Share

84. Abah Tidak Pulang

"Semoga Abah kamu tidak salah jalan lagi, Zahra!" doaku yang di aamiinkan putriku itu.

Aku segera menyuruh Zahra untuk naik ke boncengan karena Topan sudah tiba jam pulangnya. Zahra pun kulihat menganggukkan kepala dan dia juga segera naik.

"Sudah, Umi!" kata Zahra.

Setelah yakin bahwa putriku naik dengan benar, maka kulajukan kendaraanku roda dua. Zahra terlihat lelah seharian berada di sekolah. Aku sebenarnya kasian dengan anak sekolah masa sekarang. Dia berangkat jam 6.45 hingga jam 15.15. Waktu yang sangat panjang untuk anak usia sekolah dasar.

Namun, semua itu sesuai kurikulum merdeka yang mengharuskan sekolah full day hingga hari jumat. Untuk sabtu sekolah sudah libur. Aku selalu menyiapkan vitamin penambah daya tahan tubuh. Beruntungnya aku, Zahra anak yang penurut dan tidak banyak membantah.

"Sudah sampai!" kataku agar Zahra segera turun.

Putriku itu tidak segera masuk rumah, dia malah duduk di teras rumah sambil melepas sepatunya. Gadis kecil itu mulai berceloteh menceritakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status