Deretan pegunungan memanjang dari barat ke timur, di tengah pegunungan ada sebuah gunung besar menjulang tinggi bernama gunung Liong dengan di kelilingi hutan lebat . Sekelompok orang tengah mengejar seorang wanita muda yang sudah terluka.
"Aku harus bisa pergi ke kota Changzhou. Jika tidak maka aku akan berakhir,"gumam wanita muda tersebut. TAP! TAP! Lompatan beberapa orang pada dahan pohon dibelakang si wanita membuat si wanita menoleh ke belakang sekilas. "Mau kemana kamu cantik." "Kamu takkan bisa lolos." Dengan seluruh tenaganya wanita yang bernama Ye Biang Chang melompat diantara diantara dahan pohon. Tiba-tiba salah seorang dari kelompok orang yang mengejarnya melesatkan tebasan pedang kearahnya. WUZZ! SRAT! Tebasan memotong dahan pohon tempat kaki Ye Biang Chang berpijak. Seketika hal itu membuatnya kehilangan pijakan dan jatuh. BRUK! UGH! Ye Biang Chang terjatuh, ia tersungkur ke tanah. Tubuhnya yang sudah penuh luka kini bertambah lusuh. Perlahan ia mencoba untuk bangkit berdiri, namun tenaganya sudah habis. "Berhentilah mencoba melarikan diri manis,"ujar salah satu orang dari atas dahan pohon. Ye Biang Chang mengangkat kepalanya dan melihat kearah suara. Kelompok perampok yang mengejarnya telah mengepungnya. Tangannya mengepal kuat mencoba mengeluarkan pedangnya kembali. Kakinya coba digerakkan namun terasa sakit. Sepertinya terkilir akibat terjatuh tadi. "Kalian pecundang, mengejarku dengan jumlah yang sangat banyak. Dan juga beraninya keroyokan!" Ye Biang Chang memasang raut wajah marah dan kesal. "Hahaha...tidak peduli apapun perkataanmu. Yang jelas segera serahkan semua yang kamu punya." Seseorang yang tadi berujar menghunuskan pedangnya ke arah Ye Biang Chang. "Ambil jika memang kalian menginginkannya." "Kalo begitu jangan marah pada kami jika membunuhmu!" WUZZ! Orang tersebut melesat kearah Ye Biang Chang yang masih terduduk ditanah. Ye Biang Chang yang melihat serangan pedang yang mengarah padanya yang sudah tak berdaya hanya bisa menutup matanya. Ia yang sudah kelelahan dan kehabisan tenaga akhirnya memilih pasrah. "Ayah, ibu, adik, maafkan aku. Sepertinya aku akan segera menyusul kalian." Gumam Ye Biang Chang menutup matanya dengan kepasrahan. DUAR!! Ledakan besar terjadi. Kepulan asap terjadi. Suara keras tiba-tiba terdengar ditengah kepulan asap. "Menggunakan serangan seperti ini untuk membunuh orang yang tak berdaya bukankah sungguh memalukan? Apa kamu tak punya rasa kemanusiaan?" Suara yang tiba-tiba terdengar membuat Ye Biang Chang dan kelompok perampok yang ada menjadi terkejut. KRATAK! KRATAK! Suara gemeratak ujung pedang yang diapit dengan dua jari orang yang barusan berbicara terdengar. Perlahan kepulan asap menghilang. Nampak pedang orang yang menyerang Ye Biang Chang ditahan dua jari oleh seseorang didalam kepulan asap. Pemandangan itu membuat semua orang terkejut dengan mata terbelalak. "Apa? Serangan Huang Li ditahan dengan dua jari? Serangan yang bahkan bisa membunuh pendekar pedang ranah penciptaan setengah langkah diitahan sebegitu mudah? Siapa orang ini sebenarnya?"ujar seorang anggota kelompok Huang Li yang merupakan pemimpin kelompok tersebut mengkerutkan keningnya. "Siapa kamu?" Tanya Huang Li dengan wajah serius dan terkejut. "Tak perlu siapa aku, karena tak ada gunanya bagi orang yang akan mati."jawab orang yang menahan serangan pedang Huang Li "Apa katamu." Huang Li semakin marah. Ye Biang Chang membuka matanya begitu merasa serangan Huang Li tidak mengenainya. Percakapan yang terdengar juga membuatnya perlahan membuka matanya. Ia melihat seorang pria dengan rambut abu-abu panjang berdiri didepannya menahan serangan Huang Li dengan mudahnya. "Siapa orang ini?"gumam Ye Biang Chang Huang Li mencoba menarik pedangnya, namun pedangnya tak bergeming sama sekali seolah menancap dalam ke sebuah batu. "Kalian tunggu apa serang orang ini."perintah Huang Li "Baik!"jawab serempak anggota kelompok Huang Li ******* Flashback!