Sebuah daratan luas dengan beribu puncak gunung bernama Benua Xia terbentang puluhan ribu mil dengan berbagai faksi yang mendiaminya.
Di bagian selatan benua Xia, tepatnya di Pegunungan Wulong dibelakang istana Quiya dari kekaisaran Wushen terjadi sebuah pertarungan besar. KLANG! KLANG! DUAR! Ledakan besar akibat benturan serangan pedang terjadi. Beberapa puncak pegunungan dengan rerimbunan pohon yang ada disekitarnya hancur berkeping-keping. Seorang pria dengan pakaian kaisar telihat melayang di udara dengan tangan kiri memegang dadanya dan tangan kanan memegang pedang berbilah panjang berwarna kuning keemasan. Aliran darah mulai membasahi tangannya dan juga bilah pedang tersebut. UGH! Seketika pria itu berlutut satu kaki dengan ditopang pedangnya. "Kurasa latihan hari ini kita sudahi saja,"ujar seorang lainnya yang berdiri di udara juga namun dengan keadaan lebih baik, hanya terlihat ada beberapa luka gores di tangan dan wajahnya. "Kemampuan pedangmu semakin kuat saja. Aku tak menyangka perbedaannya sampai sejauh ini,"balas Shi Long Chen ,kaisar dari kekaisaran Wushen. "Haha kamu terlalu merendah Kaisar Long Chen,"balas Zhi Shenzhen , pria yang berdiri di depan Shi Long Chen. "Sudah ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan kaisar jika hanya ada kita berdua saja." "Haha maafkan aku, aku sering lupa akan hal itu. Tetapi agak aneh jika memanggilmu langsung dengan nama. Kamu saat ini adalah kaisar Wushen yang sangat agung." "Kaisar agung? Itu hanya panggilan dari orang orang bodoh yang tak tahu jika aku masihlah lemah dibandingkan denganmu." "Kamu terlalu merendah. Kita berdua adalah dua pendekar pedang yang pernah bersama sama menghancurkan kekaisaran Weilong dan empat faksi besar lainnya yang bersekongkol untuk menguasai benua. Karena kemampuan memimpin dan berpolitik yang hebat kamu dipercaya menjadi kaisar kekaisaran Wushen yang baru. Sementara aku berada disampingmu untuk membantumu mengendalikan benua." "Pencapaian dimasa itu sangat luar biasa. Namun kedamaian saat ini sudah tercipta. Lebih dari 100 tahun tak ada gejolak apapun lagi. Tak ada lagi tujuan yang membuat semangat bergairah." "Hemm kamu benar juga. Dunia terasa begitu membosankan." Kaisar Shi Long Chen dan Zhi Shenzhen kembali ke istana setelah sepakat mengakhiri latihan yang rutin mereka lakukan agar kemampuan mereka tidak luntur apalagi setelah kedamaian benua di dapatkan . Pada malam harinya, di aula istana Qiuya. Kaisar Shi Long Chen tengah berbincang dengan Zhi Shenzhen . "Long Chen, kurasa sudah saatnya aku untuk pergi,"ujar Zhi Shenzen. Sontak kaisar Shi Long Chen terkejut. Ia menaruh cawan araknya dan menatap kearah juniornya yang terlihat begitu aneh. "Apakah kamu serius ingin pergi, Shenzen?" "Tentu saja. Aku ingin melihat bagaimana keadaan diluar sana. Sudah lebih dari 100 tahun aku menemanimu. Jadi kini aku ingin pergi berkelana kembali." "Begitu ya. Sayang sekali, padahal aku berniat menunjukmu sebagai pewaris tahta kekaisaran Wushen ini." "Kamu tahu bagaimana aku ini bukan? Tidak bisa memimpin sesuatu apalagi berdiri didepan orang banyak. Hanya kamu yang pantas duduk di posisi itu." "Tapi aku berharap suatu saat kamu kembali untuk memimpin kekaisaran Wushen ini." "Aku pasti akan kembali kemari. Tapi soal permintaanmu yang satu itu kurasa akan sulit." "Begitu ya. Padahal aku berharap sekali." "Daripada kamu