Share

Trauma

"Aku ingin jadi muridmu tuan Shenzhen! Tolong terima aku!" Ye Biang Chang bersujud seperti menyembah Zhi Shenzhen

Zhi Shenzhen yang melihat itu mengkerutkan keningnya.

"Maaf aku tak bisa."

Ye Biang Chang mengangkat kepalanya.

"Tak bisa? Kenapa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menatap Zhi Shenzhen dengan penuh rasa penasaran.

KRATAK! KRATAK!

Suara percikan api unggun terdengar gemericik. Percikan api beterbangan. Zhi Shenzhen membalikan ikan yang dibakarnya.

Ye Biang Chang masih menunggu penjelasan dari Zhi Shenzhen.

"Aku tak bisa menjadi seorang guru. Aku memang kuat, tapi aku tak bisa mengajari siapapun soal ilmu berpedang."

"Hah? Tidak bisa mengajari apa maksudmu?"

Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya, melihat kearah langit berhiaskan bintang.

*********Flashback!***************

"Guru ajari aku teknik pedang yang sangat kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu!"seorang anak kecil memohon dengan berlutut.

"Baiklah , aku akan mengajarimu teknik pedang yang kuat. Nama jurusnya adalah jurus pembelah semesta." Zhi Shenzhen memegang tongkat kayu

"Pembelah semesta? Nama yang sangat mendominasi! Aku ingin mempelajarinya!" Segera anak itu bangkit berdiri dan mengikuti Zhi Shenzhen mengayunkan pedangny.

KLAP! JEDAR!

Hujan deras mengguyur desa, sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya turun ke bumi.

Huhuhuhu.....

Tangis seorang ibu sembari memeluk anaknya yang terbujur kaku dengan ditutup kain putih.

"Ku dengar dia pergi ke hutan untuk berlatih jurus baru. Namun tak disangka ia diserang binatang iblis jenis serigala. Sebenarnya dia sudah di ajak temannya yang pergi bersamanya untuk kabur namun dia malah tetap tinggal dan ingin mencoba jurus barunya."

"Jadi sebagian tubuhnya yang terkoyak itu..."

"Ya itu adalah ulah serigala."

Zhi Shenzhen berdiri di luar ruangan dengan bersandar pada dinding. Matanya memejam mendengar percakapan orang di dalam ruangan.

Perlahan ia berjalan meninggalkan tempat tersebut. Dibawah deraian hujan lebat, Zhi Shenzhen pergi ke hutan dimana anak tersebut yang merupakan muridnya mati dalam pertarungan melawan serigala.

Zhi Shenzhen mengeratkan kepalan tangannya. Sebuah pedang energi Qi muncul tiba-tiba ditangannya.

ROAWRRRRR!

Sekelompok serigala muncul dibalik pepohonan hutan yang lebat. Zhi Shenzhen lelehan membuka matanya.

Serigala menerjang ke arah Zhi Shenzhen.

Pedang diayunkan sekali dengan membentuk serangan lingkaran. Sebuah tebasan dahsyat langsung menebas sekelompok serigala tersebut bersama dengan hutan lebat di depannya.

BRUAKK!

Zhi Shenzhen melihat kearah tanah dimana ada sobekan baju muridnya yang berlumuran darah. Tangannya perlahan meraih sobekan itu dan menggenggam erat.

*****Flashback end************

Ye Biang masih menunggu jawaban Zhi Shenzhen. Namun setakah menunggu cukup lama tak ada jawaban darinya.

"Pergilah istirahat, perjalanan akan kita lanjutkan saat matahari terbit."Zhi Shenzhen kembali melihat kearah ikan bakar ditangannya.

"Tuan Shenzhen...."

Zhi Shenzhen melirik kearah Ye Biang Chang dengan tajam. Seketika hal itu membuat Ye Biang Chang menjadi takut. Ia segera menundukan kepalanya.

