Share

132. Terpaksa

Sore harinya Angel datang. Dugaanku tidak meleset, wanita itu habis-habisan memarahiku.

"Kenapa harus pingsan di tempat banyak orang, sih? Sekarang bagaimana, tetangga kita tahu kalau lu hamil?!" Meskipun pelan, nada bicara Angel terdengar sangat kesal.

"Itu nggak disengaja, Ngel. Siapa juga yang mau pingsan di depan banyak orang. Gue juga nggak mau, karena dengan kejadian itu, jadi ketahuan kalau gue hamil. Tapi kalau dipikir lagi ada untungnya gue pingsan di hadapan mereka. Lah, kalau sedang sendirian di rumah, siapa yang mau nolongin?" Aku tak bisa diam saja mendengar Angel menyalahkanku. Meskipun selama beberapa hari ini aku menumpang hidup, tapi Angel tidak bisa seenaknya memarahiku. Karena kondisi ini diluar kendaliku.

"Sekarang yang perlu dipikirkan adalah, bagaimana kalau para tetangga bertanya lebih lanjut tentang kehamilan lu?"

"Gue udah bilang kalau gue ke kota ini buat nyari suami gue yang nggak pulang selama dua bulan."

Angel mengalihkan pandangan mendengar penjelasan dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status