Share

Bab 4

Penulis: Angga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-17 13:11:29
Pria tua itu memelototi Winnie sambil berseru, "Nggak sopan!"

"Cepat minta maaf pada Master Hassan!"

Hassan melambaikan tangannya sambil berkata, "Fengsui dan seni meramal mengajarkan orang untuk mencari keberuntungan dan menghindari petaka. Ada yang percaya, ada yang nggak!"

"Winnie masih muda, jadi wajar saja kalau Winnie nggak percaya!"

Sebelum pria itu bisa mengucapkan apa pun, Hassan mengeluarkan isi kantong kertas itu dan melihatnya. Dia mulai menghitung dengan jarinya sambil terus menggumamkan sesuatu.

Pria tua itu tampak sangat serius, sedangkan Winnie menjulingkan matanya.

Setelah sekian lama, Hassan berhenti menghitung, lalu membuang napas dan berkata, "Putra Tuan dalam bahaya besar. Kalau mau diselesaikan, aku akan kehilangan setidaknya lima tahun dalam hidupku!"

"Tuan, aku nggak bisa membantumu dalam masalah ini, sebaiknya kamu cari orang lain saja!"

Pria tua itu langsung merasa cemas. Dia meraih tangan Hassan sambil berkata, "Master Hassan, aku adalah penganut yang taat. Aku juga sering memberi imbalan. Kali ini, kamu harus membantuku!"

Sambil mengucapkan kata-kata ini, pria tua itu mengeluarkan sebuah kartu bank. "Kartu ini berisi dua miliar, kata sandinya enam angka satu!"

"Anggap saja ini kompensasi yang kuberikan untuk Master Hassan!"

Pemilik kios peramal lainnya di sekitar yang menyaksikan adegan ini pun tampak cemburu.

Kehilangan lima tahun dalam hidupnya? Omong kosong!

Hassan hanya ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin karena pria tua itu sangat kaya!

Seni meramal Hassan biasa-biasa saja, tetapi karena usianya paling tua dan aura yang dia pancarkan sangat mulia, dia bisa menipu orang dengan sangat mudah.

Uang dua miliar milik pria tua itu terbuang sia-sia!

Hassan mendorong kembali kartu itu dengan ekspresi serbasalah. Dalam kondisi dia sudah tidak bisa terus menolak lagi, dia hanya bisa menerima kartu itu dengan enggan, lalu membuang napas lagi dan berkata, "Karena kita sudah kenal dekat, aku akan berusaha untuk mendapatkan kembali lima tahun itu dan menyelesaikan masalah putra Tuan!"

Pria tua itu mengangguk dengan penuh semangat, ekspresinya penuh penantian.

Hassan berkata dengan ekspresi serius, "Akhir-akhir ini, putra Tuan pasti bertemu dengan sesuatu yang kotor. Selain itu, benda kotor ini sangat kuat dan menjerat putramu, hingga putramu terkena penyakit yang nggak bisa disembuhkan!"

Di satu sisi, Winnie tidak bisa menahan diri dari berkata, "Nggak separah itu juga, sih!"

Hassan membuang napas dan berkata, "Sekarang, penyakitnya baru dimulai, jadi tentu saja nggak terlihat parah."

"Tapi, aku jamin, dalam waktu kurang dari tiga hari, penyakit putra Tuan pasti akan tambah parah. Pada saatnya, bahkan para dewa pun nggak bisa menyelamatkannya lagi!"

Melihat Winnie masih ingin berkomentar, pria tua itu memelototinya, lalu berkata, "Mohon selamatkan putraku!"

Hassan menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Karena aku sudah berjanji, aku tentu saja harus menyelamatkannya!"

"Benda kotor itu sangat kuat dan nggak bisa dikalahkan tanpa alat yang kuat."

Sambil mengucapkan kata-kata ini, Hassan mengambil sebuah pedang yang terbuat dari kayu mahoni. "Ini pedang untuk membasmi iblis yang sudah diberkati oleh Master Zewu dari kuil di Gunung Wugo."

