Share

Gara-gara Janda

Langit sedikit kesal, di saat dia hendak pulang, hujan malah turun membasahi bumi. Coba semalam hujan itu datang, pasti akan menguntungkan baginya.

“Hujan, Bul.”

“Terus kenapa kalau hujan. Mau izin? Kita ada meeting dengan klien jam sebelas. Lagian kita naik mobil, Mas. Nggak perlu takut kehujanan.”

Langit cengengesan, dia mengusap tengkuknya, salah tingkah.

“Dasar modus.”

Ibu Langit ikut mengomentarinya.

Langit memeluk Ibunya lagi dan mencium punggung tangan perempuan yang sudah beruban itu. Begitu juga Bulan, ada haru di tengah perpisahan mereka.

Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil meninggalkan kenangan bersama ibu Langit. Bulan diam saja pikirannya melayang ke mana-mana. Memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.

“Melamun, memikirkan apa?”

“Yang pasti bukan mikirin kamu.”

“Terus mikirin siapa? Kita?”

“Nggak, lagi mikirin hidupku yang bentar lagi akan tersemat kata janda.”

Dahi bulan terantuk dashboard mobil gara-gara L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status