Share

Pengakuan

Author: Brata Yudha
last update Last Updated: 2025-01-04 00:09:13

"Bening!"

Kalingga dan Bening tersentak saat tiba-tiba sosok ibu Bening muncul di depan pintu. Keduanya refleks melepaskan lingkaran tangan mereka di tubuh satu sama lain. Bening mencoba menjelaskan, tetapi dia juga bingung hendak membuat alasan apa.

"Ibu, sebenarnya..." suaranya menggantung, ragu.

Ibu Bening mengalihkan pandang ke arah Kalingga, lalu bertanya dengan nada mencurigakan, "Jadi, kamu kenal sama anak saya? Ada hubungan apa sebenarnya di antara kalian?"

Kalingga, yang merasakan tatapan berat itu, menelan ludah, mencoba mencari kata yang tepat untuk menjawab. Ia tak mau jawabannya nanti membuat Ibu Bening kaget dan shock lagi. Padahal baru keluar dari rumah sakit.

Kalingga mengangguk. "Ya, saya kenal sama Bening. Dan saya adalah komandannya Wildan," jawab Kalingga dengan tenang.

Ibunya Bening terkejut. "Jadi kalian memang benar-benar memiliki hubungan?"

Kalingga mengangguk membenarkan.

Bening terkejut karena Kalingga justru menjawab seperti itu. Ia baru saja akan melarat, t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
ikh abang komandan ada2 z, haahaaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Di Bayar Tunai

    "Ibu, ini nggak seperti yang—"Ucapan Bening langsung dipotong oleh ibunya. "Nggak seperti yang apa? Ibu punya mata, Ning!" seru wanita itu.Bening kebingungan sendiri. Wajar saja kalau ibunya tidak percaya dengan apapun penjelasan yang Bening utarakan. Masalahnya, beliau melihat sendiri apa yang dilakukan oleh Kalingga tadi.Ibunya Bening geleng-geleng kepala. "Kalian berdua ini...""Bu, Bening mohon dengerin dulu. Masalahnya, ini enggak seperti yang Ibu pikirkan. Tadi itu kami... kami..." Bening jadi bingung sendiri mau membuat alasan apa. Kenyataannya memang Kalingga seperti mau mengecup bibirnya. Ibunya Bening menyilangkan kedua lengan di depan dada. "Sudahlah Bening, kamu nggak usah banyak alasan. Intinya Ibu udah melihat langsung apa yang kalian lakukan, jadi jangan coba-coba mengelak dan mau membodohi Ibu."Bening gelagapan. "Bu, tapi—" Bening menoleh ke arah Kalingga, seolah berusaha meminta bantuan kepadanya agar menjelaskan apa yang baru saja terjadi. Sialnya, Kalingga mala

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Demi Kebahagiaan Mama

    Karna kecelakaan itu, Wildan segera dilarikan ke rumah sakit oleh orang-orang yang berada di lokasi kejadian. Mereka menelpon ambulans dan dengan cepat Wildan diberi pertolongan pertama hingga dokter menanganinya. Pihak rumah sakit sendiri telah memeriksa kartu identitas Wildan dan mengetahui bahwa pria itu merupakan seorang tentara. Mereka menelpon tempat Wildan bertugas dan meminta kontak keluarga Wildan. Tentu saja hal ini juga sampai ke telinga sang kapten, Kalingga.Tak lama setelah mendengar berita nahas yang menimpa putra mereka, orang tua Wildan langsung menyusul ke rumah sakit. Ibu Wildan menangis histeris melihat sang anak dalam balutan pakaian rumah sakit, dengan luka di sana-sini, juga alat bantu pernapasan. Sayangnya, orang tua Wildan dilarang masuk terlebih dulu dan dokter memberitahu mereka mengenai kondisi Wildan saat ini.“Pasien sedang dalam kondisi koma, Bu, Pak,” kata Dokter sambil membaca catatan hasil pemeriksaan Wildan.Ibu Wildan langsung terduduk tak berdaya d