********* Beberapa saat sebelumnya. Di dalam gua tempat Zhi Shenzhen mengasingkan dirinya. Getaran di lautan energi Qi melonjak tajam. Gejolak di dalam perisai pelindung energi Qi terjadi. DUAR! Perisai pelindung hancur berkeping-keping. Perlahan mata Zhi Shenzhen terbuka. "Sudah berapa lama aku berkultivasi? Mungkin beberapa tahun tapi rasanya cukup lama,"gumam Zhi Shenzhen. Zhi Shenzhen melihat tangannya yang mengepal perlahan. Energi Qi yang sangat pekat terasa terasa begitu kuat menyelimuti tubuhnya. HUP! Dengan sekali remasan tangan yang menekan, energi Qi miliknya terkumpul dengan cepat dan memadat. Tangannya membentuk segel lalu sebuah simbol api menyala muncul di keningnya. Perlahan simbol itu berubah menjadi ujung trisula melengkung sebagai tanda jika dia adalah ahli pendekar pedang. Namun pada masa ini tak ada yang tahu arti simbol tersebut. DEB! Guncangan tanah menyebar ke kesekitarnya. Basis kultivasinya perlahan tertutupi dengan segel di keningnya. "Menyembunyikan basis kultivasinya sebenarnya akan lebih baik. Cukup terlihat biasa saja untuk memulai perjalanan baru,"ujarnya pelan. Tiba-tiba fluktuasi energi Qi terasa bergerak cepat diluar gua. Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya, senyumannya merekah sedikit. "Saatnya keluar untuk melihat dunia,"sambungnya. Perlahan Zhi Shenzhen beranjak dari duduknya. Ia mendangakkan kepalanya, lalu dengan sekali lompatan ia melesat keluar dari gua. DUAR! Begitu keluar, ia melayang diatas gunung batu kristal yang telah berubah bentuk saat terakhir kali ia datang. Pandangannya tertuju pada sekelompok orang yang tengah mengepung seorang wanita di kejauhan. Fluktuasi energi Qi dari sekelompok perampok itu menjadi tanda keberadaan mereka. Alisnya sedikit mengkrenyit, lalu dengan sekali hentakan kakinya ia melesat kearah mereka. ******Flashback end!******* Huang Li masih mencoba menarik pedangnya. Sementara rekannya yang lain melesat kearah Zhi Shenzhen yang berdiri dengan tenang. Tangan kirinya di sadarkan di belakang pinggang. Tangan kanannya menahan pedang Huang Li. "Siapa orang ini dan bagaimana bisa dia dengan mudahnya menahan serangan orang ini? Serangan yang hampir membunuhku tadi,"gumam Ye Biang Chang.Beberapa orang perampok yang mendengar perintah Huang Li pemimpin mereka langsung melesat kearah Zhi Shenzhen yang menahan serangan pemimpin mereka.Mata Zhi Shenzhen memperhatikan gerakan beberapa orang yang semakin dekat dengannya dengan menusukan pedangnya."Hati-hati,"teriak Ye Biang ChangZhi Shenzhen dengan sedikit mengangkat alisnya langsung menggerakan kedua jarinya yang mengapit pedang Huang Li.TAR!Seketika pedang tersebut hancur berkeping keping. Huang Li terkejut melihat hal itu. Tangan Zhi Shenzhen berayun membuat setengah lingkaran didepannya.Tiba-tiba tangannya tersebut sebelum berayun mengeluarkan sebuah pedang dari energi Qi miliknya.Sebuah tebasan melesat ke arah rekan Huang Li yang menyerang.SRATT!Hujan darah terjadi dengan tebasan tersebut yang memotong tubuh mereka semua yang menyerang Zhi Shenzhen. Bahkan Huang Li yang terkaget karena pedangnya hancur juga ikut kena imbasnya.Kepalanya terpenggal oleh tebasan itu.Mata Ye Biang Chang melotot melihat hal itu.
