Arsyad dan Hanna adalah dua orang yang kembali bertemu setelah melewati 20 tahun. Arsyad kecil jatuh cinta pada Hanna hingga dewasa dia berharap bisa bertemu dengan gadis pujaannya. namun,nyatanya takdir berkata lain. Arsyad harus menikah dengan perempuan pilihan keluarganya. Tak ada cinta dan tak ada seks dalam pernikahan itu. Pernikahan hanya sebatas janji kepada orang tua. Arsyad yang mulai jenuh dengan kehidupannya,tidak menyangka bahwa seorang perempuan yang melamar menjadi pembantu di rumahnya adalah Hanna yang dia cari. Akankah dia bisa mendapatkan perempuan yang menjadi cinta pertamanya. Ataukah Arsyad harus mengalah pada takdir karena Hanna telah memiliki kekasih
Lihat lebih banyakPov AuthorBila aku harus mencintaiDan berbagi hati, itu hanya denganmuNamun bila ku harus tanpamuAkan tetap kuarungi hidup tanpa cintaSuara alunan musik dari grub band Element menjadi teman Hendro pagi ini. Dia begitu menghayati setiap lirik yang terlantun di lagu itu. Seolah-olah dirinya kini tengah mengalami patah hati yang teramat dalam."Oh mbak Hanna-ku, belum juga sehari ditinggal. Tapi, hati Hendro sudah rindu seperti ini. Apakah ini yang dinamakan cinta. Dekat terasa malu, jauh terasa amat rindu." ucap Hendro."Mas Hendro, mas Hendro. Kekasih bukan, gebetan juga bukan. Gimana bisa sampean rindu sama mbak Hanna? Aneh sampean itu..." Ujar Wulan.Saat ini Wulan dan Hendro sedang berada di taman. Hendro sibuk membersihkan mobil dan Wulan sibuk mencabut rumput yang sudah mulai tumbuh dan menganggu bunga-bunga yang dulu ditanam oleh almarhumah ibu Arsyad."Sepertinya sainganku kali ini tidak main-main. Tidak bisa dianggap remeh. Dan aku harus melakukan jalan satu-satunya yang b
Pov HannaSampai dihalaman rumah, aku melihat mobil Rudy sudah terparkir. Aku yakin dia sudah tiba sejak tadi. Pria itu selalu bersemangat saat datang ke rumah. Dan entah mengapa setiap kali Rudy datang, aku selalu merasa tak enak hati padanya. Mungkin, sudah saatnya aku memberi jawaban atas pertanyaannya selama ini. Menikah! Ya, Rudy sudah beberapa kali mengajukan pernyataan itu padaku. Namun, sampai detik ini aku masih menggantung perasaannya. Aku hanya belum siap memulai hubungan ke jenjang yang lebih serius dengan Rudy. Selama ini aku sudah menganggap dia seperti saudaraku sendiri. Meskipun, aku sudah membuka hatiku untuknya namun, tetap saja perasaanku masih tetap sama seperti dulu.Orang bijak pernah berkata, bahwa akan mudah bagi kita untuk jatuh cinta pada orang lain yang wajahnya sama dengan seseorang di masa lalu yang pernah kita cinta. Namun, ternyata itu tidak berlaku padaku. Wajah Rudy memang begitu mirip dengan mas Hardian. Tapi, rasa yang ada dihatiku tidaklah sama. Ba
"Loe kenapa San? Muka bete kayak gitu?"Casandra menghempaskan bokongnya dengan kesal ke kursi makan di rumah sahabatnya. Noura, sahabat sekaligus rekan bisnisnya di butik yang ada di Bandung.Terdengar hembusan napas yang besar darinya. Kepalanya bersandar pada kursi dan mendongak ke atas. Keduanya matanya terpejam meresapi semua kejadian yang dia alami. Belum ada 24 jam, namun bertubi-tubi kesialan datang padanya. Perceraian dan juga kemarahan dari ayahnya."Muka loe juga kenapa itu? Arsyad mukul loe?" Tanya Noura, heran melihat kedua pipi Casandra terlihat memar kebiruan.Sandra bergeming. Namun, tak lama gelengan kepala menjadi jawaban atas pertanyaan Noura."Bokap gue yang melakukan ini. Semalam gue di talak sama Arsyad." Sahutnya lirih.Noura melotot dengan tajam. Seolah-olah kedua bola matanya akan keluar begitu saja. Kaget, tentu saja sahabat Casandra itu begitu kaget dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sahabatnya."Loe ga bohong, kan?"Casandra menggeleng dengan cepat."