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kuterima Kamu Apa Adanya

    Susan menatap Wildan yang masih tidak terbangun dari komanya dengan kesal. Ia sangat terkejut mendengar kabar kecelakaan Wildan dari ibu pria itu. Susan langsung saja ke rumah sakit hari itu juga untuk memastikan kebenaran tersebut. Dan begitu ia tiba, baru diketahuinya bahwa Wildan sudah koma selama beberapa hari. Susan tidak hanya kesal karena tidak diberitahu langsung pada hari kejadian, namun juga karena Wildan masih belum membuka matanya sampai sekarang."Om, Tante, sebenarnya kapan Mas Wildan sadar? " tanya Susan dengan menggebu-gebu.Ayah Wildan dapat mendengar nada mendesak dari suara Susan. Ia mengembuskan napas panjang dan memberi wanita itu gelengan kecil. "Om dan Tante juga nggak tahu, Nak. Dokter bilang masih memantau kondisi Wildan selama dia koma.""Terus gimana sama kehamilan aku? Makin lama, perutku makin membesar loh, Om, Tante. Mas Wildan harus segera menikahi Susan!" Susan memprotes dengan keras kepala. Ibu Wildan langsung melemparkan tatapan memperingatkan kepada

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kenapa Baru Sekarang

    Kalingga dan Bening duduk di salah satu kafe yang berada dalam mall tersebut. Kalingga menggeser menu yang disediakan di meja itu kepada Bening.“Silakan, mau pesan apa?” tanya Kalingga.Bening menatap kertas menu yang ada di depan matanya. Ia agak bingung mau memesan apa. Biasanya kalau pergi ke tempat-tempat seperti ini, Bening sudah ada tujuan dari awal ingin memesan apa. Namun, berhubung kali ini yang mengajak Kalingga, jadi Bening belum kepikiran.“Kapten pesan apa?” Bening malah bertanya balik.“Saya kopi saja. Less sugar.”Bening mengangguk. Ia jadi melihat deretan kopi yang ada di menu itu. Bening ikut-ikutan memesan kopi tetapi yang ada campuran es krimnya bernama affogato.”Pramusaji datang mencatat pesanan mereka kemudian pergi untuk menyiapkan pesanan itu.“Kamu nggak mau pesan camilan juga? Mau minum itu saja?” tanya Kalingga lagi.Bening menggumam pelan. “Nanti dulu, Kapten. Oh iya, sebentar aku mau ke toilet, mau buang air kecil.”Kalingga mengiyakan. Ia tetap menunggu

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Salah Sebut Nama

    Hari sudah pagi. Semalam, Kalingga benar-benar tidak mengangkat panggilan Bening sama sekali. Pria itu juga tidak balas menelepon Bening atau setidaknya mengirim pesan singkat. Saat baru bangun tadi, Bening langsung mengecek ponselnya, barangkali ada pesan atau riwayat panggilan tak terjawab dari Kalingga. Namun, rupanya perkiraan Bening salah. Bening benar-benar cemas. Mereka akan menikah pagi ini, tetapi Kalingga tidak ada komunikasi sama sekali dengannya. Ya, setidaknya mengabari sedikit. “Apa ada masalah sama Kapten ya?” pikir Bening. Ia turun dari ranjang hotel dengan perasaan cemas luar biasa. Pagi ini seharusnya akan menjadi hari bahagia untuk mereka berdua, tetapi Bening malah harus merasa cemas dan khawatir. Bening segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia bangun lebih awal karena ada proses rias juga sebelum akad nikah nanti, jadi sebelum periasnya memanggil nanti, Bening setidaknya harus sudah siap dan sudah bersih. Sepanjang mandi, Bening berusaha mengenyahk