memikirkan cara untuk membuatku menerima tawaranmu itu, lebih baik kamu didik Shi Hao menjadi layak sepertimu." Kaisar Shi Long Chen menatap Zhi Shenzhen dala lam. Namun ia segera mengehla anapas panjang. "Anak itu masih cukup belia, dia sedang aku minta fokus berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan juga basis kultivasinya. Mungkin dia kelak akan menjadi pewarisku tapi...aku masih berharap kamu mau menerimanya." Zhi Shenzehen menggelengkan kepalanya. Tangannya meraih kembali cawan berisi arak yang dituangkan Shi Long Chen GLEK! "Ahhh segar sekali..." Tatapan Kaisar Shi Long Chen masih tertuju pada Zhi Shenzen. "Oh iya...sebagai tanda jika aku akan kembali. Aku titipkan pedang Daolizung ini padamu,"ujar Zhi Shenzhen dengan mengeluakan pedangnya. Pedang besar dengan ujung gagang ada ornamen naga dan pembatas bilah dan gagang ada sayap phoenix perlahan terbang melayang menunu Shi Ling Chen. Bilah pedang yang berwarna merah kehitaman terlihat bersianr mengkilap. Kaisar Shu Long Chen menerima pedang Daolizung denga mengkerutkan keningnya. "Kamu akan berkelana tanpa pedangmu?"tanya Kaisar Shi Long Chen. "Pedang hanyalah sebuah alat untuk memperkuat kemampuan. Bagi kita berdua yang sudah mencapai ranah Setengah Dewa awal, tanpa pedang tingkat langit sekalipun kita bisa tetap membuat pedang dengan energi Qi kita. Meskipun lebih bagus dengan pedang berbentuk fisik tapi aku ingin sedikit menantang diriku,"jelas Zhi Shenzen. "Kamu benar juga. Baiklah. Akan aku jaga pedangmu ini,"balas Shi Long Chen Zhi Shenzhen akhirnya meninggalkan istana Qiuya milik kekaisaran Wushen. Ia pergi k arah selatan sekauh ribuan mil. Disebuah kawasan hutan dengan puncak gunung batu kristal yang keras. Zhi Shenzhen menghentikan terbangnya. ia melayang dengan pandnagan tertuju pada sebuah gua dibali rerimbunan hutan yang dapat dirasakannya. Segera ia melesat ke dalam gua tersebut. Begitu masuk ke gua, ia memperhatikan ke sekitanya dengan saksama. "Mungkin ini tempat yang cocok untuk megasingkan diri. Aku sudah lama tidak berkultivasi dengan tenang sejak perang berahir,"gumam Zhi Shenzhen. Setelah berjalan cujup lama, akhirnya Zhi Shenzhen sampai di sebuah tempat berbentuk lingkaran dengan sedikit cahatya matahari yang masuk melalui ceah diats atap gua. Ia duduk diatas batu yang berada tepat di bawah sinar mataahri tersebut. WUZ! WUZ! Tangan membentuk segel dengan cepat. Sebuah lingkaran formasi muncul dibawah batu yang di dududkinya. Formasi 12 pedang! Perlahan formasi di tanah mulai naik membentuk 12 pedang yang perdiri tegak dengan bilah menghadap langit gua. Lalu pedang mulai berputar dan membentuk sebuah formasi. Formasi pelindung 12 pedang selesai diaktifkan. "Saatnya berkultivasi,"gumam Zhi Shenzhen dengan perlahan memejamkan matanya. Waktu berjalan dengan cepat ribuan tahun berlalu. Gunung kristal keras tempat gua Zhi Shenzhen mengasigkan dirinya muai berubah, perlahan ketinggian gunung berubah dengan hutan yang semakin naik. Saat awal kedatangan Zhi Shenzhen, mulut gua berada cukup tinggi dari permukaan tanag datar dimana pepohonan tumbuh. Namun setelah beribu tahu, mulut gua telah menjadi sama rata dengan permukaan tanah. Selain itu pintu mulut gua mulai tertutupdengan bebatuan yang runtuh sehingga membuat gua seakan "menghilang". Keadaan benua Xia mengalami peruajahan besar. Kedamaian runtuh dengan gejolak