Share

126. Syahdu

"Hanya kakak?"

Mas Nathan menoleh ketika mendengar pertanyaanku. Mungkin ia tidak menyangka aku akan bertanya hal itu.

"Kamu nanya apa, sih, Dek? Sudahlah jangan berpikir macam-macam yang hanya akan mengotori hatimu saja."

Mas Nathan tidak memberikan jawaban yang pasti, dia juga sepertinya tidak ingin membahasnya. Membuatku makin curiga kalau antara dia dengan Yesi ada apa-apanya.

"Baiklah, tapi aku ingin mengetahui satu hal lagi."

"Dek .... "

"Mas jawab dengan jujur, ya."

"Tentang apa lagi, sih, Dek?"

"Sewaktu mendengar cerita dari Mbak Nadia, aku pikir Yesi itu gadis imut yang baru saja lulus SMA. Tapi setelah bertemu dengan orangnya, aku yakin usia Yesi yang sebenarnya lebih dari itu."

Aku menoleh, kuamati wajahnya yang datar. Cangkir yang ada di genggaman kedua tangannya tak mampu mengalihkan perhatiannya, begitupun kehadiranku di sampingnya. Pandangannya tetap lurus ke depan, entah apa yang sedang ia perhatikan. Atau mungkin dia sedang menyusun kalimat yang tepat untuk menjawab
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status