Share

Part 183. Tambah Mahar Perhiasan Bagaimana?

Ratna tampak terperangah mendengar rentetan kata yang begitu lancar terucap.

"Kok gitu ekspresinya?" tanya Arjuna yang jelas peka akan bahasa tubuh calon istrinya itu.

"Aku masih merasa shock, Mas. Apalagi kamu ngikutin maunya aku, biar aku nyaman, dan aku ngerasa kamu kayaknya mau lancar biar nggak banyak belibetnya."

"Harus gitu dong. Perjalanan kita sudah cukup penuh perjuangan, aku nggak mau menghabiskan energi lagi cuma karena berbeda keinginan soal acara nikah dan resepsi. Lebih baik aku ngikutin mau kamu, nyamannya gimana. Aku ikutin semuanya. Termasuk, mahar. Kamu mau maharnya apa?"

Deg!!!

Jantung Ratna kembali memberi kode.

"Aku maunya seperangkat alat sholat saja, Mas."

"Aku boleh tambahin perhiasan nggak? Sebagai tanda bentuk terima kasih aku. Boleh?"

"Hmm … aku pikirkan soal itu, Mas."

Jawabannya yang sangat dirasa aneh terdengar, membuat kening Arjuna mengkerut.

"Kenapa harus dipikirkan? Memangnya berat sekali bagi kamu?"

"Iya, Mas. Aku takut jika tidak amanah dan menjaga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status