Beberapa orang perampok yang mendengar perintah Huang Li pemimpin mereka langsung melesat kearah Zhi Shenzhen yang menahan serangan pemimpin mereka.
Mata Zhi Shenzhen memperhatikan gerakan beberapa orang yang semakin dekat dengannya dengan menusukan pedangnya. "Hati-hati,"teriak Ye Biang Chang Zhi Shenzhen dengan sedikit mengangkat alisnya langsung menggerakan kedua jarinya yang mengapit pedang Huang Li. TAR! Seketika pedang tersebut hancur berkeping keping. Huang Li terkejut melihat hal itu. Tangan Zhi Shenzhen berayun membuat setengah lingkaran didepannya. Tiba-tiba tangannya tersebut sebelum berayun mengeluarkan sebuah pedang dari energi Qi miliknya. Sebuah tebasan melesat ke arah rekan Huang Li yang menyerang. SRATT! Hujan darah terjadi dengan tebasan tersebut yang memotong tubuh mereka semua yang menyerang Zhi Shenzhen. Bahkan Huang Li yang terkaget karena pedangnya hancur juga ikut kena imbasnya. Kepalanya terpenggal oleh tebasan itu. Mata Ye Biang Chang melotot melihat hal itu. Tebasan pedang usai memotong mereka yang menyerang Zhi Shenzhen belum juga berhenti. Tebasan itu melesat memotong pepohonan hutan yang ada didepan Zhi Shenzhen dengan sangat halus dan cepat. Mata telanjang tak sanggup mengikuti pergerakan lesatan tebasan tersebut, hanya suara potongan samar yang terdengar. SRAT!SRAT! DEB! Kepulan debu terlihat pada gunung Liong tempat Zhi Shenzhen mengasingkan diri. Mata Zhi Shenzhen yang memejam saat melakukan tebasan dibuka perlahan. BRUK! Potongan tubuh dengan darah yang sangat banyak membanjir tanah di depannya. Senyumannya merekah lebar. Tiba-tiba pepohonan mulai miring. BREGH! BRUK! Pepohonan tumbang dengan perlahan. Gunung liong yang gagah tinggi menjulang juga langsung runtuh setengahnya. Puncak gunung yang tadinya sangat tinggi dan cukup meruncing , kini jadi tumpul. Gunung liong berubah jadi bukit pendek dengan bagian atas sangat rata akibat bekas tebasan pedang energi Qi. Kepulan debu menutupi sejenak daerah di depan Zhi Shenzhen. Zhi Shenzhen memperbaiki posisi berdirinya. Pedang energi Qi ditangannya langsung hilang dengan tangan kanan yang bersandar menumpuk pada tangan kiri di belakang pinggang. Ye Biang Chang duduk melongo dengan mata terbelakak tak percaya dengan apa yang dia lihat. "Ini mustahil... bagaimana mungkin,"ujar Ye Biang Chang pelan "Kamu baik baik saja?"tanya Zhi Shenzhen tanpa membalikan badannya. "Ah iya, aku baik baik saja." Zhi Shenzhen tiba tiba melemparkan sebuah pil pada Ye Biang Chang tanpa membalikan badannya. HUP! Pil tersebut ditangkap ye Biang Chang dengan penuh kebingungan. "Makanlah pil penyembuh itu, seharusnya lukamu bisa sedikit terobati dengan itu,"ujar Zhi Shenzhen Ye Biang Chang mazih termangu, ia memperhatikan pil yang kini ada ditangannya. Zhi Shenzhen melompat ke atas pohon. Pandangannya tertuju pada pepohonan hutan yang tumbang akibat tebasanya tadi, selain itu gunung yang menjulang tinggi Kini berubah jadi bukit gempal yang pendek. "Apakah aku terlalu berlebih-lebihan? Tapi itu tadi hanya ayunan santai tanpa mengobarkan energi Qi? Dampaknya masih saja terlalu kuat,"gumam Zhi Shenzhen Di tanah, Ye Biang Chang yang menahan sakit akhirnya menelan pil yang diberikan oleh Zhi Shenzhen