peperangan untuk menjadi penguasa kembali terjadi. Kekaisaran Wushen yang sempat menjadi kekuatan paling mendominasi mulai melemah sejak Kaisar Shi Long Chen mati dibunuh Kaisar Duan Feng Zi dari kekaisaran Shelong, ratusan tahun setelah Zhi Shenzhen pergi untuk berkelana yang nyatanya malah mengasingkan diri untuk berkultivasi. Pada masa ini Kekaisaran Wushen masih berdiri, namun dibawah kepemimpinan Shi Gu Feng, keturuanan Shi Long Chen perlahan kekuatan dan dominasi semakin mengalami kemunduran. Benua Xia kini terpecah menjadi 4 kekaisaran, yaitu kekaisaran Wushen, kekaisaran Shelong, kekaisaran Chunyun dan ke kekaisaran Dowang. Terdapat juga banyak faksi besar yang berdiri tanpa terikat kekaisaran seperti istana suci delapan bintang, menara Suzang, guild alkemis, aula surgawi dan lainnya. selain faksi besar tersebut banyak bermunculan sekte baru yang sebagaian menjadi bagian dari para faksi besar maupun memilih berdiri sendiri tanpa terikat dengan faksi manapun. Dunia kultivasi sendiri di benua Xia saat ini dibagi menjadi 10 ranah yaitu Pengumpulan, Penciptaan, penempaan,roh, raja, petapa, kaisar,suci ,setengah dewa dan dewa paling puncak. Dengan masing-masing dibagi menjadi tiga tingkat yaitu awal, setengah langkah dan puncak. Untuk tingkatan pedang dibagi atas 5, yaitu pedang tingkat bumi, tingkat hitam, tingkat surgawi ,tingkat misteri dan tingkat Langit.Deretan pegunungan memanjang dari barat ke timur, di tengah pegunungan ada sebuah gunung besar menjulang tinggi bernama gunung Liong dengan di kelilingi hutan lebat . Sekelompok orang tengah mengejar seorang wanita muda yang sudah terluka."Aku harus bisa pergi ke kota Changzhou. Jika tidak maka aku akan berakhir,"gumam wanita muda tersebut.TAP! TAP!Lompatan beberapa orang pada dahan pohon dibelakang si wanita membuat si wanita menoleh ke belakang sekilas."Mau kemana kamu cantik.""Kamu takkan bisa lolos."Dengan seluruh tenaganya wanita yang bernama Ye Biang Chang melompat diantara diantara dahan pohon.Tiba-tiba salah seorang dari kelompok orang yang mengejarnya melesatkan tebasan pedang kearahnya.WUZZ! SRAT!Tebasan memotong dahan pohon tempat kaki Ye Biang Chang berpijak. Seketika hal itu membuatnya kehilangan pijakan dan jatuh.BRUK!UGH!Ye Biang Chang terjatuh, ia tersungkur ke tanah. Tubuhnya yang sudah penuh luka kini bertambah lusuh.Perlahan ia mencoba untuk bangkit b
Beberapa orang perampok yang mendengar perintah Huang Li pemimpin mereka langsung melesat kearah Zhi Shenzhen yang menahan serangan pemimpin mereka.Mata Zhi Shenzhen memperhatikan gerakan beberapa orang yang semakin dekat dengannya dengan menusukan pedangnya."Hati-hati,"teriak Ye Biang ChangZhi Shenzhen dengan sedikit mengangkat alisnya langsung menggerakan kedua jarinya yang mengapit pedang Huang Li.TAR!Seketika pedang tersebut hancur berkeping keping. Huang Li terkejut melihat hal itu. Tangan Zhi Shenzhen berayun membuat setengah lingkaran didepannya.Tiba-tiba tangannya tersebut sebelum berayun mengeluarkan sebuah pedang dari energi Qi miliknya.Sebuah tebasan melesat ke arah rekan Huang Li yang menyerang.SRATT!Hujan darah terjadi dengan tebasan tersebut yang memotong tubuh mereka semua yang menyerang Zhi Shenzhen. Bahkan Huang Li yang terkaget karena pedangnya hancur juga ikut kena imbasnya.Kepalanya terpenggal oleh tebasan itu.Mata Ye Biang Chang melotot melihat hal itu.