"Nanti, aku akan menuliskan jimat untukmu. Gantungkan pedang ini di atas kepala putramu, lalu putarkan 180 derajat setiap satu jam. Tiga hari lagi, lepaskan jimat dari pedang ini, telan dengan air, benda kotor itu nggak akan mengganggu putramu lagi!"

Pria tua itu menerima pedang itu dengan kedua tangannya, dengan ekspresi penuh rasa terima kasih. Saat dia menyadari bahwa Hassan tidak berniat untuk melepaskan pedang itu, dia langsung berkata, "Pedang yang sudah diberkati oleh Master Zewu tentu saja sangat berharga. Selain itu, Master Hassan bahkan membuatkan jimat untukku. Aku akan memberikan Master 400 juta lagi sebagai imbalan!"

Sebelum Hassan sempat mengucapkan apa pun, terdengar suara tawa dari sebelah kiri.

Pria tua itu dan Hassan memandang ke arah itu dan melihat Leo yang wajahnya sudah merah karena menahan tawa.

Hassan langsung berseru dengan penuh amarah, "Kenapa kamu tertawa?"

Leo bergegas melambaikan tangannya sambil menjawab, "Nggak ... nggak kenapa-kenapa."

Di dunia ini, memang ada ahli yang menguasai seni meramal.

Namun, ahli itu jelas bukan Hassan!

Tadi, mendengar omong kosong yang dikarang oleh Hassan, Leo merasa lucu, sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tertawa.

Namun, jika Leo mengungkapkan kenyataannya, dia akan merusak bisnis Hassan, sehingga dia hanya bisa bereaksi seperti ini.

Namun, Hassan tidak ingin melepaskan Leo begitu saja. "Dasar bocah ingusan, berani sekali kamu mentertawakan seni meramalku!"

"Kamu nggak takut menyinggung para dewa dan dikenai hukuman?"

Leo bukan hanya berhenti tertawa, tetapi juga memicingkan matanya sambil berkata, "Aku memang masih muda, tapi aku nggak asal bicara dan membuat orang lain melewatkan kesempatannya untuk menerima pengobatan!"

Hassan menatap Leo seakan-akan dia melihat orang bodoh dan berseru, "Kamu bilang aku asal bicara?!"

Leo mendengus dengan dingin dan membalas, "Meskipun tuan ini datang mencarimu, ekspresinya tampak lebih serius, tapi nggak terlalu khawatir. Selain itu, dia juga nggak tampak cemas, jadi artinya penyakit putranya nggak parah!"

"Kamu menyadari hal ini, tapi malah mengatakan bahwa penyakit putranya nggak bisa diobati, bukan?"

Tatapan Hassan berkilau sejenak, tetapi dia mendengus dingin dan berkata, "Tadi, sudah kubilang, tiga hari lagi, kalau penyakitnya makin parah, bahkan para dewa pun nggak bisa menyelamatkannya lagi!"

Leo berjalan maju selangkah dan berkata, "Tiga hari lagi, penyakitnya pasti makin parah, tapi bukan putranya tuan ini, melainkan penyakit tuan ini sendiri!"

"Kamu bahkan nggak bisa melihat hal ini, tapi malah mengaku tahu tentang putra tuan ini, apa lagi kalau bukan asal bicara?"

"Pedang dari kayu mahoni itu jelas-jelas dibuat di pabrik di sebelah timur dan sama sekali nggak bisa mengusir roh jahat. Kamu jelas-jelas asal bicara!"

Sebelum Hassan bisa menyangkal, pria tua itu mengentakkan kakinya dengan kuat, ekspresinya sangat masam. "Omong kosong!"

Sedangkan Winnie berkacak pinggang sambil menunjuk Leo dengan agresif dan berseru, "Berani sekali kamu mengatai kakekku?!"

Hassan bereaksi seakan-akan dia baru mendengar lelucon yang paling lucu di dunia ini. "Tuan sudah menjelaskan bahwa putranya kerasukan roh jahat!"

"Tapi, kamu malah bilang Tuan-lah yang kerasukan roh jahat ...."

"Kalau kamu asal bicara seperti ini, kamu nggak takut dihukum alam semesta ini, ya?"

