"Zhi Shenzhen?" Ye Biang Chang semakin mengkerutkan keningnya.
Nama yang sangat langka dan tidak familiar di telinganya. Belum lagi marga keluarga Zhi yang belum pernah ia dengar sebelumnya. "Aku Ye Biang Chang.."lanjut Ye Biang Chang memperkenalkan dirinya. "Kamu dari keluarga Ye ya?" Zhi Shenzhen menoleh kearah Ye Biang Chang. "Iya tuan Shenzhen. Aku berasal dari keluarga Ye yang ada di kota Xilangzhou di kekaisaran Shelong."jelas Ye Biang Chang "Kekaisaran Shelong?" Ye Biang Chang menganggukkan kepalanya. Beberapa pertanyaan muncul di kepala Zhi Shenzhen. "Sekarang tahun berapa?"tanya Zhi Shenzhen dengan kembali menghadap kearah depan. "Sekarang tahun 1142 kalender Yoru,"jawab Ye Biang Chang dengan pelan. "Kalender Yoru?" Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya "Iya, kalender Yoru adalah kalender yang dikeluarkan setelah kesepakatan octagram Yulong dari 8 faksi di benua Xia terbentuk mendeklarasikan perdamaian." Raut wajah Zhi Shenzhen menjadi sedikit muram. Beberapa kata yang dikatakan oleh Ye Biang Chang sangat asing di telinganya. "Seingatku aku pergi dari Kekaisaran Wushen pada tahun ke 121 kalender Xoru yang dikeluarkan setelah perang besar yang melibatkan semua kekaisaran dimulai. Sekarang sudah ganti kalender Yoru saja,"gumam Zhi Shenzhen terkejut. Ye Biang Chang melihat Zhi Shenzhen yang terdiam dengan raut wajah muram seperti tenaga memikirkannya sesuatu. Keduanya terus melompat diantara pepohonan hutan. Selama perjalanan tersebut akhirnya beberapa pertanyaan yang muncul di kepala Zhi Shenzhen terjawab. Kalender Xoru dalam sejarah tertulis bertahan sampai tahun 600. Lalu digantikan kalender Yoru setelah kesepakatan octagram Yulong dari 8 faksi besar terbentuk. Saat ini tahun 1142, artinya Zhi Shenzhen telah mengasingkan dirinya selama 1600 tahunan. Hal itu membuat Zhi Shenzhen terkejut. Ia tak menyangka sudah selama itu ia mengasingkan diri. Dari penjelasan Ye Biang Chang, titik fokus Zhi Shenzhen adalah alasan dari kemunduran kekaisaran Wushen yang menyebabkan perubahan besar yang ada. Padahal dimasanya , selama 100 tahun tak ada kekuatan lain yang bisa menyaingi bahkan mengajak berperang saja pihak manapun akan berpikir dua kali. Namun , semuanya telah berubah semenjak ia pergi meninggalkan kekaisaran. Hal yang sedikit membuatnya bingung juga adalah ia tak mendapatkan detail mengenai apa yang sebenarnya terjadi di masa masih berlakunya kalender Xoru karena apapun yang terjadi di kalender Xoru telah dihapuskan dan tidak diketahui oleh generasi saat ini. "Sepertinya aku harus kembali ke kekaisaran Wushen untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu nampaknya tugasku kali ini sama seperti masa perang itu,, yaitu membuat kedamaian di benua Xia ini." Pikir Zhi Shenzhen. Setelah cukup lama melompat diantara pepohonan hutan. Hari mulai berganti, cahaya matahari perlahan mulai meredup seiring terbenamnya dibarat. HUP! Zhi Shenzhen menghentikan lompatannya dan berdiri di sebuah dahan pohon besar. Ia sekilas menoleh kesana kemari seperti mencari sesuatu. "Ada apa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang juga ikut berhenti tepat di sebelah Zhi Shenzhen "Hari sudah mau malam, lebih baik kita istirahat disini. Bergerak di saat malam hari akan sangat berbahaya dengan sedikitnya