Share

Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu
Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu
Penulis: Lia Pambudi

Bab 1 Bertemu Lagi

Penulis: Lia Pambudi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Arsyad terengah-engah melewati koridor kantor miliknya. Aura kemarahan terpancar diwajah pria itu. Kedua tangannya mengepal dengan kuat, giginya bergemeletuk dan rahang tegasnya mengetat. Beberapa karyawan bahkan hanya menundukkan kepalanya tak berani menyapa.

Kata-kata dari detektif dan juga sebuah foto menjadi bukti kuat bahwa istrinya selama ini tidak pernah setia. Instingnya selama ini benar terbukti bahwa Sandra memang berselingkuh. Entah sudah berapa lama hal itu terjadi.

"Nyonya Casandra sudah kembali dari New York dua bulan lalu. Dia selama ini tinggal di Bandung bersama dengan kekasihnya Gio." Kata-kata dari detektif suruhannya seperti nyanyian piringan hitam yang telah rusak, terngiang-ngiang ditelinganya. Dia marah karena harga dirinya sebagai suami telah diinjak-injak begitu saja.

Mengapa Arsyad selalu mengalami ketidak-beruntungan? Sejak kecil ia tidak pernah memiliki teman. Semua karena orang tuanya membatasi semua hal yang harusnya dilakukan anak-anak. Beranjak dewasa kedua orang tuanya menjodohkan ia dengan perempuan yang tidak dicintainya. Bahkan,untuk menentukan pilihan baju saja rasanya tidak bisa. Semua harus sesuai dengan keinginan orang tuanya.

Dia tidak bisa menghakimi perempuan itu, apalagi harus menceraikannya saat ini. Janji dengan kedua orang tuanya masih tersisa satu tahun lagi.

"Jika selama lima tahun masih tidak ada cinta diantara kalian. Ataupun Casandra diam-diam telah mengkhianati kamu. Maka, papa izinkan kamu untuk menceraikannya. Tapi, jika yang berkhianat adalah dirimu. Seumur hidup jangan pernah bercerai darinya." Ucap almarhum ayahnya kala itu.

Arsyad membanting pintu ruangannya dengan keras hingga menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga. Ia mengambil ponsel didalam saku celananya.

Casandra. Dia harus memastikan sendiri apa yang dilakukan perempuan itu sekarang.

Dua kali ia mencoba menghubungi Casandra. Namun, baru dering ketiga perempuan itu mengangkat telepon dari Arsyad.

"Halo mas.... Tumben banget kamu telepon aku. Disini masih malam sekali ini. Tapi, enggak apa-apa, aku bisa bangun untuk mengobrol denganmu." Jawabnya disebrang. Suaranya terdengar parau khas orang bangun tidur. Tapi, Arsyad tahu bahwa perempuan itu memang pandai sekali bersandiwara.

Saat ini di kota Surabaya masih menunjukkan pukul 1 siang. Dan jika benar ia di New York maka saat ini masih pukul 1 dini hari.

Arsyad tersenyum getir mendengar ucapan dusta istrinya. Dia menekan tombol video agar bisa langsung melihat wajah perempuan itu.

"Aduh mas gak usah pindah ke video ya. Penampilanku sungguh berantakan sekali ini." Tolaknya.

Arsyad menaikkan sebelah ujung bibirnya. Selalu saja Sandra bisa memberi jawaban untuk mengelak. "Sandra, aku tahu kamu saat ini tidak berada di New York. Tapi, kamu ada di Bandung bersama Gio." Ucapnya dingin.

"Mas... Kamu jangan bicara sembarangan. Jelas-jelas aku masih ada kegiatan modeling disini. Gimana bisa kamu bilang aku berada di Bandung."

"Kamu katakan sendiri pada ayahmu bahwa kita akan bercerai. Atau aku sendiri yang menyerahkan bukti ini pada mereka." Tantang Arsyad.

Arsyad mengirim beberapa file foto yang tadi dikirim oleh detektif suruhannya.

"Mas, kamu tidak bisa memutuskan ini secara sepihak. Sampai kapanpun kamu tidak bisa menceraikan aku. Lagipula ini juga salahmu. Apa selama ini kamu pernah mencintaiku? Apa kamu pernah memberi nafkah batin untukku? Tidak pernah mas.. Kamu terlalu sibuk dengan duniamu. Kamu adalah pria dingin dan egois." Ujar Sandra.