Leo mengabaikan Hassan yang terus berteriak. Dia menatap pria tua itu dengan sungguh-sungguh dan berkata, "Tuan, wajahmu penuh akan energi jahat dan semuanya mengarah ke puncak kepalamu, kedua alismu juga hampir bersatu. Wajah ini jelas-jelas membawa bencana!"

"Kalau kamu mendengar ucapanku, bencana itu mungkin bisa dihilangkan!"

"Kalau nggak, penyakitnya benar-benar akan makin parah dan mungkin ...."

Pria tua itu menatap Leo dengan ekspresi menghina dan berkata, "Menurutmu, berapa hari lagi aku bisa bertahan hidup?"

Leo membuang napas dan menjawab, "Dalam waktu satu hingga tiga hari, roh jahat akan memasuki tubuhmu, hingga kamu akan susah untuk bertahan hidup."

Winnie menerjang ke hadapan Leo dan menunjuk Leo sambil berseru, "Dasar penipu! Kamu kira kakekku mudah untuk ditipu, ya? Makanya kamu mau menakut-nakuti kakekku dan mendapatkan uang kakekku?!"

Leo kembali membuang napas dan kembali ke kiosnya sendiri. "Kalau nggak percaya, anggap saja aku nggak bilang apa-apa."

Ilmu fengsui dan seni meramal mengajarkan orang untuk mencari keberuntungan dan menghindari bencana.

Meskipun Hassan adalah seorang penipu, ada ucapannya yang benar. Ada yang percaya, ada yang tidak.

Leo merasa bahwa dia berjodoh dengan pria tua itu, sehingga dia memperingatkan pria tua itu.

Sekarang, karena pria tua itu dan Winnie tidak memercayainya, dia tentu saja tidak ingin ikut campur dalam urusan mereka lagi.

Di tengah suara tawa Hassan yang sinis, pria tua itu mengirimkan uang 400 juta ke kartu bank itu dengan ekspresi penuh hormat dan meminta Hassan untuk membuatkan jimat untuknya. Kemudian, dia pergi dengan Winnie.

Sebelum mereka pergi, Winnie memelototi Leo lagi sambil berkata, "Masih muda, tapi sudah mau tipu-tipu. Lain kali, kalau kita bertemu lagi, awas saja kamu!"

Sambil mengucapkan kata-kata ini, tatapan Winnie menunjukkan kebencian yang sangat kuat.

Winnie adalah orang yang tidak memercayai hal-hal seperti ini.

Hari ini, jika bukan karena tidak ada yang menemani kakeknya, Winnie juga tidak akan datang ke pasar antik ini.

Dia berpikir, 'Dasar penipu! Dia bahkan lebih menyebalkan daripada Master Hassan!'

Winnie sudah mengingat Leo dan memutuskan untuk memberi pelajaran padanya jika mereka bertemu lagi.

Melihat kepergian pria tua itu dan Winnie, Hassan menjentikkan jarinya dengan bangga.

Kemudian, Hassan menatap Leo dan berkata dengan sinis, "Leo, kamu melihat pria tua itu mudah ditipu, jadi kamu juga mau dapat uang cepat, ya?"

"Sayang sekali, kamu nggak memiliki keahlianku, apalagi mulutku yang pandai bicara ini. Kamu ditakdirkan hanya bisa mencelakai dirimu sendiri!"

Bab terkait

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 5

    Leo malah membuang napas dan berkata, "Jangan terlalu bangga!""Aku jamin, dalam waktu tiga hari, kamu akan terkena musibah!""Sebaiknya kamu pikirkan cara untuk melewati masalah ini!"Hassan menunjuk Leo sambil berseru, "Kamu jelas-jelas hanya iri padaku!"Pria tua itu pasti memiliki status yang tidak biasa dan gadis bernama Winnie itu juga bukan orang yang mudah untuk disinggung.Namun, selain mencari peramal, pria tua itu pasti juga akan mencari dokter terkenal untuk mengobati putranya.Selain itu, penyakit putranya tidak parah. Dengan kualitas pengobatan zaman sekarang, dalam waktu tiga hari, penyakit putranya pasti akan sembuh.Jika pria tua itu dan Winnie tidak menyadari bahwa Hassan berbohong, bagaimana mungkin mereka akan melawan Hassan? Oleh karena itu, Hassan tidak akan terkena bencana apa pun.Leo tidak menghiraukan Hassan. Saat dia merasakan ponselnya bergetar, dia mengambil ponselnya.Hannah mengirimkan sebuah pesan singkat padanya, yang berisi bahwa dia sudah memesan sebu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 6