cahaya untuk melihat." Zhi Shenzhen melompat turun dari dahan pohon. "Baiklah." Keduanya segera turun ke permukaan tanah. Zhi Shenzhen membuat api unggun dan mencari beberapa binatang yang bisa dimakan. Ye Biang Chang yang ingin membantu hanya bisa melihat karena ia kesulitan mengikuti pergerakan dari Zhi Shenzhen yang sangat cepat. Api unggun telah menyala menyebarkan kehangatan di sekitarnya. Zhi Shenzhen duduk bersila dengan tangannya yang sesekali memutar balikkan ikan bakar. "Tuan Shenzhen.." Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya dan menatap kearah Ye Biang Chang. "Ada apa?" "Tuan bolehkan aku tahu apa yang ingin anda lakukan di kota Changzhou nantinya?"tanya Ye Biang Chang Zhi Shenzhen kembali menatap kearah ikan bakar. "Untuk tujuan, mungkin aku ingin melihat lihat bagaimana situasi saat ini. Aku sudah lama mengasingkan diri. Butuh sedikit pemahaman soal keadaan,"jelas Zhi Shenzhen "Oh begitu." Ye Biang Chang menganggukkan kepalanya dengan raut wajah sedikit masam "Kalo kamu, apa tujuanmu pergi ke kota Changzhou? Sejak tadi kamu belum memberitahu apa tujuanmu kesana,"balik tanya Zhi Shenzhen Ye Biang Chang menghela napas. Pandangannya beralih kearah langit dimana bintang menghiasinya. "Sebenarnya aku hanya berkelana, aku pergi dari rumah untuk berlatih dan bertambah kuat. Keluarga Ye saat ini sedang masuk masa-masa kesulitan dimana tak banyak pendekar pedang dengan ranah tinggi. Posisi keluarga perlahan tertekan di dalam kota. Jika tak ada yang mampu bersaing, maka keluarga Ye akan terusir dari kota atau bisa saja tetap tinggal namun akan menjadi budak. Aku ingin bertambah kuat untuk bisa melindungi keluarga Ye." Ye Biang Chang menundukan kepalanya dengan perasaan campur aduk. Zhi Shenzhen dapat mengerti perasaan Ye Biang Chang. Ingin melindungi sesuatu yang berharga memang harus punya kekuatan. Di dunia ini hanya yang kuat yang mampu bertahan, sementara yang lemah akan dimangsa, pilihannya antara musnah atau menjadi budak. Namun menjadi budak bukankah pilihan yang bagus. Perbudakan itu sangat kejam dan menyengsarakan. Pada masa kejayaan kekaisaran Wushen, hal semacam itu dilarang keras, jika ada yang ketahuan melakukannya maka akan dihukum berat. Zhi Shenzhen yang melihat adanya kelompok perampok yang sudah dimusnahkannya tadi membuatnya sadar jika keadaan telah berubah. Kedamaian telah hilang. Jelas perbudakan telah kembali ada. Perbudakan adalah salah satu hal yang paling dibencinya. Diam diam ia sedikit mengkrenyitkan alisnya. Pandangan Zhi Shenzhen beralih pada Ye Biang Chang didepannya. "Berapa usiamu?"tanya Zhi Shenzhen "18 tahun,"jawab Ye Biang Chang. Seketika dahi Zhi Shenzhen mengkerut. Untuk orang seusia seharusnya paling tidak ada di ranah penciptaan setengah langkah, Namun saat ini Ye Biang Chang masih berada diranah pengumpulan awal. Jarak yang cukup besar terlihat jelas. Tetapi yang paling menjadi sorotan Zhi Shenzhen adalah kemampuan berpedang Ye Biang Chang yang sebenarnya masih sangat dangkal. Tadi saat ia memegang pedang saja posisi tangannya salah. Jelas ia tidak berlatih dengan bimbingan orang berpengalaman dan sepertinya keberhasilannya masuk ke ranah pengumpulan adalah sebuah keberuntungan. "Kamu ingin menjadi kuat?"tanya Zhi Shenzhen Ye Biang Chang mengangkat