"Zhi Shenzhen?" Ye Biang Chang semakin mengkerutkan keningnya.Nama yang sangat langka dan tidak familiar di telinganya. Belum lagi marga keluarga Zhi yang belum pernah ia dengar sebelumnya."Aku Ye Biang Chang.."lanjut Ye Biang Chang memperkenalkan dirinya."Kamu dari keluarga Ye ya?" Zhi Shenzhen menoleh kearah Ye Biang Chang."Iya tuan Shenzhen. Aku berasal dari keluarga Ye yang ada di kota Xilangzhou di kekaisaran Shelong."jelas Ye Biang Chang"Kekaisaran Shelong?"Ye Biang Chang menganggukkan kepalanya.Beberapa pertanyaan muncul di kepala Zhi Shenzhen."Sekarang tahun berapa?"tanya Zhi Shenzhen dengan kembali menghadap kearah depan."Sekarang tahun 1142 kalender Yoru,"jawab Ye Biang Chang dengan pelan."Kalender Yoru?" Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya"Iya, kalender Yoru adalah kalender yang dikeluarkan setelah kesepakatan octagram Yulong dari 8 faksi di benua Xia terbentuk mendeklarasikan perdamaian."Raut wajah Zhi Shenzhen menjadi sedikit muram. Beberapa kata yang dikataka
"Aku ingin jadi muridmu tuan Shenzhen! Tolong terima aku!" Ye Biang Chang bersujud seperti menyembah Zhi ShenzhenZhi Shenzhen yang melihat itu mengkerutkan keningnya."Maaf aku tak bisa."Ye Biang Chang mengangkat kepalanya."Tak bisa? Kenapa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menatap Zhi Shenzhen dengan penuh rasa penasaran.KRATAK! KRATAK!Suara percikan api unggun terdengar gemericik. Percikan api beterbangan. Zhi Shenzhen membalikan ikan yang dibakarnya.Ye Biang Chang masih menunggu penjelasan dari Zhi Shenzhen."Aku tak bisa menjadi seorang guru. Aku memang kuat, tapi aku tak bisa mengajari siapapun soal ilmu berpedang.""Hah? Tidak bisa mengajari apa maksudmu?"Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya, melihat kearah langit berhiaskan bintang.*********Flashback!***************"Guru ajari aku teknik pedang yang sangat kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu!"seorang anak kecil memohon dengan berlutut."Baiklah , aku akan mengajarimu teknik pedang yang kuat. Nama jurusnya adalah jurus pem
Dengan beberapa langkah di udara , ia turun ke dasar jurang.Ye Biang Chang hanya menutup mata karena takut.TAP!Akhirnya mereka sampai di dasar jurang tersebut."Sampai kapan kamu akan menutup matamu? Kita sudah sampai di dasar jurang,"ujar Zhi ShenzhenPerlahan mata Ye Biang Chang terbuka. Ia menatap wajah Zhi Shenzhen yang sangat dekat dengannya.Zhi Shenzhen perlahan ia menurunkan Ye Biang Chang yang sudah membuka matanya."Ah iya, terima kasih banyak tuan Shenzhen."Zhi Shenzhen tidak merespon perkataan itu. Ia memperhatikan ke sekitarnya dengan seksama..Ye Biang Chang juga segera melihat kesekitarnya.Meskipun cahaya sangat minim di dasar jurang, namun sekilas semua yang ada disekitarnya bisa terlihat bentuknya walau harus mendekatinya jika ingin tahu detailnya.Beberapa bayangan Bayu dengan udara tipis mencekam terasa di dasar jurang. Hawa dingin tiba-tiba menusuk tulang begitu hembusan angin yang tiba-tiba muncul.WUZZ!Ye Biang Chang merinding dengan mengusap kedua lenganny
Ular kobra perak menjulurkan lidahnya dengan mendesis. Zhi Shenzhen dengan mengibas tangannya menerbangkan debu yang menghalangi pandangan."Penjaga ganoderma api?"Ye Biang Chang tercengang"Setiap bahan obat yang langka selaku memiliki penjaganya. Tidak mungkin tanaman obat seperti itu tidak ada yang jaga. Kalo gak ada jelas akan sangat mudah mendapatkannya."jelas Zhi ShenzhenPandangan Ye Biang Chang tertuju pada ular kobra didepannya. Ia jadi mengerti alasan adanya tanaman obat yang langka dan mahal harganya. Ternyata tak hanya menemukannya yang susah seperti di dalam jurnal begini.Namun alasan lainnya kelangkaannya adalah karena andaikan sudah ditemukan, pasti ada binatang iblis yang menjaganya. Untuk bisa mengambil tanaman obat harus mengalahkan si binatang iblis tersebut."Apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Kita kabur saja dari sini, abaikan tanaman itu. Sekalipun sangat langka dan mahal, tak seharusnya di bayar dengan nyawa,"Ye Biang Chang memperhatikan jalan untuk kabur
Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang melesat diantara pepohonan hutan dengan melompat diantara dahan pohon. "Berapa lama lagi kita sampai di kota Changzhou?"tanya Zhi Shenzhen "Hemm seharusnya saat kita bertemu jurang , kita memutar arah ke timur dengan memakan waktu setengah hari untuk menuju jembatan yang menyebrangi jurang. Namun karena kita malah masuk dan terus menyusuri kearah barat. Seharusnya setengah hari perjalanan kita akan sampai disana."jelas Ye Biang Chang Zhi Shenzhen hanya menganggukkan kepalanya, kakinya terus melompat diantara pepohonan hutan lebat. Tak berselang lama mereka berhenti begitu melihat sebuah rombongan orang yang sedang menyusuri jalan setapak. Rombongan itu terdiri dari dua kereta kuda dengan kereta paling belakang nampak berisi berang barang dagangan seperti pakaian dan sebagainya. Rombongan tersebut bergerak sangat lambat meskipun menggunakan kuda yang menarik dua kereta mereka. Di sekeliling kereta kuda ada beberapa orang yang berjalan perlahan sepe
SRAK!!"Aarhhhh...."Istri Yue Ding berusaha menutupi dadanya yang kini telah kehilangan penutupnya. Bajunya yang berlapis-lapis tadinya telah sobek."Woahhh ini luar biasa.." Bo Gao semakin tergiur sampai mengelap air liurnya seperti orang kelaparan.Beberapa orang rekan Bo Gao yang melihat itu ikut tersenyum tipis. Mereka sebenarnya tak tertarik dengan istri Yue Ding karena memang sudah termasuk berumur. Namun melihat susau yang menggugah gairah, mereka tak bisa menahannya."Gao sialan! Kamu berani menipuku bahkan ingin mengambil istriku. Kamu tidak bermoral!" Hardik Yue Ding dengan keras.Namun suara itu sama sekali tidak membuat Bo Gao berhenti. Ia malah semakin bersemangat untuk segera mengeksekusi istri Yue Ding."J...jangan...jangan mendekat.." istri Yue Ding perlahan mulai menjauh dari Bo Gao yang tengah mendekatinya dengan tatapan mesumnya.Air mata istri Yue ding terus aja keluar dengan raut wajahnya yang sangat takut. Kakinya terasa gemetar degan hebat, namun rasa takutnya
Beberapa saat kemudian. Yue Ding, istrinya dan anaknya yang berhasil selamat tengah duduk dengan wajah ketakutan didepan api unggun. Mereka baru saja lolos dari sebuah kejadian yang mungkin akan terus teringat selama mereka hidup."Tuan Shenzhen, kemana tadi anda. Mengapa saat aku bangun anda telah tidak ada diatas dahan pohon." Ye Biang Chang memberikan secangkir teh hangatZhi Shenzhen tidak menjawab. Ia menerima teh yang diberikan tersebut dengan santai lalu menyeruputnya."Tuan Shenzhen terima kasih banyak atas bantuan anda tadi.. "ujar Yue Ding.Zhi Shenzhen masih saja diam."Tak kusangka orang yang aku percaya untuk menjadi pengawal malah berkhianat dan menyerang balik pada kami. Pengawal dari kota Guzhou yang bekerjasama dengan sekte Yonjing ternyata adalah sekumpulan penipu dan perampok yang busuk,"lanjut Yue Ding dengan kesal."Sekte Yonjing?"pekik Ye Biang Chang dengan menoleh kearah Yue Ding"Ya kami, awa
Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar
Semakin memasuki pusat dari jurang 1000 Guntur, kelompok kultivator semakin sedikit.Xiao Yan bisa melihat dengan jelas betapa sulitnya beberapa kelompok hanya sekedar untuk berjalan di bawah hujan Guntur yang sangat menyakitkan." orang-orang di dekat pintu masuk tadi kebanyakan adalah cultivator dengan ranah penempaan. Semakin ke sini Mereka memiliki ranah roh, bahkan ada beberapa orang yang memimpin kelompok dengan ranah raja. Semakin tinggi ranah seseorang maka semakin kuat ia bertahan dari sambaran Guntur." ucap Zhi Shenzhen tiba-tiba "Kalau begitu sebenarnya guru berada di ranah apa? Guru bilang aku telah memasuki ranah pengumpulan tetapi aku tidak tahu dengan ranah dari master yang sebenarnya? Beberapa kali master juga mengatakan jika orang-orang mengabaikan kita karena ranah yang terlalu rendah. "Tetapi aku merasa jika master berada di atas mereka semua? Ranah apa yang dimiliki master?"Zhi Shenzhen sedikit tersenyum. "Dua dari puncak.""Dua dari p