    Di sisi lainnya, tidak lama setelah Leo pergi ke ruangannya, Hannah juga datang.Hari ini, Hannah mengenakan gaun tradisional dengan pola lukisan bergaya kuno.Gaun ini tidak hanya menonjolkan lekuk tubuh Hannah yang indah, tetapi juga membuat Hannah terlihat sangat cantik.Gaun ini memiliki belahan yang lebar, menunjukkan sepasang kakinya yang putih setiap Hannah bergerak, membuatnya terlihat sangat menawan.Gaun ini membalut tubuhnya dengan sangat indah.Begitu Hannah bergerak, bagian tubuhnya yang menggoda itu juga ikut berguncang, membuat Leo merasa serakah.Setelah mengetahui rahasia Hannah, tatapan Leo pada Hannah menjadi membara.Hannah mengeluarkan sebuah jam tangan dari kotak hadiah yang indah dan berkata, "Selamat ulang tahun, Leo!"Jam tangan ini merupakan jam tangan Rolex dengan model klasik, seharga 220-an juta.Leo tidak menyangka bahwa Hannah akan memberinya hadiah ulang tahun semahal ini. Dia bergegas menyembunyikan tangannya di belakang punggungnya sambil berkata, "Kak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 7

    Di sisi lainnya, ruangan yang paling mewah itu sudah kacau balau. Ada yang bertelepon, ada yang menopang tubuh Thomas, ada juga yang hanya bisa merasa cemas di satu sisi.Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru. Seorang pria tua berambut putih pun muncul di depan pintu dengan ekspresi serius.Winnie seperti bertemu dengan penyelamat hidupnya, dia bergegas berkata, "Pak Jonathan, kumohon, selamatkan kakekku!"Jonathan Dune adalah direktur di Rumah Sakit Doha dan merupakan dokter terkenal di Kota Doha.Tadi siang, kesehatan Thomas baru diperiksa oleh Jonathan.Sekarang, melihat kedatangan Jonathan, Winnie tentu saja merasa bahwa kakeknya sudah terselamatkan.Jonathan berjalan cepat ke sisi Thomas dan mengecek denyut nadi Thomas.Semua orang pun menatap Jonathan dengan tatapan penuh ekspektasi.Namun, Jonathan malah membuang napas dan berkata, "Aku sudah datang terlambat!"Winnie seketika merasa gugup. Dengan matanya yang memerah, dia bertanya, "Ada ... ada apa?"Jon

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 8

    Leo meraih tangan Hannah sambil berkata, "Kak Hannah, otakku nggak rusak. Stevan pasti akan berlutut sambil memohon padaku!"Meskipun Teknik Mengunci Energi hanyalah sebuah trik kecil di Prinsip Surgawi, trik ini sangat susah untuk dicerna di dunia nyata.Selain Leo, tidak ada yang bisa membuka Teknik Mengunci Energi.Saat Stevan menyadari hal ini, dia pasti akan berlutut sambil memohon pada Leo untuk membantunya.Hannah hanya menatap Leo dengan bengong, dia bahkan lupa menarik kembali tangannya.Tangan Hannah sangat dingin dan sangat lembut, dengan sentuhan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.Dengan perasaan yang agak ambigu, Leo menyeka air mata Hannah sambil berkata, "Kak, riasanmu luntur!"Hannah membiarkan Leo menyeka air matanya, tetapi dia malah menepis tangan Leo, mengambil tasnya dan pergi ke kamar mandi. Dia jelas-jelas pergi memperbaiki riasannya.Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa, lalu Winnie pun muncul di depan pintu ruangan.Melihat Le