Perlahan ia beranjak ke dekat batang pohon laku merebahkan tubuhnya dengan membelakangi api unggun.

"Selamat malam , tuan Shenzhen."

Zhi Shenzhen tidak membalas perkataan itu. Ia kembali membolak-balik gagang tempat ikan barnaya berada.

Pagi itu, matahari baru saja muncul dari ufuk timur, Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang sesuai rencana tengah melanjutkan perjalanan.

Namun sejak mereka bergerak tak ada percakapan diantara keduanya. Ye Biang Chang takut memulaii pembicaraan karena masalah yang semalam. Meskipun ia sangat penasaran alasan Zhi Shenzhen menolak permintaannya.

Tiba-tiba saat bayangan mencapai serangan galah, Zhi Shenzhen menghentikan lompatannya. Ye Biang Chang segera ikut berhenti juga.

"Kenapa berhenti? "Ye Biang Chang menoleh em arah Zhi Shenzhen

Pandangan Zhi Shenzhen tertuju pada jurang didepan mereka yang terlihat sangat dalam.

Ye Biang Chang kembali menatap kedepan dimana jurang dalam berada.

Tanpa berbicara, Zhi Shenzhen tiba tiba melompat turun ke dalam jurang.

"Tuan Shenzhen!"seru Ye Biang Chang yang terkejut.

Namun Zhi Shenzhen telah masuk ke jurang yang dasarnya tak terlihat karena banyaknya kabut.

Selama beberapa saat,Ye Biang Chang masih saja diam menunggu Zhi Shenzhen kembali. Namun merasa Zhi Shenzhen takkan kembali dari jurang, dengan penuh tekad dan memberanikan diri. Ye Biang Chang melompat ke dalam jurang juga.

BUFF!

Ye Biang Chang melewati kabut, semakin lama keadaan semakin gelap akibat kabut yang menghalangi cahaya matahari untuk masuk ke jurang tersebut.

"Aaaarhhhh..."

Teriakan Ye Biang Chang terdengar keras. Ia panik karena terkejut jika jurang yang dimasukinya seperti tidak berdasar. Dengan susah payah ia mencoba meraih sesuatu yang bisa digunakan untuk menghentikan dirinya yang terjun bebas.

"Apakah jurang ini tak berdasar? Sial aku salah perhitungan."gumam Ye Biang Chang

Tiba-tiba sebuah tangan meraih tangannya.

HUP!

Terjun bebas yang dilakukan Ye Biang Chang terhenti yang membuatnya terkejut.

WUUTT!

Tiba-tiba kembali, tangan yang ditahan tersebut tertarik kearah samping. Tubuh Ye Biang Chang berputar mengikuti tarikan yang cepat itu.

DEB!

Ye Biang Chang merasakan sesuatu melingkar di pinggangnya. Dengan perlahan ia membuka matanya dan melihat jika Zhi Shenzhen tengah menegang pinggangnya dengan berpegangan pada dinding jurang.

"Tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menoleh kearah Zhi Shenzhen

"Apakah kamu bodoh sampai melompat bebas begitu tanpa tahu apa yang ada di dalam jurang? Kamu seperti ingin bunuh diri."ujar Zhi Shenzhen tanpa menatap balik kearah Ye Biang Chang

"Tuan Shenzhen aku..."

"Nanti saja bicaranya. Segera pegangan padaku." Zhi Shenzhen tiba tiba menggendong Ye Biang Chang dengan mempertahankan posisinya dengan kakinya.

Ye Biang Chang terkejut dengan aonayang di lakukan Zhi Shenzhen. Namun mendengar perintah itu, Ye Biang Chang dengan ragu dan memberanikan diri melingkarkan kedua tangannya pada leher Zhi Shenzhen. Ia juga merapatkan tubuhnya seperti berpelukan.

Setelah ye Biang Chang berpegangan padanya, Zhi Shenzhen melompat turun kembali ke jurang.

HUP!

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status