kepalanya dan menatap kearah Zhi Shenzhen. "Iyaa tuan Shenzhen."jawab Ye Biang Chang dengan tegas "Sebaiknya kamu masuk ke sebuah sekte untuk mendapatkan pembelajaran yang sebenarnya. Kamu tidak bisa menjadi kuat tanpa bimbingan orang berpengalaman. Berlatih sendirian di alam bebas bukan jalan yang cocok denganmu." Seketika Ye Biang Chang terdiam. Ia memang sudah pernah mendengar Sarah tersebut. Namun mengingat usianya yang sudah 18 tahun dengan baru di ranah pengumpulan. Tak ada sekte manapun yang mau menerima orang sepertinya. Alasan itulah yang membuatnya memilih berkelana untuk menjadi kuat sendiri. Tiba tiba Ye Biang Chang teringat bagaimana tadi siang Zhi Shenzhen menghabisi kelompok perampok yang menyerangnya. Tangannya mengepal kuat. "Tuan Shenzhen...." Zhi Shenzhen sedikit melirik kearah Ye Biang Chang. "Mungkin ini terdengar tidak sopan. Tapi aku sudah melihat bagaimana kekuatan dan kemampuan anda yang sangat hebat. Jadi tolong ajari aku ilmu berpedang! Aku ingin jadi muridmu!" Ye Biang Chang langsung bersujud pada Zhi Shenzhen yang duduk membakar ikan. "Apa katamu?"tanya Zhi Shenzhen "Aku ingin jadi muridmu.""Aku ingin jadi muridmu tuan Shenzhen! Tolong terima aku!" Ye Biang Chang bersujud seperti menyembah Zhi ShenzhenZhi Shenzhen yang melihat itu mengkerutkan keningnya."Maaf aku tak bisa."Ye Biang Chang mengangkat kepalanya."Tak bisa? Kenapa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menatap Zhi Shenzhen dengan penuh rasa penasaran.KRATAK! KRATAK!Suara percikan api unggun terdengar gemericik. Percikan api beterbangan. Zhi Shenzhen membalikan ikan yang dibakarnya.Ye Biang Chang masih menunggu penjelasan dari Zhi Shenzhen."Aku tak bisa menjadi seorang guru. Aku memang kuat, tapi aku tak bisa mengajari siapapun soal ilmu berpedang.""Hah? Tidak bisa mengajari apa maksudmu?"Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya, melihat kearah langit berhiaskan bintang.*********Flashback!***************"Guru ajari aku teknik pedang yang sangat kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu!"seorang anak kecil memohon dengan berlutut."Baiklah , aku akan mengajarimu teknik pedang yang kuat. Nama jurusnya adalah jurus pem
Dengan beberapa langkah di udara , ia turun ke dasar jurang.Ye Biang Chang hanya menutup mata karena takut.TAP!Akhirnya mereka sampai di dasar jurang tersebut."Sampai kapan kamu akan menutup matamu? Kita sudah sampai di dasar jurang,"ujar Zhi ShenzhenPerlahan mata Ye Biang Chang terbuka. Ia menatap wajah Zhi Shenzhen yang sangat dekat dengannya.Zhi Shenzhen perlahan ia menurunkan Ye Biang Chang yang sudah membuka matanya."Ah iya, terima kasih banyak tuan Shenzhen."Zhi Shenzhen tidak merespon perkataan itu. Ia memperhatikan ke sekitarnya dengan seksama..Ye Biang Chang juga segera melihat kesekitarnya.Meskipun cahaya sangat minim di dasar jurang, namun sekilas semua yang ada disekitarnya bisa terlihat bentuknya walau harus mendekatinya jika ingin tahu detailnya.Beberapa bayangan Bayu dengan udara tipis mencekam terasa di dasar jurang. Hawa dingin tiba-tiba menusuk tulang begitu hembusan angin yang tiba-tiba muncul.WUZZ!Ye Biang Chang merinding dengan mengusap kedua lenganny