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 9

    Leo pun menggelengkan kepalanya dan berjalan meninggalkan ruangan dengan perasaan kecewa.Saat Leo sudah hampir tiba di ruangan Hannah, dia tertawa. "Tanpa bantuan orang lain, memangnya aku nggak bisa menghadapi Stevan?!""Untuk apa aku secemas ini?! Masih pria sejati, bukan?!"Melihat Leo kembali, Hannah tersenyum sambil bertanya, "Kamu bertemu dengan temanmu, ya?"Setelah memperbaiki riasannya di kamar mandi, Hannah juga sudah memikirkannya dengan jelas.Target utama Stevan adalah dirinya. Asalkan dia setuju untuk menikah dengan Stevan, lalu memohon pada Stevan, bahkan jika Stevan ingin menghukum Leo, Stevan juga tidak akan membunuh Leo!Oleh karena itu, Hannah memasang ekspresi seperti ini saat dia melihat Leo lagi.Leo duduk dan makan sambil mengobrol dengan Hannah.Namun, karena kejadian tadi, Leo tidak lagi menghentikan Hannah dari minum arak.Di sisi lainnya, di ruangan yang mewah, anggota Keluarga Jardin merasa lebih lega setelah melihat Thomas kembali menjadi normal.Jonathan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 10

    Saat Winnie pergi ke depan ruangan 305 dan hendak memasuki ruangan, dia melihat adegan di dalam ruangan melalui celah pintu.Wajah Winnie seketika memerah. Dia langsung melepaskan pegangannya di gagang pintu dan meninggalkan tempat ini!Dia berpikir, 'Pantas saja penipu itu langsung menghilang setelah mengobati Kakek, rupanya dia kencan dengan wanita cantik, ya!''Hanya saja, kenapa mereka berpelukan dan berciuman di ruangan seperti ini? Mesum sekali!'Pada saat ini, kesan baik Leo yang baru terbentuk dalam hati Winnie langsung hancur.Suasana di dalam ruangan makin panas, hingga Leo merasa geli dalam hatinya.Saat Leo melihat mata Hannah yang berkabut, dia teringat akan adegan yang pernah dia tonton di video.Hannah sepertinya sudah terbawa suasana.Leo pun memberanikan dirinya dan meniru gerakan di video. Dia mengulurkan tangannya dan meraih ke dalam kerah baju Hannah.Hannah adalah seorang wanita yang sangat elegan. Meskipun dia sangat bergairah, dia tidak akan suka jika Leo bertind

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 11

    Keesokan paginya, saat Leo bangun tidur, Hannah sudah mempersiapkan sarapan.Leo yang merasa agak bersalah menghampiri Hannah layaknya anak kecil yang melakukan kesalahan dan berkata, "Kak Hannah, kemarin, aku ...."Hannah tersenyum manis sambil berkata, "Sudah kubilang, sudah saatnya kamu cari pacar!"Melihat Hannah yang tidak menyalahkan dirinya, Leo berkata dengan lega, "Kak Hannah, aku ...."Namun, dengan ekspresi serius, Hannah langsung menyela, "Meskipun kita seumuran, bagaimanapun, aku kakak iparmu!"Leo langsung berkata dengan cemas, "Aku nggak berhubungan darah dengan kakakku. Selain itu, sebelum Kak Lucas meninggal, dia berpesan agar aku menjagamu seumur hidupku!"Hannah membuang napas dan berkata, "Leo, kamu masih terlalu muda. Setelah kamu lebih dewasa, kamu nggak akan memiliki pemikiran seperti ini lagi."Leo masih ingin mengucapkan sesuatu, tetapi Hannah sudah duduk sambil berkata, "Ayo makan, aku harus pergi kerja!"Leo menyadari bahwa Hannah tidak ingin membahas hal ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 12

