Beranda / Pernikahan / Kebohongan Busuk Suamiku / Bab 6. Terus Berdusta

Share

Bab 6. Terus Berdusta

Penulis: Nuri522
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-21 11:57:08

Berulang kali Gendis memanggil suaminya dan mengetuk pintu ruangan kantor yang tertutup, ia mulai kesal. Lalu, wanita itu segera memutar hendel pintu, dan ternyata tidak dikunci. Gegas ia membukanya dan menampilkan sang suami yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Mas ...,” panggil Gendis sambil menghampiri Damar.

“Lho, kamu ke sini, Sayang? Kenapa enggak kabari Mas dulu sih?” sahut Mas Damar dengan mimik muka yang seolah sedang terkejut. Ia mulai memainkan sandiwaranya.

“Kan tadi aku udah ngasih tahu di rumah. Kalau akan membawakan Mas makan siang. Mas Damar juga harus minum obat juga, kan? Aku tahu lho, Mas suka abai kalau disuruh minum itu. Oh iya, Mas. Dari tadi aku ketuk pintu sama manggil, kenapa Mas enggak nyahut sih? Barusan juga sekilas kudengar suara perempuan ada di dalam?” tanya Gendis ingin memastikan.

“Maaf, ya, kamu kan tahu, Mas tadi baru keluar kamar mandi. Kalau suara perempuan, emang suara siapa? Di sini enggak ada siapa-siapa. Mas hanya sendirian dari tadi,” jawab Damar sambil memainkan jarinya dan terbata-bata, membuat alis Gendis mengernyit karena merasa aneh dengan sikap sang suami.

Berulang kali pula, Damar sering mengedipkan matanya dan menekan pipi seperti menghilangkan kegugupan.

Sedangkan Gendis, setelah mereka duduk di sofa, ia menyiapkan makanan untuk suaminya. Saat hendak berdiri mengambil piring yang terletak di rak dekat toilet, Damar mencekal tangannya.

“Mau ke mana, Sayang?” tanya Damar mulai panik melihat istrinya akan beranjak.

“Mau ambil piring, Mas. Sama ke wastafel buat cuci tangan,” jawab Gendis.

“Kan pakai sendok, kamu tunggu di sini, biar Mas yang ambil piringnya. Kamu jangan capek-capek. Jaga kesehatan bayi kita, Sayang. Biar Mas juga yang suapi. Kamu belum makan siang juga, kan?” Mendengar pertanyaan dari suaminya Gendis mengangguk. Ia memang belum sempat untuk mengisi perut sejak tadi pagi.

Dengan detak jantung yang tidak karuan, Damar beranjak dari tempat duduknya. Ia segera mengambil piring dan sendok dari rak penyimpanan. Pria itu juga membawakan botol minum. Ketika berbalik ke arah kamar mandi, Damar dapat melihat Vivian menampakkan kepalanya hendak keluar. Gegas ia meletakkan kembali piringnya itu dan masuk ke dalam kamar mandi dengan alasan akan mencuci tangan.

“Vi, kamu mau ngapain? Jangan macam-macam, nanti kita ketahuan,” bisik Damar panik ketika Vivian hendak melakukan hal nekat.

“Tapi aku jenuh, Mas menunggu di sini. Kamu sih enak-enakan mau suapin Mbak Gendis segala.” Kembali Vivian merajuk dengan wajah yang cemberut. Membuat Damar tersenyum dan langsung menyergap bibir gincu sang kekasih. Ciuman itu semakin dalam, tetapi segera terlepas ketika Gendis mulai memanggil Damar yang lama tidak kembali.

“Mas, kok lama cuci tangannya?”

“Iya, Sayang bentar. Mas lagi rapihkan rambut dulu tadi sempat berantakan.” Lagi-lagi Damar mencari alasan untuk menutupi kebohongannya. Memang benar, sekali orang menutupi sesuatu pasti ia akan terus menerus menciptakan alasan agar tidak ketahuan.

“Sabar, ya, Sayang. Jangan khawatir, nanti Mas kasih hadiah buat kamu waktu panjang bersama, okay. Mas keluar dulu,” tutur Damar sambil berbisik di telinga Vivian.

