Share

Minta Maaf

"Boleh nggak kalau aku cemburu?" tanyaku pada Mas Ray.

"Boleh saja, asal tidak berlebihan."

"Jujur saja sih, aku cemburu melihat dokter Vanya yang cantik dan genit. Yang bersedia mengantarkan makanan untuk seseorang yang spesial baginya. Dan apa Mas Ray tahu, kalau dokter Vanya pernah bilang, sebelum ada janur kuning melengkung, masih milik bersama."

"Kenapa ia bilang begitu?"

"Waktu Opik ngasih tahu kalau Mas Ray itu sudah punya calon istri. Berarti memang ia akan tetap berusaha untuk mendapatkan Mas Ray."

Mas Ray tertawa.

"Kenapa kok malah tertawa?"

"Aku suka melihat kamu cemburu seperti itu. Berarti kamu benar-benar cinta sama aku. Udah yuk, pulang. Kelamaan disini, nggak enak sama penjualnya." Mas Ray pun membayar es kelapa muda yang kami minum.

Akhirnya Mas Ray mengantarku pulang. Kami menikmati perjalanan sambil bercerita tentang masa depan dan impian kami. Sampai di rumah, kulihat ada dua orang perempuan sedang mengobrol di teras depan rumahku.

"Perlu aku temani?" tanya Mas Ray
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status