Share

Part 182. Tanggalnya Kamu yang Nentuin

"Kalau itu Nana setuju, Oma." Bukan Devina namanya yang tidak berceletuk sesuka hati. Padahal dia sedang memainkan tabletnya tapi masih fokus mendengar pembicaraan antara Shanti dan Ratna.

Wajah Ratna jelas semakin bersemu merah menahan malu di depan Shanti.

"Berarti kamu satu ide sama Oma 'kan?"

"Iya, Oma. Nana sudah nggak sabar jadi anaknya Oom Ganteng. Eh, tapi, Oma nerima nggak kalau Nana jadi cucunya, Oma?"

"Nerima, Sayang. Oma bakal nerima sepaket," sahut Shanti seraya mengulas senyum pada Devina. Pun Devina membalasnya dengan senyuman termanis.

"Jadi, gimana Ratna? Bulan depan ya?"

"Hmm … menurutku, kita lebih baik fokus sama keadaan mami dulu. Untuk urusan yang tadi itu, bisa dibahas kapan-kapan, Mi."

"Malah kebalik. Urusan kamu sama Arjuna yang lebih penting didahulukan. Kalian memang sudah sepatutnya segera dinikahkan. Jangan buat mami makin bersalah. Mau ya kamu?"

Nada Shanti menelan secara perlahan. Ratna yang tadinya tertunduk, menatap dalam.

Jika ditanya ingin hatinya, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status