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Sah

    Bening menatap Kalingga dengan kerutan di dahinya. Sementara itu, wajah Kalingga sudah memucat luar biasa. Ia tidak menyangka lidahnya akan terselip nama lain. Bening tidak pernah mendengar nama Maya itu selama bersama dengan Kalingga. Ya, mereka juga baru-baru ini kenal jadi mungkin belum tahu tentang orang-orang dan kenalan masing-masing. Di jajaran kursi lain di mana pihak keluarga dan juga kursi tamu khusus, yang paling tampak terkejut adalah Bu Rita. Ia duduk di barisan depan bersama dengan pihak keluarga lain termasuk ibunya Bening. Tentu ia tahu siapa Maya yang dimaksud oleh Kalingga. Masalahnya adalah, Bu Rita tidak menyangka kalau Kalingga akan tiba-tiba menyebut nama itu.‘Apa jangan-jangan selama ini Lingga… suka sama Maya?’ batin Bu Rita. Jantungnya mendadak berdetak kencang, efek dari rasa cemas yang mendadak naik berkat kesalahan yang Kalingga lakukan. ‘Tapi itu enggak mungkin. Maya ‘kan sepupunya sendiri. Mungkin… Mungkin… Lingga hanya sedang teringat dengan Maya,’ pi

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bangkit Dari Keterpurukan

    Setelah panggilan itu berakhir, Kalingga menghela napas berat. Saat ini dia benar-benar bimbang. Pasalnya, Maya telah kembali ke Indonesia dan wanita itu bahkan telah mendengar kabar pernikahan Kalingga dengan Bening. Maya benar-benar marah besar meski Kalingga telah menjelaskan semuanya. Bahwa ia melakukan ini semua demi membahagiakan hati sang ibu.Namun, Maya sudah terlanjur terluka. Wanita itu sudah tidak ingin mendengar alasan apapun dari mulut Kalingga sehingga Maya memutuskan panggilan secara sepihak. Kalingga meletakkan ponsel ke meja samping kasur lalu kembali duduk di tepinya. Diam-diam, Kalingga melihat Bening memakai baju gamis panjang, masih dengan hijabnya terlelap di sampingnya.Kalingga berpikir bahwa Bening mungkin saja kelelahan karena padatnya acara hari ini. “Syukurlah dia sudah tidur,” gumam Kalingga kepada dirinya sendiri. Kalingga mengacak-acak rambutnya frustasi. Tidak mungkin juga Kalingga menyentuh Bening dalam keadaan yang ruwet seperti ini. Jadi, ada bagusn

    Last Updated : 2025-01-04
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Ngajak Kenalan Selingkuhan Suami

    Sesuai kesepakatan dengan Kalingga, mereka tidak akan mengajukan cuti bulan madu setelah pernikahan ini. Setelah semua rangkaian acara pernikahan selesai, esok harinya mereka langsung ke rumah dinas. Sebenarnya, tidak adanya cuti bulan madu ini menjadi pertanyaan besar di benak Bu Rita. Wanita itu pun juga sempat protes dan bertanya mengapa mereka berdua tidak mengadakan cuti bulan madu. Namun, Kalingga dengan mudah meyakinkan mamanya. Mereka pun akhirnya terbebas dari berbagai pertanyaan yang Bu Rita ajukan. Sesampainya di battalion, ada penyambutan singkat untuk Kalingga dan Bening yang sudah resmi menikah. Bening diterima dengan baik di sana. Setelah itu, Kalingga dan Bening pun langsung menuju ke rumah dinas. Keberangkatan mereka ke rumah dinas diantar oleh Bu Rita dan ibunya Bening. Mereka berdua berdalih mau membantu. Padahal sebenarnya tidak banyak juga barang-barang yang dibawa Bening serta Kalingga ke rumah dinas. Sampai di rumah dinas, Bu Rita mengajak ibunya Bening untuk

    Last Updated : 2025-01-04

Latest chapter

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Suara Yang Dirindukan (Spesial)

