Share

Kebangkitan Mafia yang Dikhianati
Kebangkitan Mafia yang Dikhianati
Penulis: Ferdyfbrnsyh25

BAB 1 : awal yang menipu

Ferdy duduk di ruang tamu rumah kecilnya, merapikan dasi di lehernya yang sudah mulai kendor. Di seberangnya, istrinya, Nadia, sedang sibuk mengeriting rambutnya di depan cermin besar yang terletak di dinding ruang tamu mereka. Nadia adalah wanita cantik dengan wajah lembut dan senyum yang menawan, tetapi belakangan ini, senyuman itu jarang sekali terlihat.

“Apakah kamu yakin dengan ini?” Ferdy mencoba memecah keheningan yang terasa begitu tegang. Dia selalu berusaha memahami istrinya, meskipun semakin sulit dari hari ke hari.

Nadia berhenti sejenak, memandang suaminya melalui cermin. “Kamu tahu bagaimana keluarga ku, Fer. Mereka selalu menuntut lebih. Aku hanya berharap kita bisa membuktikan bahwa kita bisa sukses tanpa mereka.”

Ferdy mengangguk, meskipun hatinya merasa berat. Dia tahu bahwa keluarga Nadia tidak pernah menyukainya. Mereka selalu memandang rendah karena pekerjaannya yang sederhana sebagai pegawai di sebuah perusahaan kecil. Mereka menginginkan seseorang yang bisa memberikan kehidupan mewah untuk Nadia, bukan kehidupan yang penuh perjuangan seperti yang mereka jalani sekarang.

Malam itu, mereka akan menghadiri pertemuan keluarga besar di rumah orang tua Nadia. Setiap kali mereka pergi ke sana, Ferdy merasa seperti menjadi sasaran empuk untuk cemoohan dan kritik. Tapi dia tetap bertahan, demi cinta yang dia miliki untuk Nadia.

Ketika mereka tiba di rumah besar keluarga Nadia, mereka disambut dengan tatapan dingin. Ayah Nadia, Pak Harun, seorang pengusaha kaya raya, memberikan pandangan sinis. “Oh, kalian akhirnya datang. Aku pikir kalian tidak akan pernah sampai.”

“Iya, Maaf terlambat. Tadi ada sedikit urusan di kantor,” jawab Ferdy dengan senyum yang dipaksakan. Dia bisa merasakan ketidaknyamanan Nadia di sampingnya, dan itu hanya membuatnya merasa lebih buruk.

Selama makan malam, Ferdy mencoba untuk berbaur, tetapi setiap kata yang keluar dari mulutnya selalu diikuti dengan komentar sinis dari Pak Harun atau saudara-saudara Nadia. Mereka terus membicarakan tentang betapa suksesnya Adrian, seorang pengusaha muda yang baru-baru ini bergabung dengan keluarga besar mereka melalui hubungan bisnis. Setiap kali nama Adrian disebut, mata Nadia tampak bersinar sedikit lebih terang, dan itu tidak luput dari perhatian Ferdy.

Setelah makan malam, Ferdy keluar ke halaman belakang untuk mendapatkan udara segar. Dia merasa seperti terjebak di dalam sebuah perangkap yang tidak bisa dia hindari. Saat dia berdiri di sana, Adrian muncul, dengan senyum yang terlalu ramah.

“Hey, Ferdy, bukan? Aku Adrian,” dia menjulurkan tangan, dan Ferdy menerimanya dengan ragu. “Aku sering mendengar tentangmu dari keluarga Nadia. Mereka sangat mengagumimu.”

Ferdy tahu bahwa itu bohong. “Senang bertemu denganmu, Adrian. Aku juga mendengar banyak tentangmu,” jawabnya dengan nada netral.

Adrian tersenyum lebih lebar. “Aku yakin kita akan sering bertemu di masa depan. Aku punya banyak rencana untuk memperluas bisnis keluarga Harun.”

Ferdy hanya mengangguk, merasa semakin kecil di hadapan pria yang tampaknya sempurna ini. Ketika Adrian kembali ke dalam rumah, Ferdy mengambil napas dalam-dalam, mencoba menghilangkan perasaan tidak enak yang mengganjal di dadanya.

Malam itu, dalam perjalanan pulang, Nadia tidak banyak bicara. Ferdy tahu ada sesuatu yang mengganggunya, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara memulai percakapan tanpa membuat segalanya menjadi lebih buruk.

“Apakah kamu baik-baik saja?” akhirnya dia bertanya.

Nadia mengangguk pelan. “Aku hanya lelah. Mereka terlalu banyak menuntut.”

Ferdy meraih tangan Nadia dan menggenggamnya erat. “Kita akan melewati ini bersama. Aku janji.”

Nadia tersenyum tipis, tetapi Ferdy bisa melihat ada sesuatu yang hilang dari senyum itu. Dia berusaha keras untuk percaya bahwa cinta mereka cukup kuat untuk menghadapi semua ini, tetapi keraguan mulai merayap ke dalam pikirannya.

Beberapa minggu berikutnya, tekanan dari keluarga Nadia semakin meningkat. Mereka terus mendesak Nadia untuk meninggalkan Ferdy dan memilih Adrian, yang mereka anggap sebagai pasangan yang lebih layak. Nadia semakin sering pulang larut malam, dan ketika Ferdy bertanya, dia hanya berkata bahwa dia membutuhkan waktu untuk berpikir.

Suatu malam, ketika Ferdy pulang dari kantor, dia menemukan rumah mereka kosong. Tidak ada tanda-tanda Nadia. Panik, dia mencoba menghubungi ponselnya, tetapi tidak ada jawaban. Dia kemudian menemukan sebuah surat di meja makan.

“Ferdy, aku tidak bisa melanjutkan ini lagi. Keluarga ku benar. Kita tidak cocok. Aku butuh seseorang yang bisa memberikan kehidupan yang lebih baik. Aku sudah memutuskan untuk pergi bersama Adrian. Maafkan aku.”

Ferdy merasakan dunianya runtuh. Cinta yang dia pikir akan bertahan selamanya ternyata hanya ilusi. Dia diusir dari rumah keluarga Nadia dan ditelantarkan tanpa belas kasihan. Dengan hati yang hancur, dia kembali ke kehidupannya yang rendah, tetapi kali ini dengan tekad yang berbeda.

Dalam kegelapan malam, Ferdy menghidupkan kembali identitas rahasianya. Sebagai bos mafia, dia memiliki kekuatan dan koneksi yang tidak diketahui oleh siapa pun, termasuk Nadia. Pengkhianatan ini akan dibayar dengan harga yang mahal, dan Ferdy siap untuk mengambil kembali martabatnya yang diinjak-injak.

Dengan setiap langkah yang dia ambil, Ferdy merencanakan balas dendamnya. Dia tahu bahwa dunia ini adalah tempat yang keras, tetapi dia lebih keras lagi. Dan kali ini, dia tidak akan membiarkan siapa pun meremehkannya lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status