"Lantas apa pantas seorang istri berselingkuh seperti itu. Apa orang tuamu tidak pernah mengajarimu tentang menjaga marwah suami dan juga kesetiaan?" Tanyanya penuh ejek. Meskipun, Sandra tidak bisa melihat ekspresi wajah Arsyad. Namun, ia bisa menduga dari nada suara Arsyad bahwa pria itu sedang mengejeknya. Terdengar tegas dalam setiap katanya.

"Jangan pernah menghina orang tuaku. Ingat mas Arsyad, orang tuamu sudah berjanji pada ayah ibuku untuk menjadikan kamu suamiku. Kamu harus sadar diri dan ingat. Papa kamu tidak akan mungkin hidup jika bukan karena ayah yang rela memberikan satu ginjalnya. Jadi, jangan pernah mencoba menceraikan aku! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bercerai!"

Tuuuttt... Telepon sudah dimatikan secara sepihak oleh Casandra.

Ucapan Sandra benar-benar seperti sebuah pukulan keras yang mampu meluluh lantahkan tubuhnya saat ini. Selama ini yang ia tahu bahwa almarhum papanya mendapatkan donor ginjal dari korban kecelakaan. Dan sungguh ia baru tahu alasan perjodohan ini. Semula ia menduga karena urusan bisnis.

Mengapa harus ada hubungan timbal balik seperti ini? Tidak bisakah seseorang itu menolong orang lain dengan ikhlas tanpa embel-embel apapun. Perjanjian sepihak seperti ini yang jelas merugikan dirinya.

"Arrrrrgghhhh. Brengsek..."

Ponsel ditangannya ia lembar begitu keras ke lantai hingga bagiannya pecah dan terpelanting.

Hidup benar-benar menyebalkan untuknya. Kapan ada masa bahagia untuknya. Satu sisi Arsyad masih ingin menemukan gadis masa kecilnya. Dia berkhayal banyak hal jika suatu saat bertemu dengan gadis itu. Mengajaknya keliling dunia, membeli vila mewah dengan latar pegunungan, menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam, serta pemandangan alam lainnya bersama-sama. Bahkan,memiliki banyak anak yang lucu dan menggemaskan. Membayangkannya saja sudah membuat Arsyad bahagia. Namun, semua itu sepertinya hanya impian saja. Karena sampai sekarang ia belum juga bisa menemukan keberadaan gadis itu.

Bukankah Arsyad juga layak bahagia seperti yang lain. Kemarahan kembali menyelimuti dirinya. Teringat dengan permintaan almarhum sang ayah beberapa tahun lalu.

"Papa sudah menyiapkan jodoh terbaik untukmu. Putri oom Hermawan adalah gadis yang sangat cocok untuk menjadi istrimu. Selain itu ada janji papa yang harus ditepati. Jika salah satu dari kami sudah sukses. Maka, yang lain harus membantu bisnis mereka." Kalimat itu yang dulu Arsyad anggap sebagai permohonan.

Ternyata papa sudah melakukan perjanjian konyol. Batin Arsyad, kesal.

Arsyad tak berminat melakukan pekerjaannya lagi. Dia bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah keluar. Diluar kantor dia sudah ditunggu oleh sopirnya.

Pulang, hanya itulah tujuan Arsyad saat ini. Mobil telah melaju dengan kencang membelah kota Surabaya yang saat ini masih turun hujan deras. Beberapa tempat bahkan terlihat genangan airnya yang begitu banyak. Namun, karena hujan lalu lintas menjadi sepi dan lenggang.

Ciiiittt

Mobil yang dikendarai Arsyad hampir saja menabrak seorang perempuan. Padahal jalan menuju rumahnya selalu tenang dan tidak pernah terjadi kecelakaan. Dan lima meter lagi mobilnya sudah sampai pada gerbang rumahnya. Namun, hari ini sepertinya memang hari yang tidak menguntungkan untuk Arsyad.

"Ada apa Pras?" tanya Arsyad,bingung.

"Ada wanita mau nyebrang tiba-tiba pak bos."

Arsyad turun dari mobilnya. Dia tidak ingin menolong ataupun minta maaf. Tujuannya hanya ingin melihat idiot mana yang menyebrang sembarangan ditengah hujan begini. Amarah dihatinya masih berkobar karena Casandra. Dan sepertinya dia punya pelampiasan untuk itu. Pikirnya.

