Share

Ada Yang Cemburu

"Pik, aku mau nanya. Katanya kamu pernah melihat Mbak Hani berobat kesini. Bisa nggak cari informasi berobat apa?" pintaku pada Opik.

Opik terdiam, kemudian menarik nafas panjang.

"Hanum, nggak boleh lah menyebarkan informasi tentang pasien dan penyakitnya. Memangnya kenapa, sih?"

"Kemarin Mbak Hani datang ke rumahku, bicara panjang lebar. Intinya Minta maaf. Beberapa kali aku dengar ia bilang mumpung masih ada umur. Terus kayaknya Mbak Hani badannya agak kurus. Tapi kurus kayak punya penyakit. Dia bilang ada alasan tersendiri kenapa ia pulang kesini. Belum waktunya aku tahu apa alasannya itu. Aku takutnya Mbak Hani punya penyakit parah dan…." Aku nggak sanggup meneruskan kata-kataku.

Mataku berkaca-kaca. Opik mengelus tanganku.

"Akan aku coba untuk mencarinya. Tapi aku nggak janji ya?" Opik menenangkanku.

Aku mengangguk.

"Walaupun Mbah Hani sudah membuatku hancur, tapi ia tetap kakakku. Dalam hal ini yang salah bukan Mbak Hani saja, tapi Mas Fahmi juga. Kalau aku terus membencinya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status