sampai seperti sekarang?” gerutu Damar di hadapan Vivian. Tangannya yang mengepal meninju udara dan menggebrak meja di ruangannya.“Sudahlah, Mas. Tenangkan dirimu sekarang. Kamu jangan marah-marah lagi. Salah Mas sendiri kenapa tender sebesar itu bisa lolos. Apalagi, akhir-akhir ini Mas Damar seperti orang yang linglung dan banyak melamun.” Mendengar perkataan sang kekasih, Damar mendengus kasar. Pikirannya kini sedang kacau di tambah ucapan Vivian yang sama memojokkan dan menyalahkannya semakin dibuat pusing.Namun, yang Vivian katakan itu benar. Setelah menandatangani surat cerai beberapa Minggu yang lalu, Damar seolah kehilangan fokus. Dalam hati kecilnya bergejolak perasaan marah, dendam dan juga kehampaan. Kenapa setelah kehilangan Gendis, pria itu merasakan kembali rindu yang menyiksa. Namun, mantan istrinya sama se

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 26. Ketegasan Gendis

    Alunan musik lembut menggema ke seluruh ruangan di restoran di mana Gendis berada. Suara lantunan merdu dari penyanyi pria di atas podium membuat suasana hati wanita itu menjadi tenang.Ia melirik ke arah meja yang paling ujung di sini. Melihat dua orang pria yang berpenampilan seperti penguntit.Gendis menggelengkan kepalanya mengetahui kedua orang itu tidak lain kakak-kakaknya. Edo dan Dion sengaja mengikuti Gendis hanya untuk memastikan adiknya itu baik-baik saja.Wanita itu merasa, apa yang dilakukan kedua kakaknya sungguh konyol. Namun, hatinya seketika menghangat. Ia sungguh terharu dan merasa beruntung memiliki saudara yang menyayanginya.Dibandingkan harta, Gendis merasa ikatan persaudaraan lebih berharga dari apa pun. Sedangkan di tempat parkir, Damar keluar dari mobilnya setelah kendaraan itu terparkir. Pria itu tak henti-hentinya melengkungkan senyuman. Ia sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan Gendis.Ada perasaan rindu yang tiba-tiba saja muncul di hatinya setelah men

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 25. Rencana Berpisah

    Dengan bantuan Edo, kakaknya Gendis. Kali ini Bayu dapat menempati posisi wakil Direktur di bawah jabatan Damar sang kakak. Apalagi posisinya yang cukup kuat karena memiliki saham perusahaan hampir enam puluh persen bila di satukan dengan saham milik Edo dan Gendis. Siang itu, saat rapat redaksi dadakan diadakan. Damar terkejut ketika Bayu masuk ke perusahaan. Pada hari itu pula, para pemegang saham di perusahaan tersebut memilih Bayu sebagai wakil direktur menggantikan posisi wakil direktur yang baru resign dari perusahaan.Sebenarnya, itu semua telah Edo atur sebelumnya. Kakak Gendis tersebut telah menyuruh wakil direktur sebelumnya untuk resign dari perusahaan dan sebagai gantinya akan diangkat mendapatkan posisi direktur utama di perusahaan cabang milik Edo. Tentu saja membuat orang tersebut tidak bisa menolak tawarannya.Mana mungkin, ia akan menyia-nyiakan kesempatan sebagus ini. Seminggu sebelum Bayu masuk ke perusahaan, wakil direktur tersebut resign dari kantor. Untungnya, s

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 24. Rencana Selanjutnya

    Damar menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Kali ini dia benar-benar kalut. Bagaimana mungkin Bayu tahu rencananya untuk menyingkirkan Gendis dan kakak-kakaknya? Apa selama ini adiknya itu memata-matai dirinya?Ini tidak benar. Damar tidak bisa membiarkan sang adik mengendalikannya. Apalagi ancaman Bayu saat perkelahian telah berakhir dan ia hendak naik kembali ke kamarnya. Pria itu dapat mendengar bisikan dari Bayu yang mengatakan kalau sang adik akan merebut posisinya di perusahaan. Menuntut haknya sebagai orang yang memiliki sebagian harta warisan keluarga mereka. Dulu Damar menggunakannya untuk membangun perusahaan, Bayu sama sekali tidak keberatan. Toh dia pemuda yang mandiri dan ingin mencari harta tanpa pemberian dari siapa pun.Namun, kini Bayu tidak akan membiarkan Damar sewenang-wenang, bahkan menyakiti Gendis yang jelas-jelas pemuda itu cintai. Dulu demi kakak iparnya tersebut, Bayu sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan kakaknya. Sekarang, dengan alasan yang sama, pemud

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 23. Perkelahian

    Jangan lupa untuk klik subscribe, like dan komen, ya.“Lakukan rencana itu malam ini juga,” perintah Vivian. Dia tidak sadar kalau Damar tengah menguping percakapannya bersama seseorang di telepon. Setelah mematikan panggilan itu, Vivian berbalik dan terkejut sang kekasih sudah ada di belakangnya.“Sebenarnya apa yang kamu rencanakan? Siapa yang akan kamu lenyapkan, Vi?” tanya Damar. Ia hanya memastikan apa tebakannya benar atau tidak.“Mas Damar. K-kenapa Mas sudah bangun?” Vivian terkejut buka main. Kali ini Damar pasti tahu apa yang telah diperbuatnya.“Jawab, Vi. Siapa yang akan kamu bunuh? Apa itu Gendis?” Damar memandang tajam Vivian, membuat wanita itu hanya mengatupkan mulutnya tanpa sepatah kata pun.“I-itu ... iya, Mas. Aku mau singkirkan penghalang kebahagiaan kita. Mas kan tahu, aku sangat membenci Gendis dan saudara-saudaranya. Gara-gara pamanku, aku menjadi anak yatim piatu. Dan kali ini, Gendis melalui tangan Mas Edo bisa saja menghancurkan perusahaan milik Mas Damar

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 22. pasca selamat dari maut

    Perlahan mata Gendis terbuka. Alisnya mengernyit kala cahaya lampu mulai tertangkap indera penglihatannya. Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, sambil merasakan kepalanya yang masih sedikit pusing. Olehnya mulai tercium aroma obat-obatan yang kuat menusuk Indera penciuman miliknya.Wanita itu meraba perut, mengingat bayi yang ada di dalam kandungannya. Ada kepanikan yang terpancar di sorot matanya. Raut mukanya berubah menjadi cemas.Gendis memandang sekeliling, mulai menangkap bayangan seseorang yang dikenalnya. Seorang pria yang Gendis ingat rela mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan dirinya yang bukan siapa-siapa. Hanya sekedar teman lama, pikir Gendis.“Kamu sudah sadar, Dis?” David tersenyum saat dapat menangkap pergerakan dari tangan wanita di hadapannya yang tengah berbaring di ranjang serta telah membuka matanya. Pria itu kali ini bisa bernapas lega melihat kondisi Gendis yang mulai stabil.“Tenang saja, Dis. Bayimu Alhamdulillah selamat. Ternyata dia sangat

DMCA.com Protection Status