"Hei!"

Bab terkait

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 2 Pekerjaan Baru Hanna

    Kedua pasang mata mereka bertemu, hujan masih turun dengan deras, dan tiba-tiba terdengar suara guruh. Suara dentumannya yang menggelegar seakan mampu menembus ulu hati sepasang manusia yang saling berpandangan itu. Arsyad menarik tangan Hanna untuk berteduh disamping pos satpam rumahnya. Kamu! batin Arsyad.Seolah ingin melihat lebih jelas, Arsyad memperhatikannya dengan saksama. Kedua mata coklatnya yang indah. Rambut lurus yang kini basah. Sama persis dengan gadis kecil 20 tahun lalu. Benar, ini dia perempuan yang selama ini telah dicarinya dengan susah payah. Dia mencari ke tempat mereka pertama bertemu, beberapa SD di kota Surabaya, bahkan sampai kantor detektif. Semua cara telah dicobanya... tapi, pada akhirnya dia harus mengakui bahwa Hanna mungkin bukanlah mahluk bumi dan dia tidak akan pernah menemukannya. "Hanna...Ini kamu?" Tanyanya tak percaya.Arsyad tiba-tiba memeluknya, ingin memastikan semua itu nyata, bahwa perempuan ini adalah gadis kecil yang ia cari. Sekalipun 2

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 3 Majikan Aneh

    Bagaskara memicingkan matanya. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Seumur hidup baru pertama kali ia melihat Arsyad tersenyum seperti itu.Ia berjalan mendekat kearah Arsyad, dimana pria itu sedang fokus menatap layar ponselnya."Siapa dia?""Siapa perempuan yang sudah berhasil membuat Arsyad Gafi tersenyum seperti orang gila?" Tanya Bagaskara.Arsyad meletakkan ponselnya dengan segera. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya, seolah tak mendengar ucapan dari Bagas."Oke, jika belum bisa bilang siapa orang itu. Aku akan datang ke rumahmu dan mencaritahu sendiri." Ucapnya dengan senyuman smirk."Hoooiiii..." Teriak Arsyad sembari melempar bolpoin pada Bagaskara**Hanna kembali terbangun dari tidurnya. Lima tahun telah berlalu. Namun, dirinya masih bermimpi buruk tentang kecelakaan maut yang dialaminya.Hanna melangkahkan kaki keluar dari kamarnya, duduk diteras paviliun. Dinginnya udara malam membuat ia mengetatkan sweaternya. Mata coklat indahnya menatap sendu ke arah l

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 4 Kisah Hanna

    Oh jika kau meminta aku menjauhHilang dari seluruh memori indahmuKan kulakukan semua walau tak mungkin sanggupBohongi hatikuDooorrr..."Ealah copot-copot... Maliiiingggg." Ucap Hendro dengan kencang. Padahal hanya ditepuk pundaknya sama Wulan. Namun, pria itu malah teriak maling.Melihat tingkah Hendro, Wulan malah tertawa terbahak-bahak. Sementara, Hendro mendelik kesal pada gadis reseh itu."Pagi-pagi wes galau ae Ndro....Mending tu cuci mobil nyonya Sandra. Besok dia mau pulang." Ucap Mak Jum."Mak Jum ini ganggu wong galau saja." "Nasib-nasib..." Ucap Hendro sembari menepuk-nepuk handuk pada kaca spion mobil."Eh, tapi beneran Mak Jum kalau besok nyonya Sandra pulang? Emang nggak nambah lagi sekolahnya?" Tanya Hendro."Iyo bener... Ini aku mau ke pasar dulu sama Wulan buat beli keperluan nyonya Sandra." Ucap Jumiati.Terdengar suara gerbang terbuka, datang sosok pria yang memakai baju safari warna hitam. Dia adalah Prasetyo. "Tumben isuk-isuk wes podo ngumpul neng ngarep? (Tu