    Meskipun Ivanna baru berusia awal 20-an tahun, karena sumber daya pelatihannya yang melimpah dan pengajarannya yang saksama, dia sudah mencapai tingkat ketiga Alam Dasar.Sedangkan Leo memang memancarkan aura seorang pelatih diri, tetapi auranya terlalu lemah.Pria tua itu khawatir Ivanna akan merenggut nyawa Leo.Namun, Ivanna sudah memutuskan untuk mendidik Leo, jadi dia tentu saja mengabaikan peringatan pria tua itu dan langsung meninju punggung Leo.Leo tiba-tiba berbalik dan melemparkan tinjunya ke arah kepalan tangan Ivanna.Pria tua itu seketika mengernyit.'Tinju Guntur adalah teknik rahasia yang sangat kuat.''Meskipun Ivanna adalah anak gadis, tinju ini bisa menghancurkan lawannya hingga berkeping-keping.''Kalau bocah ini menghantamkan tinjunya ke tinju Ivanna, kepalan tangannya pasti akan hancur.''Sepertinya, aku harus menangani masalah yang dibuat Ivanna lagi!'Dalam sekejap, kedua kepalan tangan itu bertabrakan.Terdengar suara hantaman yang teredam, lalu Ivanna mundur l

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17

Bab terbaru

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 50

    Melihat Hugo bersikap begitu tidak tahu malu, Leo berkata, "Hari ini, kamu bisa pergi, tapi saat kamu ingin memenuhi taruhan itu, istrimu nggak akan hanya menjilat kakiku!"Tanpa menoleh, Hugo berkata, "Kamu harus memiliki kemampuan untuk membuatku ingin memenuhi taruhan itu!"Dia berpikir, 'Leo hanyalah seorang penipu.''Sedangkan aku adalah presiden direktur Grup Jardin dan merupakan salah satu dari dua tokoh penting di Keluarga Jardin.'Bahkan jika Chandra dan Thomas berterima kasih pada Leo karena Leo sudah menyelamatkan seluruh anggota Keluarga Jardin, mereka juga tidak akan melakukan hal yang merugikan diri sendiri.Hugo berpikir, 'Tanpa dukungan Kak Chandra dan Ayah, Leo bukanlah apa-apa!''Dia nggak akan bisa membuatku berinisiatif untuk memenuhi taruhan ini!'Melihat Hugo memilih untuk pergi, sehingga masalah ini terselesaikan untuk sementara, Thomas membuang napas dengan lega.Hanya saja, melihat Leo hendak pergi, Thomas bergegas menahan Leo sambil berkata, "Leo, kamu sudah j

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 49

    Setelah mengucapkan kata-kata ini, punggung Thomas sudah berkeringat dingin.Induk serangga pemakan jiwa tidak akan hanya menghasilkan seekor serangga kecil.Serangga pertama masuk ke tubuhnya, serangga kedua mungkin akan masuk ke tubuh Winnie atau Hugo dan serangga ketiga akan masuk ke tubuh kerabat dekat Keluarga Jardin!Jika bukan karena Leo menghancurkan serangga pemakan jiwa itu, dalam waktu singkat, seluruh anggota Keluarga Jardin akan meninggal tanpa diketahui alasannya!Leo tersenyum dan berkata, "Kita sudah ditakdirkan untuk bertemu, makanya Keluarga Jardin bisa terselamatkan!"Thomas seketika hendak berlutut sambil berkata, "Leo, terima kasih sudah menyelamatkan kami!"Leo bergegas menopang tubuh Thomas sambil berkata, "Tuan sudah memberiku imbalan sebesar 20 miliar, jangan bersikap seperti ini!"Thomas menatap Leo dengan ekspresi penuh rasa terima kasih.Bagaimana mungkin uang 20 miliar bisa membeli nyawa semua anggota Keluarga Jardin?Leo bukan hanya berbaik hati menyelamat

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 48

    Leo tidak menyangka bahwa serangga pemakan jiwa ini sudah memiliki kesadaran. Setelah menyadari adanya bahaya, serangga itu memiliki kesadaran untuk menyerang. Leo pun mengernyit.Kemudian, Leo mengedarkan energi alami ke telapak tangannya.Serangga pemakan jiwa itu mendarat di telapak tangan Leo, tetapi mulai membenamkan dirinya ke dalam daging Leo.Serangga pemakan jiwa seperti ini bukan hanya bisa menelan jiwa manusia, tetapi tubuhnya sekeras batu.Sekarang, serangga ini jelas-jelas menggunakan seluruh kekuatannya untuk melubangi telapak tangan Leo.Namun, tangan Leo sudah penuh akan energi alami, sehingga serangga ini bukan hanya tidak bisa menembus ke dalam, tetapi juga menjadi pusing karena kekuatan pantulan dari tangan Leo.Serangga yang sudah memiliki kesadaran dan mengetahui adanya bahaya itu menyadari bahwa situasinya tidak benar. Serangga itu pun ingin membuka telapak tangan Leo untuk melarikan diri.Namun, Leo sudah menutupi kepala serangga itu dengan selembar jimat.Jimat