"Zhi Shenzhen?" Ye Biang Chang semakin mengkerutkan keningnya.Nama yang sangat langka dan tidak familiar di telinganya. Belum lagi marga keluarga Zhi yang belum pernah ia dengar sebelumnya."Aku Ye Biang Chang.."lanjut Ye Biang Chang memperkenalkan dirinya."Kamu dari keluarga Ye ya?" Zhi Shenzhen menoleh kearah Ye Biang Chang."Iya tuan Shenzhen. Aku berasal dari keluarga Ye yang ada di kota Xilangzhou di kekaisaran Shelong."jelas Ye Biang Chang"Kekaisaran Shelong?"Ye Biang Chang menganggukkan kepalanya.Beberapa pertanyaan muncul di kepala Zhi Shenzhen."Sekarang tahun berapa?"tanya Zhi Shenzhen dengan kembali menghadap kearah depan."Sekarang tahun 1142 kalender Yoru,"jawab Ye Biang Chang dengan pelan."Kalender Yoru?" Zhi Shenzhen mengkrenyitkan alisnya"Iya, kalender Yoru adalah kalender yang dikeluarkan setelah kesepakatan octagram Yulong dari 8 faksi di benua Xia terbentuk mendeklarasikan perdamaian."Raut wajah Zhi Shenzhen menjadi sedikit muram. Beberapa kata yang dikataka
"Aku ingin jadi muridmu tuan Shenzhen! Tolong terima aku!" Ye Biang Chang bersujud seperti menyembah Zhi ShenzhenZhi Shenzhen yang melihat itu mengkerutkan keningnya."Maaf aku tak bisa."Ye Biang Chang mengangkat kepalanya."Tak bisa? Kenapa tuan Shenzhen?" Ye Biang Chang menatap Zhi Shenzhen dengan penuh rasa penasaran.KRATAK! KRATAK!Suara percikan api unggun terdengar gemericik. Percikan api beterbangan. Zhi Shenzhen membalikan ikan yang dibakarnya.Ye Biang Chang masih menunggu penjelasan dari Zhi Shenzhen."Aku tak bisa menjadi seorang guru. Aku memang kuat, tapi aku tak bisa mengajari siapapun soal ilmu berpedang.""Hah? Tidak bisa mengajari apa maksudmu?"Zhi Shenzhen mengangkat kepalanya, melihat kearah langit berhiaskan bintang.*********Flashback!***************"Guru ajari aku teknik pedang yang sangat kuat. Aku ingin menjadi kuat sepertimu!"seorang anak kecil memohon dengan berlutut."Baiklah , aku akan mengajarimu teknik pedang yang kuat. Nama jurusnya adalah jurus pem
Dengan beberapa langkah di udara , ia turun ke dasar jurang.Ye Biang Chang hanya menutup mata karena takut.TAP!Akhirnya mereka sampai di dasar jurang tersebut."Sampai kapan kamu akan menutup matamu? Kita sudah sampai di dasar jurang,"ujar Zhi ShenzhenPerlahan mata Ye Biang Chang terbuka. Ia menatap wajah Zhi Shenzhen yang sangat dekat dengannya.Zhi Shenzhen perlahan ia menurunkan Ye Biang Chang yang sudah membuka matanya."Ah iya, terima kasih banyak tuan Shenzhen."Zhi Shenzhen tidak merespon perkataan itu. Ia memperhatikan ke sekitarnya dengan seksama..Ye Biang Chang juga segera melihat kesekitarnya.Meskipun cahaya sangat minim di dasar jurang, namun sekilas semua yang ada disekitarnya bisa terlihat bentuknya walau harus mendekatinya jika ingin tahu detailnya.Beberapa bayangan Bayu dengan udara tipis mencekam terasa di dasar jurang. Hawa dingin tiba-tiba menusuk tulang begitu hembusan angin yang tiba-tiba muncul.WUZZ!Ye Biang Chang merinding dengan mengusap kedua lenganny
