Share

Part 178. Niatnya Memberitahu, Malah Kena Omel

Semenjak pertanyaan Shanti itu, Arjuna memang tak banyak bicara. Bukan pertanda marah, hanya saja dia dihantui oleh pikiran bagaimana jika Shanti pergi secepat ini. Sebagai anak, masih ada rasa tidak siapnya.

Saat mendorong brankar Shanti dari kamar inap menuju ruangan CT-scan pun Arjuna masih dingin. Sesampainya di ruangan yang dituju, hanya Shanti yang diperbolehkan masuk, sedangkan Arjuna menunggu di luar.

Terbesit pikirannya untuk memberi tahu kakak dan adiknya, karena jika benar umur Shanti singkat, Arjuna jelas merasa bersalah karena menunda-nunda memberi kabar, meskipun itu kabar buruk.

"Halo, Kak," sapanya saat telepon tersambung, Arjuna tengah duduk sedikit membungkuk di kursi tunggu.

"Heh, kamu. Tumben nelpon?"

Sebelum memberitahu keadaan Shanti, Arjuna terlebih dahulu berbasa-basi.

"Jadi kamu ada apa nelpon? Pasti ada sesuatu 'kan?" tembak Sonia tak sabar.

"Iya, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan ke kakak."

"Sesuatunya itu apa? Kakak nggak bisa lama-lama nelponannya."

"Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status