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 5 Amarah Hermawan

    Pras melajukan mobilnya membelah jalanan kota Surabaya. Pagi yang cerah membuat jalanan begitu padat. Dibeberapa ruas jalan ada yang macet panjang."Pras...""Nggih pak bos...." Jawab Pras, ekor matanya melirik Arsyad melalui kaca spion."Berapa usiamu sekarang?""39 bos... Hehe... Sudah kelihatan tua ini, ubanku sudah bermunculan." Arsyad memang majikannya. Tapi, Arsyad menganggap semua karyawannya sebagai teman dan juga saudara. Hidupnya memang beruntung terlahir menjadi anak orang kaya. Namun, itu tidaklah menyenangkan sama sekali. Dia selalu merasa kesepian, sejak kecil dia tidak memiliki saudara. Bahkan, teman saja dia hanya punya satu. Menyedihkan."Istrimu kapan lahiran?""Satu bulan lagi bos...""Kamu beruntung Pras... Sudah memiliki seorang putra. Dan sebentar lagi anak keduamu lahir."Arsyad menatap kosong kearah gedung-gedung tinggi. Pikirannya menerawang dengan dua hal yang kini ia pikirkan, perceraian dan juga Hanna."Pak bos juga beruntung, memiliki istri nyonya Sandra

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 5 Menagih Janji

    "Mbak Hanna-ku...."Hanna yang sedang mengelap meja hanya mampu mengelus dada karena kaget dengan sapaan Hendro. Dia tadi terlalu fokus dan setengah bengong saat bersih-bersih, sehingga tidak menyadari kehadiran Hendro. Bukan melamun sih, lebih tepatnya ingat kembali dengan ucapan Jumiati tadi. "Mereka sudah lama tidak tidur satu kamar. Bahkan, saat bertemu juga tidak saling bicara. Jika nyonya Sandra pulang, Tuan Arsyad justru tidak pulang ke rumah ini. Dia memilih tidur di apartemen."Lucu. Menjadi pasangan orang kaya ternyata tak selalu bahagia. Hanna teringat kembali hubungannya dengan Hardian yang awalnya juga terhalang restu. Hardian pria muda yang berkarir diperusahaan bonafit, sedangkan Hanna hanya seorang pegawai toko.Butuh effort lebih untuk hubungan mereka. Dan saat semua sudah berjalan baik, restu sudah didepan mata, justru takdir berkata sebaliknya. Kematian yang akhirnya menjadi ujung kisah mereka."Apa dek Hendro.....Mbak lagi sibuk ini. Tolong ya jangan diganggu dul

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 7 Semuanya Begitu Menarik Untukku

    Hanna tersenyum melihat anak kecil yang sedang jalan berlenggak-lenggok. Dia bergaya seolah menjadi model yang sedang berjalan diatas catwalk. Lucu. Dia membayangkan dirinya kecil yang juga sering bertingkah seperti itu. Kadang memang imajinasi anak kecil itu begitu banyak. Berbagai profesi yang sering dibayangkan, bahkan langsung dipraktekkan. Dan rasanya memang sangat menyenangkan. "Hei awasss!" Teriak Hanna.BruukkAnak perempuan itu tersungkur jatuh kesisi jalan, sementara sepeda motor yang menyerempetnya justru kabur. Sungguh tidak bertanggung jawab. Hanna berjalan mendekati anak kecil itu."Kamu nggak apa-apa dek?""Nggak apa-apa Tante...""Ada apa mbak Hanna?"Hendro yang baru datang mengambil motornya begitu kaget saat melihat Hanna dan anak kecil duduk ditrotoar."Mas Hendro, adeknya keserempet motor dan pelakunya malah kabur."Hendro terlihat kaget juga mendengar cerita Hanna. Memang saat sore pasar disini ramai. "Tante antar kamu ke klinik ya biar dibersihkan lukanya.""

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 8

    Arsyad Gafi mengawasi kesibukan kota Malang dari dalam mobil yang membawanya dari Surabaya. Kota berpenduduk sekitar delapan ratus ribu jiwa itu tampak padat dan semrawut, hampir mirip sekali dengan Surabaya yang baru saja ditinggalkannya. Mungkin karena bertepatan dengan jam sekolah dan jam kerja.Mobil Arsyad terlibat antrean panjang di antara kerumunan sepeda, truk besar dan motor yang menyelip seenaknya di antara deretan mobil-mobil yang tengah merayap de- ngan tidak sabar. Sebuah gerobak yang penuh berisi tumpukan keranjang, ditarik setengah berlari oleh seorang pria, melintas seenaknya di depan mobilnya. Rizal membunyikan klakson panjang dengan jengkel. Tetapi pria yang menarik gerobak itu tetap saja melintas dengan santai, seolah- olah dia tidak mendengar apa-apa.Di pinggir jalan, pedagang sayur dan buah- buahan menjajakan barang dagangannya ditengah kepulan asap truk dan juga banyaknya debu. Begitu banyak namun, buah yang dijual juga hampir sama disemua kios.Arsyad tersenyu