Gegas ia keluar menemui istrinya. Menyuapi dirinya sendiri dan sang istri. Mungkin, bagi Gendis dan orang yang melihat, Damar sosok yang manis. Namun, wanita itu tidak tahu saja kenapa suaminya melakukan hal itu dan alasan dibalik sikap manisnya.

Damar dengan halus meminta Gendis untuk kembali pulang setelah selesai makan dan memastikan suaminya telah meminum obat dengan benar. Sebenarnya Gendis heran dengan sikap aneh sang suami yang terkesan tidak biasa. Dari gestur tubuhnya seolah pria itu sedang gelisah dan menutupi sesuatu. Namun, ia tidak tahu apa itu.

Selanjutnya, Gendis pamit dan pulang sesuai keinginan Damar. Mendengar Gendis pulang, Vivian segera keluar dari kamar mandi, dengan muka yang kesal.

“Kenapa cemberut lagi, sih?” tanya Damar ketika melihat muka masam kekasihnya.

“Pokoknya Mas harus ganti ini semua dengan makan malam romantis malam ini.”

“Iya, Sayang. Makasih, ya, sudah membantu Mas dengan tidak membocorkan hubungan kita. Apa pun keinginan kamu Mas akan penuhi,” jawab Damar. Selanjutnya mereka melanjutkan kemesraan yang sempat tertunda dengan tidak tahu adab, sampai-sampai lupa kalau itu adalah kantor tempatnya bekerja.

**

Damar pulang tengah malam setelah menghabiskan waktu dengan Vivian di apartemen sewaannya. Melihat suaminya yang baru pulang, Gendis merasa heran serta kasihan. Heran karena tidak seharusnya sang suami lembur sampai jam begini. Selain itu pula rasa kasihan bersarang di hatinya melihat kerja keras Damar.

“Mas, kenapa sih akhir-akhir ini semakin sering lembur dan pulang malam?” tanya Gendis. Ia mulai heran dengan jadwal kerja sang suami yang mulai berantakan. Gendis khawatir ada sesuatu yang tidak baik di kantornya, pun kesehatan sang suami.

“Mas kan lembur buat kita semua, Sayang.”

“Iya, tapi Mas. Aku tuh khawatir sama kamu. Apa kantor sedang mengalami masalah?” tanya Gendis dengan tatapan menyelidik.

Mendengar pertanyaan sang istri, sebuah ide cemerlang terlintas di benar Damar. Ia tersenyum licik sekilas. Bahkan, istrinya tidak bisa melihat.

“Sebenarnya ... kondisi keuangan perusahaan kita sedang tidak stabil. Perusahaan mengalami kerugian cukup besar saat ada salah satu klien membatalkan proyek kerja sama. Tapi, Mas coba menyelesaikan meski hasilnya belum ada,” papar Damar mulai bersandiwara. Ia tahu, mendengar kabar seperti ini, istrinya tidak akan tinggal diam.

“Apa ada yang harus aku lakukan buat bantu Mas?” tanya Gendis merasa iba terhadap suaminya.

“Mas hanya butuh suntikan dana sebesar satu milyar. Apa kamu bisa mengusahakannya dengan meminjam kepada Kak Edo?” pinta Damar dengan mengiba.

Ya, Edo adalah kakak sulung Gendis. Selama ini, ialah saudara yang paling dekat dengan wanita itu. Makanya, Damar memanfaatkan kebaikan Gendis dan kedekatan bersama saudaranya.

Kira-kira akankah Gendis menyanggupi permintaan Damar? Lalu, untuk apa sebenarnya yang tersebut?

