Home / Romansa / Karena Kita Berbeda / Bab 10 : Kita Adalah Maybe

Share

Bab 10 : Kita Adalah Maybe

Author: Mel Lauravin
last update Last Updated: 2025-02-04 16:50:13

Ucapan Dion cukup mengejutkan bagi Abian. Lelaki itu seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Lalu dirinya kembali mempertanyakannya lagi.

“Di, kamu serius dengan apa yang kamu katakan tadi?”

“Yan, Yan, aku hanya bercanda. Mana mungkin aku mengkhianatimu. Kamu dan Bening itu sahabatku, kalian berdua sudah seperti keluargaku sendiri. Tenang saja, masih banyak gadis-gadis lain yang bisa aku suka.”

“Benarkah? Tapi kenapa kamu masih sendiri saja sampai sekarang?” ejek Bian.

“Itu karena aku hanya ingin satu saja seumur hidup. Tidak ingin menyakiti banyak wanita.”

“Benarkah? Dan aku percaya,”celetuk Abian santai sambil merangkul bahu sahabatnya.

“Kamu memang harus percaya.”

“Baiklah, aku percaya.”

####

Hari ini terasa sangat melelahkan bagi Bening, setelah seharian menjalankan aktivitas sebagai mahasiswi dengan segudang kegiatan dan segudang pula praktik klinik yang ia jalankan. Ya, sebagai mahasiswi kebidanan waktu untuk sekedar melepaskan lelah dirasa sangat dibutuhkan walaupun hanya sebentar. Belum lagi isi kepala yang penuh dengan istilah-istilah medis yang harus dipahami, nama-nama organ tubuh, obat-obatan, diagnosa dan gejala klinis, kegawatdaruratan obstetri, penanganannya dan tindakan klinis.

Ah, itu semua benar-benar melelahkan. Belum lagi pencapaian target pasien ibu hamil sebanyak 100 orang dan ibu melahirkan 50 orang dan pasien kegawatdaruratan obstetri sebanyak 10 orang yang harus dicapai dalam waktu 3  bulan. Karena menjadi mahasisiwi kebidanan tidak hanya harus siap secara finansial, tapi juga harus siap secara fisik, mental dan kemampuan berpikir yang  mumpuni. Karena di sistem pembelajaran adalah 50:50, artinya 50% teori dan 50% lagi praktik. Mahasiswi dituntut mempunyai fisik yang kuat, tidak jarang dari pagi sampai sore hari menjalankan aktivitas belajar, dan malam harinya harus melaksanakan magang di klinik-klinik pendukung yang telah dipilih oleh pihak kampus. Agar kemampuan dan keahlian dalam menangani pasien bisa dilatih sejak awal. Ah, itu benar-benar melelahkan sekali.

Begitu halnya dengan Bening, bahkan dirinya belum sempat membuka pesan yang dikirimkan Abian tadi pagi. Dengan rasa lelah yang luar biasa membuatnya lupa dengan apa yang terjadi. Lalu dengan lemah ia mengambil benda pintarnya dan membuka satu persatu pesan yang masuk di kotak pesan. Dan salah satunya adalah pesan dari Abian.

““Bee, Ruth bukan siapa-siapa, dia teman sekampusku. Dion juga mengenalinya. Jadi jangan berpikiran aneh! Ok? Nanti aku akan menelponmu.”

Pesan Abian pada Bening. Gadis itu hanya membacanya saja, tanpa berniat untuk membalasnya. Sepertinya sisa tenaga yang dimilikinya tak cukup hanya untuk sekedar membalas pesan singkat itu.