tersebut tanpa pikir panjang. GLEK! Begitu pil tertelan. Rasa sakit pada tubuhnya perlahan menghilang. Lukanya yang mengeluarkan darah perlahan juga mereda. Ye Biang Chang yang memejamkan mata saat menem pil perlahan membuka matanya dan melihat tangannya. "Bagaimana mungkin lukaku sembuh begini cepat?" Ye Biang Chang menekan luka di tangannya yang tadi terasa sakit. Luka baru yang mengeluarkan darah benar benar sudah hilang rasa sakitnya dan darahnya juga berhenti. "Ini... mungkinkah pil tingkat tinggi?"gumamnya lagi Segera Ye Biang Chang bangkit berdiri dan memperhatikan tubuhnya. Semua luka benar benar telah sembuh, hanya bekasnya saja yang masih terlihat. Seketika ia melihat kearah Zhi Shenzhen yang berdiri di pucuk dahan pohon dengan menghadap pepohonan yang dipotongnya tadi. "Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa dia bisa punya kemampuan sekuat ini dan memberikan pil penyembuh yang sangat bagus padaku dengan mudah?"gumam Ye Biang Chang. Setelah cukup lama menenangkan diri dan mengumpulkan tenaganya lagi. Ye Biang Chang segera melompat kedahan pohon. HUP! Ye Biang Chang berdiri di dahan pohon dekat tempat Zhi Shenzhen berdiri. "Terima kasih banyak tuan atas pertolongan anda. Jika tidak mungkin aku sudah mati tadi. Sekali lagi terima kasih banyak." Ye Biang Chang memberikan hormat. Zhi Shenzhen menoleh kearah Ye Biang Chang. "Mengapa mereka mengejarmu?"tanya Zhi Shenzhen Ye Biang Chang mengangkat kepalanya, ia terpana melihat wajah Zhi Shenzhen yangs sangat tampan. Apalagi rambut panjang abu abu yang sedikit diikat membuat aura ketampanannya semakin terpancar. Suara lembut yang khas membuat nyaman telinga yang mendengarnya. Sejenak Ye Biang Chang hanyut dalam pesona Zhi Shenzhen. Ia diam dengan menatap kearah Zhi Shenzhen. Zhi Shenzhen yang melihat Ye Biang Chang termangu, sedikit memiringkan kepalanya. "Hei apa kamu mendengarku?" Sontak perkataan itu membuat Ye Biang Chang tersadar karena suara itu mengeluarkan hempasan energi Qi yang memudarkan pikiran sesaat. "Ah iya tuan..." Ye Biang Chang tergagap. "Sebenarnya mereka tadi itu...." Ye Biang Chang menjelaskan bagaimana ia bisa di kejar oleh beberapa orang yang merupakan perampok. Hutan di dekat gunung Liong memang terkenal sangat tidak aman karena adanya beberapa kelompok perampok yang suka mencari mangsa. Beberapa saat yang lalu, Ye Biang Chang yang hendak pergi ke kota Changzhou bertemu dengan mereka yang ingin merampoknya dan memaksanya "melayani" mereka. Namun karena penolakan Ye Biang Chang. Kelompok perampok yang di pimpin oleh Huang Li tersebut mengejarnya setelah sempat melawan namun kalah telak. "Jadi begitu. Sepertinya saat ini benua sudah tak seaman dulu."Zhi Shenzhen menghadap kedepan kembali. "Iya tuan." "Kamu tadi bilang ingin ke kota Changzhou bukan?" "Benar tuan." "Kebetulan aku sudah lama mengasingkan diri. Melihat dunia luar yang banyak berubah perlu banyak informasi. Tunjukan jalan menuju kota Changzhou." Perintah Zhi Shenzhen "Baik." Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang mulai bergerak menuju kota Changzhou. Sebelumnya Zhi Shenzhen telah mengambil beberapa cincin penyimpanan milik Huang Li dan lainnya. Ye Biang Chang tanpa komentar membiarkan Zhi Shenzhen melakukan hal itu karena yang membunuh mereka adalah Zhi Shenzhen sendiri. Keduanya melompat diantara dahan pohon. "Jadi anda sedang mengasingkan diri di gua pada perut gunung Liong," ujar Ye Biang Chang. "Ya, begitulah," jawab Zhi Shenzhen "Sudah berapa lama anda mengasingkan diri?" Zhi itu terdiam. Ia sendiri tak tahu berapa lama ia mengasingkan dirinya. Namun ia merasa sudah sangat lama karena dulu saat ia memutuskan untuk mengasingkan diri, rambutnya masih hitam dan belum terlalu panjang seperti ini. Namun melihat rambutnya yang sudah berubah abu abu keputihan dengan pandang mencapai hampir pinggangnya menjadikan ia sudah sangat lama mengasingkan diri. "Aku tidak tahu,"ujar Zhi Shenzhen. Ye Biang Chang mengkerutkan keningnya. "Hemm begitu ya. Kalo boleh aku tahu, siapa nama tuan."tanya Ye Biang Chang "Zhi Shenzhen,"jawab Zhi Shenzhen"Zhi Shenzhen?" Ye Biang Chang semakin mengkerutkan keningnya.Nama yang sangat langka dan tidak familiar di telinganya. Belum lagi marga keluarga Zhi yang belum pernah ia dengar sebelumnya."Aku Ye Biang Chang.."lanjut Ye Biang Chang memperkenalkan dirinya."Kamu dari keluarga Ye ya?" Zhi Shenzhen menoleh kearah Ye Biang Chang."Iya tuan Shenzhen. Aku berasal dari keluarga Ye yang ada di kota Xilangzhou di kekaisaran Shelong."jelas Ye Biang Chang"Kekaisaran Shelong?"Ye Biang Chang menganggukkan kepalanya.Beberapa pertanyaan muncul di kepala Zhi Shenzhen."Sekarang tahun berapa?"tanya Zhi Shenzhen dengan kembali menghadap kearah depan."Sekarang tahun 1142 kalender Yoru,"jawab Ye Biang Chang dengan pelan."Kalender Yoru?" Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya"Iya, kalender Yoru adalah kalender yang dikeluarkan setelah kesepakatan octagram Yulong dari 8 faksi di benua Xia terbentuk mendeklarasikan perdamaian."Raut wajah Zhi Shenzhen menjadi sedikit muram. Beberapa kata yang dikataka
"Aku ingin jadi muridmu tuan Shenzhen! Tolong terima aku!" Ye Biang Chang bersujud seperti menyembah Zhi ShenzhenZhi Shenzhen yang melihat itu mengkerutkan keningnya."Maaf aku tak bisa."Ye Biang Chang mengangkat kepalanya."Tak bisa? Kenapa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menatap Zhi Shenzhen dengan penuh rasa penasaran.KRATAK! KRATAK!Suara percikan api unggun terdengar gemericik. Percikan api beterbangan. Zhi Shenzhen membalikan ikan yang dibakarnya.Ye Biang Chang masih menunggu penjelasan dari Zhi Shenzhen."Aku tak bisa menjadi seorang guru. Aku memang kuat, tapi aku tak bisa mengajari siapapun soal ilmu berpedang.""Hah? Tidak bisa mengajari apa maksudmu?"Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya, melihat kearah langit berhiaskan bintang.*********Flashback!***************"Guru ajari aku teknik pedang yang sangat kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu!"seorang anak kecil memohon dengan berlutut."Baiklah , aku akan mengajarimu teknik pedang yang kuat. Nama jurusnya adalah jurus pem