    Ibunya Bening panik dan langsung menghubungi ambulans. Dengan dibantu oleh tetangga di battalion, Bening akhirnya diangkut dengan ambulans untuk ke rumah sakit. Sepanjang jalan, Bening terus menggenggam telapak tangan ibunya sambil mengatur napas. Keringatnya bercucuran, dan wajahnya pucat pasi saking beratnya sakit yang harus ia tahan. Sesampainya di rumah sakit, Bening langsung dibawa ke ruang persalinan. Ibunya Bening diminta untuk keluar dulu sebentar karena para dokter dan perawat sedang menyiapkan penanganan. Saat itu, ibunya Bening menghubungi Damar karena Bu Rita dirawat di rumah sakit yang sama juga. Kesehatan Bu Rita semakin menurun seiring waktu, sampai pada titik beliau harus dirawat di rumah sakit. “Halo, Ibu?” sapa Damar.“Nak Damar? Damar kamu di rumah sakit ‘kan, Nak?” tanya ibunya Bening.Damar di seberang panggilan mengernyit mendengar nada panik dari ibunya Bening. “Iya, masih nemenin Mama, kenapa Bu? Kok kayaknya lagi panik?”“Bening mau melahirkan sekarang. Baru

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Talak

    Maya dirawat di rumah sakit selama beberapa hari pasca melahirkan hingga kesehatannya pulih. Ia sudah memantapkan diri untuk memberikan anaknya kepada Damar dan Kinan, lalu ia akan pergi jauh dan memulai hidup baru dengan melupakan segalanya. Ia bukannya tidak sayang dengan anak itu, kalau ia benci, dari awal sebelum Damar menyuruhnya aborsi, ia pasti sudah melakukannya sendiri. Hanya saja, Maya merasa anaknya tidak akan ada masa depan cerah kalau bertahan dengan dirinya. Lebih baik memberikan anak itu kepada Damar dan Kinan di mana mereka berdua memang sedang berharap untuk punya anak. Maya hanya berharap kalau Damar dan Kinan bisa menjaga anaknya dengan baik. Hari ini, Maya sudah sehat. Ia merasa sudah bisa keluar dari rumah sakit. Jadi ia bersiap-siap mau pergi. Tidak ada yang menjemputnya atau menemaninya, dan Maya sendiri juga tidak butuh itu. Seluruh tagihan rumah sakit sudah diurus Damar, intinya Maya tinggal pergi saja. Sebelum pergi, Maya berniat untuk bertemu dengan anakny

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Melahirkan

    Beberapa bulan berlalu, masalah Kinan dan Damar mulai membaik seiring waktu. Setidaknya sejak beberapa minggu belakangan, Kinan sudah tidak cuek lagi. Damar memang melakukan sesuai apa yang Kinan perintahkan. Ia jarang menemui Maya, hanya di waktu-waktu yang penting saja. Maka dari itulah, Damar dan Kinan tidak saling marah lagi. Kinan juga sudah mau kembali ke rumah mereka dan tidak melarikan diri di rumah Bu Rita lagi.Malam itu, Maya tiba-tiba datang ke rumah Damar dan Kinan ketika mereka berdua sedang makan malam. Kandungan Maya sudah masuk ke masa melahirkan. Hanya tinggal menunggu waktu saja sampai anak Maya lahir. Maya merasa semakin sengsara dengan hidupnya. Ia tidak bahagia menjadi istri Damar. Sebab ia tidak merasakan diperlakukan selayaknya seorang istri. Tentu ia sadar sebab Damar sangat mencintai Kinan. Maya memutuskan datang ke rumah Damar dan Kinan untuk bicara. Mungkin sebaiknya memang memperjelas bagaimana kelanjutan hubungan Maya dan Damar setelahnya.Ketika bel rum