Ular kobra perak menjulurkan lidahnya dengan mendesis. Zhi Shenzhen dengan mengibas tangannya menerbangkan debu yang menghalangi pandangan."Penjaga ganoderma api?"Ye Biang Chang tercengang"Setiap bahan obat yang langka selaku memiliki penjaganya. Tidak mungkin tanaman obat seperti itu tidak ada yang jaga. Kalo gak ada jelas akan sangat mudah mendapatkannya."jelas Zhi ShenzhenPandangan Ye Biang Chang tertuju pada ular kobra didepannya. Ia jadi mengerti alasan adanya tanaman obat yang langka dan mahal harganya. Ternyata tak hanya menemukannya yang susah seperti di dalam jurnal begini.Namun alasan lainnya kelangkaannya adalah karena andaikan sudah ditemukan, pasti ada binatang iblis yang menjaganya. Untuk bisa mengambil tanaman obat harus mengalahkan si binatang iblis tersebut."Apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Kita kabur saja dari sini, abaikan tanaman itu. Sekalipun sangat langka dan mahal, tak seharusnya di bayar dengan nyawa,"Ye Biang Chang memperhatikan jalan untuk kabur
Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang melesat diantara pepohonan hutan dengan melompat diantara dahan pohon. "Berapa lama lagi kita sampai di kota Changzhou?"tanya Zhi Shenzhen "Hemm seharusnya saat kita bertemu jurang , kita memutar arah ke timur dengan memakan waktu setengah hari untuk menuju jembatan yang menyebrangi jurang. Namun karena kita malah masuk dan terus menyusuri kearah barat. Seharusnya setengah hari perjalanan kita akan sampai disana."jelas Ye Biang Chang Zhi Shenzhen hanya menganggukkan kepalanya, kakinya terus melompat diantara pepohonan hutan lebat. Tak berselang lama mereka berhenti begitu melihat sebuah rombongan orang yang sedang menyusuri jalan setapak. Rombongan itu terdiri dari dua kereta kuda dengan kereta paling belakang nampak berisi berang barang dagangan seperti pakaian dan sebagainya. Rombongan tersebut bergerak sangat lambat meskipun menggunakan kuda yang menarik dua kereta mereka. Di sekeliling kereta kuda ada beberapa orang yang berjalan perlahan sepe
SRAK!!"Aarhhhh...."Istri Yue Ding berusaha menutupi dadanya yang kini telah kehilangan penutupnya. Bajunya yang berlapis-lapis tadinya telah sobek."Woahhh ini luar biasa.." Bo Gao semakin tergiur sampai mengelap air liurnya seperti orang kelaparan.Beberapa orang rekan Bo Gao yang melihat itu ikut tersenyum tipis. Mereka sebenarnya tak tertarik dengan istri Yue Ding karena memang sudah termasuk berumur. Namun melihat susau yang menggugah gairah, mereka tak bisa menahannya."Gao sialan! Kamu berani menipuku bahkan ingin mengambil istriku. Kamu tidak bermoral!" Hardik Yue Ding dengan keras.Namun suara itu sama sekali tidak membuat Bo Gao berhenti. Ia malah semakin bersemangat untuk segera mengeksekusi istri Yue Ding."J...jangan...jangan mendekat.." istri Yue Ding perlahan mulai menjauh dari Bo Gao yang tengah mendekatinya dengan tatapan mesumnya.Air mata istri Yue ding terus aja keluar dengan raut wajahnya yang sangat takut. Kakinya terasa gemetar degan hebat, namun rasa takutnya
Setelah bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan selama beberapa waktu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan akhirnya sampai ke sebuah kota dan langsung mencari tempat untuk beristirahat. "Aku akan pergi selama beberapa hari, kamu tetaplah di penginapan ini sembari terus berkultivasi. "Sebaiknya jangan berlatih menggunakan pedang balok hitam di luar penginapan karena dengan tingkatanmu saat ini, pedang balok hitam itu akan menarik perhatian orang-orang yang lebih kuat darimu." ucap Zhi Shenzhen Xiao Yan tentu saja merasa terkejut dengan perkataan masternya yang begitu tiba-tiba. "Memangnya master ingin pergi ke mana?""Tidak perlu tahu, lakukan apa yang aku perintahkan."Meskipun dengan rasa penasaran dan berat hati, Xiao Yan akhirnya menganggukan kepala dan menuruti perintah masternya tersebut. Ia kan berlatih sendiri di dalam penginapan, kesempatan tersebut juga untuk istirahatnya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. ******Zhi Shenzh