Dengan beberapa langkah di udara , ia turun ke dasar jurang.Ye Biang Chang hanya menutup mata karena takut.TAP!Akhirnya mereka sampai di dasar jurang tersebut."Sampai kapan kamu akan menutup matamu? Kita sudah sampai di dasar jurang,"ujar Zhi ShenzhenPerlahan mata Ye Biang Chang terbuka. Ia menatap wajah Zhi Shenzhen yang sangat dekat dengannya.Zhi Shenzhen perlahan ia menurunkan Ye Biang Chang yang sudah membuka matanya."Ah iya, terima kasih banyak tuan Shenzhen."Zhi Shenzhen tidak merespon perkataan itu. Ia memperhatikan ke sekitarnya dengan seksama..Ye Biang Chang juga segera melihat kesekitarnya.Meskipun cahaya sangat minim di dasar jurang, namun sekilas semua yang ada disekitarnya bisa terlihat bentuknya walau harus mendekatinya jika ingin tahu detailnya.Beberapa bayangan Bayu dengan udara tipis mencekam terasa di dasar jurang. Hawa dingin tiba-tiba menusuk tulang begitu hembusan angin yang tiba-tiba muncul.WUZZ!Ye Biang Chang merinding dengan mengusap kedua lenganny
Ular kobra perak menjulurkan lidahnya dengan mendesis. Zhi Shenzhen dengan mengibas tangannya menerbangkan debu yang menghalangi pandangan."Penjaga ganoderma api?"Ye Biang Chang tercengang"Setiap bahan obat yang langka selaku memiliki penjaganya. Tidak mungkin tanaman obat seperti itu tidak ada yang jaga. Kalo gak ada jelas akan sangat mudah mendapatkannya."jelas Zhi ShenzhenPandangan Ye Biang Chang tertuju pada ular kobra didepannya. Ia jadi mengerti alasan adanya tanaman obat yang langka dan mahal harganya. Ternyata tak hanya menemukannya yang susah seperti di dalam jurnal begini.Namun alasan lainnya kelangkaannya adalah karena andaikan sudah ditemukan, pasti ada binatang iblis yang menjaganya. Untuk bisa mengambil tanaman obat harus mengalahkan si binatang iblis tersebut."Apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Kita kabur saja dari sini, abaikan tanaman itu. Sekalipun sangat langka dan mahal, tak seharusnya di bayar dengan nyawa,"Ye Biang Chang memperhatikan jalan untuk kabur
Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang melesat diantara pepohonan hutan dengan melompat diantara dahan pohon. "Berapa lama lagi kita sampai di kota Changzhou?"tanya Zhi Shenzhen "Hemm seharusnya saat kita bertemu jurang , kita memutar arah ke timur dengan memakan waktu setengah hari untuk menuju jembatan yang menyebrangi jurang. Namun karena kita malah masuk dan terus menyusuri kearah barat. Seharusnya setengah hari perjalanan kita akan sampai disana."jelas Ye Biang Chang Zhi Shenzhen hanya menganggukkan kepalanya, kakinya terus melompat diantara pepohonan hutan lebat. Tak berselang lama mereka berhenti begitu melihat sebuah rombongan orang yang sedang menyusuri jalan setapak. Rombongan itu terdiri dari dua kereta kuda dengan kereta paling belakang nampak berisi berang barang dagangan seperti pakaian dan sebagainya. Rombongan tersebut bergerak sangat lambat meskipun menggunakan kuda yang menarik dua kereta mereka. Di sekeliling kereta kuda ada beberapa orang yang berjalan perlahan sepe
SRAK!!"Aarhhhh...."Istri Yue Ding berusaha menutupi dadanya yang kini telah kehilangan penutupnya. Bajunya yang berlapis-lapis tadinya telah sobek."Woahhh ini luar biasa.." Bo Gao semakin tergiur sampai mengelap air liurnya seperti orang kelaparan.Beberapa orang rekan Bo Gao yang melihat itu ikut tersenyum tipis. Mereka sebenarnya tak tertarik dengan istri Yue Ding karena memang sudah termasuk berumur. Namun melihat susau yang menggugah gairah, mereka tak bisa menahannya."Gao sialan! Kamu