Zhi Shenzhen dan Xiao Yan bergerak menuju jurang seribu Guntur untuk mencari Guntur surgawi guna menempa pedang serta berlatih. Beberapa kelompok yang memiliki tujuan menempa senjata mereka juga bergerak. Sepanjang perjalanan menuju jurang seribu Guntur, Xiao Yan melihat beberapa kelompok yang cukup banyak dengan kekuatan lebih hebat darinya. Akan tetapi entah mengapa ia merasa jika kumpulan orang-orang dari kelompok tersebut tidak lebih kuat dari Zhi Shenzhen yang kini menjadi gurunya."Master, sebenarnya aku merasa aneh dari tadi. Kenapa orang-orang yang kita temui seperti mengabaikan kita?" tanya Xiao Yan"Tidak perlu menarik perhatian yang tidak diperlukan. Mereka mengabaikan kita karena ranah kultivasi yang kita miliki sangat rendah. Di mata mereka kita ini hanyalah debu." jelas Zhi Shenzhen Xiao Yan sedikit mengerutkan keningnya, ia sedikit mengerti maksud penjelasan masternya tersebut tapi di sisi lainnya Ia juga tidak setuju. Namun baru saja ia ingin bertanya lebih lanjut
Setelah berpisah dengan Nie Fan Lu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan menuju kedai makan di kota tersebut untuk mengisi perut dan mencari informasi kembali. Zhi Shenzhen berencana pergi ke jurang seribu guntur untuk memancing guntur surgawi. Ia ingin menempa pedang es miliknya yang rusak dan juga membuatkan pedang untuk Xiao Yan agar dia lebih mudah dalam berlatih dan bertarung. Dia sendiri juga penasaran dengan keadaan di jurang seribu guntur yang namanya berubah sejak perubahan era. Tanpa keduanya sadari, beberapa pasang mata dari jauh menatap keduanya dengan tajam. Niat jahat muncul dengan mengincar keduanya. "Hahaha...kamu benar, aku juga tadi melihat ada banyak praktisi pedang wanita yang sepertinya juga pergi ke jurang seribu guntur. Aku ragu mereka ingin menempa pedang. Mungkin belum sampai ditempatnya mereka sudah dihadang kelompok orang yang lain."seru seorang pria yang sudah mabuk "Kita bersantai saja dulu
Keesokan harinya. Zhi Shenzhen, Xiao Yan dan Nie Fan Lu meninggalkan penginapan untuk pergi ke selatan menuju jurang seribu guntur.Nie Fan Lu melihat keanehan pada tahun Xiao Yan yang meluapkan energi Qi. Padahal kemarin ia masih seorang anak biasa yang tak memiliki energi Qi.Namun ia tidak memikirkan hal itu lebih lanjut karena tak ada sangkut pautnya dengannya."Perjalanan ke kita Goyeng akan makan waktu empat hari. Perjalanan kesana tidak akan mudah karena menurut cerita banyak binatang iblis yang mendiami hutan menuju ke kota tersebut. Meskipun kota Goyeng sangat ramai dengan para praktisi yang berniat pergi ke jurang seribu guntur untuk menempa pedang. Tetapi kota itu punya aturan yang ketat , sangat berbeda dengan kota angin hitam ini."jelas Nie Fan Lu"Apa harus melewati kota Goyeng baru bisa ke jurang seribu guntur?"tanya Zhi Shenzhen."Jurnal seribu guntur berada di selatan kota Goyeng. Jelas kita harus melewati kota tersebut b
Ketiganya berjalan pergi menuju penginapan. Namun baru saat di persimpangan jalan. Tiba-tiba beberapa orang datang menghadang.TAP!Langkah ketiganya berhenti akibat dengan beberapa orang tersebut."Fan Lu, akhirnya aku menemukanmu. Serahkan batu kristal api milikmu!"seri salah satu orang dari merekaSeketika Nie Fan Lu merapatkan berdirinya pada Zhi Shenzhen. Xiao Yan yang melihat itu mengkerutkan keningnya dengan penuh kebingungan.Pandangan beberapa orang tersebut beralih dan tertuju pada Zhi Shenzhen yang menjadi tameng bagi Nie Fan Lu."Sodara, ini urusan kami dengan fan Lu. Jika sodara masih ingin hidup, jangan ikut campur masalah kami."ujar orang yang tadi bicaraZhi Shenzhen mengeluarkan ranting kayu miliknya. Tiba-tiba diayunkan kedepan.WUZZ!Tiba-tiba sebuah tebasan pedang energi Qi melesat kearah beberapa orang tersebut. Sontak saja hal itu membuat terkejut beberapa orang tersebut.