Yi Xuening yang yang kembali ke Menara Suzang seorang diri tentu saja membuat orang-orang sangat terkejut terutama para penatua. Saat ini para penatua tengah berkumpul di ruang aula milik mereka Yen Ren, ketua dari Menara Suzang di kota Yangzhou di kekaisaran Dowang."Jadi kamu mau bilang jika penatua Yen Xiu yang pergi dengan Kai Pong serta orang-orang yang pergi bersamamu tak ada yang selamat selain dirimu? Kamu lolos dari pembantaian setelah menggunakan jimat teleportasi?" tatap penatua Kai Chunxanjing Yi Xuening menganggukan kepala dengan kepala tertunduk, tentu saja ia dapat merasakan bagaimana kemarahan dari para penatua hanya dengan berada di posisinya saat ini.Para penatua saling bertukar pandangan dengan tidak percaya."Penatua Yi Xuening memiliki ranah raja, tidak banyak orang yang bisa bertarung seimbang dengannya bahkan mampu membunuhnya sebegitu mudahnya." ucap salah satu penatua "Tetapi kamu bilang banyak sekali anomali dari orang yang membunuh mereka? Kamu bilang di
Sesaat sebelum Zhi Shenzhen mengayunkan pedangnya yang membuat ledakan besar. Yi Xuening yang tertangkap di atas tanah mengeluarkan sebuah jimat dari cincin penyimpanannya. Teringat dinginnya benar-benar telah membasahi sekujur tubuhnya dengan rasa takut dan panik yang mencapai batasnya. Srak! Jimat tersebut langsung digunakan sesaat sebelum ledakan besar yang membunuh semua yang ada di sana. Bruk! Yi Xuening terjatuh dari sebuah portal di luar jurang 1000 Guntur. Uhuk! Uhuk! Beberapa kali ia memuntahkan darah dari mulutnya. Penglihatannya sangat kabur dengan tubuh yang lemas. Melihat beberapa tumbuhan hijau dan pepohonan di sekitarnya , ia sedikit merasa lega. Perlahan ia memejamkan matanya dan pingsan. ****** Kembali ke dalam jurang Guntur. Ke bulan asap dan debu langsung hilang setelah Zhi Shenzhen mengibaskan tangannya. Sebuah kawah baru terbentuk di sebelah kawah yang menjadi pusat jurang seribu Guntur. Tidak ada satupun yang tersisa di tempat tersebut. Cultiv
Setelah beberapa saat di mana sambaran Guntur Surgawi menghantam batuan yang melayang ke langit. Cahaya terang bersinar menyilaukan mata. Setelahnya Guntur surgawi langsung menghilang dengan sebuah pedang yang kembali muncul seperti pedang salju sebelumnya. Padang tersebut dikelilingi Guntur yang terus bergerak ke sana kemari seolah tidak terkendali. Glek!"Sebuah pedang kembali berhasil di tempat dengan Guntur Surgawi? Apa aku tidak salah lihat?" pekik tetua Yen Xiu "Bagaimana bisa orang itu menempa dua pedang sekaligus?" sambung Yi Xuening Perlahan pedang yang dikelilingi Guntur Guntur kecil turun ke tanah lalu berhenti di Zhi Shenzhen sama seperti sebelumnya. Tap!Gagang pedang segera diraih Zhi Shenzhen, lalu dengan sekali ayun, pedang tersebut membuat sebuah retakan ruang hampa yang menciptakan suara keras memakikan telinga. Sruak!!!Yi Xuening dan teman-temannya langsung menutupi telinga mereka karena tidak tahan dengan suara