berani menipuku bahkan ingin mengambil istriku. Kamu tidak bermoral!" Hardik Yue Ding dengan keras.Namun suara itu sama sekali tidak membuat Bo Gao berhenti. Ia malah semakin bersemangat untuk segera mengeksekusi istri Yue Ding."J...jangan...jangan mendekat.." istri Yue Ding perlahan mulai menjauh dari Bo Gao yang tengah mendekatinya dengan tatapan mesumnya.Air mata istri Yue ding terus aja keluar dengan raut wajahnya yang sangat takut. Kakinya terasa gemetar degan hebat, namun rasa takutnya
Beberapa saat kemudian. Yue Ding, istrinya dan anaknya yang berhasil selamat tengah duduk dengan wajah ketakutan didepan api unggun. Mereka baru saja lolos dari sebuah kejadian yang mungkin akan terus teringat selama mereka hidup."Tuan Shenzhen, kemana tadi anda. Mengapa saat aku bangun anda telah tidak ada diatas dahan pohon." Ye Biang Chang memberikan secangkir teh hangatZhi Shenzhen tidak menjawab. Ia menerima teh yang diberikan tersebut dengan santai lalu menyeruputnya."Tuan Shenzhen terima kasih banyak atas bantuan anda tadi.. "ujar Yue Ding.Zhi Shenzhen masih saja diam."Tak kusangka orang yang aku percaya untuk menjadi pengawal malah berkhianat dan menyerang balik pada kami. Pengawal dari kota Guzhou yang bekerjasama dengan sekte Yonjing ternyata adalah sekumpulan penipu dan perampok yang busuk,"lanjut Yue Ding dengan kesal."Sekte Yonjing?"pekik Ye Biang Chang dengan menoleh kearah Yue Ding"Ya kami, awa
Zhi Shenzhen tidak menjawab namun jelas ia sangat serius dengan perkataannya."Batu giok hijau azura sudah langka saat ini, bahkan dalam beberapa tahun terakhir mungkin ini adalah batu giok hijau azura yang kembali muncul di tempat ini. Tak kusangka anda berhasil menemukan. Bicara soal harga aku rasa bisa mencapai 5000 koin emas."ujar pemilik tempat judi batu"Haaaah? 5000 koin emas? Bukankah itu sangat mahal!"pekik beberapa orang tak percaya"Jika dijual di pelelangan bisa mencapai 6 sampai 7 ribu koin emas."seru orang lainnya.Ye Biang Chang yang mendengar penjelasan itu mengaga tak percaya. 5000 koin emas itu bisa untuk dirinya hidup beberapa tahun. Namun Zhi Shenzhen menemukan bentuk seharga itu dengan sangat mudah. Benar-benar keberuntungan yang luar biasa.Rombongan Mu Chengdu juga menaruh perhatian mereka pada batu giok hijau azura tersebut."Wow batu giok hijau azura, aku baru pertama kali melihat batu itu sekujur hidupku
Matahari tengah tepat diatas kepala.Zhi Shenzhen berdiri di pagoda di depan halaman sekte. Banyak murid yang telah berkumpul di halaman sekte."Ada apa? Kenapa kita dikumpulkan?""Entahlah.""Sepertinya ada berita penting.""Kudengar kali ini ada berita tentang kekuasaan Sekte yang mengalami perombakan besar besaran.""Lihatlah di pagoda sana, ada 20 orang yang berdiri berjajar dengan ketua sekte yang baru."Para murid saling pandang dan berbincang satu sama lainnya. Beberapa melihat kearah pagoda dengan rasa penasarannya."Ketua, semua murid telah hadir. Jumlahnya ada 600 orang." Ujar Fang Rongrong"Hemm."Tiba-tiba Zhi Shenzhen melangkahkan kakinya.DEB!Dalam sekejap ia telah berdiri melayang di udara tepat di depan semua murid.Sontak para murid terkejut melihat hal itu."Salam pada ketua sekte." Ujar serempak para murid dengan memberi hormat."