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 9

    Selesai menjawab pesan dari Rudy, ia melangkah kembali menuju dapur untuk membereskan masakan bersama Jumiati dan yang lain. Sudah beberapa bulan hubungannya dan Rudy berjalan dengan baik. Meskipun, saat ini ia belum berani bertemu kembali dengan nenek Rudy."Semalam kamu tidur jam berapa Han? Emak lihat lampu kamarmu masih menyala sampai tengah malam? Apa kamu mimpi buruk lagi?"Hanna menegang seketika, wajahnya mendadak menjadi pucat. Teringat kembali dengan peristiwa semalam, hingga dirinya tanpa sadar tertidur disana. Tidak mungkin jika dia mengatakan bahwa semalam berada satu ruangan dengan majikannya. Walaupun tidak ada hal buruk terjadi. Tetapi, itu adalah hal yang tidak wajar dan sebuah aib. Dan bisa jadi akan menjadi fitnah."Semalam aku ketiduran Mak, lupa tidak mematikan lampu." Ujarnya lirih."Sudah dapat izin apa belum dari den Arsyad?" Tanya Jumiati lagi."Sudah Mak, besok pagi-pagi aku pulang, mungkin sebelum subuh.""Naik kereta? Kenapa tidak naik travel saja langsung

Bab terbaru

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 20

    Pov AuthorBila aku harus mencintaiDan berbagi hati, itu hanya denganmuNamun bila ku harus tanpamuAkan tetap kuarungi hidup tanpa cintaSuara alunan musik dari grub band Element menjadi teman Hendro pagi ini. Dia begitu menghayati setiap lirik yang terlantun di lagu itu. Seolah-olah dirinya kini tengah mengalami patah hati yang teramat dalam."Oh mbak Hanna-ku, belum juga sehari ditinggal. Tapi, hati Hendro sudah rindu seperti ini. Apakah ini yang dinamakan cinta. Dekat terasa malu, jauh terasa amat rindu." ucap Hendro."Mas Hendro, mas Hendro. Kekasih bukan, gebetan juga bukan. Gimana bisa sampean rindu sama mbak Hanna? Aneh sampean itu..." Ujar Wulan.Saat ini Wulan dan Hendro sedang berada di taman. Hendro sibuk membersihkan mobil dan Wulan sibuk mencabut rumput yang sudah mulai tumbuh dan menganggu bunga-bunga yang dulu ditanam oleh almarhumah ibu Arsyad."Sepertinya sainganku kali ini tidak main-main. Tidak bisa dianggap remeh. Dan aku harus melakukan jalan satu-satunya yang b

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 19

    Pov HannaSampai dihalaman rumah, aku melihat mobil Rudy sudah terparkir. Aku yakin dia sudah tiba sejak tadi. Pria itu selalu bersemangat saat datang ke rumah. Dan entah mengapa setiap kali Rudy datang, aku selalu merasa tak enak hati padanya. Mungkin, sudah saatnya aku memberi jawaban atas pertanyaannya selama ini. Menikah! Ya, Rudy sudah beberapa kali mengajukan pernyataan itu padaku. Namun, sampai detik ini aku masih menggantung perasaannya. Aku hanya belum siap memulai hubungan ke jenjang yang lebih serius dengan Rudy. Selama ini aku sudah menganggap dia seperti saudaraku sendiri. Meskipun, aku sudah membuka hatiku untuknya namun, tetap saja perasaanku masih tetap sama seperti dulu.Orang bijak pernah berkata, bahwa akan mudah bagi kita untuk jatuh cinta pada orang lain yang wajahnya sama dengan seseorang di masa lalu yang pernah kita cinta. Namun, ternyata itu tidak berlaku padaku. Wajah Rudy memang begitu mirip dengan mas Hardian. Tapi, rasa yang ada dihatiku tidaklah sama. Ba