Ular kobra perak menjulurkan lidahnya dengan mendesis. Zhi Shenzhen dengan mengibas tangannya menerbangkan debu yang menghalangi pandangan."Penjaga ganoderma api?"Ye Biang Chang tercengang"Setiap bahan obat yang langka selaku memiliki penjaganya. Tidak mungkin tanaman obat seperti itu tidak ada yang jaga. Kalo gak ada jelas akan sangat mudah mendapatkannya."jelas Zhi ShenzhenPandangan Ye Biang Chang tertuju pada ular kobra didepannya. Ia jadi mengerti alasan adanya tanaman obat yang langka dan mahal harganya. Ternyata tak hanya menemukannya yang susah seperti di dalam jurnal begini.Namun alasan lainnya kelangkaannya adalah karena andaikan sudah ditemukan, pasti ada binatang iblis yang menjaganya. Untuk bisa mengambil tanaman obat harus mengalahkan si binatang iblis tersebut."Apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Kita kabur saja dari sini, abaikan tanaman itu. Sekalipun sangat langka dan mahal, tak seharusnya di bayar dengan nyawa,"Ye Biang Chang memperhatikan jalan untuk kabur
Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang melesat diantara pepohonan hutan dengan melompat diantara dahan pohon. "Berapa lama lagi kita sampai di kota Changzhou?"tanya Zhi Shenzhen "Hemm seharusnya saat kita bertemu jurang , kita memutar arah ke timur dengan memakan waktu setengah hari untuk menuju jembatan yang menyebrangi jurang. Namun karena kita malah masuk dan terus menyusuri kearah barat. Seharusnya setengah hari perjalanan kita akan sampai disana."jelas Ye Biang Chang Zhi Shenzhen hanya menganggukkan kepalanya, kakinya terus melompat diantara pepohonan hutan lebat. Tak berselang lama mereka berhenti begitu melihat sebuah rombongan orang yang sedang menyusuri jalan setapak. Rombongan itu terdiri dari dua kereta kuda dengan kereta paling belakang nampak berisi berang barang dagangan seperti pakaian dan sebagainya. Rombongan tersebut bergerak sangat lambat meskipun menggunakan kuda yang menarik dua kereta mereka. Di sekeliling kereta kuda ada beberapa orang yang berjalan perlahan sepe
SRAK!!"Aarhhhh...."Istri Yue Ding berusaha menutupi dadanya yang kini telah kehilangan penutupnya. Bajunya yang berlapis-lapis tadinya telah sobek."Woahhh ini luar biasa.." Bo Gao semakin tergiur sampai mengelap air liurnya seperti orang kelaparan.Beberapa orang rekan Bo Gao yang melihat itu ikut tersenyum tipis. Mereka sebenarnya tak tertarik dengan istri Yue Ding karena memang sudah termasuk berumur. Namun melihat susau yang menggugah gairah, mereka tak bisa menahannya."Gao sialan! Kamu berani menipuku bahkan ingin mengambil istriku. Kamu tidak bermoral!" Hardik Yue Ding dengan keras.Namun suara itu sama sekali tidak membuat Bo Gao berhenti. Ia malah semakin bersemangat untuk segera mengeksekusi istri Yue Ding."J...jangan...jangan mendekat.." istri Yue Ding perlahan mulai menjauh dari Bo Gao yang tengah mendekatinya dengan tatapan mesumnya.Air mata istri Yue ding terus aja keluar dengan raut wajahnya yang sangat takut. Kakinya terasa gemetar degan hebat, namun rasa takutnya
