Share

116. Tidak Bisa Menolak

Usai menghubungi Gina, aku pun bermaksud turun kembali untuk menemui Mas Nathan dan Kayla lagi. Ketika menginjakkan kaki di ruang tengah, ternyata Mama dan Mbak Nadia sudah tidak ada di sana. Syukurlah, bukannya aku mau menghindari mereka, cuma hatiku kerap merasa tercubit mendengar ucapan Mbak Nadia yang selalu menyindirku.

Beberapa langkah lagi sampai di pintu yang terhubung ke ke halaman belakang, sayup kudengar suara Mbak Nadia tengah berbincang. Awalnya aku tidak menyangka kalau kakak iparku itu sedang berbicara dengan Mas Nathan, tapi semakin mendekat semakin jelas terdengar suara dan pembicaraan mereka.

"Bukankah di sana juga ada perguruan tinggi yang bagus, Mbak?" Aku mendengar suara Mas Nathan setelah suara Mbak Nadia menghilang.

"Yesi maunya kuliah di luar kota. Dia menyelesaikan sekolah hingga tamat SMA di sana, katanya bosan dan ingin suasana baru. Sebenarnya Bu

Lik dan Pak Lik tidak mengizinkan karena Yesi itu anak gadis yang belum terbiasa jauh dari orang tuanya. Tapi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status