Share

83. Kabar Adam

Aku kembali masuk ke rumah, tapi baru beberapa langkah terdengat suara ponsel berdering. Dan Topan pun meneriaki aku bahwa ada panggilan dari Adam. Gegas aku berbalik badan dan melangkah kembali ke warung.

"Ini ponselnya, Bu!" kata Topan sambil menyerahkan ponsel itu padaku.

Aku menerima ponsel itu, lalu kubawa masuk ke dalam rumah. Sampai di dalam segera ku dial tombol hijaunya agar tersambung dengan Adam.

"Hallo, Assalamualaikum, Adam!" kataku mengawali percakapan.

"Waalaikumsalam, Umi. Adam sudah sampai di bandara, tadi sama abah aku cuma diantar ken terminal bis Madiun lho, Umi. Jadi Abah ndak ikut ke Surabaya." Kalimat itu yang aku dengar langsung dari putraku.

"Laah, kok sampai jam segini abah kamu belum sampai rumah ya, Dam. Apa yang terjadi?" tanyaku.

"Nah, Adam gak tanggung jawab lho Umi. Semua sudah Adam kabarkan, semoga si abah tidak lupa jalan pulang lagi!" doa Adam.

Aku hanya mengaminkan doa putra tiriku itu. Selanjutnya kami pun saling berbincang hingga pesawat yang aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status