Beberapa saat kemudian. Yue Ding, istrinya dan anaknya yang berhasil selamat tengah duduk dengan wajah ketakutan didepan api unggun. Mereka baru saja lolos dari sebuah kejadian yang mungkin akan terus teringat selama mereka hidup."Tuan Shenzhen, kemana tadi anda. Mengapa saat aku bangun anda telah tidak ada diatas dahan pohon." Ye Biang Chang memberikan secangkir teh hangatZhi Shenzhen tidak menjawab. Ia menerima teh yang diberikan tersebut dengan santai lalu menyeruputnya."Tuan Shenzhen terima kasih banyak atas bantuan anda tadi.. "ujar Yue Ding.Zhi Shenzhen masih saja diam."Tak kusangka orang yang aku percaya untuk menjadi pengawal malah berkhianat dan menyerang balik pada kami. Pengawal dari kota Guzhou yang bekerjasama dengan sekte Yonjing ternyata adalah sekumpulan penipu dan perampok yang busuk,"lanjut Yue Ding dengan kesal."Sekte Yonjing?"pekik Ye Biang Chang dengan menoleh kearah Yue Ding"Ya kami, awa
Zhi Shenzhen tidak menjawab namun jelas ia sangat serius dengan perkataannya."Batu giok hijau azura sudah langka saat ini, bahkan dalam beberapa tahun terakhir mungkin ini adalah batu giok hijau azura yang kembali muncul di tempat ini. Tak kusangka anda berhasil menemukan. Bicara soal harga aku rasa bisa mencapai 5000 koin emas."ujar pemilik tempat judi batu"Haaaah? 5000 koin emas? Bukankah itu sangat mahal!"pekik beberapa orang tak percaya"Jika dijual di pelelangan bisa mencapai 6 sampai 7 ribu koin emas."seru orang lainnya.Ye Biang Chang yang mendengar penjelasan itu mengaga tak percaya. 5000 koin emas itu bisa untuk dirinya hidup beberapa tahun. Namun Zhi Shenzhen menemukan bentuk seharga itu dengan sangat mudah. Benar-benar keberuntungan yang luar biasa.Rombongan Mu Chengdu juga menaruh perhatian mereka pada batu giok hijau azura tersebut."Wow batu giok hijau azura, aku baru pertama kali melihat batu itu sekujur hidupku
"Apa!! Dia bilang tak butuh? ""Apakah orang ini bodoh? Tadi dia menatakan batu giok hijau azura yang langka tak dibutuhkannya. Kini dia mengatakan hal yang sama pada batu giok darah yang sangat langka. Ini sulit dipercaya."Orang yang berkerumun benar-benar tak habis pikir dengan pemikiran Zhi Shenzhen yang membuang dua benda sangat berharga tersebut. Padahal orang sangat sulit menemukannya.Pria paruh baya yang melihat sikap Zhi Shenzhen merasa sangat aneh. Selama hidupnya baru kali ini ada orang berlaku dan berkata demikian seolah apa yang dia dapatkan itu bukanlah hal yang dia butuhkan."Orang ini siapa sebenarnya? Mengapa bisa mengatakan batu giok darah sebagai benda yang tak dibutuhkan,"gumam Pria paruh baya.Mu Chengdu yang merasa kesal bergerak ingin merebut batu giok darah karena dari tangan Ye Biang Chang yang masih terkejut.Namun Zhi Shenzhen memang orang yang dingin bahkan mungkin kejam.Saat Tangan Mu Cheng
Matahari tengah tepat diatas kepala.Zhi Shenzhen berdiri di pagoda di depan halaman sekte. Banyak murid yang telah berkumpul di halaman sekte."Ada apa? Kenapa kita dikumpulkan?""Entahlah.""Sepertinya ada berita penting.""Kudengar kali ini ada berita tentang kekuasaan Sekte yang mengalami perombakan besar besaran.""Lihatlah di pagoda sana, ada 20 orang yang berdiri berjajar dengan ketua sekte yang baru."Para murid saling pandang dan berbincang satu sama lainnya. Beberapa melihat kearah pagoda dengan rasa penasarannya."Ketua, semua murid telah hadir. Jumlahnya ada 600 orang." Ujar Fang Rongrong"Hemm."Tiba-tiba Zhi Shenzhen melangkahkan kakinya.DEB!Dalam sekejap ia telah berdiri melayang di udara tepat di depan semua murid.Sontak para murid terkejut melihat hal itu."Salam pada ketua sekte." Ujar serempak para murid dengan memberi hormat."