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 47

    Marchella tertawa dengan sinis dan berseru, "Leo, sekarang, aku sungguh menantikanmu untuk menjilat kakiku!"Leo tidak memedulikan Marchella yang bertingkah konyol, melainkan berkata dengan kasar, "Nanti, akan terjadi hal-hal yang menakjubkan.""Kalau kalian penakut, sebaiknya kalian keluar saja."Anggota Keluarga Jardin saling bertatapan, tetapi tidak ada yang meninggalkan ruangan.Bagaimanapun, Keluarga Jardin adalah salah satu dari Lima Keluarga Besar di Kota Doha, sedangkan orang-orang yang berada di ruangan ini adalah tokoh penting di Keluarga Jardin, semuanya sudah pernah mengalami banyak kejadian yang menakutkan.Melihat tidak ada yang pergi, Leo juga tidak peduli, dia hanya meletakkan barang-barang yang dia bawa sesuai dengan aturan tertentu.Kemudian, Leo menutup pintu ruangan, lalu menutup jendela dan juga tirai jendela.Melihat Leo yang terus bergerak, Winnie menjulingkan matanya sambil berpikir, 'Dasar penipu.'Sedangkan tatapan Marchella penuh akan penghinaan. Ekspresinya

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 46

    Olivia sangat sombong dan tidak berperasaan. Jika Leo benar-benar pindah ke rumahnya Olivia, Leo pasti akan dianggap sebagai pembantu.Jika Leo tidak bisa menahan amarahnya, dia tentu saja akan membuat Hannah serbasalah.Oleh karena itu, Leo memainkan trik ini agar Olivia bekerja sama dengannya.Olivia memahami maksud Leo, dia menarik resep obat itu dan berkata, "Biar aku periksa dulu apakah resep ini berguna atau nggak!"Seusai berbicara, Olivia memelototi Leo dengan kesal, lalu berbalik dan berjalan keluar.Jika Olivia tidak sarapan, wajahnya akan berjerawat. Namun, Leo tidak bersedia untuk membelikan sarapan untuknya, sehingga Olivia hanya bisa pergi sendiri.Melihat pinggang Olivia yang ramping, Leo menggelengkan kepalanya.Sepertinya kurang bagus jika dia memanfaatkan penyakit itu untuk membahas masalah penting dengan Olivia.Namun, sekarang, Leo masih belum menunjukkan kehebatannya, jadi cara yang dia pikirkan hanyalah cara ini!Lagi pula, jika Olivia memperlakukannya layaknya se

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 45

    Olivia merasa ketakutan karena tatapan Leo. Dia pun bergerak mundur sambil berkata, "Aku ... aku benar-benar nggak tahu!"Leo meraih kedua lengan Olivia sambil berseru, "Kamu bohong!"Dengan ekspresi kesakitan, Olivia berkata, "Kamu ... kamu menyakitiku!"Leo mendengus dengan dingin dan berkata, "Kalau kamu memberitahuku tentang liontin giok ini, aku akan melepaskanmu!"Olivia menghindari tatapan Leo dan berkata, "Aku ... aku benar-benar nggak tahu apa-apa!"Leo bernapas dengan kasar, tetapi akhirnya dia tetap melepaskan Olivia.Olivia pasti mengetahui sesuatu tentang liontin giok ini, tetapi dia tidak ingin memberi tahu hal itu pada Leo, mungkin karena dia meremehkan Leo.Namun, bagaimanapun, Olivia adalah ibunya Hannah, jadi Leo tidak bisa bersikap terlalu kasar pada Olivia.Lagi pula, ke depannya, Leo akan pindah ke tempatnya Olivia, jadi dia pasti bisa menggali informasi dari Olivia.Sambil memikirkan hal ini, Leo kembali mengamati Olivia.Merasakan tatapan ini, Olivia merinding. K