BANG!Pedang yang memancarkan energi Qi yang besar berhasil dihentikan oleh pedang Zhi Shenzhen. Meskipun demikian, fluktuasi energi Qi terus menyebar ke seluruh penjuru. Seorang tetua terheran-heran, "Bagaimana mungkin jurus pedang darah dapat ditahan oleh pedang ini? Bahkan ranah raja puncak pun pasti akan terluka jika menghadapinya.""Orang ini benar-benar menyembunyikan kekuatannya."Zhi Shenzhen mengkerutkan keningnya. Ia merasa sedikit berat menahan serangan pedang darah yang ditahannya"Ini kesempatan."Tiba tiba Fang Song melesat kearah Zhi Shenzhen dengan mengayunkan pedangnya.Jurus pedang pemusnah langit!Sebuah tebasan pedang melesat kearah Zhi Shenzhen. Serangan tersebut menyobek ruang hampa.SRUAK!DENG!Dalam situasi yang intens, para tetua merasakan telinga mereka terasa sakit akibat dengungan suara yang memekikan. Namun, Zhi Shenzhen dengan cepat bereaksi saat melihat serangan
Fang Song melesat kearah pria yang merupakan Zhi Shenzhen tersebut dengan kemarahan yang sangat memuncak.Zhi Shenzhen hanya tersenyum tipis.Pedang diayunkan kearah Zhi Shenzhen yang berdiri dengan begitu tenang.BANG!Bentrokan pedang terjadi, mata Fang Song melotot tajam melihat serangannya ditahan dengan ranting kayu yang kini telah menjadi pedang energi QiFluktuasi energi Qi terjadi menyebar ke sekitar tempat tersebut.Fang Song menguatkan ayunannya menekan Zhi Shenzhen.WING!!BRUAKK!Tiba-tiba Zhi Shenzhen terlempar menghantam beberapa bangunan yang ada di sana.Kepulan asap dan debu berterbangan."Kalian serang dia, bawa kepalanya padaku!" Perintah Fang Song"Baik."Beberapa murid melesat kearah dimana Zhi Shenzhen tadi terlempar.TAP!Tiba-tiba Zhi Shenzhen sudah berdiri diantara para tetua. Suara tapak kakinya membuat para tetua sekte Yonj
BRUAK! Di aula utama sekte Yonjing. Fang Song menggebrak sandaran kursinya dengan kuat. "Ini mustahil. Tetua Jong baru sehari pergi meninggalkan sekte tetapi sudah terbunuh. Siapa sebenarnya yang melakukannya?" Para tetua yang sudah berkumpul tak ada yang mejawa . Mereka saling pandang satu sama lainnya mencari jawaban yang tak ada satupun yang tahu. "Ketua, kita harus bagaimana sekarang? Kita telah kehilangan dua tetua sekte. ini sebuah kerugian yang besar." Sejenak Fang Song terdiam dengan raut wajah serius yang tengah berpikir keras. "Seharusnya tempat kematian Tetua Jong tak jauh dari sini. Segera kirim orang untuk memeriksanya. Salah satu dari kalian pergilah untuk ikut memeriksanya."ujar Fang Song "Baiklah." "Kalian hanya harus memeriksanya saja. Jangan terlibat pertarungan. Aku rasa musuh kali ini adalah lawan yang sangat kuat. Dua tetua dengan ranah raja te
Formasi pedang terbentuk diatas Du Jong dan bawahannya yang berdiri melingkar."Formasi Pedang Darah."Sebuah pedang raksasa berwarna merah kehitaman dengan kobaran energi Qi menyelimutinya mulai terbnetuk diatras formasi pedang tersebut."Rasakan ini."Perlahan pedang raksasa energi Qi tersebut mulai bergerak menuju Zhi Shenzhen yang berdiri dengan tenang.Tiba-tiba Zhi Shenzhen membentuk pedang energi Qi dengan menyelimuti ranting kayu yang dipegangnya.Pedang energi Qi diayunkan untuk menyambut pedang raksasa energi Qi tersebut.BANG!Gelombang kejut menyebar kesekitaranya akibat bentrokan pedang raksasa tersebut dengan pedang eneergi Qi milik Zhi Shenzhen.Gelombang kejut semakin besar dan menyebar hingga membuat pepohonan yang ada di sekitar area pertarungan mentiung tertiup angin.Mata Du Jong melotot tajam melihat bagaimana pedang darah miliknya ditahan oleh Zhi Shenzhen."Ini t