“Aku lelah kak, tahukah kamu? Siapapun dia, aku sedang tidak ingin membahasnya. Terkadang aku hanya ingin seperti yang lain berbagi cerita, bertemu hanya untuk sekedar pergi makan berdua, tertawa, bertengkar kecil, merayakan ulang tahunmu seperti dulu. Hanya hal-hal kecil seperti itu saja yang aku mau. Tapi apalah dayaku, kau dan aku terpisah cukup jauh dan sangat jauh. Bahkan hanya untuk berkeluh kesah denganmu saja hampir tidak pernah aku lakukan. Aku cukup memahami konsekuensi dari LDR, dan aku berusaha menikmati itu semua. Kelak jika kau pergi tanpa pamit padaku, aku tidak tahu apakah aku akan baik-baik saja? Apakah aku akan bisa merelakanmu begitu saja? Membayangkannya saja aku sudah merasa takut,” curahan hati gadis ini dalam hati.

Tanpa sadar gadis itu menangis dalam keheningan. Airmatanya jatuh tanpa permisi di pipi mulusnya. Sambil memejamkan mata memutar sebuah lagu dari Letto yang bejudul”Ruang Rindu”, Bening menikmati setiap lirik lagunya. Entahlah akhir-akhir ini dirinya sangat suka mendengarkan lagu tersebut ( silakan dengar sendiri ya).

#####

Bintang-bintang dengan setia menghiasi malam. Bulan pun bercahaya membulat sempurna. Mempercantik langit malam ini. Lelaki tampan yang sedang duduk sendiri di bawah sinar rembulan sedang asyik memandangi bintang yang bersinar paling terang.

“Bintang yang paling terang itu aku anggap kamu Bee. Ini cara aku setiap merindukanmu. Lelah, mungkin sudah tak terbatas rasa itu selalu menghantuiku. Tapi setiap kali aku ingin mengakhiri, maka berulang kali aku harus memikirkannya. Hubungan seperti apa yang sedang kita perjuangkan ini? Aku tidak tahu, jika kelak aku pergi tanpa pamit padamu, untuk gadis lain yang aku temui di sini, apakah kamu akan baik-baik saja?” tanya Abian pada dirinya sendiri.

Seperti memiliki pemikiran yang sama, mereka berdua sedang memikirkan hal yang sama. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi yang sebenarnya belum terjadi. Abian sudah membuka kado yang dikirimkan Bening untuknya. Lelaki itu tersenyum, melihat sebuah foto mereka berdua sewaktu dulu berlatar belakang sekolah yang sudah lama tak dikunjunginya. Ya itu sudah lama sekali berlalu. Dan sebuah kemeja berwarna abu-abu milik brand ternama yang dihadiahi Bening pada hari ulang tahun lelakinya. Lagi-lagi Abian tersenyum. Lalu sepucuk surat yang didalamnya sudah tertulis sebuah pesan untuk dirinya. Lelaki itu membukanya dan membacanya.

“Hei my Bii. Sebelumnya selamat ulang tahun buat kamu yang jauh dari pandangan mata ku. Semua doa selalu aku selipkan khusus untukmu. Bukan hari ini saja, tapi setiap hari, setiap helaan napas. Maaf untuk tidak bisa selalu berada disampingmu bahkan di hari spesialmu. Ini bukan mauku, tapi terpaksa jadi mauku. Maaf merayakannya tanpa kue dan tiup lilin seperti hari lalu yang pernah kita lakukan. Ya, dari lamanya kita menjalin hubungan, Tuhan hanya menyediakan sedikit waktu untuk kita berada pada satu tempat yang sama. Selebihnya kita harus rela dipisahkan oleh jarak yang tak perlu aku sebutkan lagi. Tapi percayalah aku menikmati itu semua, mungkin lebih tepatnya berusaha menikmatinya.