Bersambung

Bab terkait

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 7. Noda Lipstik

    Senyum Damar merekah kala mendapat kabar baik dari Gendis. Wanita itu telah mendapatkan uang yang dibutuhkannya. Semua dana pinjaman dari sang kakak ipar, sudah masuk ke rekening milik Damar. Melihat nominalnya, pria itu yakin bisa membelikan sesuatu yang diinginkan Vivian. Mengingat kekasihnya tersebut, Damar segera menghubungi wanita itu. “Halo, Sayang. Mas sudah mendapatkan uang dari Gendis. Kamu pengen beli apartemen di mana?” ajak Damar dengan wajah yang berseri-seri. Ia bisa membayangkan bagaimana bahagianya Vivian mendengar kabar baik ini, pun balasan dari kekasihnya setelah memberikan hal yang wanitanya itu inginkan. Damar dan Vivian berjanji untuk bertemu di sebuah agen properti. Hunian apartemen mewah di salah satu bilangan kota Jakarta menjadi pilihannya. Apalagi, akses untuk menuju ke kantor tidak terlalu jauh. Sehingga, dengan begitu dapat memudahkan Damar jika pulang pergi ke apartemen miliknya bersama Vivian.Dengan dana satu milyar di rekening, Damar dapat mencicil

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 8. Bertemu Masa Lalu

    "Rasa ini masih ada dan membekas di hati."~David~💕💕💕Kali ini, Gendis tidak ingin menanyakan langsung kepada Damar sebelum memiliki bukti yang kuat. Jika dipikir-pikir, bagaimana mungkin suaminya itu akan mengakui perselingkuhannya? Mana ada maling yang mengaku? Begitu pun Damar, tidak mungkin ia akan menerima tuduhan itu begitu saja. Gendis akan mencari tahu siapa wanita yang memiliki hubungan dengan suaminya. Keesokan harinya, Gendis bertemu dengan Vivian saat waktu makan siang. Tanpa rasa sungkan atau takut, Vivian datang dengan percaya dirinya. Setelah menikmati makanan yang tadi sempat mereka pesan, Gendis memberitahukan maksud dia mengajak sepupunya itu bertemu.“Kamu tahu Vi. Akhir-akhir ini, Mas Damar mencurigakan. Dia seperti sedang menyembunyikan sebuah rahasia, tapi aku enggak tahu itu apa. Oh iya, beberapa hari yang lalu. Mas Damar memintaku untuk meminjam uang senilai satu milyar. Apa benar perusahaan sedang tidak baik?” tanya Gendis kepada Vivian yang langsung dibe

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 9. Bertemu Bayu

    “Maafkan aku, kak, sudah datang telat. Soalnya tadi ada keperluan mendesak dulu,” ujar pria muda tersebut.“Iya, Bay. Eh iya, gimana kabar kamu sekarang?” tanya Gendis kembali.“Baik, kak. Seperti yang mbak lihat. Kira-kira ada apa, ya, kok Mbak Gendis memintaku ketemu di sini? Kenapa enggak bicara di rumah?” tanya lelaki yang dipanggil Bayu tersebut.Bayu adalah adik ipar Gendis. Lebih tepatnya ia itu adik kandung dari Damar. Perbedaan usia mereka hanya terpaut dua tahun saja, membuat Bayu terlihat sama dewasanya dengan Damar. Akan tetapi, sampai sekarang pemuda itu sama sekali belum memiliki pasangan. “Maafkan Mbak, Bay. Mbak sama sekali enggak bisa membicarakan yang akan Mbak katakan sama kamu di rumah. Ini hanya rahasia di antara kita,” bisik Gendis. Bayu memang lebih dekat dengannya dari pada Damar. Sehingga pemuda itu bisa Gendis percaya.“Sebenarnya ada sesuatu yang mau Mbak katakan sama kamu tentang Mas Damar,” ujar Gendis lirih. Membuat lelaki bernama bayu mendongakkan kepal

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 10. Dendam

    “Maksudmu apa, Bay?” tanya Gendis. Kenapa ia merasa nada suara Bayu berbeda saat mengucapkan kalimat yang terakhir tadi. Namun, Gendis tidak paham itu. “ehm ... maksudnya ... memangnya Mbak Gendis tidak tahu kalau aku ini menyayangi Mbak seperti seorang adik kandung ke kakak perempuannya?” ucap Bayu langsung di balas anggukan oleh Gendis.“Jadi, untuk selanjutnya, apa Mbak Gendis sudah punya rencana?” tanya Bayu. Namun, Gendis menggeleng. Ia sama sekali belum memikirkan cara apa pun untuk menyelidiki Damar. Jangankan untuk itu, ia bahkan masih syok mendengar pengakuan adik iparnya itu mengenai suaminya.“Begini saja. Mbak tidak perlu khawatir. Biar nanti aku bantu buat menyelidiki semuanya. Mbak Gendis tinggal menunggu kabar dariku saja.”Gendis terharu memiliki adik ipar yang baik kepadanya layaknya adik kandung. Meskipun sikap ibu mertuanya berbanding terbalik dari putra keduanya tersebut. Namun, Gendis yakin, hati mertuanya akan mulai melunak setelah bayi di dalam kandungannya lah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 11. Mulai Terkuak