"Assalamualaikum....""Wa'alaikumsalam.... Nak Hardian?" Ucap Muchlis. Lelaki yang memakai tongkat dan kacamata itu mungkin lupa bahwa yang ada dihadapannya sekarang bukanlah calon menantunya yang dulu."Maaf, maafkan bapak. Maksud bapak Nak Rudy. Wajah kalian begitu mirip, bapak sampai tidak bisa membedakannya. Kapan kamu pulang dari Makassar, nak?"Muchlis menyambut uluran tangan Rudy. Pria muda itu mencium tangan calon ayah mertuanya dengan khidmat. Rudy dan Hardian adalah dua saudara yang memiliki wajah hampir sama. Bahkan, orang sering mengira bahwa mereka kembar. Yang membedakan hanya postur tubuh Rudy lebih besar dan tinggi daripada Hardian. Dan pria itu juga memakai kacamata. Hanya itu saja yang membedakan mereka. Selebihnya wajah mereka benar-benar mirip."Tadi malam pak, sebenarnya rencana mau pulang bareng sama Hanna. Tapi, dia mendadak ada kerjaan yang tidak bisa ditunda. Jadi, Rudy pulang lebih dulu tanpa menunggu Hanna.""Iya, kemarin dia juga telpon begitu, katanya diru
"Di rumah ada siapa saja Hanna?""Hah?" Hanna menoleh dengan wajah sedikit bingung. Sepanjang perjalanan tadi dia dan Arsyad tak banyak bicara. Mereka berdua terlalu sibuk dengan isi pikiran masing-masing. Dan kini secara tiba-tiba Arsyad mulai membuka obrolan setelah tadi mereka berhenti sholat subuh di Masjid."Di rumah hanya ada bapak dan ibu. Dua saudara saya semua ikut suaminya ." sahut Hanna sedikit acuh. Kedua netranya kembali menatap ke arah jendela. Baginya melihat ramainya jalanan jauh lebih mengasyikkan ketimbang harus mengobrol dengan majikannya yang dinilai Hanna memiliki sikap aneh sejak pertemuan pertama mereka."Kalau gitu keponakanku pasti sudah banyak. Aah senangnya punya ponakan. Pasti rumah terasa ramai sekali.. Mereka ada berapa Hanna? Mungkin aku harus menyiapkan hadiah untuk mereka." Ucap Arsyad, senang.Hanna kembali menoleh dan melotot tajam mendengar ucapan absurd Arsyad. Entah pria itu sengaja atau hanya sekedar iseng agar membuat atensi Hanna kembali fokus
"Astaga, aku sampai lupa belum memberitahu Rudy kalau aku tidak jadi pulang sekarang. Semua gara-gara Tuan Arsyad. Apa yang sebenarnya dulu terjadi antara aku dan dia? Mengapa sedikitpun aku tidak ingat sama sekali tentang dia? Mana sikapnya absurd sekali." Gerutunya lirih.Hanna memandang dengan gamang ponsel yang sudah berdering dua kali itu. Disatu sisi hatinya ia tetap ingin bersikap baik pada pria itu. Tapi, disatu sisi hatinya yang lain Hanna tidak bisa berbohong bahwa ia tak mencintai Rudy sama sekali. Tapi, karena pria itu telah begitu lama mengungkapkan perasaannya, Hanna menjadi tak enak hati untuk menolaknya. Meskipun, tak jarang pula ia selalu berkata pada Rudy bahwa rasa itu belum ada sama sekali. Tapi, nyatanya adik dari mantan kekasih Hanna itu sama sekali tak peduli dengan hal itu. Dia tetap maju untuk mengejar cinta Hanna.Hardian dan Rudy adalah dua saudara yang memiliki wajah begitu mirip, bagaikan kembar. Dan seharusnya itu menjadi hal mudah untuk Hanna mencintainy
Arsyad mendongakkan kepalanya. Bukan hujan yang sudah mulai reda, namun ada payung yang kini tengah melindunginya dari tetesan air hujan. Memberinya perlindungan ditengah derasnya air yang turun membasahi bumi."Berteduh dibawah pohon seperti ini tidak baik. Nanti jika ada angin dan ada petir kamu bisa dalam bahaya dan mungkin bisa terluka. Sebaiknya mencari tempat berteduh yang aman saja." Ucap gadis kecil itu. Dia juga menunjuk dengan ekor matanya ke arah bangunan yang ada disampingnya. Dimana disana terdapat banyak wisatawan dan juga anak-anak yang sedang berteduh.Arsyad menoleh pada gadis itu. Menatap wajah itu dengan rasa yang tidak bisa dijabarkan oleh anak sekecil dirinya. Heran dan juga bingung. Heran mengapa ada yang berani mendatangi dirinya. Bingung, harus membalas ucapan gadis didepannya ini seperti apa.Namun, dalam pandangan matanya dia melihat gadis itupun begitu cantik dan manis. Gadis yang memakai kaos warna pink dengan gambar boneka itu memiliki mata hitam yang inda