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Rahasia Kinan

    “Apa?! Susan masuk rumah sakit jiwa? Kok bisa, Bu?”Ibunya Bening menghela napas panjang. “Katanya karena Wildan. Susan benar-benar terobsesi sama Wildan. Sekarang pas satgas di Papua, Wildan nggak bisa dihubungi. Dia stress dan kebablas jadi kayak begitu. Katanya juga sih karena Wildan nggak mau nikahin Susan sementara Susan udah berharap banget. Terus ini juga jadi perbincangan warga di kampung, katanya Susan itu udah hamil anaknya Wildan tapi keguguran gitu. Apa bener, ya?”Bening terdiam. Ia sudah tahu mengenai fakta itu karena sebelumnya Kalingga menjelaskan semua hal yang ia dapatkan ketika memata-matai Wildan. “Kalau itu… Bening nggak tau, Bu,” jawab Bening. Agak berat sebenarnya berbohong, tetapi masalah kehamilan Susan itu masih menjadi rumor di kampung, jadi lebih baik Bening tidak perlu mengatakan yang sebenarnya. Takutnya nanti malah lebih besar rumornya.“Kok bisa ya Susan mengharap banget sama Wildan? Itu juga Wildan dulu ‘kan katanya mau nikah sama Susan sampai mutusin

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kabar Mengejutkan

    Kinan kepikiran dengan apa yang sudah ia lakukan di masa lalu. Selama beberapa saat, ia bad mood berat dan diam saja di ruang televisi. Sampai kemudian ia mengembuskan napas panjang. Kinan beranjak dari sofa dan mengintip ke kamar Bu Rita. Beliau masih tertidur. Kinan baru saja hendak ke dapur mengambil minum, tetapi ia mendengar suara Damar yang baru datang. Kinan tetap mengabaikannya. Ia berpura-pura tidak melihat meskipun Damar menghampirinya ke dapur.“Mama gimana, Kin?” tanya Damar.Kinan malah asyik menenggak air minumnya dan sama sekali tidak menatap Damar. “Kinan…”“Apa sih?”“Mama gimana?”“Coba tanya sendiri sana. Emang Mas pikir gara-gara siapa Mama kayak gini, hah?”Damar menghela napas panjang. “Maka dari itu aku bilang jangan ngomong ke Mama dulu, Kinan. Jadinya—”“Oh, kamu nyalahin aku? Lagian kamu dari mana sih? Ketemuan sama si Maya lagi, ya? Kamu nggak denger apa yang aku bilang sebelumnya?”“Astaga, Cuma ke kantor, Kin. Kerja kayak biasa.”Kinan mencebik. “Heleh,

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Sikapnya Berubah

    “Ngomong apa kamu Kinan?” Kinan menatap tajam kepada Damar. “Aku serius. Kalau Mas Damar tetap ngeyel mau ketemu Maya terus, aku singkirin beneran anak itu. Lagian itu juga anak haram!”“Kinan!” bentak Damar. “Jangan ngomong sembarangan kamu.”“Kenapa?! Oh, sekarang lebih suka belain selingkuhan kamu itu ya?” Damar mengusap wajahnya kasar. “Kinan, aku udah jelasin semuanya sama kamu. Tolonglah, anak itu nggak salah apa-apa. Itu semua salahku.”“Ya udah, makanya jangan ngeyel. Permintaanku juga nggak aneh, ‘kan? Wajarlah seorang istri ngelarang suaminya ketemu perempuan lain.”“Tapi—”“Aku mau pergi ke rumah Mama aja,” potong Kinan.Damar membelalak. “Apa?”Kinan langsung keluar kamar dan berniat pergi ke rumah Bu Rita, tetapi Damar menahan pergelangan tangannya.“Mau apa kamu ke rumah Mama, Kinan?” tanya Damar.“Mau ngelaporin kalau anaknya udah selingkuh sampai bikin sepupunya sendiri hamil!” seru Kinan.“Jangan! Kinan, jangan lakukan itu.”“Kenapa? Kamu takut Mama marah? Sebelum k