"Sayangku!" Teriak si wanita dengan mata yang terus mengeluarkan air mata.Zhi Shenzhen dan Xiao Yan yang kebetulan lewat menoleh pada perkelahian.Nampak ada beberapa orang yang berhenti hanya sekedar melihat jalannya perkelahian yang dari tadi jelas tak setara.Raut wajah Zhi Shenzhen yang begitu datar, menjadi menyipitkan matanya. Ia melihat ranah dari dua orang yang bertengkar tersebut.Ranah roh setengah langkah melawan ranah penempaan awal. Jelas perbedaan ranah yang signifikan."Saatnya mengakhiri."Tiba tiba pria yang berhasil memukul tadi melesat kearah orang yang sudah tak berdaya akibat menghantam bangunan.Saat pria itu hendak melayangkan tinjunya, tiba saja ia kehilangan kendali atas kakinya. Tubuhnya seakan terdorong kedepan dengan perasaan aneh.BRUK!ARGH!Pria tersebut terkejut mengetahui jika kedua kakinya terpotong.ARGH!"Kakiku!" Seru pria tersebut dengan
Beberapa saat kemudian ia sudah berganti pakaian dan menghampiri Zhi Shenzhen yang tengah memanggang beberapa ikan. Aroma ikan panggangan begitu harum membangkitkan selera makan.KRATAK! KRATAK!Suara percikan api yang membakar kayu terdengar."Ambilah!"Zhi Shenzhen memberikan seekor ikan pada Xiao YanDengan sedikit ragu Xiao Yan menerima ikan tersebut. Ia mencium aroma yang begitu harum. Rasa laparnya semakin menjadi jadi."Makan dulu baru kita akan bicara."lanjut Zhi Shenzhen"Hemm baik."Tanpa menunggu lama Xiao Yan makan ikan Bakaran tersebut dengan lahap. Ia mengabaikan panasnha ikan yang baru dibakar.NYAM! NYAM!Zhi Shenzhen tersenyum tipis melihat tingkah tersebut.Beberapa saat kemudian, setelah memakan beberapa ikan, Xiao Yan merebahkan tubuhnya diatas bebatuan dengan mengusap perutnya yang kekenyangan."Ah kenyangnya."ujarnyaZhi Shenzhen hanya diam. Ia mengulik ba
Disebuah hutan , sebuah rombongan keluarga tengah di kepung oleh sekelompok orang berpakaian serba hitam."Tolong jangan bunuh kami. Kami akan berikan apapun yang kalian minta tapi tolong jangan bunuh kami."punya seorang pria."Haha, kami bisa ambil semua barang kalian setelah membunuh kalian semua. Bukankah sama saja." Balas seorang pria dehn tersenyum tipis"Jangan.. kumohon...jangan...""Kalian bunuh mereka semua."perintah pria tersebut"Yaaa!"JLEB!SRAT!"Ampun!!""Tolong jangan __"SRAT!Satu persatu orang dari rombongan keluarga tersebut dibantai oleh kelompok orang berpakaian serba hitam tersebut.Darah mulai mengalir ditanah dengan tubuh yang satu persatu bertumbangan."Hahaha!"Tawa kerasa terdengar dari orang orang berpakaian serba hitam tersebut.TAP!Tiba tiba terdengar suara tapak kaki pada sebuah dahan pohon."He