    Bab 11. (1700 kata)Jangan lupa untuk klik tombol berlangganan dan berikan jejak dengan cara komen dan berikan ❤️. Happy reading 😍😍💕💕Gendis mendapatkan pesan masuk dari nomor tidak dikenal dengan bukti transfer dan cek sebagai uang DP sebuah apartemen mewah. Juga, foto sang suami di lobi sebuah gedung yang Gendis prediksi sebuah apartemen. Namun, tidak jelas di mana tempat itu berada.Tidak lama, notifikasi pesan masuk kembali ke ponsel Gendis dengan nomor yang sama. Kali ini, potret sang suami yang tengah berdiri di depan pintu apartemen dan satu lagi foto pria itu tengah bercumbu dengan seorang wanita. Namun, wajah perempuan itu tidak begitu jelas terlihat. Hanya menampilkan sosok perempuan yang hanya mengenakan gaun tipis selutut berwarna merah menyala. Lantai yang dipijak Gendis seakan amblas. Tubuhnya luruh seketika. Wanita itu sudah tahu kemungkinan sang suami telah bermain api di belakangnya. Namun, tetap saja hatinya yang rapuh retak juga saat melihat bukti perselingk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 12. Mulai Terkuak 2

    “Mas, Damar. Mas di sini juga?” tanya Gendis. Senyumnya terbit bagai bulan sabit yang tengah memancarkan sinarnya.Damar mulai kikuk dengan kedatangan sang istri. Bagaimana mungkin Gendis bisa datang sedangkan Damar tidak mengajaknya sama sekali? “Sayang, kok kamu ada di-di sini juga?” tanya Damar terbata-bata. Dia sangat syok melihat sang istri ada di hadapannya. Tangan pria itu mulai berkeringat dengan wajah yang mulai pias. “Lho, Pak Damar memangnya tidak mengajak Bu Gendis? Kok kalian tidak berangkat bersama?” celetuk salah satu istri dari rekan bisnis Damar yang langsung disenggol suaminya. Membuat Gendis tersenyum menanggapi perkataan ibu tadi.“Ah iya, Bu. Bukan begitu. Mas Damar juga mengajak saya, tapi karena alasan kesehatan, jadi saya sempat menolak ajakannya. Tapi, karena mengingat Bu Rosa itu kawan baik Papa. Jadi, aku memutuskan untuk datang ke sini,” terang Gendis berbohong. Ia tidak mau egois dengan membuat nama suaminya tercoreng. Bukan hanya nama baik keluarga yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 13. Cinta yang Masih Bersemayam

    “Hai, Dis.” Gendis menoleh ketika mendengar panggilan seseorang dari arah belakang. Senyumnya kembali merekah saat melihat siapa orang itu.“Mas David? Ya ampun, Mas. Kok kita bisa ketemu di sini? Kebetulan banget,” sambut Gendis. Ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengan teman laki-lakinya itu.“Jodoh kali, Dis.”“Mas David bisa aja.”Kalimat yang meluncur dari mulut David, Gendis terima sebagai suatu candaan. Akan tetapi, berbeda dengan wanita itu, David justru mengamini ucapannya. Salah memang mengharapkan istri orang. Namun, rasa yang ia pendam untuk Gendis merebak kembali saat pertama kali bertemu lagi kemarin.Gendis tertawa dengan renyah, sehingga mata David tidak pernah lepas memandang wajah wanita itu. Senyum serta tawa Gendis dapat melambungkan jiwa David serta sebagai penyejuk hatinya yang mengering bak mata air di Padang tandus. Menjadikannya sebagai candu, membuat David selalu dilahap kerinduan akan sosok bidadari hatinya tersebut.“Mas David kok bisa ada di sini

