Share

Tantrum

Wajah Langit mengeras, Bulan hanya meliriknya sekilas. Melihat suaminya setegang itu pasti bukan klien yang meneleponnya.

Di curiga kalau Babylah yang menelepon suaminya. Sepagi ini perempuan itu dengan tak tahu malunya mulai mengganggu suami orang. Jadi hanya itu kelebihan yang bisa dia tonjolkan di depan Bulan yang sesama perempuan dengannya.

Langit menggeser kursinya dan berjalan menjauh. Dia menjawab panggilan yang masuk.

“Halo, ada apa?”

“Kamu masih di rumah? Jadi kapan kamu kembali kemari. Apa kamu tidak pergi ke kantor?"

“Aku ke kantor atau tidak ke kantor bukan urusanmu, bukan?"

“Langit, jangan bermain api denganku kalau tak mau terbakar. Kamu tahu kalau kartu as ada ditanganku. Aku terpaksa mengancammu kali ini karena sekarang kamu berbeda. Menyewamu saja begitu sulit sekarang. Semua itu gara-gara perempuan yang sedang duduk di sebelahmu.”

Langit menoleh, dia menatap Bulan yang juga sedang menatap ke arahnya. Dia mengerutkan keningnya. Namun, dengan cepat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status