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 18

    "Loe kenapa San? Muka bete kayak gitu?"Casandra menghempaskan bokongnya dengan kesal ke kursi makan di rumah sahabatnya. Noura, sahabat sekaligus rekan bisnisnya di butik yang ada di Bandung.Terdengar hembusan napas yang besar darinya. Kepalanya bersandar pada kursi dan mendongak ke atas. Keduanya matanya terpejam meresapi semua kejadian yang dia alami. Belum ada 24 jam, namun bertubi-tubi kesialan datang padanya. Perceraian dan juga kemarahan dari ayahnya."Muka loe juga kenapa itu? Arsyad mukul loe?" Tanya Noura, heran melihat kedua pipi Casandra terlihat memar kebiruan.Sandra bergeming. Namun, tak lama gelengan kepala menjadi jawaban atas pertanyaan Noura."Bokap gue yang melakukan ini. Semalam gue di talak sama Arsyad." Sahutnya lirih.Noura melotot dengan tajam. Seolah-olah kedua bola matanya akan keluar begitu saja. Kaget, tentu saja sahabat Casandra itu begitu kaget dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sahabatnya."Loe ga bohong, kan?"Casandra menggeleng dengan cepat."

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 17

    "Assalamualaikum....""Wa'alaikumsalam.... Nak Hardian?" Ucap Muchlis. Lelaki yang memakai tongkat dan kacamata itu mungkin lupa bahwa yang ada dihadapannya sekarang bukanlah calon menantunya yang dulu."Maaf, maafkan bapak. Maksud bapak Nak Rudy. Wajah kalian begitu mirip, bapak sampai tidak bisa membedakannya. Kapan kamu pulang dari Makassar, nak?"Muchlis menyambut uluran tangan Rudy. Pria muda itu mencium tangan calon ayah mertuanya dengan khidmat. Rudy dan Hardian adalah dua saudara yang memiliki wajah hampir sama. Bahkan, orang sering mengira bahwa mereka kembar. Yang membedakan hanya postur tubuh Rudy lebih besar dan tinggi daripada Hardian. Dan pria itu juga memakai kacamata. Hanya itu saja yang membedakan mereka. Selebihnya wajah mereka benar-benar mirip."Tadi malam pak, sebenarnya rencana mau pulang bareng sama Hanna. Tapi, dia mendadak ada kerjaan yang tidak bisa ditunda. Jadi, Rudy pulang lebih dulu tanpa menunggu Hanna.""Iya, kemarin dia juga telpon begitu, katanya diru

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 16

    "Di rumah ada siapa saja Hanna?""Hah?" Hanna menoleh dengan wajah sedikit bingung. Sepanjang perjalanan tadi dia dan Arsyad tak banyak bicara. Mereka berdua terlalu sibuk dengan isi pikiran masing-masing. Dan kini secara tiba-tiba Arsyad mulai membuka obrolan setelah tadi mereka berhenti sholat subuh di Masjid."Di rumah hanya ada bapak dan ibu. Dua saudara saya semua ikut suaminya ." sahut Hanna sedikit acuh. Kedua netranya kembali menatap ke arah jendela. Baginya melihat ramainya jalanan jauh lebih mengasyikkan ketimbang harus mengobrol dengan majikannya yang dinilai Hanna memiliki sikap aneh sejak pertemuan pertama mereka."Kalau gitu keponakanku pasti sudah banyak. Aah senangnya punya ponakan. Pasti rumah terasa ramai sekali.. Mereka ada berapa Hanna? Mungkin aku harus menyiapkan hadiah untuk mereka." Ucap Arsyad, senang.Hanna kembali menoleh dan melotot tajam mendengar ucapan absurd Arsyad. Entah pria itu sengaja atau hanya sekedar iseng agar membuat atensi Hanna kembali fokus

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 15

    "Astaga, aku sampai lupa belum memberitahu Rudy kalau aku tidak jadi pulang sekarang. Semua gara-gara Tuan Arsyad. Apa yang sebenarnya dulu terjadi antara aku dan dia? Mengapa sedikitpun aku tidak ingat sama sekali tentang dia? Mana sikapnya absurd sekali." Gerutunya lirih.Hanna memandang dengan gamang ponsel yang sudah berdering dua kali itu. Disatu sisi hatinya ia tetap ingin bersikap baik pada pria itu. Tapi, disatu sisi hatinya yang lain Hanna tidak bisa berbohong bahwa ia tak mencintai Rudy sama sekali. Tapi, karena pria itu telah begitu lama mengungkapkan perasaannya, Hanna menjadi tak enak hati untuk menolaknya. Meskipun, tak jarang pula ia selalu berkata pada Rudy bahwa rasa itu belum ada sama sekali. Tapi, nyatanya adik dari mantan kekasih Hanna itu sama sekali tak peduli dengan hal itu. Dia tetap maju untuk mengejar cinta Hanna.Hardian dan Rudy adalah dua saudara yang memiliki wajah begitu mirip, bagaikan kembar. Dan seharusnya itu menjadi hal mudah untuk Hanna mencintainy

