Share

Bukan Kacang Lupa Kulitnya

Bulan menoleh ke arah mertuanya yang masih agak kesal dengan putranya. Dia melambaikan tangan pada Bulan, menyuruhnya mendekat. Bulan mengangguk dan mendekati Ibu Langit.

“Cepat sana antarkan jus pada tamumu, nanti dia kehausan.”

“Ibu mengusirku?”

“Enggak, Ibu cuma mau sama Bulan, kami nggak mau mengganggu kamu.”

Langit cemberut, dia merasa sedang dianaktirikan oleh ibunya sendiri. Padahal status Bulan di mata Ibunya tak lebih dari kekasihnya. Langit meninggalkan dua perempuan yang sangat dicintainya. Selama menuju ke ruang tengah dia berpikir bagaimana cara mengusir Baby agar segera meninggalkan rumah ibunya.

Sepertinya dia salah melangkah, dia bukannya memadamkan api kali ini, tapi malah membuat api makin menyala.

Langit meletakkan jus jambu di atas meja dan menyuruh Baby meminumnya.

“Minumlah, ini fresh. Rasanya pasti lebih enak.”

Baby tersenyum, dia meraih gelas di depannya dan meneguknya perlahan.

“Manis, enak, aku suka. Kamu memang pandai membuatnya.”

Dengan percaya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status