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 14. Mengumpulkan Bukti

    Damar terus saja menghubungi nomor yang tertera di layar ponselnya. Berulang kali ia terus menekan tombol panggilan tersebut, tetapi tetap tidak diangkat oleh seseorang di seberang sana. Seorang pria yang telah mengirimkan sebuah rekaman antara Damar dan Vivian di kamar mandi. Sebuah adegan percakapan serta sesuatu yang tidak senonoh di dalamnya.“Sh*t!” umpat Damar, merasa geram karena dirinya telah dipermainkan oleh seseorang yang sama sekali pria itu tidak kenal.“Bagaimana mungkin orang ini memiliki rekamanku bersama Vivian? Siapa sebenarnya dia dan apa motif dibalik melakukan ini semua? Apa ... jangan-jangan dia ingin memerasku?” gumam Damar.Pria itu terus bolak-balik sambil memikirkan cara untuk menghubungi orang yang sedang menerornya. Ia takut Gendis akan mengetahui segala rahasia yang selama ini pria itu tutupi. Apalagi kalau sampai berita ini tersebar, bisa hancur reputasinya sebagai pengusaha yang bersih serta terkenal setia terhadap istri.Damar gelisah di lorong sebuah k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23

Bab terbaru

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 30.

    Sidang pengadilan akhirnya memutuskan Damar sepenuhnya bersalah akibat melanggar Pasal 340 KUHP dihukum 20 tahun penjara dikurangi masa tahanan. Sesuai dengan tuntutan yang ditegaskan dalam pasal tersebut bahwa barang siapa dengan siapa dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun. Bu Retno pasrah menerima putra pertamanya dihukum akibat kesalahan yang diperbuat. Bagaimana pun, ia tak bisa menampik bahwa sang putra memang pantas untuk mendapatkan hukuman seperti ini. Meski begitu, wanita paruh baya itu tak kuasa menutupi kesedihannya. Ia sempat hampir pingsan di ruangan pengadilan ketika putusan vonis dibacakan oleh hakim ketua.Bayu sontak mendekap tubuh ibunya dan menuntunnya keluar agar lebih tenang. Mereka duduk di kursi tunggu yang tersedia di luar ruangan sidang. Sambil menunggu Damar keluar dan bersiap dibawa ke rutan tempat di mana pria itu dihukum.Se

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 29. Pasca Kebakaran

    “Syukurlah kamu tidak apa-apa, Dek.”Winda, istri dari Edo mengelus puncak kepala Gendis yang sudah pulang ke rumah kakak pertamanya tersebut bersama Dion juga. Meski hanya kakak ipar, tetapi wanita itu sudah menganggap adik-adik Edo ini seperti saudara kandung sendiri. Kini mereka berdua tengah berada di dalam kamar yang sering dipakai Gendis saat menginap ketika di rumah Edo.Gendis tersenyum dan mengangguk. Benar, ia pun kini merasa bersyukur masih diberikan keselamatan oleh Yang Maha Kuasa. Dua kali nyawanya hampir saja melayang, membuat wanita itu merasa ini semua hanyalah mimpi. Akan tetapi, tak seperti itu, dirinya melalui hal yang nyata.Dua kali dirinya hampir saja mati gara-gara orang yang sama membuat hati Gendis sakit luar biasa. Ia sungguh tak mengenali Damar lagi. Pria itu telah betul-betul berubah menjadi pria yang kejam dan ambisius. Hanya demi harta dan kekuasaan, mantan suaminya ini bisa melakukan segala cara, bahkan menghabisi orang-orang yang pernah menjadi bagian

