Share

BAB 22

"Apa yang kamu katakan?" suara Pak Putra rendah, tapi penuh dengan ancaman yang tersirat.

Rio menatap ayahnya tanpa mundur. "Aku bukan Felix, Ayah. Aku tidak akan membiarkan diriku diatur seperti boneka," ucap Rio dengan tegas, nadanya penuh dengan keberanian yang baru ditemukan. "Aku akan mengambil langkahku sendiri."

Felix, yang berdiri di sisi lain ruangan, terkejut mendengar pernyataan saudaranya. Dia tahu Rio memiliki pemikiran yang berbeda, tetapi mendengarnya menentang ayah mereka secara langsung adalah hal yang tak pernah terbayangkan.

Pak Putra melangkah maju, mendekati Rio dengan setiap langkah yang penuh dengan otoritas. "Kamu berani menentangku?" Suaranya semakin rendah, hampir seperti desis.

"Jika itu yang diperlukan untuk melindungi apa yang aku anggap benar, maka ya, aku berani," Rio menegaskan, menahan pandangan tajam ayahnya.

Untuk beberapa detik yang terasa seperti selamanya, hanya ada keheningan yang memekakkan telinga di antara mereka. Pak Putra menatap putranya, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status