“Kamu tahu, sebenarnya banyak hal yang ingin aku dan kamu lakukan, tapi sekali lagi aku harus dihadapkan kenyataan yang memaksaku harus sadar untuk tidak melakukannya. Seperti nama panggilan kita berdua” My Bii dan My Bee” jika kita tuliskan dalam Bahasa Inggris maybe yang berarti mungkin. Ya aku sering mengartikannya sendiri menurut versiku. Kita adalah “maybe” sebuah kemungkinan. Mungkin tetap bersama selamanya atau mungkin yang aku sendiri takut mengatakan dan menulisnya. Tapi besar  harapanku agar kelak Tuhan memberikan sedikit kesempataan dan mengizinkan maybe itu berakhir indah, walaupun hanya dengan persentase yang kecil. Semoga saja Tuhan menuliskan takdir baik untuk kita ya Bii. Semoga, seperti untaian kata dalam doa dan harapanku. Apakah sama dengan inginmu? Atau hanya aku saja yang ingin? Tapi apapun inginmu, aku harap adalah kebahagiaan yang akan selalu menghampirimu. Sekali lagi selamat ulang tahun. Semua doa terbaik untukmu, semoga kamu suka hadiahku.

Your’s Bee.

Abian kembali tersenyum membaca surat dari gadisnya. Lalu berniat menghubunginya dan mendengar suaranya. Sebenarnya inginnya sama dengan ingin gadis itu, berdua merayakan hari ulang tahun, walaupun hanya sekedar minum secangkir teh hangat dan kue ulang tahun yang dipotong layaknya pasangan lain. Sesederhana itu saja keinginannya.

Berulang kali Abian menghubungi Bening, namun jawaban yang didengarnya bukan suara gadis itu, melainkan suara manja sang operator yang mengatakan “ Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.”

 “Kemana dia?” tampak raut Abian yang cemas dan nada khawatir yang kentara.

Related chapters

  • Karena Kita Berbeda   Bab 1 : Kamu ? Lagi ?

    Adelia Ruth Prawita, gadis periang, mempunyai rasa percaya diri tinggi, vokal dan ambisius. Apa yang ia inginkan harus didapatkan. Tidak peduli sesulit apapun itu, berusaha agar apapun bisa terwujud seperti maunya. Termasuk soal cinta, siapapun lelaki yang ia sukai harus bisa ditakhlukkan dan wajib hukumnya menjadi miliknya. Hingga pada satu ketika Ruth jatuh cinta pada seorang lelaki, yang menurutnya cukup sulit untuk digapai. Dialah Abian Anggara Firman. Seorang lelaki yang beberapa hari terakhir ini mengisi pikirannya. Berawal dari pertemuan yang tak disengaja pada sebuah insiden. Sejak saat itu, Ruth selalu mengingatnya, bayangan wajah Abian yang tampan dan rupawan terus menghantui. Dia adalah pria yang sulit didekati, sifatnya yang cool, cuek dan perfeksionis membuat nyalinya sedikit menciut. Namun tak sedikitpun ada niat untuk menyerah, selalu berusaha mencari celah agar dirinya bisa masuk ke dasar hati pria rupawan itu. Namun ada hal yang cukup membuat gadis itu ragu untuk menda

    Last Updated : 2021-08-17
  • Karena Kita Berbeda   Bab 2 : Aku Mencintainya, Kamu Akan Kecewa

    "Kamu ?" Lagi ?" “Kamu bisa gak sih jadi cewek itu anggun gak pecicilan?” Kayaknya hidup aku tuh gak beruntung banget setiap kali ketemu sama kamu." "Huft." Menghela napas panjang. Dengan penuh rasa kesal dihatinya Bian menatap Ruth tajam. “Sorry !” Sahut Ruth sambil menyatukan kedua tangannya. Kemudian Bian berlalu pergi, malas jika harus berdebat kusir dengan seorang wanita, apalagi di perpustakaan, dan tiba-tiba Ruth memanggilnya kembali. “Bian ! Maaf, aku-aku gak sengaja." Menatap lelaki didepannya dengan mata berbinar. “Sudahlah, lupakan!” berlalu pergi. “Abian kamu makin keren deh kalau lagi jengkel begitu, makin gemes dan aku semakin terpesona." Batin Ruth menatap penuh kekaguman. Kemudian dia berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan Bian. “Bian, tunggu!” “Apalagi sih? CEWEK PECICILAN ?” “What?” pekiknya dengan nada tak percaya. “CE-WEK PE-CI-CI-LAN, jelas?” Ruth hampir menangis dikatakan pecicilan oleh seorang Abian, dengan air bening men

