Share

138. Laporan

Aku masih tidak memedulikan kehadiran wanita itu. Dengan santai aku melayani para pembeli yang datang dan pergi. Ada untungnya wanita itu datang ke warungku, dengan kehadirannya warung jadi sering ada pembeli. Bulan pun tampak tersenyum simpul bahkan memberiku kode dengan menenggadahkan kedua tapak tangannya dan dibasuhkan pada wajahnya.

"Kau aneh ya Bulan. Masak orang kek gitu kau bikin doa, dasar!"

"Santai saja, Mbak. Salah siapa kek gitu dengan kita orang susah. Sesama orang susah tidak boleh saling menjegal," kilah Bulan.

Aku hanya tersenyum saja dengan menggelengkan kepala melihat ulah si Bulan. Sungguh aku merasa sangat lucu apa yang dilakukan oleh karyawanku tersebut. Namun aku juga sangat terbantukan ejak adanya Bulan.

"Mbak, lihat wania itu bicara dengan pelan apa karena tidak ingin kita dengar apa yang dia ucakanpada lelakinya itu?" kata Bulan sambil menunjuk pada wanita itu.

aku hanya meliha saja tanpa berniat untuk menegurnya ulang. Namun, tiba-tiba ponsel pribadiku berbun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status