Share

137. Mau Tidak Mau

Botol mineral yang baru saja kuterima dari si Ibu berbaju hijau hampir saja terjatuh, ketika aku menyadari Dika sudah ada di belakangku. Pria itu entah datang dari mana, tahu-tahu sudah bersuara.

"Mas ini siapanya?" Si Ibu juga sepertinya heran karena kedatangan Dika begitu tiba-tiba.

"Saya suaminya," ucap Dika sambil berjalan lalu duduk merapat di sampingku, tangannya begitu saja terulur mengusap dan merapikan rambutku. Semua itu dia lakukan tanpa canggung. Aku hampir saja berontak, tapi ketika beradu tatap dengan pria itu, Dika seakan menegaskan bahwa aku tidak boleh menyangkal.

"Suaminya?" tanya si Ibu seakan tak percaya.

"Dia istri saya." Dika menegaskan.

"Mas dari mana saja? Kenapa tadi Mbak-nya sendirian saat pingsan? Terus barusan Mbak-nya juga bilang kalau dia pergi sendirian. Mas jangan ngaku-ngaku, deh!"

"Iya maaf ibu-ibu, sebenarnya kami sedang berselisih. Istri saya mencoba kabur dan saya barusan sempat kehilangan jejak. Saya minta maaf kalau sudah merepotkan ibu-ibu. Saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status