    Last Updated : 2021-08-17
  • Karena Kita Berbeda   Bab 3 : Miss You So Much Bee

    Abian telah kembali ke tempat di mana dia menyewa sebuah rumah bersama Dion sahabatnya. Ya rumah yang tidak terlalu besar yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Rumah dengan design minimalis dengan cat berwarna hijau muda yang terlihat bersih dan terawat. Cukup nyaman dengan taman kecil yang ditumbuhi rumput hijau dan bunga-bunga yang bermekaran menambah keasrian rumah tersebut. Di tengah langit senja yang temaram, pria tampan itu menjatuhkan bokongnya pada salah satu kursi di teras rumah yang ditempatinya. “ Kenapa aku begitu merindukannya ?” sedang apa dia gadis ayuku ?” Meraih gawai dari saku celana jeansnya hendak melihat apakah ada pesan atau telpon dari sang pemilik hati. “Tidak ada!” gumamnya Lalu jemarinya sibuk mengetik sebuah pesan yang ditujukan kepada gadis ayunya “Assalamualaikum Bee ” “Kamu lagi sibuk banget ya ? Sampai satu hari ini gak ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku !” Ok !” “Miss you so m

    Last Updated : 2021-08-21
  • Karena Kita Berbeda   Bab 4 : Aku Akan Melamarmu

    Kemudian gadis ayu ini membuka hpnya dan membaca semua pesan yang dikirimkan kepadanya dari lelaki yang selalu menjadi nomor satu di hati. “Assalamualaikum Bee!" "Kamu lagi sibuk banget ya? Satu hari ini tidakk ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku,Ok!" “Miss you so much Bee!” Kemudian gadis ayu ini langsung mencari contack name dengan nama “ My Bii”, lalu mencoba menelpon seseorang di sana yang sudah sangat merindukannya. Tut,tut,tut, belum ada jawaban kemudian ia mengulangi panggilan kembali Tut, tut, tut, tut Sementara Abian yang memang sudah menunggu kabar dari gadis ayunya segera berlari meraih gawainya, berharap seseorang yang dirindukannyalah yang menghubunginya. Senyum manis terukir di bibirnya mnegetahui siapa yang sudah menelponnya. Sebuah name contack dengan tulisan “ My Bee “. Lalu dengan segera menekan tombol hijau. “Hallo, assalammualaikum Bee!" Suara bariton itu lembut menyapa gadis ayu yang sudah sangat dirindukan

    Last Updated : 2021-08-21
  • Karena Kita Berbeda   Bab 5: Ragu dan Menyerah ?

    BAB 5 : Ragu dan Menyerah ? Pagi yang cerah. “Yan, libur semester ini balik gak ?” Tanya Dion pada sahabatnya. “Belum tau sih, Di. Rencana pas kelar kuliah aja baru balik, maunya cepat selesai biar cepat kerja, nabung buat ngelamar Bening.” “Ceileh, dah mikir kawin aja lo!” Sahut Dion dengan nada kentara meledek. “Ya iyalah Di, kamu kan tau, aku sama dia udah berjarak lama banget. Kalau gak cepat-cepat dihalalin ntar keburu orang lain yang halalin. Udah sejauh ini juga kan?” “Benar juga sih. Asal jangan lo yang ngebet, lo yang ngingkari.” Ucap Dion mengingatkan kalau temannya lupa. Untuk sejenak Abian terdiam. Kata-kata sahabatnya itu seperti menusuk tepat di jantungnya. Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba gawai Abian berdering tanda sebuah notifikasi masuk dari gawainya. Senyum lelaki tampan itu mengembang sempurna dari sudut bibirnya, melihat siapa pengirim pesan bertuliskan “My Bee”. Kemudian dia langsung membuka dan membaca pesan yang dikirimkan oleh pujaan hatinya yang

