Share

BAB 20

Rumah besar keluarga Anggara selalu tampak megah dan rapi, dengan dekorasi klasik yang menambah kesan elegan. Langkah kaki Alyn terdengar jelas di lantai marmer, setiap jejaknya seperti membawa kenangan masa lalu yang kembali berputar dalam benaknya.

Bryan berhenti sejenak, memberi isyarat kepada Alyn untuk melanjutkan sendiri. Dia mengerti bahwa pertemuan ini pribadi antara Alyn dan ayahnya.

Alyn mengangguk pelan, berterima kasih dalam diam, lalu melangkah maju. Dia menuju ruang kerja Tuan Anggara, tempat di mana dia tahu ayahnya sering menghabiskan waktu. Dengan hati-hati, Alyn mengetuk pintu dan mendorongnya perlahan.

Di balik pintu, Tuan Anggara duduk di belakang meja besar dengan tumpukan dokumen di depannya. Wajahnya yang biasanya tegas tampak sedikit melunak saat melihat putrinya memasuki ruangan.

"Alyn," panggil Tuan Anggara dengan suara dalamnya yang berwibawa. "Sudah lama kau tidak pulang."

Alyn menunduk sedikit, berusaha menyembunyikan perasaan canggung yang masih terasa as
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status