Share

Kakak Beradik 
Kakak Beradik 
Penulis: Qiandra

Bab 1

Sejak kecil, Nenek sering memberitahuku bahwa ibu adalah orang yang paling baik di dunia ini.

Namun, aku merasa Nenek selalu menipuku.

Di saat aku berusia delapan tahun, barulah Ibu bersedia untuk menjemputku.

Sesampainya di rumah, aku melihat ibuku sedang menghibur kakak kembarku, Sofia Kistanti.

Aku memang sangat mirip dengan Sofia, tetapi aku memiliki tahi lalat di bawah sudut mata kiriku yang tidak dimiliki olehnya.

"Bu, siapa dia?"

"Dia adalah adik kembarmu yang baru pindah dari pedesaan, Ellen."

Mendengar pertanyaan penuh ketidakpuasan serta jawaban yang acuh tak acuh itu, hatiku seketika menjadi tidak tenang.

Kata "pedesaan" pun bisa menjadi sebutan bagiku. Sejak saat itu, jarak kami seketika menjadi jauh.

Kakakku, Vando Kistanti malah menatapku dengan penuh kebencian, Seakan-akan aku adalah penjajah di rumah ini.

Di saat itu pula, aku sangat ingin bertanya pada Nenek, apa yang baik dari ibuku?

Namun, sekarang ....

Di pesta ulang tahun kami atau lebih tepatnya pesta pertunangan Sofia, ibuku yang selesai melayani tamu langsung mengambil ponsel dan bersembunyi di area tangga, kemudian dia terus meneleponku tanpa henti.

Pada panggilan kelima, ponselku tiba-tiba dimatikan.

Ibuku sangat marah hingga berteriak, "Ellen, kamu kurang ajar sekali. Aku ini ibumu!"

Mendengar suara teriakan dari Ibu, Vando langsung berjalan kemari. Dia memapah lengannya sambil berkata, "Bu, jangan biarkan orang seperti dia merusak suasana pesta ini. Itu hanya akan membawa sial."

"Hari ini adalah pesta pertunangan Sofia, jadi tidak ada hubungannya dengan orang itu."

"Hanya Sofia yang berbaik hati, dia selalu memikirkan adik kembarnya yang tinggal jauh di pedesaan. Tapi, sekarang malah harus menderita karena masalah seperti ini."

Begitu mendengar nama "Sofia", senyuman bahagia langsung terlukis di bibir ibuku.

Ibuku pun menghela napas dan menepuk tangan Vando. "Untungnya, Sofia adalah anak yang perhatian. Sama-sama anakku, tapi kenapa perbedaannya begitu besar?"

"Dulu, saat melahirkan mereka berdua, aku hampir kehilangan nyawaku karena mengalami pendarahan."

"Apalagi, Sofia sudah kekurangan gizi sejak dalam kandungan. Dia sangat lemas dan sering kali sakit setelah lahir, bahkan hampir kehilangan nyawanya."

"Bahkan dokter pun bilang hidupnya adalah sebuah keajaiban."

Rasa sedih langsung menyelimuti hatiku. Aku sudah mendengar beberapa perkataan itu berkali-kali sejak dijemput pulang.

Kalau bukan karena bantuan Nenek, aku pasti sudah dibuang begitu saja.

Vando menghibur ibuku lagi. "Ellen tumbuh besar di pedesaan, dia tidak pantas tampil di depan umum."

"Demi kebahagiaan Sofia, aku harus menjemputnya ke sini hari ini."

Setelah itu, ibuku pun mengangguk dan berjalan ke dalam aula bersama Vando. "Sofia sangat kasihan karena harus menanggung semua ini."

Namun, aku tidak merasa kasihan padanya. Andai saja Sofia benar-benar baik padaku, kenapa dia tega mengunciku di ruang bawah tanah ....

Begitu terbang ke ruang rias, aku akhirnya bertemu dengan Sofia.

Sofia menangis tersedu-sedu. Dia mengerucutkan bibirnya sambil bersandar di pelukan Witson Winarta.

Riasan yang indah membuatnya terlihat sangat menyedihkan.

"Betapa bodohnya aku! Padahal aku bisa rayakan ulang tahunku saja, tapi buat apa harus bertunangan hari ini."

"Ellen tidak datang ke sini, apa karena dia masih marah padaku?"

"Lagian, kamu dulu adalah pacarnya. Dia juga begitu mencintaimu."

Mata Witson penuh rasa kasih sayang. Dia mengusap punggungnya dengan lembut.

Begitu mendengar namaku, Witson langsung berkata dengan ekspresi menghina. "Orang seperti dia seharusnya tidak dilahirkan pada hari yang sama denganmu."

"Hanya bayangin cintanya saja sudah membuatku muak."

"Urusan pertunangan sama sekali tidak ada hubungan dengannya."

Setelah Witson menyelesaikan kata-katanya, aku pun tersenyum sinis. Sofia sengaja bertunangan hari ini, bukankah karena ingin mempermalukanku?

"Tapi, Ellen adalah adik kembarku. Aku sangat harap bisa mendapatkan restunya," ujar Sofia dengan sedih.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status