Share

131. Ketahuan Hamil

Wangi minyak kayu putih menguar memenuhi indera penciumanku. Sebelum membuka mata, aku mendengar suara seperti orang berbisik-bisik. Lalu keberanikan mengintip dan memutuskan membuka keseluruhan mata.

"Alhamdulillah, Mbak Alin sudah sadar." Orang pertama yang membuka suara adalah Ibu kontrakan. Sambil memegang kipas yang terbuat dari anyaman bambu, wanita itu duduk di sebelah kananku dan mengipasiku.

"Saya di mana, Bu?" Aku mengedarkan pandangan dan mendapati ruangan yang asing serta jarum infus yang tertancap di tangan kananku. Aku dirawat?

"Kami membawa Mbak Alin ke tempat prakteknya bidan Susi karena khawatir. Mbak Alin pingsan cukup lama," jelas Ibu kontrakan sambil terus menggerakkan tangannya yang memegang kipas anyaman.

"Kenapa dibawa ke bidan?" Tentu saja aku panik, bagaimana kalau ketahuan aku tengah hamil. Tentu akan menimbulkan banyak pertanyaan.

"Karena ini tempat praktek terdekat dari tempat tinggal kita. Ada dokter, tempatnya agak jauh, klinik apalagi."

Ya sudah, aku pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status