BANG!Pedang yang memancarkan energi Qi yang besar berhasil dihentikan oleh pedang Zhi Shenzhen. Meskipun demikian, fluktuasi energi Qi terus menyebar ke seluruh penjuru. Seorang tetua terheran-heran, "Bagaimana mungkin jurus pedang darah dapat ditahan oleh pedang ini? Bahkan ranah raja puncak pun pasti akan terluka jika menghadapinya.""Orang ini benar-benar menyembunyikan kekuatannya."Zhi Shenzhen mengkerutkan keningnya. Ia merasa sedikit berat menahan serangan pedang darah yang ditahannya"Ini kesempatan."Tiba tiba Fang Song melesat kearah Zhi Shenzhen dengan mengayunkan pedangnya.Jurus pedang pemusnah langit!Sebuah tebasan pedang melesat kearah Zhi Shenzhen. Serangan tersebut menyobek ruang hampa.SRUAK!DENG!Dalam situasi yang intens, para tetua merasakan telinga mereka terasa sakit akibat dengungan suara yang memekikan. Namun, Zhi Shenzhen dengan cepat bereaksi saat melihat serangan
Fang Song melesat kearah pria yang merupakan Zhi Shenzhen tersebut dengan kemarahan yang sangat memuncak.Zhi Shenzhen hanya tersenyum tipis.Pedang diayunkan kearah Zhi Shenzhen yang berdiri dengan begitu tenang.BANG!Bentrokan pedang terjadi, mata Fang Song melotot tajam melihat serangannya ditahan dengan ranting kayu yang kini telah menjadi pedang energi QiFluktuasi energi Qi terjadi menyebar ke sekitar tempat tersebut.Fang Song menguatkan ayunannya menekan Zhi Shenzhen.WING!!BRUAKK!Tiba-tiba Zhi Shenzhen terlempar menghantam beberapa bangunan yang ada di sana.Kepulan asap dan debu berterbangan."Kalian serang dia, bawa kepalanya padaku!" Perintah Fang Song"Baik."Beberapa murid melesat kearah dimana Zhi Shenzhen tadi terlempar.TAP!Tiba-tiba Zhi Shenzhen sudah berdiri diantara para tetua. Suara tapak kakinya membuat para tetua sekte Yonj
BRUAK! Di aula utama sekte Yonjing. Fang Song menggebrak sandaran kursinya dengan kuat. "Ini mustahil. Tetua Jong baru sehari pergi meninggalkan sekte tetapi sudah terbunuh. Siapa sebenarnya yang melakukannya?" Para tetua yang sudah berkumpul tak ada yang mejawa . Mereka saling pandang satu sama lainnya mencari jawaban yang tak ada satupun yang tahu. "Ketua, kita harus bagaimana sekarang? Kita telah kehilangan dua tetua sekte. ini sebuah kerugian yang besar." Sejenak Fang Song terdiam dengan raut wajah serius yang tengah berpikir keras. "Seharusnya tempat kematian Tetua Jong tak jauh dari sini. Segera kirim orang untuk memeriksanya. Salah satu dari kalian pergilah untuk ikut memeriksanya."ujar Fang Song "Baiklah." "Kalian hanya harus memeriksanya saja. Jangan terlibat pertarungan. Aku rasa musuh kali ini adalah lawan yang sangat kuat. Dua tetua dengan ranah raja te
Formasi pedang terbentuk diatas Du Jong dan bawahannya yang berdiri melingkar."Formasi Pedang Darah."Sebuah pedang raksasa berwarna merah kehitaman dengan kobaran energi Qi menyelimutinya mulai terbnetuk diatras formasi pedang tersebut."Rasakan ini."Perlahan pedang raksasa energi Qi tersebut mulai bergerak menuju Zhi Shenzhen yang berdiri dengan tenang.Tiba-tiba Zhi Shenzhen membentuk pedang energi Qi dengan menyelimuti ranting kayu yang dipegangnya.Pedang energi Qi diayunkan untuk menyambut pedang raksasa energi Qi tersebut.BANG!Gelombang kejut menyebar kesekitaranya akibat bentrokan pedang raksasa tersebut dengan pedang eneergi Qi milik Zhi Shenzhen.Gelombang kejut semakin besar dan menyebar hingga membuat pepohonan yang ada di sekitar area pertarungan mentiung tertiup angin.Mata Du Jong melotot tajam melihat bagaimana pedang darah miliknya ditahan oleh Zhi Shenzhen."Ini t