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 44

    Sebelumnya, Olivia juga pernah tinggal di rumahnya Hannah. Dia tahu bahwa Leo akan keluar lewat jam sepuluh pagi dan akan berada di rumah pada jam seperti ini.Leo keluar dari kamarnya dan mengamati Olivia dari atas ke bawah.Tak bisa dipungkiri, Olivia pernah menjadi orang penting dalam tim seni di Kota Doha. Dia memancarkan aura yang sangat memikat.Meskipun sekarang, dia hanya mengenakan pakaian kasual, dia tetap terlihat menawan.Namun, saat Leo mengingat bahwa Olivia adalah ibu tirinya Hannah, Leo tidak berani melihat terlalu lama. Dia hanya bertanya dengan kasar, "Kalau mau sarapan, kamu nggak bisa beli sendiri, ya?"Olivia langsung naik darah. "Hannah menghidupimu, tapi kamu malah bersikap seperti ini pada ibunya?"Leo berjalan maju.Jantung Olivia pun berdebar kencang.Hannah tidak berada di rumah, jadi dia mengenakan pakaian santai, sedangkan Leo bertingkah layaknya seorang preman.'Leo nggak akan macam-macam padaku, 'kan?'Sambil memikirkan hal ini, Olivia bertanya dengan eks

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 43

    Namun, sekarang, kondisinya sudah berubah.Asalkan dia bergabung dengan Perusahaan Luna, dia pasti akan membuat Perusahaan Luna berkembang pesat.Dalam proses ini, dia juga bisa berhubungan dekat dengan Hannah.Hannah menatap Leo dengan tatapan ragu sambil bertanya, "Kamu yakin?"Leo tersenyum dan menjawab, "Kak, pagi ini, aku ada urusan. Nanti siang, aku akan pergi melapor ke perusahaan!"Setelah memastikan bahwa Leo tidak berbohong, Hannah mengulurkan tangannya yang putih sambil berkata, "Selamat bergabung dengan Perusahaan Luna!"Leo menjabat tangan Hannah. Sambil menatap Hannah yang sedang tersenyum, dia tidak bisa menahan diri dari mengelus telapak tangan Hannah.Hannah tersipu malu. Dia memelototi Leo sambil berkata, "Ibuku masih ada di sini!"Leo tersenyum nakal dan menarik Hannah dalam pelukannya, lalu mencium pipi Hannah yang mulus. "Nggak apa-apa, dia masih terlelap!" jawab Leo.Saat Leo mencium pipi Hannah, Hannah langsung meraih dagu Leo sambil berkata, "Kita harus menetapk

  • Kakak Iparku, CEO-ku yang Cantik   Bab 42

    Olivia bangkit dan menatap Hannah lekat-lekat.Olivia memiliki tubuh yang paling menggoda di antara para wanita di Keluarga Surrey. Gerakan ini pun membuat tubuhnya berguncang.Sebagai seorang wanita, Hannah pun tidak bisa menahan dirinya dari terpana melihat ibu tirinya.Olivia mendengus dengan dingin dan berkata, "Ibu sudah berpengalaman. Kamu kira Ibu nggak tahu apa yang kalian lakukan sebelum Ibu masuk ke kamarmu?"Dengan wajahnya yang memerah, Hannah berkata, "Ibu, kami benar-benar nggak melakukan apa pun."Olivia sangat menikmati hidup, tetapi dia sangat kuat. Dulu, Olivia sangat menentang pernikahan antara Hannah dengan Lucas.Jika bukan karena Lucas mendirikan Perusahaan Luna yang bernilai puluhan miliar, Olivia tetap akan berpegang teguh pada pendiriannya.Kalau tidak, setiap tahun, Olivia hanya membiarkan Lucas datang berkunjung setiap hari raya dan tidak pernah menunjukkan sikap yang baik pada Lucas.Sekarang, Leo juga sangat miskin. Jika Hannah memberi tahu Olivia bahwa dia

DMCA.com Protection Status