Zhi Shenzhen perlahan mulai bergerak setelah dari tadi hanya berada Xiao Yan untuk mengawasi pelatihan yang dilakukan.Srakk!Tiba-tiba ia mengeluarkan pedang salju yang bilahnya sudah retak akibat digunakannya beberapa waktu lalu.Sekilas ia menyentuh bilah pedang dengan kedua jarinya."Aku rasa tetap menjadikannya sebagai pedang surgawi itu lebih baik dibandingkan meningkatkannya, bahan yang kumiliki juga tidak banyak untuk meningkatkan." Selain pedang salju, beberapa bahan lain seperti batu giok dan bijih besi juga dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Setelah semua bahan disiapkan, perlahan ia mendongakkan kepala menatap pada langit. Deb!Dengan hentakan kakinya, gelombang kejut langsung menyebar ke sekitarnya. Klap! Jedar!Guntur yang turun ke bumi semakin lama semakin besar dan banyak. Pusaran mulai tercipta dengan membentuk satu titik yang bersinar terang. "Guntur surgawi ! Datanglah!" Fenomena alam di mana langit d
Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar
Semakin memasuki pusat dari jurang 1000 Guntur, kelompok kultivator semakin sedikit.Xiao Yan bisa melihat dengan jelas betapa sulitnya beberapa kelompok hanya sekedar untuk berjalan di bawah hujan Guntur yang sangat menyakitkan." orang-orang di dekat pintu masuk tadi kebanyakan adalah cultivator dengan ranah penempaan. Semakin ke sini Mereka memiliki ranah roh, bahkan ada beberapa orang yang memimpin kelompok dengan ranah raja. Semakin tinggi ranah seseorang maka semakin kuat ia bertahan dari sambaran Guntur." ucap Zhi Shenzhen tiba-tiba "Kalau begitu sebenarnya guru berada di ranah apa? Guru bilang aku telah memasuki ranah pengumpulan tetapi aku tidak tahu dengan ranah dari master yang sebenarnya? Beberapa kali master juga mengatakan jika orang-orang mengabaikan kita karena ranah yang terlalu rendah. "Tetapi aku merasa jika master berada di atas mereka semua? Ranah apa yang dimiliki master?"Zhi Shenzhen sedikit tersenyum. "Dua dari puncak.""Dua dari p
Zhi Shenzhen dan Xiao Yan bergerak menuju jurang seribu Guntur untuk mencari Guntur surgawi guna menempa pedang serta berlatih. Beberapa kelompok yang memiliki tujuan menempa senjata mereka juga bergerak. Sepanjang perjalanan menuju jurang seribu Guntur, Xiao Yan melihat beberapa kelompok yang cukup banyak dengan kekuatan lebih hebat darinya. Akan tetapi entah mengapa ia merasa jika kumpulan orang-orang dari kelompok tersebut tidak lebih kuat dari Zhi Shenzhen yang kini menjadi gurunya."Master, sebenarnya aku merasa aneh dari tadi. Kenapa orang-orang yang kita temui seperti mengabaikan kita?" tanya Xiao Yan"Tidak perlu menarik perhatian yang tidak diperlukan. Mereka mengabaikan kita karena ranah kultivasi yang kita miliki sangat rendah. Di mata mereka kita ini hanyalah debu." jelas Zhi Shenzhen Xiao Yan sedikit mengerutkan keningnya, ia sedikit mengerti maksud penjelasan masternya tersebut tapi di sisi lainnya Ia juga tidak setuju. Namun baru saja ia ingin bertanya lebih lanjut
Setelah berpisah dengan Nie Fan Lu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan menuju kedai makan di kota tersebut untuk mengisi perut dan mencari informasi kembali. Zhi Shenzhen berencana pergi ke jurang seribu guntur untuk memancing guntur surgawi. Ia ingin menempa pedang es miliknya yang rusak dan juga membuatkan pedang untuk Xiao Yan agar dia lebih mudah dalam berlatih dan bertarung. Dia sendiri juga penasaran dengan keadaan di jurang seribu guntur yang namanya berubah sejak perubahan era. Tanpa keduanya sadari, beberapa pasang mata dari jauh menatap keduanya dengan tajam. Niat jahat muncul dengan mengincar keduanya. "Hahaha...kamu benar, aku juga tadi melihat ada banyak praktisi pedang wanita yang sepertinya juga pergi ke jurang seribu guntur. Aku ragu mereka ingin menempa pedang. Mungkin belum sampai ditempatnya mereka sudah dihadang kelompok orang yang lain."seru seorang pria yang sudah mabuk "Kita bersantai saja dulu