Di hutan Zhi Shenzhen mempercepat gerakannya."Seharusnya kematian orang yang semalam sudah diketahui oleh sekte Yonjing. Mereka pasti akan mengirim orang untuk menyelidiki dan membalas dendam. Sebelum mereka bergerak lebih jauh. Aku akan mencegat mereka dan membereskan masalah ini."gumam Zhi ShenzhenDEB!Selama sekejap ia sudah sampai di ujung hutan.Sementara itu sebuah kelompok tengah meninggalkan sekte Yonjing untuk menuju kota Duanzhou.Salah satu dari rombongan tersebut adalah Du Jong, salah satu tetua Sekte Yonjing dengan ranah raja puncak."Aku ingin tahu siapa yang membunuh tuan muda Longye. Orang ini pasti kuat. Aku tak sabar ingin bertarung dengannya."gumam Du Jong.Hari mulai menjelang malam, Zhi Shenzhen masih saja melesat kearah sekte Yonjing berada. Persepsi miliknya menangkap sebuah daerah yang sangat banyak energi Qi. Letaknya cukup jauh dari tempatnya saat ini.Senyumannya merekah lebar. Ia su
Sebuah kaki gunung dengan bebatuan keras, beberapa orang tengah berteriak keras dengan mencambuk beberapa orang pekerja yang terlihat mulai lambat dalam bekerja.PLAK!"Cepat bergerak! Jangan malas!"Sabetan cambuk menenai seorang pekerja yang sudah sangat kelelahan.BRUK!Tiba-tiba dia ambruk usai menerima cambukan tersebut."Hei jangan tidur ditanah. Bangun sialan!PLAK! PLAK!Suara cambuk menghantam punggung pekerja tersebut dengan keras.ARGH!!Suara rintihan terdengar keluar dari mulut pria tersebut. Ia merasakan punggungnya sangat sakit. Aliran darah akiibat cambukan tersebbut juga terasa jelas. Keringatnya bercampur dengan darah membuat rasa perih dan sakit bercampur aduk, belum lagi perut yang keroncongan akibat belum makan beberapa hari tak bisa ditahan lebih lama lagi."Bangun!"PLAK!Pria yang bertugas mengawasi pekerja tersebut langsung kembali m
Beberapa saat kemudian. Ada belasan wanita dan anak anak yang berhasil dikumpulkan.BUK!Anak laki laki membantu anak lakki laki lain yang dibawanya untuk duduk.Anak tersebut memghampiri Zhi Shenzhen yang barusan menyandarkan seorang wanita yang hampir pingsan."Semuanya sudah dibawa kesini."ujar anak ituZhi Shenzhen membalikan badannya. Ia melihat belasan orang yang duduk bersandar di batang pohon."Apakah hanya segini?" Ujar Zhi ShenzhenAnak laki-laki menganggukkan kepalanya dengan murung."Siapa namamu?" Tanya Zhi Shenzhen"Bo Namyu." Jawab anak itu"Namyu. Aku ingin kamu membantuku lagi.."Bo Namyu menganggukkan kepalanya. Ia menyadari jika orang didepannya ini ingin membantu mereka semua.Zhi Shenzhen mengeluarkan ranting kayu. Ia memotong gerbang masuk desa menjad kayu kayu kecil seperti kayu bakat.Segera ia membuat api unggun dengan dibantu Bo Namyu.
Disebuah ruangan tempat plat giok milik para tetua Sekte Yonjing. TAR! Plat giok milik Ze Yong pecah. Zhi Shenzhen dalam perjalanan menuju sekte Yonjing. "Hemm 7 hari perjalanan. Seharusnya aku bisa lebih cepat sampai sana."gumamnya dengan melesat di langit * * * * * Pagi harinya, di sekte Yonjing. Seorang pria tengah duduk santai di sebuah ruangan dengan menikmati teh. GRUDUK! GRUDUK! Suara orang berlarian terdengar. "Ketua..ketua ...ketua ." Pria di dalam ruangan mengkerutkan keningnya. Ia menoleh kearah pintu ruangan. BUK! Suara orang berlutut didepan pintu yang masih tertutup terdengar. "Ketua..." "Ada apa pagi pagi sudah berisik begini!" Ujar pria di dalam ruangan dengan sedikit kesal "Ampun ketua, aku membawa berita buruk." Pria di dala