Share

89. Belajar Iklas

Akhirnya aku melangkah meninggalkan suamiku dengan kesakitan di hati. Begitu sakitnya melihat suami yang masih tidak memedulikan semua kebutuhan keluarga, yang dia pedulikan hanya kemalasan saja.

Sering dia mengeluh badannya sakit semua, iya mana tidak sakit jika badan itu dia biarkan terus tanpa berniat untuk melatihnya bergerak. Bahkan sejak warung ayam bakar mulai memiliki omset yang lumayan lelakiku itu semakin malas buat menjalankan dakwah.

Biasanya meski dia tidak berdakwah selalu ada saja yang menyuruhnya untuk menjadi imam di masjid tertentu. Namun, sejak peristiwa dilabrak oleh saudara sepupuku itu lah kariernya sebagai seorang ustad tercemar. Dalam kegundahan hati, kurebahkan tubuhku yang lelah di sebelah Zahra.

"Sayangnya umi, mimpi indah ya. Semoga bahagia selalu menyertaimu!" Kupanjatkan doa terbaik untuk Zahra.

Sungguh semangatku hanya Zahra, karena hanya dia yang aku punya selain saudaraku yang lain. Semoga semua menjadi baik dam sesuai dengan ridho-Nya. Lama kelamaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nindya Arumi
bodoh atau gimana di Thor Arininya. udah jelas di anggap babu masih terima. entar kena penyakit baru tau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status