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 14

    Arsyad mendongakkan kepalanya. Bukan hujan yang sudah mulai reda, namun ada payung yang kini tengah melindunginya dari tetesan air hujan. Memberinya perlindungan ditengah derasnya air yang turun membasahi bumi."Berteduh dibawah pohon seperti ini tidak baik. Nanti jika ada angin dan ada petir kamu bisa dalam bahaya dan mungkin bisa terluka. Sebaiknya mencari tempat berteduh yang aman saja." Ucap gadis kecil itu. Dia juga menunjuk dengan ekor matanya ke arah bangunan yang ada disampingnya. Dimana disana terdapat banyak wisatawan dan juga anak-anak yang sedang berteduh.Arsyad menoleh pada gadis itu. Menatap wajah itu dengan rasa yang tidak bisa dijabarkan oleh anak sekecil dirinya. Heran dan juga bingung. Heran mengapa ada yang berani mendatangi dirinya. Bingung, harus membalas ucapan gadis didepannya ini seperti apa.Namun, dalam pandangan matanya dia melihat gadis itupun begitu cantik dan manis. Gadis yang memakai kaos warna pink dengan gambar boneka itu memiliki mata hitam yang inda

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 13

    Casandra memejamkan kedua matanya. Rasa sakit atas ucapan sang ayah kembali terngiang-ngiang di telinganya. Berkali-kali dirinya mendapatkan peringatan dari kedua orang tuanya agar bertahan dengan Arsyad. Tidak peduli pria itu mencintai Casandra atau tidak. Yang terpenting dia harus bertahan agar gelontoran dana dari Arsyad setiap bulan tetap mengalir di kantor Hermawan.Dan Casandra membuktikan hal itu hingga malam ini. Karena ternyata ini adalah malam terkahirnya menjadi nyonya Arsyad Gafi. Dan ternyata Casandra merasakan sakit juga saat mendengar talak dari Arsyad."Aah shit!! Kamu benar-benar keterlaluan mas Arsyad. Aku pastikan perceraian ini akan membuatmu menyesal seumur hidup!" Gerutunya lirih. Sorot matanya menyiratkan api kemarahan yang begitu besar.Perempuan muda itu membuka lemari dan mengeluarkan beberapa bajunya. Ia harus segera pergi dari rumah ini. Bertahan disini juga akan percuma. Lebih baik baginya untuk segera meninggalkan rumah megah ini dan menyiapkan rencana ya

  • Cintaku Tak Lekang Oleh Waktu    Bab 12

    Hanna merasa tidurnya belum terlalu lama. Tapi, pundak kirinya terasa begitu berat seolah sedang membawa karung beras. Ingin bergerak rasanya begitu sulit. Pelan-pelan ia mencoba membuka matanya yang masih mengantuk.'Ternyata aku memang sedang membawa beban.' Batin Hanna dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya. Sekali lagi ia mencoba melihat beban apa yang dibawanya. Dan kedua mata indah itu langsung terbuka lebar saat melihat kepala seorang pria yang tertutup topi.'Siapa dia? Kenapa seenak jidat tidur dibahuku?' Hanna berusaha mendorong kepala pria itu agar berpindah dari bahunya. Namun, aroma wangi dari tubuh pria ini sangat tidak asing baginya 'Tapi, tidak mungkin juga jika ini orang yang disampingku adalah dirinya.''Alhamdulillah....' Desisnya lirih setelah berhasil mendorong kepala pria itu."Awwww...." Ucap pria itu.Hanna begitu kaget karena suara bass lelaki disampingnya benar-benar mirip seperti suara Arsyad. "Minum__"Lagi orang disampingnya berbicara. Hanna mencoba u

DMCA.com Protection Status