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 28. Buron

    “Aku tahu siapa orang dibalik kebakaran ini.”Bayu datang menyibak kerumunan warga yang memenuhi tempat kejadian perkara tersebut. Sebelumnya, ia tak sengaja mendengar rencana kriminal Damar dan Vivian. Pemuda tersebut bergegas pergi ke rumah Dion dan hendak menghentikan segala rencana busuk sang kakak. Akan tetapi, ternyata semuanya telah terlambat. Hunian di mana Gendis, Dion dan Edo berada telah ludes dilahap jago merah.Awalnya pria muda tersebut panik, tetapi ketika mendengar semuanya selamat meski harus mendapatkan pertolongan dengan dibawanya Gendis dan Dion ke rumah sakit bersama salah satu tetangga yang ada, Bayu merasa lega luar biasa.Sampai, dia mendengar percakapan antara Pak RT dan Edo, dirinya yang menjadi saksi kunci kejahatan sang Kakak langsung mendekat.“Bayu? Sedang apa kamu di sini?”“Itulah yang akan Kujelaskan. Setengah jam yang lalu, aku baru mengetahui rencana pembakaran rumah ini. Maafkan aku, Mas. Aku tak bisa menghentikan segalanya. Saat datang, semuanya te

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 27. Kembali Berulah

    “Sial*n. Bisa-bisanya mereka menekanku di ruang rapat dan mengatakan kalau aku tak becus memimpin perusahaan ini. Padahal, siapa yang sudah membesarkan perusahaan sampai seperti sekarang?” gerutu Damar di hadapan Vivian. Tangannya yang mengepal meninju udara dan menggebrak meja di ruangannya.“Sudahlah, Mas. Tenangkan dirimu sekarang. Kamu jangan marah-marah lagi. Salah Mas sendiri kenapa tender sebesar itu bisa lolos. Apalagi, akhir-akhir ini Mas Damar seperti orang yang linglung dan banyak melamun.” Mendengar perkataan sang kekasih, Damar mendengus kasar. Pikirannya kini sedang kacau di tambah ucapan Vivian yang sama memojokkan dan menyalahkannya semakin dibuat pusing.Namun, yang Vivian katakan itu benar. Setelah menandatangani surat cerai beberapa Minggu yang lalu, Damar seolah kehilangan fokus. Dalam hati kecilnya bergejolak perasaan marah, dendam dan juga kehampaan. Kenapa setelah kehilangan Gendis, pria itu merasakan kembali rindu yang menyiksa. Namun, mantan istrinya sama se

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 26. Ketegasan Gendis

    Alunan musik lembut menggema ke seluruh ruangan di restoran di mana Gendis berada. Suara lantunan merdu dari penyanyi pria di atas podium membuat suasana hati wanita itu menjadi tenang.Ia melirik ke arah meja yang paling ujung di sini. Melihat dua orang pria yang berpenampilan seperti penguntit.Gendis menggelengkan kepalanya mengetahui kedua orang itu tidak lain kakak-kakaknya. Edo dan Dion sengaja mengikuti Gendis hanya untuk memastikan adiknya itu baik-baik saja.Wanita itu merasa, apa yang dilakukan kedua kakaknya sungguh konyol. Namun, hatinya seketika menghangat. Ia sungguh terharu dan merasa beruntung memiliki saudara yang menyayanginya.Dibandingkan harta, Gendis merasa ikatan persaudaraan lebih berharga dari apa pun. Sedangkan di tempat parkir, Damar keluar dari mobilnya setelah kendaraan itu terparkir. Pria itu tak henti-hentinya melengkungkan senyuman. Ia sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan Gendis.Ada perasaan rindu yang tiba-tiba saja muncul di hatinya setelah men

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 25. Rencana Berpisah

    Dengan bantuan Edo, kakaknya Gendis. Kali ini Bayu dapat menempati posisi wakil Direktur di bawah jabatan Damar sang kakak. Apalagi posisinya yang cukup kuat karena memiliki saham perusahaan hampir enam puluh persen bila di satukan dengan saham milik Edo dan Gendis. Siang itu, saat rapat redaksi dadakan diadakan. Damar terkejut ketika Bayu masuk ke perusahaan. Pada hari itu pula, para pemegang saham di perusahaan tersebut memilih Bayu sebagai wakil direktur menggantikan posisi wakil direktur yang baru resign dari perusahaan.Sebenarnya, itu semua telah Edo atur sebelumnya. Kakak Gendis tersebut telah menyuruh wakil direktur sebelumnya untuk resign dari perusahaan dan sebagai gantinya akan diangkat mendapatkan posisi direktur utama di perusahaan cabang milik Edo. Tentu saja membuat orang tersebut tidak bisa menolak tawarannya.Mana mungkin, ia akan menyia-nyiakan kesempatan sebagus ini. Seminggu sebelum Bayu masuk ke perusahaan, wakil direktur tersebut resign dari kantor. Untungnya, s

