Bab 1

Setibanya di rumah, Leo Sheldon berjalan dengan penuh semangat ke kamarnya Hannah Surrey.

Setelah sibuk seharian dan mendapatkan uang sebanyak 400 ribu, Leo sudah tidak sabar untuk membagikan kabar baik ini pada Hannah, kakak iparnya.

Namun, melalui pintu kamar Hannah yang tidak tertutup rapat, Leo mendengar suara yang aneh dari dalam kamar tersebut.

"Ahh ...."

Dia berpikir, 'Kak Hannah sakit, ya?'

Leo yang merasa terkejut pun mengintip ke dalam kamar melalui celah pintu.

Hannah setengah berbaring di atas ranjang, dengan roknya yang pendek terangkat ke bagian pinggangnya ....

Sedangkan sebelah tangannya terus bergerak.

Di bawah cahaya lampu kamar, tubuh Hannah terlihat makin tegang, suara rintihan yang sangat menggoda pun terus keluar dari mulutnya!

Hannah adalah kakak iparnya Leo dan merupakan wanita cantik yang terkenal di Kota Doha.

Meskipun Hannah tahu bahwa Leo adalah anak angkat dan tidak berhubungan darah dengan Lucas Sheldon, kakaknya Leo, Hannah tetap memperlakukan Leo dengan baik.

Dua tahun yang lalu, sebuah kecelakaan lalu lintas merenggut nyawanya Lucas, meninggalkan Leo dan kakak iparnya saling bergantung satu sama lainnya.

Hannah memang seorang janda, tetapi dia sangat cantik dan memimpin sebuah perusahaan properti yang bernilai puluhan miliar. Oleh karena itu, setelah Lucas meninggal, ada banyak sekali orang yang ingin mendekati Hannah, tetapi Hannah sama sekali tidak pernah tergoda!

Sedangkan sekarang, Hannah malah sedang ....

Sambil memikirkan hal-hal ini, Leo tiba-tiba merasa kasihan pada Hannah!

Asalkan Hannah bersedia, dia tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pacar!

Namun, Hannah terus menjaga dirinya dengan baik dan malah menggunakan cara seperti ini untuk mengatasi rasa hampa dan hasrat dalam hatinya!

Leo pun hendak pergi, tetapi saat dia melihat tubuh Hannah yang menegang, dia seperti tidak bisa mengendalikan dirinya.

Tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata yang sedang mengawasi dirinya dari luar, Hannah mempercepat gerakannya!

Leo pun merasa sangat bersemangat!

Meskipun Leo merasa agak bersalah, dia tetap mengamati adegan ini dengan penuh perhatian, hingga napasnya menjadi agak kasar dan tubuhnya ikut menegang!

"Leo ... Leo ... aku ...."

Pada saat ini, Hannah tiba-tiba menyebut namanya Leo!

Suaranya sangat lembut, tetapi terdengar sangat menggoda.

Leo meraih bagian selangkangannya dengan tatapan membara!

'Kak Hannah ternyata membayangkan diriku ....'

'Selain itu, dia masih ....'

'Kalau aku masuk sekarang juga, dia seharusnya nggak akan marah, deh!'

Pikiran ini muncul dalam benak Leo dan menghasut dirinya layaknya iblis!

Namun, Leo teringat akan kakaknya!

Menjelang kematian Lucas, dia menyerahkan Hannah pada Leo. "Leo ... selama ini ... kakak iparmu sudah hidup susah .... Kamu harus menjaganya dengan baik, ya!" kata Lucas.

Selama ini, Leo tidak pernah mengerti mengapa Hannah yang memiliki sebuah perusahaan properti senilai puluhan miliar bisa hidup dengan begitu susah. Hingga saat Leo memilah barang peninggalan kakaknya, dia baru melihat sebuah rekam medis.

Ternyata, kakaknya memiliki gangguan reproduksi!

Meskipun Hannah sudah menikah dengan Lucas selama tiga tahun, Hannah masih belum tersentuh!

Setelah Hannah menderita selama bertahun-tahun, Leo malah ingin "menjaga" kakak iparnya dengan cara seperti ini. Sungguh tidak pantas!

Leo diam-diam menegur dirinya sendiri, lalu meninggalkan rumahnya dalam diam.

Saat Leo berjalan masuk lagi, dia sengaja membuka pintu dengan kuat.

Kemudian, dia pun mendengar suara Hannah yang bertanya dengan terkejut, "Leo ... Leo, ya?"

Leo mengiakan pertanyaan ini dan berjalan ke depan pintu kamar.

Hannah sudah merapikan pakaiannya, tetapi wajahnya masih merah dan matanya masih berkabut!

Saat Leo teringat akan adegan barusan, jantungnya berdebar kencang. Dia pun memalingkan wajahnya ke satu sisi.

Hanya saja, Leo malah melihat celana dalam hitam yang berenda dan jejak basah di atas ranjang. Dia pun langsung mengangkat kepalanya.

Pada saat ini, Hannah bukan hanya tidak mengenakan apa pun di bawah rok pendeknya, tetapi tubuhnya juga masih sangat sensitif!

Hannah juga menyadari keadaan ranjangnya. Dia bergegas merapikan ranjangnya sambil berkata, "Tadi, aku nggak sengaja menumpahkan air minum di atas ranjang, aku juga belum sempat membersihkannya!"

Leo menganggukkan kepalanya dan meninggalkan kamar Hannah tanpa mengucapkan apa pun.

Baru saja dia duduk di sofa, Hannah berjalan keluar.