    Last Updated : 2021-11-02
  • Karena Kita Berbeda   Bab 6 : Jadilah Pacar Aku

    Abian begitu terkejut dengan pengakuan tiba-tiba dari seorang gadis yang menurutnya terlalu berani dan blak-blakan soal pengakuan perasaannya. Saat ini bahkan dirinya belum sempat mencerna keadaan apa yang sedang terjadi. Namun dirinya sempat berpikir bahwa gadis ini sangat bertolak belakang dengan gadis ayunya. Jika Bening adalah seorang gadis yang lembut, ayu, dan penuh kehati-hatian, tidak blak-blakan, baik bahkan sangat baik dan berhati malaikat. Maka Ruth adalah kebalikan dari gadisnya. Lebih terbuka, blak-blakan, periang, ambisius, sangat vokal dan dominan. "Kamu ngomong apa sih Ruth?" Tanyanya memastikan. "Aku suka sama kamu Yan." Sahut Ruth penuh keyakinan. "Ruth kamu?" Abian seolah tak mampu berkata-kata. "Gila?" Sela Ruth memotong pembicaraan. "Iya, aku gila, tergila-gila sama kamu Yan." Mencoba meraih tangan kanan Abian. "Kamu apa-apaan sih? Lepaskan Ruth!" Perintahnya sambil menepis tangan Ruth. "Yan, kasi aku kesempatan untuk kamu mengenal aku dan aku menge

    Last Updated : 2021-11-05
  • Karena Kita Berbeda   Bab 7 : Siapa Ruth?

    Hari ini setelah pengakuan yang cukup mengejutkan dan melewati hari yang panjang dengan jadwal perkuliahan yang cukup menguras tenaga, Abian sedang duduk di bawah pohon nan rindang, ditemani angin sepoi-sepoi yang cukup membuat udara sekitar menjadi lebih segar. Lelaki tampan itu lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya, dirinya baru saja mengingat bahwa ada pesan dari Bening yang sempat terabaikan, lalu ia segera membuka aplikasi berkirim pesan berwarna hijau itu dan membuka ruang chat dengan kontak nama”My Bee”. Senyum terukir dari bibirnya, setelah membaca pesan singkat dari gadis yang kesetiaannya tidak diragukan lagi.“Kak, kapan pulang? Rasanya aku sudah tidak kuat menahan rasa rindu yang kian membuncah ini. Sudah hampir dua tahun kamu tidak pulang. Apakah kamu tidak merindukanku atau rinduku tidak sebesar rindumu padaku kak?”"Kak?”“Kak Bii ?”“My Bii ?”“Abiaaaaaannn?”“ABIAN ANGGARA FIRMAN? Kamu kemana sih?”“MENYEBALKAN.”Setelah membaca pesan singkat dari gadis pujaan hati,

    Last Updated : 2025-01-24
  • Karena Kita Berbeda   Bab 8: Jaga Batasanmu

    Bab 8: Jaga Batasanmu“Selamat ulang tahun Abian sayang.” Ucap Ruth dengan nada lembut dan mesra.Abian menoleh ke arah di mana gadis itu berada. Lelaki tampan itu melihat Ruth dengan tatapan tajam.“Ruth?” Gumamnya hingga terdengar oleh Bening.“Ruth?” Tanya Bening dengan nada yang tak biasa.“Bee!” Abian berusaha memberikan penjelasan pada Bening.“Siapa Ruth? Dia memanggilmu sayang kak?” Tanya Bening penuh curiga.Abian terdiam, menatap tajam gadis disampingnya. Tanpa berkata sepatah katapun pada Bening, dirinya langsung mematikan sambungan telepon. Dan itu tentu saja membuat gadis itu semakin curiga. Berulang kali Bening mencoba menghubungi Abian kembali, namun tak satupun panggilannya dijawab oleh lelaki itu. Membuat dirinya semakin kesal dan bertambah curiga.“Ruth siapa? Sayang? Dia bahkan memanggil Kak Bian dengan sebutan sayang. Ada apa ini sebenarnya? Aku yang ingin memberinya kejutan, justru aku yang terkejut. Apa kak Bian selingkuh? Ah, tidak-tidak, ini tidak mungkin, seba