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Sedikit Petunjuk

    Kinan yang sudah menangkap basah Damar ternyata berselingkuh dengan Maya langsung bergerak untuk melabrak mereka. Kinan menghampiri apartemen Maya kemudian menggedor-gedor pintunya sambil berteriak keras.“Keluar! Mas Damar! Maya! Keluar kalian!” seru Kinan penuh amarah.Damar dan Maya yang ada di dalam kaget karena mendengar suara Kinan berteriak juga gedoran pintu memb abi buta di sana. Mereka berdua segera keluar, dan benar saja, Kinan berdiri di sana, dengan tatapan nyalang seolah siap untuk melontarkan seluruh amarah yang telah ia tahan-tahan sejak lama.“Kinan… Kamu… Kamu di sini?” Damar panik.Kinan menggeram marah. “Oh, jadi ini ya yang katanya Mas Damar pergi ketemu kolega? Ckckck… Ketemu kolega buat tidur bareng maksudnya?”“Kinan, hentikan omongan kamu itu!” seru Damar.Kinan malah semakin marah mendengar ucapan Damar. “Kenapa? Emang bener, ‘kan? Aku selama ini diem aja karena aku mau nunggu kamu sendiri yang ngaku ada apa sebenarnya, ternyata bener kamu selingkuh.”“Kinan,

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Ketahuan

    “H-hah?”Rekan Wildan semakin menaruh curiga. Sebenarnya, rekan Wildan ini sudah beberapa kali melihat gerak-gerik aneh Wildan. Namun, berhubung tugas mereka di sini juga semakin sibuk karena terbagi dua antara tugas satgas dan juga mencari Kalingga, jadi rekan Wildan ini kadang juga lupa mau bertanya. “Kamu ngomong apa sih?” kata Wildan.Si rekan Wildan ini mengendikkan bahunya. “Cuma nanya. Soalnya kamu kayak menyelinap gitu, diam-diam segala. Kamu nggak ngelakuin hal aneh-aneh ‘kan Dan?”Wildan tertawa hambar, berusaha mengusir kegugupan yang melanda dirinya. Sial, ia ceroboh. Ia sama sekali tidak sadar kalau ada rekannya yang melihat bahwa ia seriang menyelinap diam-diam. Wildan kira ia sudah aman, tetapi ternyata masih ada yang melihat.“Ngaco kamu. Jangan nuduh sembarangan lah,” balas Wildan.Rekan Wildan menghela napas panjang. “Yang nuduh juga siapa, Dan? Aku ‘kan cuma nanya. Masalahnya nggak sekali atau dua kali aja aku lihat kamu kayak gini. Aku udah mau nanya dari kemarin-

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Semoga Dugaanku Salah

    Bening tidak tahu mana yang lebih menyebalkan, Susan yang terus meminta agar Bening membujuk Wildan supaya mau menikahinya, atau Wildan yang tidak mau berhenti mengganggu kehidupan Bening. Sungguh, Bening tidak paham dengan kedua orang itu. Mereka pernah menjadi orang yang dekat dengan Bening, siapa sangka malah sekarang dua-duanya menjadi sosok paling mengganggu dalam hidupnya. Apa sih sebenarnya yang ada di otak Wildan sampai ia santai sekali berkata seperti itu? membercandai seseorang yang saat ini mungkin sedang mempertaruhkan nyawa bukanlah hal yang etis. Lebih-lebih, Kalingga itu jelas adalah atasan Wildan sendiri. Di mana sebenarnya akal sehat pria itu?“Dengar ya Mas, ngelihat wajah kamu aja aku jijik, jadi jangan ngarep apa-apa! Mas Lingga pasti masih hidup, aku yakin itu,” tegas Bening.Wildan malah terkekeh menyebalkan di seberang panggilan. “Oh ya? Hm… ya ini hanya untuk jaga-jaga aja sih. Kan nggak mungkin ya wanita secantik kamu dibiarin menjanda gitu aja. Makanya aku s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status