Pada saat ini, Hannah sudah kembali ke keadaan normal.

Leo menatap Hannah dengan sungguh-sungguh untuk mencari sosok Hannah yang barusan dari penampilannya sekarang, tetapi Leo tidak bisa menemukannya!

Hannah duduk di sisi Leo dan bertanya, "Leo, apakah kamu sudah memikirkan hal yang aku katakan padamu sebelumnya?"

Tubuh Hannah sangat wangi, tetapi juga bercampur dengan sedikit aroma yang aneh.

Leo tahu itu bau apa, sehingga tenggorokannya terasa agak kering. Namun, dia hanya bisa menjawab, "Kak, menurutku, pekerjaanku sangat baik!"

Hannah mengernyit sambil berkata, "Kamu sudah meramal selama dua tahun, tapi sampai sekarang, kamu bahkan belum mendapatkan uang sebanyak 20 juta!"

"Kalau kamu bekerja di perusahaanku, kamu bisa mendapatkan setidaknya 200 juta tiap tahun!"

Bibir Leo bergerak, tetapi akhirnya, dia menelan kembali kata-kata yang ingin dia ucapkan!

Dulu, dia berguru pada seorang pengemis tua di desa dan menukarkan lima roti dengan sebuah buku yang berjudul "Prinsip Surgawi".

Saat pria tua itu pergi, dia mengatakan bahwa asalkan Leo berlatih dengan tekun, pada usia 25 tahun, Leo pasti akan memahami inti dari buku tersebut. Pada saatnya, Leo akan menguasai keterampilan medis, seni meramal dan seni bela diri!

Leo memercayai ucapan pria tua itu, sehingga dia terus melatih diri dengan teknik yang diajarkan di buku tersebut.

Besok, dia akan menginjak usia 25 tahun. Jika ucapan pria tua itu menjadi kenyataan, dia pasti akan menjadi orang yang sangat hebat!

Namun, Hannah jelas-jelas tidak memercayai hal-hal ini. Jika Leo mengucapkannya, Hannah hanya akan mengatakan bahwa dia terlalu ambisius!

Hannah membuang napas dan berkata, "Leo, kakakmu sudah meninggal. Lama kelamaan, sebagai seorang wanita, aku nggak akan sanggup mengendalikan sebuah perusahaan!"

"Kalau kamu bisa membantuku, pekerjaanku akan menjadi jauh lebih mudah!"

"Pikirkanlah dengan baik!"

Sebelum Leo bisa menanggapi ucapannya, Hannah sudah pergi ke dapur.

Leo tahu Hannah hendak pergi memasak, dia pun ikut pergi ke dapur sambil berkata, "Kak Hannah, biar aku bantu!"

Hannah juga tidak menolak.

Saat mereka sedang memasak, Leo terus diam-diam melirik ke arah tubuhnya Hannah.

Makin dilihat, Leo makin merasa bahwa Hannah sangat cantik.

Terlebih lagi, saat Leo memikirkan bahwa Hannah berfantasi tentang dirinya sendiri, Leo merasakan sejenis perasaan aneh dalam hatinya.

Dia berpikir, 'Apakah Kak Hannah menyukaiku?'

'Katanya, cara untuk menaklukkan hati seorang wanita adalah dengan menaklukkan tubuhnya!'

'Kalau aku melakukannya dengan Kak Hannah, apakah dia akan menikah denganku?'

Dengan pemikiran seperti ini, Leo merasakan rasa geli dalam hatinya.

Saat mereka baru selesai memasak, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Hannah pergi membuka pintu, seorang wanita muda pun muncul di tatapan Leo.

Wanita itu seumuran dengan Hannah dan juga sangat cantik.

Dia mengenakan sebuah kemeja putih berkerah lebar, membuatnya terlihat sangat anggun.

Namun, pakaiannya yang longgar sama sekali tidak bisa menutupi lekuk tubuhnya yang indah.

Belahan dadanya menonjol keluar dari kerah bajunya yang lebar, seakan-akan dia ingin menunjukkan keindahan tubuhnya pada semua orang di seluruh dunia!

Leo merasa bahwa Hannah seperti wanita elegan yang susah untuk diraih, sedangkan wanita muda bernama Stella Logan ini layaknya bunga mawar yang sedang mekar, sangat indah dan sempurna!

Stella melepaskan sepatunya dan berjalan masuk sambil membentangkan kedua tangannya pada Leo. "Nak, apakah kamu merindukanku?"

Pada saat ini, tatapan Stella sangat menggoda, seakan-akan tatapannya bisa menarik jiwa semua pria.

Jantung Leo berdebar kencang. Tanpa disadari, dia melangkah mundur.

Stella selalu bersikap seperti ini. Setelah dia berhasil menggoda Leo dan membuat wajah Leo memerah, setiap mereka bertemu, dia selalu ingin menggoda Leo!

Untung saja, Hannah menghentikan Stella. "Stella, kenapa kamu mencariku?"

Stella berhenti menggoda Leo dan meraih tangan Hannah sambil berkata dengan ekspresi tegas, "Hannah, kamu bodoh, ya?"

Tatapan Hannah berkilau sejenak. "Ada apa?" tanya Hannah.

Stella memelototinya dan berkata, "Kamu masih saja pura-pura nggak tahu, ya?"

Sebelum Hannah bisa melawan, Stella berkata dengan suara yang lebih keras, "Kamu bukannya nggak tahu sifatnya Stevan Howard, kenapa kamu malah setuju untuk menikah dengannya?"