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Karena Kita Berbeda   Bab 10 : Kita Adalah Maybe

    Ucapan Dion cukup mengejutkan bagi Abian. Lelaki itu seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Lalu dirinya kembali mempertanyakannya lagi.“Di, kamu serius dengan apa yang kamu katakan tadi?”“Yan, Yan, aku hanya bercanda. Mana mungkin aku mengkhianatimu. Kamu dan Bening itu sahabatku, kalian berdua sudah seperti keluargaku sendiri. Tenang saja, masih banyak gadis-gadis lain yang bisa aku suka.”“Benarkah? Tapi kenapa kamu masih sendiri saja sampai sekarang?” ejek Bian.“Itu karena aku hanya ingin satu saja seumur hidup. Tidak ingin menyakiti banyak wanita.”“Benarkah? Dan aku percaya,”celetuk Abian santai sambil merangkul bahu sahabatnya.“Kamu memang harus percaya.”“Baiklah, aku percaya.”####Hari ini terasa sangat melelahkan bagi Bening, setelah seharian menjalankan aktivitas sebagai mahasiswi dengan segudang kegiatan dan segudang pula praktik klinik yang ia jalankan. Ya, sebagai mahasiswi kebidanan waktu untuk sekedar melepaskan lelah dirasa sangat dibutuhkan walaupun h

  • Karena Kita Berbeda   Bab 9: Curiga

    Teriakkan Bening terdengar nyaring di telinga Abian, dia langsung berlari ke arah sumber suara. Di dapur terlihat gadis itu tengah memegang lututnya yang terluka. Lantai yang licin akibat ada sedikit tumpahan minuman membuat Bening terpeleset dan karena mencari pegangan agar tidak terjatuh, tangan kanannya memegang pada sebuah rak di mana tersusun piring dan mangkuk berbahan plastik dengan brand ternama. Pada akhirnya bukan hanya Bening yang terjatuh, tapi piring dan mangkuk plastik itupun terjatuh dan menimpa dirinya.Abian yang melihat posisi gadis itu terjatuh sambil mengelus-elus kepalanya yang kejatuhan benda sambil memegangi lututnya yang sedikit berdarah langsung mendekati.“Kamu tidak apa-apa? Kenapa bisa jatuh?” Jelas raut khawatir terlukis diwajah dan nada suaranya.Gadis itu menggelengkan kepalanya, ia hampir menangis, airmatanya sudah siap untuk tumpah membasahi pipinya. Abian yang cepat tanggap pada keadaan langsung mencegah agar gadisnya tidak menangis.“Jangan menangis

  • Karena Kita Berbeda   Bab 8: Jaga Batasanmu

    Bab 8: Jaga Batasanmu“Selamat ulang tahun Abian sayang.” Ucap Ruth dengan nada lembut dan mesra.Abian menoleh ke arah di mana gadis itu berada. Lelaki tampan itu melihat Ruth dengan tatapan tajam.“Ruth?” Gumamnya hingga terdengar oleh Bening.“Ruth?” Tanya Bening dengan nada yang tak biasa.“Bee!” Abian berusaha memberikan penjelasan pada Bening.“Siapa Ruth? Dia memanggilmu sayang kak?” Tanya Bening penuh curiga.Abian terdiam, menatap tajam gadis disampingnya. Tanpa berkata sepatah katapun pada Bening, dirinya langsung mematikan sambungan telepon. Dan itu tentu saja membuat gadis itu semakin curiga. Berulang kali Bening mencoba menghubungi Abian kembali, namun tak satupun panggilannya dijawab oleh lelaki itu. Membuat dirinya semakin kesal dan bertambah curiga.“Ruth siapa? Sayang? Dia bahkan memanggil Kak Bian dengan sebutan sayang. Ada apa ini sebenarnya? Aku yang ingin memberinya kejutan, justru aku yang terkejut. Apa kak Bian selingkuh? Ah, tidak-tidak, ini tidak mungkin, seba

  • Karena Kita Berbeda   Bab 7 : Siapa Ruth?