Di hutan Zhi Shenzhen mempercepat gerakannya."Seharusnya kematian orang yang semalam sudah diketahui oleh sekte Yonjing. Mereka pasti akan mengirim orang untuk menyelidiki dan membalas dendam. Sebelum mereka bergerak lebih jauh. Aku akan mencegat mereka dan membereskan masalah ini."gumam Zhi ShenzhenDEB!Selama sekejap ia sudah sampai di ujung hutan.Sementara itu sebuah kelompok tengah meninggalkan sekte Yonjing untuk menuju kota Duanzhou.Salah satu dari rombongan tersebut adalah Du Jong, salah satu tetua Sekte Yonjing dengan ranah raja puncak."Aku ingin tahu siapa yang membunuh tuan muda Longye. Orang ini pasti kuat. Aku tak sabar ingin bertarung dengannya."gumam Du Jong.Hari mulai menjelang malam, Zhi Shenzhen masih saja melesat kearah sekte Yonjing berada. Persepsi miliknya menangkap sebuah daerah yang sangat banyak energi Qi. Letaknya cukup jauh dari tempatnya saat ini.Senyumannya merekah lebar. Ia su
Sebuah kaki gunung dengan bebatuan keras, beberapa orang tengah berteriak keras dengan mencambuk beberapa orang pekerja yang terlihat mulai lambat dalam bekerja.PLAK!"Cepat bergerak! Jangan malas!"Sabetan cambuk menenai seorang pekerja yang sudah sangat kelelahan.BRUK!Tiba-tiba dia ambruk usai menerima cambukan tersebut."Hei jangan tidur ditanah. Bangun sialan!PLAK! PLAK!Suara cambuk menghantam punggung pekerja tersebut dengan keras.ARGH!!Suara rintihan terdengar keluar dari mulut pria tersebut. Ia merasakan punggungnya sangat sakit. Aliran darah akiibat cambukan tersebbut juga terasa jelas. Keringatnya bercampur dengan darah membuat rasa perih dan sakit bercampur aduk, belum lagi perut yang keroncongan akibat belum makan beberapa hari tak bisa ditahan lebih lama lagi."Bangun!"PLAK!Pria yang bertugas mengawasi pekerja tersebut langsung kembali m
Beberapa saat kemudian. Ada belasan wanita dan anak anak yang berhasil dikumpulkan.BUK!Anak laki laki membantu anak lakki laki lain yang dibawanya untuk duduk.Anak tersebut memghampiri Zhi Shenzhen yang barusan menyandarkan seorang wanita yang hampir pingsan."Semuanya sudah dibawa kesini."ujar anak ituZhi Shenzhen membalikan badannya. Ia melihat belasan orang yang duduk bersandar di batang pohon."Apakah hanya segini?" Ujar Zhi ShenzhenAnak laki-laki menganggukkan kepalanya dengan murung."Siapa namamu?" Tanya Zhi Shenzhen"Bo Namyu." Jawab anak itu"Namyu. Aku ingin kamu membantuku lagi.."Bo Namyu menganggukkan kepalanya. Ia menyadari jika orang didepannya ini ingin membantu mereka semua.Zhi Shenzhen mengeluarkan ranting kayu. Ia memotong gerbang masuk desa menjad kayu kayu kecil seperti kayu bakat.Segera ia membuat api unggun dengan dibantu Bo Namyu.
Disebuah ruangan tempat plat giok milik para tetua Sekte Yonjing. TAR! Plat giok milik Ze Yong pecah. Zhi Shenzhen dalam perjalanan menuju sekte Yonjing. "Hemm 7 hari perjalanan. Seharusnya aku bisa lebih cepat sampai sana."gumamnya dengan melesat di langit * * * * * Pagi harinya, di sekte Yonjing. Seorang pria tengah duduk santai di sebuah ruangan dengan menikmati teh. GRUDUK! GRUDUK! Suara orang berlarian terdengar. "Ketua..ketua ...ketua ." Pria di dalam ruangan mengkerutkan keningnya. Ia menoleh kearah pintu ruangan. BUK! Suara orang berlutut didepan pintu yang masih tertutup terdengar. "Ketua..." "Ada apa pagi pagi sudah berisik begini!" Ujar pria di dalam ruangan dengan sedikit kesal "Ampun ketua, aku membawa berita buruk." Pria di dala