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 24. Rencana Selanjutnya

    Damar menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Kali ini dia benar-benar kalut. Bagaimana mungkin Bayu tahu rencananya untuk menyingkirkan Gendis dan kakak-kakaknya? Apa selama ini adiknya itu memata-matai dirinya?Ini tidak benar. Damar tidak bisa membiarkan sang adik mengendalikannya. Apalagi ancaman Bayu saat perkelahian telah berakhir dan ia hendak naik kembali ke kamarnya. Pria itu dapat mendengar bisikan dari Bayu yang mengatakan kalau sang adik akan merebut posisinya di perusahaan. Menuntut haknya sebagai orang yang memiliki sebagian harta warisan keluarga mereka. Dulu Damar menggunakannya untuk membangun perusahaan, Bayu sama sekali tidak keberatan. Toh dia pemuda yang mandiri dan ingin mencari harta tanpa pemberian dari siapa pun.Namun, kini Bayu tidak akan membiarkan Damar sewenang-wenang, bahkan menyakiti Gendis yang jelas-jelas pemuda itu cintai. Dulu demi kakak iparnya tersebut, Bayu sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan kakaknya. Sekarang, dengan alasan yang sama, pemud

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 23. Perkelahian

    Jangan lupa untuk klik subscribe, like dan komen, ya.“Lakukan rencana itu malam ini juga,” perintah Vivian. Dia tidak sadar kalau Damar tengah menguping percakapannya bersama seseorang di telepon. Setelah mematikan panggilan itu, Vivian berbalik dan terkejut sang kekasih sudah ada di belakangnya.“Sebenarnya apa yang kamu rencanakan? Siapa yang akan kamu lenyapkan, Vi?” tanya Damar. Ia hanya memastikan apa tebakannya benar atau tidak.“Mas Damar. K-kenapa Mas sudah bangun?” Vivian terkejut buka main. Kali ini Damar pasti tahu apa yang telah diperbuatnya.“Jawab, Vi. Siapa yang akan kamu bunuh? Apa itu Gendis?” Damar memandang tajam Vivian, membuat wanita itu hanya mengatupkan mulutnya tanpa sepatah kata pun.“I-itu ... iya, Mas. Aku mau singkirkan penghalang kebahagiaan kita. Mas kan tahu, aku sangat membenci Gendis dan saudara-saudaranya. Gara-gara pamanku, aku menjadi anak yatim piatu. Dan kali ini, Gendis melalui tangan Mas Edo bisa saja menghancurkan perusahaan milik Mas Damar

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 22. pasca selamat dari maut

    Perlahan mata Gendis terbuka. Alisnya mengernyit kala cahaya lampu mulai tertangkap indera penglihatannya. Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, sambil merasakan kepalanya yang masih sedikit pusing. Olehnya mulai tercium aroma obat-obatan yang kuat menusuk Indera penciuman miliknya.Wanita itu meraba perut, mengingat bayi yang ada di dalam kandungannya. Ada kepanikan yang terpancar di sorot matanya. Raut mukanya berubah menjadi cemas.Gendis memandang sekeliling, mulai menangkap bayangan seseorang yang dikenalnya. Seorang pria yang Gendis ingat rela mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan dirinya yang bukan siapa-siapa. Hanya sekedar teman lama, pikir Gendis.“Kamu sudah sadar, Dis?” David tersenyum saat dapat menangkap pergerakan dari tangan wanita di hadapannya yang tengah berbaring di ranjang serta telah membuka matanya. Pria itu kali ini bisa bernapas lega melihat kondisi Gendis yang mulai stabil.“Tenang saja, Dis. Bayimu Alhamdulillah selamat. Ternyata dia sangat

DMCA.com Protection Status