    Hari ini setelah pengakuan yang cukup mengejutkan dan melewati hari yang panjang dengan jadwal perkuliahan yang cukup menguras tenaga, Abian sedang duduk di bawah pohon nan rindang, ditemani angin sepoi-sepoi yang cukup membuat udara sekitar menjadi lebih segar. Lelaki tampan itu lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya, dirinya baru saja mengingat bahwa ada pesan dari Bening yang sempat terabaikan, lalu ia segera membuka aplikasi berkirim pesan berwarna hijau itu dan membuka ruang chat dengan kontak nama”My Bee”. Senyum terukir dari bibirnya, setelah membaca pesan singkat dari gadis yang kesetiaannya tidak diragukan lagi.“Kak, kapan pulang? Rasanya aku sudah tidak kuat menahan rasa rindu yang kian membuncah ini. Sudah hampir dua tahun kamu tidak pulang. Apakah kamu tidak merindukanku atau rinduku tidak sebesar rindumu padaku kak?”"Kak?”“Kak Bii ?”“My Bii ?”“Abiaaaaaannn?”“ABIAN ANGGARA FIRMAN? Kamu kemana sih?”“MENYEBALKAN.”Setelah membaca pesan singkat dari gadis pujaan hati,

  • Karena Kita Berbeda   Bab 6 : Jadilah Pacar Aku

    Abian begitu terkejut dengan pengakuan tiba-tiba dari seorang gadis yang menurutnya terlalu berani dan blak-blakan soal pengakuan perasaannya. Saat ini bahkan dirinya belum sempat mencerna keadaan apa yang sedang terjadi. Namun dirinya sempat berpikir bahwa gadis ini sangat bertolak belakang dengan gadis ayunya. Jika Bening adalah seorang gadis yang lembut, ayu, dan penuh kehati-hatian, tidak blak-blakan, baik bahkan sangat baik dan berhati malaikat. Maka Ruth adalah kebalikan dari gadisnya. Lebih terbuka, blak-blakan, periang, ambisius, sangat vokal dan dominan. "Kamu ngomong apa sih Ruth?" Tanyanya memastikan. "Aku suka sama kamu Yan." Sahut Ruth penuh keyakinan. "Ruth kamu?" Abian seolah tak mampu berkata-kata. "Gila?" Sela Ruth memotong pembicaraan. "Iya, aku gila, tergila-gila sama kamu Yan." Mencoba meraih tangan kanan Abian. "Kamu apa-apaan sih? Lepaskan Ruth!" Perintahnya sambil menepis tangan Ruth. "Yan, kasi aku kesempatan untuk kamu mengenal aku dan aku menge

  • Karena Kita Berbeda   Bab 5: Ragu dan Menyerah ?

    BAB 5 : Ragu dan Menyerah ? Pagi yang cerah. “Yan, libur semester ini balik gak ?” Tanya Dion pada sahabatnya. “Belum tau sih, Di. Rencana pas kelar kuliah aja baru balik, maunya cepat selesai biar cepat kerja, nabung buat ngelamar Bening.” “Ceileh, dah mikir kawin aja lo!” Sahut Dion dengan nada kentara meledek. “Ya iyalah Di, kamu kan tau, aku sama dia udah berjarak lama banget. Kalau gak cepat-cepat dihalalin ntar keburu orang lain yang halalin. Udah sejauh ini juga kan?” “Benar juga sih. Asal jangan lo yang ngebet, lo yang ngingkari.” Ucap Dion mengingatkan kalau temannya lupa. Untuk sejenak Abian terdiam. Kata-kata sahabatnya itu seperti menusuk tepat di jantungnya. Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba gawai Abian berdering tanda sebuah notifikasi masuk dari gawainya. Senyum lelaki tampan itu mengembang sempurna dari sudut bibirnya, melihat siapa pengirim pesan bertuliskan “My Bee”. Kemudian dia langsung membuka dan membaca pesan yang dikirimkan oleh pujaan hatinya yang