Casandra memejamkan kedua matanya. Rasa sakit atas ucapan sang ayah kembali terngiang-ngiang di telinganya. Berkali-kali dirinya mendapatkan peringatan dari kedua orang tuanya agar bertahan dengan Arsyad. Tidak peduli pria itu mencintai Casandra atau tidak. Yang terpenting dia harus bertahan agar gelontoran dana dari Arsyad setiap bulan tetap mengalir di kantor Hermawan.Dan Casandra membuktikan hal itu hingga malam ini. Karena ternyata ini adalah malam terkahirnya menjadi nyonya Arsyad Gafi. Dan ternyata Casandra merasakan sakit juga saat mendengar talak dari Arsyad."Aah shit!! Kamu benar-benar keterlaluan mas Arsyad. Aku pastikan perceraian ini akan membuatmu menyesal seumur hidup!" Gerutunya lirih. Sorot matanya menyiratkan api kemarahan yang begitu besar.Perempuan muda itu membuka lemari dan mengeluarkan beberapa bajunya. Ia harus segera pergi dari rumah ini. Bertahan disini juga akan percuma. Lebih baik baginya untuk segera meninggalkan rumah megah ini dan menyiapkan rencana ya
Hanna merasa tidurnya belum terlalu lama. Tapi, pundak kirinya terasa begitu berat seolah sedang membawa karung beras. Ingin bergerak rasanya begitu sulit. Pelan-pelan ia mencoba membuka matanya yang masih mengantuk.'Ternyata aku memang sedang membawa beban.' Batin Hanna dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya. Sekali lagi ia mencoba melihat beban apa yang dibawanya. Dan kedua mata indah itu langsung terbuka lebar saat melihat kepala seorang pria yang tertutup topi.'Siapa dia? Kenapa seenak jidat tidur dibahuku?' Hanna berusaha mendorong kepala pria itu agar berpindah dari bahunya. Namun, aroma wangi dari tubuh pria ini sangat tidak asing baginya 'Tapi, tidak mungkin juga jika ini orang yang disampingku adalah dirinya.''Alhamdulillah....' Desisnya lirih setelah berhasil mendorong kepala pria itu."Awwww...." Ucap pria itu.Hanna begitu kaget karena suara bass lelaki disampingnya benar-benar mirip seperti suara Arsyad. "Minum__"Lagi orang disampingnya berbicara. Hanna mencoba u
Arsyad terengah-engah melewati koridor kantor miliknya. Aura kemarahan terpancar diwajah pria itu. Kedua tangannya mengepal dengan kuat, giginya bergemeletuk dan rahang tegasnya mengetat. Beberapa karyawan bahkan hanya menundukkan kepalanya tak berani menyapa.Kata-kata dari detektif dan juga sebuah foto menjadi bukti kuat bahwa istrinya selama ini tidak pernah setia. Instingnya selama ini benar terbukti bahwa Sandra memang berselingkuh. Entah sudah berapa lama hal itu terjadi."Nyonya Casandra sudah kembali dari New York dua bulan lalu. Dia selama ini tinggal di Bandung bersama dengan kekasihnya Gio." Kata-kata dari detektif suruhannya seperti nyanyian piringan hitam yang telah rusak, terngiang-ngiang ditelinganya. Dia marah karena harga dirinya sebagai suami telah diinjak-injak begitu saja. Mengapa Arsyad selalu mengalami ketidak-beruntungan? Sejak kecil ia tidak pernah memiliki teman. Semua karena orang tuanya membatasi semua hal yang harusnya dilakukan anak-anak. Beranjak dewasa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen