Beranda / Romansa / Karena Kita Berbeda / Bab 7 : Siapa Ruth?

Share

Bab 7 : Siapa Ruth?

Penulis: Mel Lauravin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 14:38:29

Hari ini setelah pengakuan yang cukup mengejutkan dan melewati hari yang panjang dengan jadwal perkuliahan yang cukup menguras tenaga, Abian sedang duduk di bawah pohon nan rindang, ditemani angin sepoi-sepoi yang cukup membuat udara sekitar menjadi lebih segar. Lelaki tampan itu lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya, dirinya baru saja mengingat bahwa ada pesan dari Bening yang sempat terabaikan, lalu ia segera membuka aplikasi berkirim pesan berwarna hijau itu dan membuka ruang chat dengan kontak nama”My Bee”. Senyum terukir dari bibirnya, setelah membaca pesan singkat dari gadis yang kesetiaannya tidak diragukan lagi.

“Kak, kapan pulang? Rasanya aku sudah tidak kuat menahan rasa rindu yang kian membuncah ini. Sudah hampir dua tahun kamu tidak pulang. Apakah kamu tidak merindukanku atau rinduku tidak sebesar rindumu padaku kak?”

"Kak?”

“Kak Bii ?”

“My Bii ?”

“Abiaaaaaannn?”

“ABIAN ANGGARA FIRMAN? Kamu kemana sih?”

“MENYEBALKAN.”

Setelah membaca pesan singkat dari gadis pujaan hati, lalu ia tersenyum. Terukir lengkungan di garis bibirnya yang menandakan dirinya bahagia, bahkan sangat bahagia dengan hanya membaca pesan dari gadis ayu itu saja.

“Mood booster.” Lirihnya lalu membalas pesan sigadis ayu.

“Hi cantik, begitu rindunya kah kamu? Baru 2 tahun, belum 3, 4, 5 atau 6 tahun. Kemarilah mendekat, biar kamu bisa melepas rindumu." Balas Abian dengan penuh canda lalu mengirim pesan tersebut.

Terpisah dalam waktu yang lama, kesabaran dan penantian mereka benar-benar teruji. Bahkan bukan hanya kesabaran yang diuji, kesetiaan dan kepercayaan yang selalu berusaha mereka agungkan dan membuat banyak hal itu tetap menjadi prioritas. Bukan tidak menyadari hal itu, bahkan mereka sangat memahami hal itu dengan baik. Tidak ada pilihan mungkin itu jawaban  yang paling tepat untuk mewakili semua pertanyaan. Seandainya Abian dan Bening, dua insan ini bisa memilih, mungkin mereka akan memilih untuk tetap bisa bersama baik dalam ruang dan waktu yang tiada bersekat.

Namun sekali lagi mereka tiada bisa memilih. Ketika dihadapkan pada satu pilihan yang memang harus mereka pilih, mereka harus memilih yang terbaik. Bukan hanya untuk masa kini tapi juga untuk masa yang akan datang. Karena kedua makhluk Tuhan ini sama-sama mempunyai cita-cita tinggi yang ingin mereka wujudkan. Agar kelak jika Tuhan mengizinkan mereka bersama, mereka ingin saat itu adalah saat yang memang Tuhan pilih dan siapkan sebagai moment pertemuan yang indah dengan orang yang sama-sama dikasihi. Semoga saja.

Tapi takdir tetaplah takdir yang selamanya akan menjadi rahasia pemilik alam semesta ini. Abian yang ambisius dan perfeksionis harus rela mengesampingkan ego dan keinginannnya untuk tetap bersama seseorang yang berhasil mengisi hatinya sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama demi cita-cita dan kehidupan yang jauh lebih baik, agar jika kelak seseorang itu memang ditakdirkan untuknya, maka semua pasti akan terasa indah seperti yang ada dalam bayangannya.

“Kenapa dia belum membalasnya? sedang apa gadis itu? Sepertinya akupun merindukannya. Merindukan senyumannya, gelak tawanya, suaranya, ketika dia cemberut, berbicara dan raut wajah menggemaskannya. Ah, rindu sekali rasanya,” gumam lelaki tampan ini.

Dua tahun tidak bertemu dari sejak terakhir mereka bertemu dan itu sudah sangat lama sekali. Lelaki tampan nan rupawan ini ternyata menyimpan  baik-baik semua perasaan rindunya. Dirinya harus benar-benar belajar bersabar atas keadaan ini. Sambil memejamkan mata Abian yang tengah duduk disebuah bangku taman kampus sambil bergumam meresapi apa yang sedang dirasakannya.

“Bening Kristal, aku juga merindukanmu. Sangat merindukanmu. Angin bisikkan padanya bahwa aku merindukannya. Seandainya dia ada di sini, maka lenyaplah semua kegundahan dan lelah ini, seandainya.”

Tanpa lelaki itu sadari ada seseorang yang memperhatikannya sejak tadi. Diam-diam mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang  diciptakan nyaris sempurna. Tengah duduk sendiri memikirkan seseorang yang jauh dari pelupuk mata.

Gadis itu bergumam.“Tampan sekali bahkan disaat dirinya sedang lelah sekalipun.”

Ruth masih memperhatikan Abian, mengamati lelaki itu dengan sorot mata yang seolah enggan berkedip.

“Tuhan ciptakan dia untukku, hanya untukku.” Pintanya pada Tuhan.

“Bukankah tidak ada salahnya jika aku menyukainya? Dia lelaki yang baik dan sepertinya dia juga sangat menyayangi gadis itu. Apakah salah jika aku menginginkannya lalu merebutnya?” Tanya Ruth dalam hati.

Bagi Ruth, mencintai berarti harus memiliki. Meskipun tidak mungkin, dirinya selalu berusaha membuat sesuatu yang tidak mungkin itu menjadi mungkin.

“Bagaimanapun caranya, aku akan merebut kamu dari gadis itu Abian.” Ucapnya meyakinkan diri.

Lalu dengan penuh keberanian, Ruth melangkah pasti ke arah di mana Abian berada. Perlahan gadis ini mendekatinya.

“Bian!” Sapanya dengan begitu lembut.

Abian yang sedang duduk sendiri di taman dengan mata yang masih terpejam, pelan-pelan membuka matanya ketika dirinya merasa namanya di sebut oleh seseorang yang dirinya hapal betul itu suara siapa.

“Ruth? Kamu? Ada apa? Kamu mengagetkanku.” Tuturnya sambil memperbaiki posisi duduk.

“Kamu sedang apa sendiri di sini, mana Dion?” Tanyanya yang tidak melihat keberadaan Dion.

“Dia ke perpustakaan.” Jawabnya singkat.

“Boleh aku duduk?” Tanya Ruth pada lelaki itu.

“Ha? Iya, silakan! Ada apa, apakah ada hal penting?”

“Ah tidak, aku hanya melihatmu sendiri di sini. Jadi aku kemari.”

“Oh,”jawabnya sesimple mungkin.

“Yan,” panggilnya kembali.

Lalu lelaki itu menoleh, tanpa menjawab sapaan dari gadis yang entah sudah berapa kali memanggilnya itu.

“Gadis seperti apa yang kamu sukai?” Tanya Ruth langsung pada intinya.

Kemudian Abian menatap gadis yang tengah duduk di sampingnya dengan saksama, mengamati Ruth dari sorot mata gadis itu.

“Kenapa kamu bertanya seperti itu?”

“Aku ingin menjadi seperti perempuan yang kamu sukai, jadi aku perlu tahu seperti apa yang menjadi kriteriamu?” Jawab Ruth jujur.

“Ruth, kamu ?” Abian tampak begitu terkejut dengan pernyataan gadis yang menurutnya begitu nekat. Belum hilang sisa keterkejutannya atas pengakuan secara mendadak dari gadis itu, dan sekarang entah apa yang gadis itu katakan. Semakin membuat lelaki tampan itu gusar.

“Apa kamu mau bilang aku gila, tidak waras atau semacamnya? Ya, aku memang gila dan hampir tidak waras dan itu semua karena kamu Yan.”

Lalu Abian bangkit dari duduknya hendak beranjak pergi, tapi tangan Ruth lebih dulu menahannya.

“Yan, jawab aku!” Tegasnya.

“Jadilah perempuan yang elegan, yang tidak merendahkan harga dirinya hanya karena menginginkan seorang lelaki. Aku rasa kamu tahu  itu dan bahkan kamu sangat mengerti.”

“Tidak, aku menjadi tidak mengerti ketika aku mengenal kamu, semua tentang kamu. Menjadi perempuan elegan seperti kekasihmu? Tidak, aku tidak mau. Aku adalah aku dan kekasihmu adalah kekasihmu. Tak kan sama dan tak kan pernah sama.”

“Kalau sudah tahu jawabannya begitu, maka pergilah!”

“Yan?”

“Ada apa? Kamu adalah kamu, dia adalah dia. Tak kan sama dan tak  kan pernah sama bukan? Lantas kenapa masih bertanya perempuan seperti apa yang aku inginkan? Lagi pula..” Abian menahan ucapannya sejenak. Melihat Ruth dengan raut sedih rasanya tidak sanggup mengatakan apa yang ingin dirinya katakan.

“Lagi pula apa Yan?”

“Lagi pula kita berbeda Ruth, aku dan kamu. Bukankah sudah pernah aku katakan. Jadi sebelum rasamu semakin besar bertumbuh, cegahlah sebisamu. Carilah lelaki lain yang lebih tepat dan mungkin untuk kamu sukai tanpa ada batas dan tembok yang membentang.”

“Tapi aku maunya kamu Yan. Dan aku tidak bisa memilih pada siapa aku jatuh cinta.”

“Jangan aku Ruth. Itu akan menyakiti, aku, kamu dan dia.”

“Jika tidak bisa menjadi istimewa bagimu, bisakah aku menjadi temanmu saja?”

“Apa? Teman?”

“Iya teman, jadilah temanku. Dengan begitu ada sedikit rasa bahagia untukku Yan,” pintanya dengan nada memohon.

“Teman?” sambil mengulurkan tangannya.

Lalu Abian berpikir sejenak,  “Apakah  benar jika berteman dengan gadis ini?”

Lama Abian berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Menimbang apakah keputusan berteman dengan Ruth adalah benar. Hingga terdengar dering ponsel tanda panggilan masuk. Lalu dirinya melihat siapa yang menghubunginya dan menyelamatkannya dari pernyataan Ruth tadi.

Senyum kembali tercipta di wajah tampannya, dirinya sangat berterima kasih sekali pada si penelepon karena menyelamatkannya dari pertanyaan yang tidak ingin dirinya jawab.

“Kamu memang penyelamatku Bee,” ucapnya dalam hati sambil tersenyum.

Sementara Ruth masih berdiri di belakang Abian menunggu jawaban dari lelaki itu, melihat Abian tersenyum bahagia sambil memegang ponselnya membuat Ruth bertanya siapa yang menghubungi Abian sehingga dirinya tampak begitu bahagia.

“Siapa yang menelponnya, Abian terlihat begitu bahagia. Apa Mungkin kekasihnya yang menelepon? Sepertinya begitu, itu terlihat jelas karena dirinya begitu terlihat bahagia,” ucap Ruth dalam hati.

Lalu Abian sedikit menjauh dari Ruth, kemudian menjawab telepon yang sudah dari tadi berdering. Dengan tidak sabar lalu ia menyapa gadis ayunya.

“Assalamualaikum cantik, ada apa? Tumben sekali kamu menelpon jam segini?” Tanyanya pada gadis ayunya.

Lalu Bening tersenyum manis di seberang sana mendengar penuturan Abian. Lalu menjawab salam lelaki tampan itu.

“Waalaikumsalam tampan, tidak bolehkah menelpon kakak sekarang?”

“Boleh tentu saja boleh, semua untuk kamu boleh. Ada apa?” Tanyanya penasaran sekaligus  penuh rasa bahagia.

“Selamat ulang tahun my Bii, semua doa terbaik buatmu. Semoga yang kita semogakan segera tersemogakan, Aamiin.” Doa Bening setulus hati.

“Terima kasih my Bee, kamu selalu ingat hari lahirku.”

“Tentu saja kamu istimewa.”

Ruth yang masih berdiri di belakang Abian mendengar semua percakapan antara Abian dan kekasihnya.

“Jadi hari ini Abian ulang tahun?” Tanyanya dalam hati.

Lalu seperti mendapat angin segar Ruth lalu bersuara dan memotong pembicaraan antara Abian dan Bening.

“Sepertinya membuat gadis itu cemburu seru juga nih,” ucapnya dalam hati.

Lalu tanpa pikir panjang Ruth melanjutkan aksinya.

“Selamat ulang tahun Abian sayang.” Ucap Ruth dengan nada lembut dan mesra.

Abian menoleh ke belakang, kea rah sumber suara. Ia lupa bahwa gadis super nekat versinya itu masih berada di belakangnya. Dan dirinya melihat Ruth dengan tatapan tajam.

“Ruth.” Gumamnya hingga terdengar oleh Bening.

“Ruth?” Tanya Bening pada Abian dengan nada yang tak biasa.

“Bee.” Panggil Abian dengan nada berusaha setenang mungkin.

“Siapa Ruth? Dia memanggilmu sayang kak?” Tanya Bening penuh curiga.

Bab terkait

  • Karena Kita Berbeda   Bab 8: Jaga Batasanmu

    Bab 8: Jaga Batasanmu“Selamat ulang tahun Abian sayang.” Ucap Ruth dengan nada lembut dan mesra.Abian menoleh ke arah di mana gadis itu berada. Lelaki tampan itu melihat Ruth dengan tatapan tajam.“Ruth?” Gumamnya hingga terdengar oleh Bening.“Ruth?” Tanya Bening dengan nada yang tak biasa.“Bee!” Abian berusaha memberikan penjelasan pada Bening.“Siapa Ruth? Dia memanggilmu sayang kak?” Tanya Bening penuh curiga.Abian terdiam, menatap tajam gadis disampingnya. Tanpa berkata sepatah katapun pada Bening, dirinya langsung mematikan sambungan telepon. Dan itu tentu saja membuat gadis itu semakin curiga. Berulang kali Bening mencoba menghubungi Abian kembali, namun tak satupun panggilannya dijawab oleh lelaki itu. Membuat dirinya semakin kesal dan bertambah curiga.“Ruth siapa? Sayang? Dia bahkan memanggil Kak Bian dengan sebutan sayang. Ada apa ini sebenarnya? Aku yang ingin memberinya kejutan, justru aku yang terkejut. Apa kak Bian selingkuh? Ah, tidak-tidak, ini tidak mungkin, seba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Karena Kita Berbeda   Bab 1 : Kamu ? Lagi ?

    Adelia Ruth Prawita, gadis periang, mempunyai rasa percaya diri tinggi, vokal dan ambisius. Apa yang ia inginkan harus didapatkan. Tidak peduli sesulit apapun itu, berusaha agar apapun bisa terwujud seperti maunya. Termasuk soal cinta, siapapun lelaki yang ia sukai harus bisa ditakhlukkan dan wajib hukumnya menjadi miliknya. Hingga pada satu ketika Ruth jatuh cinta pada seorang lelaki, yang menurutnya cukup sulit untuk digapai. Dialah Abian Anggara Firman. Seorang lelaki yang beberapa hari terakhir ini mengisi pikirannya. Berawal dari pertemuan yang tak disengaja pada sebuah insiden. Sejak saat itu, Ruth selalu mengingatnya, bayangan wajah Abian yang tampan dan rupawan terus menghantui. Dia adalah pria yang sulit didekati, sifatnya yang cool, cuek dan perfeksionis membuat nyalinya sedikit menciut. Namun tak sedikitpun ada niat untuk menyerah, selalu berusaha mencari celah agar dirinya bisa masuk ke dasar hati pria rupawan itu. Namun ada hal yang cukup membuat gadis itu ragu untuk menda

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Karena Kita Berbeda   Bab 2 : Aku Mencintainya, Kamu Akan Kecewa

    "Kamu ?" Lagi ?" “Kamu bisa gak sih jadi cewek itu anggun gak pecicilan?” Kayaknya hidup aku tuh gak beruntung banget setiap kali ketemu sama kamu." "Huft." Menghela napas panjang. Dengan penuh rasa kesal dihatinya Bian menatap Ruth tajam. “Sorry !” Sahut Ruth sambil menyatukan kedua tangannya. Kemudian Bian berlalu pergi, malas jika harus berdebat kusir dengan seorang wanita, apalagi di perpustakaan, dan tiba-tiba Ruth memanggilnya kembali. “Bian ! Maaf, aku-aku gak sengaja." Menatap lelaki didepannya dengan mata berbinar. “Sudahlah, lupakan!” berlalu pergi. “Abian kamu makin keren deh kalau lagi jengkel begitu, makin gemes dan aku semakin terpesona." Batin Ruth menatap penuh kekaguman. Kemudian dia berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan Bian. “Bian, tunggu!” “Apalagi sih? CEWEK PECICILAN ?” “What?” pekiknya dengan nada tak percaya. “CE-WEK PE-CI-CI-LAN, jelas?” Ruth hampir menangis dikatakan pecicilan oleh seorang Abian, dengan air bening men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Karena Kita Berbeda   Bab 3 : Miss You So Much Bee

    Abian telah kembali ke tempat di mana dia menyewa sebuah rumah bersama Dion sahabatnya. Ya rumah yang tidak terlalu besar yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Rumah dengan design minimalis dengan cat berwarna hijau muda yang terlihat bersih dan terawat. Cukup nyaman dengan taman kecil yang ditumbuhi rumput hijau dan bunga-bunga yang bermekaran menambah keasrian rumah tersebut. Di tengah langit senja yang temaram, pria tampan itu menjatuhkan bokongnya pada salah satu kursi di teras rumah yang ditempatinya. “ Kenapa aku begitu merindukannya ?” sedang apa dia gadis ayuku ?” Meraih gawai dari saku celana jeansnya hendak melihat apakah ada pesan atau telpon dari sang pemilik hati. “Tidak ada!” gumamnya Lalu jemarinya sibuk mengetik sebuah pesan yang ditujukan kepada gadis ayunya “Assalamualaikum Bee ” “Kamu lagi sibuk banget ya ? Sampai satu hari ini gak ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku !” Ok !” “Miss you so m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Karena Kita Berbeda   Bab 4 : Aku Akan Melamarmu

    Kemudian gadis ayu ini membuka hpnya dan membaca semua pesan yang dikirimkan kepadanya dari lelaki yang selalu menjadi nomor satu di hati. “Assalamualaikum Bee!" "Kamu lagi sibuk banget ya? Satu hari ini tidakk ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku,Ok!" “Miss you so much Bee!” Kemudian gadis ayu ini langsung mencari contack name dengan nama “ My Bii”, lalu mencoba menelpon seseorang di sana yang sudah sangat merindukannya. Tut,tut,tut, belum ada jawaban kemudian ia mengulangi panggilan kembali Tut, tut, tut, tut Sementara Abian yang memang sudah menunggu kabar dari gadis ayunya segera berlari meraih gawainya, berharap seseorang yang dirindukannyalah yang menghubunginya. Senyum manis terukir di bibirnya mnegetahui siapa yang sudah menelponnya. Sebuah name contack dengan tulisan “ My Bee “. Lalu dengan segera menekan tombol hijau. “Hallo, assalammualaikum Bee!" Suara bariton itu lembut menyapa gadis ayu yang sudah sangat dirindukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Karena Kita Berbeda   Bab 5: Ragu dan Menyerah ?

    BAB 5 : Ragu dan Menyerah ? Pagi yang cerah. “Yan, libur semester ini balik gak ?” Tanya Dion pada sahabatnya. “Belum tau sih, Di. Rencana pas kelar kuliah aja baru balik, maunya cepat selesai biar cepat kerja, nabung buat ngelamar Bening.” “Ceileh, dah mikir kawin aja lo!” Sahut Dion dengan nada kentara meledek. “Ya iyalah Di, kamu kan tau, aku sama dia udah berjarak lama banget. Kalau gak cepat-cepat dihalalin ntar keburu orang lain yang halalin. Udah sejauh ini juga kan?” “Benar juga sih. Asal jangan lo yang ngebet, lo yang ngingkari.” Ucap Dion mengingatkan kalau temannya lupa. Untuk sejenak Abian terdiam. Kata-kata sahabatnya itu seperti menusuk tepat di jantungnya. Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba gawai Abian berdering tanda sebuah notifikasi masuk dari gawainya. Senyum lelaki tampan itu mengembang sempurna dari sudut bibirnya, melihat siapa pengirim pesan bertuliskan “My Bee”. Kemudian dia langsung membuka dan membaca pesan yang dikirimkan oleh pujaan hatinya yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02
  • Karena Kita Berbeda   Bab 6 : Jadilah Pacar Aku

    Abian begitu terkejut dengan pengakuan tiba-tiba dari seorang gadis yang menurutnya terlalu berani dan blak-blakan soal pengakuan perasaannya. Saat ini bahkan dirinya belum sempat mencerna keadaan apa yang sedang terjadi. Namun dirinya sempat berpikir bahwa gadis ini sangat bertolak belakang dengan gadis ayunya. Jika Bening adalah seorang gadis yang lembut, ayu, dan penuh kehati-hatian, tidak blak-blakan, baik bahkan sangat baik dan berhati malaikat. Maka Ruth adalah kebalikan dari gadisnya. Lebih terbuka, blak-blakan, periang, ambisius, sangat vokal dan dominan. "Kamu ngomong apa sih Ruth?" Tanyanya memastikan. "Aku suka sama kamu Yan." Sahut Ruth penuh keyakinan. "Ruth kamu?" Abian seolah tak mampu berkata-kata. "Gila?" Sela Ruth memotong pembicaraan. "Iya, aku gila, tergila-gila sama kamu Yan." Mencoba meraih tangan kanan Abian. "Kamu apa-apaan sih? Lepaskan Ruth!" Perintahnya sambil menepis tangan Ruth. "Yan, kasi aku kesempatan untuk kamu mengenal aku dan aku menge

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-05

Bab terbaru

  • Karena Kita Berbeda   Bab 8: Jaga Batasanmu

    Bab 8: Jaga Batasanmu“Selamat ulang tahun Abian sayang.” Ucap Ruth dengan nada lembut dan mesra.Abian menoleh ke arah di mana gadis itu berada. Lelaki tampan itu melihat Ruth dengan tatapan tajam.“Ruth?” Gumamnya hingga terdengar oleh Bening.“Ruth?” Tanya Bening dengan nada yang tak biasa.“Bee!” Abian berusaha memberikan penjelasan pada Bening.“Siapa Ruth? Dia memanggilmu sayang kak?” Tanya Bening penuh curiga.Abian terdiam, menatap tajam gadis disampingnya. Tanpa berkata sepatah katapun pada Bening, dirinya langsung mematikan sambungan telepon. Dan itu tentu saja membuat gadis itu semakin curiga. Berulang kali Bening mencoba menghubungi Abian kembali, namun tak satupun panggilannya dijawab oleh lelaki itu. Membuat dirinya semakin kesal dan bertambah curiga.“Ruth siapa? Sayang? Dia bahkan memanggil Kak Bian dengan sebutan sayang. Ada apa ini sebenarnya? Aku yang ingin memberinya kejutan, justru aku yang terkejut. Apa kak Bian selingkuh? Ah, tidak-tidak, ini tidak mungkin, seba

  • Karena Kita Berbeda   Bab 7 : Siapa Ruth?

    Hari ini setelah pengakuan yang cukup mengejutkan dan melewati hari yang panjang dengan jadwal perkuliahan yang cukup menguras tenaga, Abian sedang duduk di bawah pohon nan rindang, ditemani angin sepoi-sepoi yang cukup membuat udara sekitar menjadi lebih segar. Lelaki tampan itu lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya, dirinya baru saja mengingat bahwa ada pesan dari Bening yang sempat terabaikan, lalu ia segera membuka aplikasi berkirim pesan berwarna hijau itu dan membuka ruang chat dengan kontak nama”My Bee”. Senyum terukir dari bibirnya, setelah membaca pesan singkat dari gadis yang kesetiaannya tidak diragukan lagi.“Kak, kapan pulang? Rasanya aku sudah tidak kuat menahan rasa rindu yang kian membuncah ini. Sudah hampir dua tahun kamu tidak pulang. Apakah kamu tidak merindukanku atau rinduku tidak sebesar rindumu padaku kak?”"Kak?”“Kak Bii ?”“My Bii ?”“Abiaaaaaannn?”“ABIAN ANGGARA FIRMAN? Kamu kemana sih?”“MENYEBALKAN.”Setelah membaca pesan singkat dari gadis pujaan hati,

  • Karena Kita Berbeda   Bab 6 : Jadilah Pacar Aku

    Abian begitu terkejut dengan pengakuan tiba-tiba dari seorang gadis yang menurutnya terlalu berani dan blak-blakan soal pengakuan perasaannya. Saat ini bahkan dirinya belum sempat mencerna keadaan apa yang sedang terjadi. Namun dirinya sempat berpikir bahwa gadis ini sangat bertolak belakang dengan gadis ayunya. Jika Bening adalah seorang gadis yang lembut, ayu, dan penuh kehati-hatian, tidak blak-blakan, baik bahkan sangat baik dan berhati malaikat. Maka Ruth adalah kebalikan dari gadisnya. Lebih terbuka, blak-blakan, periang, ambisius, sangat vokal dan dominan. "Kamu ngomong apa sih Ruth?" Tanyanya memastikan. "Aku suka sama kamu Yan." Sahut Ruth penuh keyakinan. "Ruth kamu?" Abian seolah tak mampu berkata-kata. "Gila?" Sela Ruth memotong pembicaraan. "Iya, aku gila, tergila-gila sama kamu Yan." Mencoba meraih tangan kanan Abian. "Kamu apa-apaan sih? Lepaskan Ruth!" Perintahnya sambil menepis tangan Ruth. "Yan, kasi aku kesempatan untuk kamu mengenal aku dan aku menge

  • Karena Kita Berbeda   Bab 5: Ragu dan Menyerah ?

    BAB 5 : Ragu dan Menyerah ? Pagi yang cerah. “Yan, libur semester ini balik gak ?” Tanya Dion pada sahabatnya. “Belum tau sih, Di. Rencana pas kelar kuliah aja baru balik, maunya cepat selesai biar cepat kerja, nabung buat ngelamar Bening.” “Ceileh, dah mikir kawin aja lo!” Sahut Dion dengan nada kentara meledek. “Ya iyalah Di, kamu kan tau, aku sama dia udah berjarak lama banget. Kalau gak cepat-cepat dihalalin ntar keburu orang lain yang halalin. Udah sejauh ini juga kan?” “Benar juga sih. Asal jangan lo yang ngebet, lo yang ngingkari.” Ucap Dion mengingatkan kalau temannya lupa. Untuk sejenak Abian terdiam. Kata-kata sahabatnya itu seperti menusuk tepat di jantungnya. Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba gawai Abian berdering tanda sebuah notifikasi masuk dari gawainya. Senyum lelaki tampan itu mengembang sempurna dari sudut bibirnya, melihat siapa pengirim pesan bertuliskan “My Bee”. Kemudian dia langsung membuka dan membaca pesan yang dikirimkan oleh pujaan hatinya yang

  • Karena Kita Berbeda   Bab 4 : Aku Akan Melamarmu

    Kemudian gadis ayu ini membuka hpnya dan membaca semua pesan yang dikirimkan kepadanya dari lelaki yang selalu menjadi nomor satu di hati. “Assalamualaikum Bee!" "Kamu lagi sibuk banget ya? Satu hari ini tidakk ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku,Ok!" “Miss you so much Bee!” Kemudian gadis ayu ini langsung mencari contack name dengan nama “ My Bii”, lalu mencoba menelpon seseorang di sana yang sudah sangat merindukannya. Tut,tut,tut, belum ada jawaban kemudian ia mengulangi panggilan kembali Tut, tut, tut, tut Sementara Abian yang memang sudah menunggu kabar dari gadis ayunya segera berlari meraih gawainya, berharap seseorang yang dirindukannyalah yang menghubunginya. Senyum manis terukir di bibirnya mnegetahui siapa yang sudah menelponnya. Sebuah name contack dengan tulisan “ My Bee “. Lalu dengan segera menekan tombol hijau. “Hallo, assalammualaikum Bee!" Suara bariton itu lembut menyapa gadis ayu yang sudah sangat dirindukan

  • Karena Kita Berbeda   Bab 3 : Miss You So Much Bee

    Abian telah kembali ke tempat di mana dia menyewa sebuah rumah bersama Dion sahabatnya. Ya rumah yang tidak terlalu besar yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Rumah dengan design minimalis dengan cat berwarna hijau muda yang terlihat bersih dan terawat. Cukup nyaman dengan taman kecil yang ditumbuhi rumput hijau dan bunga-bunga yang bermekaran menambah keasrian rumah tersebut. Di tengah langit senja yang temaram, pria tampan itu menjatuhkan bokongnya pada salah satu kursi di teras rumah yang ditempatinya. “ Kenapa aku begitu merindukannya ?” sedang apa dia gadis ayuku ?” Meraih gawai dari saku celana jeansnya hendak melihat apakah ada pesan atau telpon dari sang pemilik hati. “Tidak ada!” gumamnya Lalu jemarinya sibuk mengetik sebuah pesan yang ditujukan kepada gadis ayunya “Assalamualaikum Bee ” “Kamu lagi sibuk banget ya ? Sampai satu hari ini gak ada kabar dari kamu, nanti kalau kamu udah baca pesan aku, telpon atau kabari aku !” Ok !” “Miss you so m

  • Karena Kita Berbeda   Bab 2 : Aku Mencintainya, Kamu Akan Kecewa

    "Kamu ?" Lagi ?" “Kamu bisa gak sih jadi cewek itu anggun gak pecicilan?” Kayaknya hidup aku tuh gak beruntung banget setiap kali ketemu sama kamu." "Huft." Menghela napas panjang. Dengan penuh rasa kesal dihatinya Bian menatap Ruth tajam. “Sorry !” Sahut Ruth sambil menyatukan kedua tangannya. Kemudian Bian berlalu pergi, malas jika harus berdebat kusir dengan seorang wanita, apalagi di perpustakaan, dan tiba-tiba Ruth memanggilnya kembali. “Bian ! Maaf, aku-aku gak sengaja." Menatap lelaki didepannya dengan mata berbinar. “Sudahlah, lupakan!” berlalu pergi. “Abian kamu makin keren deh kalau lagi jengkel begitu, makin gemes dan aku semakin terpesona." Batin Ruth menatap penuh kekaguman. Kemudian dia berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan Bian. “Bian, tunggu!” “Apalagi sih? CEWEK PECICILAN ?” “What?” pekiknya dengan nada tak percaya. “CE-WEK PE-CI-CI-LAN, jelas?” Ruth hampir menangis dikatakan pecicilan oleh seorang Abian, dengan air bening men

  • Karena Kita Berbeda   Bab 1 : Kamu ? Lagi ?

    Adelia Ruth Prawita, gadis periang, mempunyai rasa percaya diri tinggi, vokal dan ambisius. Apa yang ia inginkan harus didapatkan. Tidak peduli sesulit apapun itu, berusaha agar apapun bisa terwujud seperti maunya. Termasuk soal cinta, siapapun lelaki yang ia sukai harus bisa ditakhlukkan dan wajib hukumnya menjadi miliknya. Hingga pada satu ketika Ruth jatuh cinta pada seorang lelaki, yang menurutnya cukup sulit untuk digapai. Dialah Abian Anggara Firman. Seorang lelaki yang beberapa hari terakhir ini mengisi pikirannya. Berawal dari pertemuan yang tak disengaja pada sebuah insiden. Sejak saat itu, Ruth selalu mengingatnya, bayangan wajah Abian yang tampan dan rupawan terus menghantui. Dia adalah pria yang sulit didekati, sifatnya yang cool, cuek dan perfeksionis membuat nyalinya sedikit menciut. Namun tak sedikitpun ada niat untuk menyerah, selalu berusaha mencari celah agar dirinya bisa masuk ke dasar hati pria rupawan itu. Namun ada hal yang cukup membuat gadis itu ragu untuk menda

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status