Share

Bab 8

"Kak, aku sangat takut."

Sofia tidak tahan lagi dan bersandar di pelukan Vando.

Mana mungkin Sofia tidak takut?

Sofia yang mendorongku masuk ke ruang bawah tanah, sehingga aku disiksa hingga mati di sana.

Ibuku mengamati Sofia dengan saksama. Setelah membuka mulut beberapa kali, dia tetap saja tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah keluar dari kantor polisi, barulah Sofia berani menghela napas lega.

Sesampainya di rumah, ibuku mulai membongkar semua barang. "Di mana patung dewanya?"

Setelah ditanya berulang kali, Sofia terlihat menghindar. Kemudian, dia mengatakan bahwa itu sudah dibuang ke ruang bawah tanah.

Ibuku tampak menyadari sesuatu, langkah kakinya yang panik mengkhianati ketenangan yang dia pertahankan.

Ruang bawah tanah benar-benar sangat gelap, bahkan lampu yang biasanya menyala pun rusak.

Ketika angin dingin bertiup, aku tanpa sadar gemetar.

Patung kecil itu tergeletak di sudut dan pecah menjadi dua. Itu hanya beberapa langkah dari tempat aku mati.

Aku merasa sangat ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status