  • Karena Kita Berbeda   Bab 4 : Aku Akan Melamarmu

    Kemudian gadis ayu ini membuka hpnya dan membaca semua pesan yang dikirimkan kepadanya dari lelaki yang selalu menjadi nomor satu di hati. “Assalamualaikum Bee!" "Kamu lagi sibuk banget ya? Satu hari ini tidakk ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku,Ok!" “Miss you so much Bee!” Kemudian gadis ayu ini langsung mencari contack name dengan nama “ My Bii”, lalu mencoba menelpon seseorang di sana yang sudah sangat merindukannya. Tut,tut,tut, belum ada jawaban kemudian ia mengulangi panggilan kembali Tut, tut, tut, tut Sementara Abian yang memang sudah menunggu kabar dari gadis ayunya segera berlari meraih gawainya, berharap seseorang yang dirindukannyalah yang menghubunginya. Senyum manis terukir di bibirnya mnegetahui siapa yang sudah menelponnya. Sebuah name contack dengan tulisan “ My Bee “. Lalu dengan segera menekan tombol hijau. “Hallo, assalammualaikum Bee!" Suara bariton itu lembut menyapa gadis ayu yang sudah sangat dirindukan

  • Karena Kita Berbeda   Bab 3 : Miss You So Much Bee

    Abian telah kembali ke tempat di mana dia menyewa sebuah rumah bersama Dion sahabatnya. Ya rumah yang tidak terlalu besar yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Rumah dengan design minimalis dengan cat berwarna hijau muda yang terlihat bersih dan terawat. Cukup nyaman dengan taman kecil yang ditumbuhi rumput hijau dan bunga-bunga yang bermekaran menambah keasrian rumah tersebut. Di tengah langit senja yang temaram, pria tampan itu menjatuhkan bokongnya pada salah satu kursi di teras rumah yang ditempatinya. “ Kenapa aku begitu merindukannya ?” sedang apa dia gadis ayuku ?” Meraih gawai dari saku celana jeansnya hendak melihat apakah ada pesan atau telpon dari sang pemilik hati. “Tidak ada!” gumamnya Lalu jemarinya sibuk mengetik sebuah pesan yang ditujukan kepada gadis ayunya “Assalamualaikum Bee ” “Kamu lagi sibuk banget ya ? Sampai satu hari ini gak ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku !” Ok !” “Miss you so m

  • Karena Kita Berbeda   Bab 2 : Aku Mencintainya, Kamu Akan Kecewa

    "Kamu ?" Lagi ?" “Kamu bisa gak sih jadi cewek itu anggun gak pecicilan?” Kayaknya hidup aku tuh gak beruntung banget setiap kali ketemu sama kamu." "Huft." Menghela napas panjang. Dengan penuh rasa kesal dihatinya Bian menatap Ruth tajam. “Sorry !” Sahut Ruth sambil menyatukan kedua tangannya. Kemudian Bian berlalu pergi, malas jika harus berdebat kusir dengan seorang wanita, apalagi di perpustakaan, dan tiba-tiba Ruth memanggilnya kembali. “Bian ! Maaf, aku-aku gak sengaja." Menatap lelaki didepannya dengan mata berbinar. “Sudahlah, lupakan!” berlalu pergi. “Abian kamu makin keren deh kalau lagi jengkel begitu, makin gemes dan aku semakin terpesona." Batin Ruth menatap penuh kekaguman. Kemudian dia berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan Bian. “Bian, tunggu!” “Apalagi sih? CEWEK PECICILAN ?” “What?” pekiknya dengan nada tak percaya. “CE-WEK PE-CI-CI-LAN, jelas?” Ruth hampir menangis dikatakan pecicilan oleh seorang Abian, dengan air bening men

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status