Share

124. Jangan Manja

"Ngobrolnya disambung nanti lagi, masih banyak waktu. Sekarang, ayo makan dulu!" Suara Mama menyelamatkanku dari rasa canggung dan tidak nyaman.

Tanpa suara kami pun melangkah menuju kursi masing-masing. Seperti biasa, kami memulai makan tanpa suara. Baik Mama maupun Mas Nathan, fokus pada piringnya masing-masing. Sementara Yesi sesekali mencuri pandang pada kami.

"Oh ya, Mas .... "

"Makan dulu, Nduk .... " Belum juga Yesi melanjutkan ucapannya, Mama sudah angkat bicara. Mengisyaratkan kalau saat ini kami tetap fokus makan dan tidak boleh banyak bicara.

"Maaf Bude, kebiasaan kalau di rumah," jawab Yesi salah tingkah.

Kukira gadis itu sering ke sini dan tahu peraturan rumah ini, kalau makan itu tidak boleh sambil berbicara. Mengingat sikap akrabnya pada Mama juga Mas Nathan. Atau mungkin dia lupa?

Usai makan aku membantu para pelayan membereskan meja makan. Meskipun Mama melarangnya, tapi aku tetap melakukannya. Aku tidak bisa berpangku tangan menjadi ratu sepenuhnya di rumah sendiri.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status